5 Alat bantu
.1 Rumpon meliputi; spesifikasi rumpon ukuran dan bahan yang digunakan.
.2 Perahu lampu meliputi; jumlah lampu, kapasitas perahu GT, dan dimensi utama Panjang = L, Lebar = B, dan Dalam = D.
6 Pemilik alat tangkap dan nelayan
.1 Jangka waktu penangkapan. .2
Teknologi penangkapan.
.3 Harga penjualan ikan hasil tangkapan. .4 Penerimaan dari hasil penjualan ikan sistem bagi hasil.
.5 Strategi dan rencana penangkapan. 7 Instansi
Terkait .1 Kelembagaan perikanan Kota Ternate.
.2 Kelembagaan perikanan Provinsi Maluku Utara. .3 Kelembagaan Kota Bitung.
3.4 Teknik Pengambilan
Responden
Pengambilan contoh responden dilakukan klasifikasi nelayan, meliputi: nelayan dari Bitung andon dan nelayan lokal nelayan pulau Mayau, nelayan
pemilik dan nelayan ABK. Mengingat jumlah nelayan mini purse seine yang berpangkalan di pulau Mayau relatif banyak, keterbatasan waktu, tenaga, dan dana
maka sangat sulit untuk dilakukan sensus lengkap. Oleh karena itu ditentukan nelayan contoh yang mewakili seluruh nelayan mini purse seine, nelayan contoh
yang dijadikan sebagai responden adalah nelayan pemiliki usaha perikanan mini purse seine, juru lampu, dan tonaas fishing master.
Pelaksanaan pengambilan contoh yang dilakukan sudah sesuai dengan pendapat Usman dan Akbar 1998. Berpedoman pada prinsip keterwakilan, maka
persentase contoh ditetapkan sekurang-kurangnya 10 dari populasi nelayan mini purse seine.
3.5 Pendekatan Studi
Pengembangan usaha perikanan mini purse seine soma pajeko di pulau Mayau, menghadapi berbagai masalah sebagaimana yang telah diuraikan pada
perumusan masalah di depan. Guna mengatasi permasalahan yang ada dalam pengembangan usaha perikanan mini purse seine, maka dalam penelitian
dilakukan pendekatan studi bertahap. Tahap pertama, mengevaluasi kinerja usaha perikanan mini purse seine, baik yang berbasis di Bitung maupun yang berbasis di
pulau Mayau Kota Ternate Provinsi Maluku Utara. Faktor-faktor yang dievaluasi terdiri dari; 1 faktor teknik meliputi armada penangkapan kapal, alat tangkap,
alat bantu rumpon dan perahu lampu, dan nelayan. Modus operasi penangkapan ikan dijelaskan sebagai lama operasi penangkapan ikan, modus pengoperasian alat
tangkap, sistem bagi hasil dan harga penjualan ikan; 2 faktor biologi meliputi komposis hasil tangkapan, trend hasil tangkapan per tahun, trend produktivitas
armada mini purse seine tonkapaltahun, trend produktivitas rumpon tonrumpontahun; 3 faktor ekonomi meliputi kelayakan usaha finansial dan
investasi; dan 4 faktor sosial dari perikanan ini diteliti dengan menganalisis kelembagaan dan pemilikan rumpon yang digunakan dalam perikanan tersebut.
Tahap kedua menyusun alternatif pengembangan usaha perikanan mini purse seine di pulau Mayau yang berkelanjutan dan berkeadilan. Dalam menyusun
alternatif ini menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT digunakan untuk menganalisis sistem usaha perikanan mini purse seine yang terdiri dari sub sistem
faktor teknik, faktor biologi, faktor ekonomi, dan faktor sosial yang mempengaruhi pengembangan usaha perikanan mini purse seine di pulau Mayau.
3.6 Evaluasi Kinerja Usaha Perikanan Mini Purse Seine