21
F. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Komponen keyakinan b
i
menunjukkan seberapa kuat konsumen percaya bahwa produk tertentu memiliki atribut ke-i. Skor komponen diukur pada skala evaluasi dua kutub yaitu
−2 sampai +2. nilai
−2 menunjukkan sangat tidak kuat dan nilai +2 menunjukkan sangat kuat. Komponen b
i
ditentukan dari nilai kepercayaan yang diberikan konsumen terhadap produk yang ingin dianalisa. Pada penelitian ini produk yang akan dianalisa adalah produk bubur instan berbasis singkong dan
produk bubur instan berbasis ubi jalar. Komponen e
i
menunjukkan evaluasi atribut yang diukur pada skala evaluasi dua kutub yaitu −2 sampai dengan +2. nilai −2 menunjukkan nilai terendah yaitu sangat buruk dan nilai +2
menunjukan nilai tertinggi yaitu sangat baik.
sangat baik_____x_____x_____x_____x_____sangat buruk +2
+1 −1
−2 Data komponen evaluasi e
i
diperoleh dari penilaian responden terhadap beberapa atribut pada produk bubur instan berbasis singkong dan produk bubur instan berbasis ubi jalar. Selanjutnya,
diperlukan angka rata-rata skor komponen keyakinan b
i
dan rata-rata skor evaluasi e
i
dari seluruh responden yang digunakan untuk penghitungan nilai komponen sikap A
o
. Menurut Engel et al. 2001, komponen sikap A
o
merupakan estimasi sikap konsumen terhadap masing-masing produk dengan menggunakan indeks
∑b
i
e
i
, dimana skor kepercayaan harus dikalikan dengan skor evaluasi. Skor sikap A
o
yang lebih tinggi yang dimiliki oleh suatu produk berarti produk tersebut disukai oleh konsumen. Skor sikap digunakan untuk menentukan posisi produk
tertentu terhadap produk pembandingnya. Menurut Engel et al. 2001, untuk melakukan perbaikan terhadap produk perlu dilihat selisih
antara A
o
maksimum dengan A
o
. Selisih skor antara dua komponen nilai ini menunjukkan prioritas atribut produk yang harus diperbaiki. Dalam model Fishbein prioritas perbaikan atribut produk
ditentukan dari selisih antara skor sikap maksimum A
o
maksimum dengan skor sikap A
o
. Atribut yang mempunyai selisih skor yang tertinggi merupakan prioritas pertama yang harus diperbaiki.
G. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. Kegiatan penelitian dilakukan selama 5 bulan yaitu dari bulan September 2007 sampai dengan Januari 2008.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER
Kuesioner sebagai alat ukur dalam rangka mengumpulkan data harus mampu menghasilkan data yang valid dan reliabel. Untuk itu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner
menggunakan 30 orang responden sebelum melakukan penelitian mengenai preferensi konsumen terhadap produk bubur instan pada sampel yang sebenarnya.
Tabel 11. Hasil uji validitas kuesioner
No. Kelompok Variabel
Validitas r0,317 Keterangan
1. Atribut umum bubur instan X1-X7
Valid -
2. Atribut rasa spesifik dari dua jenis
bubur instan X8-X9 Valid
Kecuali rasa bubur singkong instan
3. Atribut warna spesifik dari dua jenis
bubur instan X10-X11 Valid -
4. Atribut kepraktisan spesifik dari dua
jenis bubur instan X12-X13 Valid -
5. Atribut kepadatan spesifik dari dua
jenis bubur instan X14-X15 Valid -
6. Atribut tekstur spesifik dari dua jenis
bubur instan X16-X17 Valid
Kecuali tekstur bubur ubi jalar instan
7. Atribut aroma spesifik dari dua jenis
bubur instan X18-X19 Valid -
8. Atribut kemampuan spesifik sebagai
pengganti nasi dari dua jenis bubur instan X20-X21
Valid -
Hasil pengujian validitas kuesioner Lampiran 5 diperoleh nilai r untuk setiap atribut produk bubur instan. Hasil dari uji validitas kuesioner secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 11. Nilai kritik
dengan α=0,05 dan n 30 responden adalah 0,305. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa
secara umum semua kelompok variabel tersebut valid. Kuesioner yang valid berarti kuesioner dapat dijadikan alat ukur yang tepat untuk memperoleh data yang ingin diukur. Beberapa variabel yang
tidak valid berdasarkan Uji Korelasi Koefisien Peringkat Spearman dinyatakan valid setelah lulus pada uji validitas secara subyektif sehingga variabel tersebut mudah dimengerti dan tidak
menimbulkan bias. Hal ini berarti kuesioner telah dinyatakan mempunyai tingkat validitas yang tinggi. Data hasil perhitungan untuk validitas dapat dilihat pada Lampiran 5.
Uji reliabilitas dilakukan terhadap 30 orang responden dengan teknik test-retest dengan menggunakan rumus korelasi Pearson product moment. Selang waktu antara pengukuran pertama
dengan pengukuran kedua adalah 15 hari. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai r korelasi sebesar 0,845 sedangkan nilai r tabel pada selang kepercayaan 95 untuk n = 30 sebesar 0,361. Hal ini
menunjukkan bahwa kuesioner yang akan digunakan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Data hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 6.
B. PROFIL RESPONDEN
Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 130 orang responden diketahui bahwa terdapat 96 orang yang sudah pernah mengkonsumsi produk bubur instan, 28 orang tidak pernah mengkonsumsi
bubur instan, dan 6 orang tidak memenuhi syarat kelengkapan kuesioner sehingga tidak dapat diolah