18
c. Pelayanan jasa keuangan transfer, Letter Of Credit, cek perjalanan, money changer, bank garansi dan lain – lain dan jasa nonkeuangan pelatihan
pegawai pergudangan, kotak pengamanan dan jasa – jasa komputer dengan sasaran memaksimumkan kemampuan nasabah Siregar, 2010 .
2.1.4 Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas sering disebut profitabilitas usaha. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank
yang bersangkutan. Laba yang diraih dari kegiatan yang dilakukan merupakan cerminan kinerja sebuah perusahaan dalam menjalankan usahanya. Dengan kata
lain, rasio rentabilitas selain bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur
tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. Kasmir, 2008 : 297.
Bank Indonesia menilai kondisi rentabilitas perbankan di Indonesia didasarkan pada dua indikator antara lain : 1 return on assets ROA, dan 2
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO.
2.1.4.1 Return On Assets ROA
ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan.
Dalam rangka mengukur tingkat kesehatan bank terdapat perbedaan kecil antara perhitungan ROA berdasarkan teoritis dan cara perhitungan berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
19
ketentuan Bank Indonesia. Secara teoretis, laba yang diperhitungkan adalah laba setelah pajak, sedangkan dalam sistem CAMEL laba yang diperhitungkan adalah
laba sebelum pajak Dendawijaya, 2005 : 118. Dalam Arsitektur Perbankan Indonesia 2004, kriteria yang dikeluarkan Bank Indonesia untuk sebuah bank
bisa menjadi bank jangkar anchor bank memiliki rasio Return On Asset ROA minimal 1,5 Dendawijaya, 2005 : 190.
ROA diperoleh dengan cara membandingkan antara laba sebelum pajak earning before interest tax EBIT terhadap total assets. EBIT merupakan
pendapatan bersih sebelum bunga dan pajak. Total assets merupakan total asset perusahaan dari awal tahun dan akhir tahun. Total assets yang lazim digunakan
untuk mengukur ROA sebuah bank adalah jumlah dari asset-asset produktif yang terdiri dari penempatan surat-surat berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia,
Surat Berharga Pasar Uang, penempatan dalam saham perusahaan lain, penempatan dalam Call Money atau Money Market dan penempatan dalam
bentuk kredit kredit konsumtif maupun produktif baik kepada perorangan maupun institusi atau perusahaan Robert 1997: hal. 18.32- 18.33.
2.1.4.2 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO
“Rasio Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO adalah kelompok rasio yang mengukur efisiensi dan efektivitas operasional suatu
perusahaan dengan jalur membandingkan satu terhadap lainnya.” Dendawijaya, 2005:119 Rasio BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan
pendapatan operasional. Artinya, semakin rendah BOPO, berarti semakin efisien
Universitas Sumatera Utara
20
kinerja bank tersebut dalam mengendalikan biaya operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar.
Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya. Biaya operasional terdiri atas
biaya bunga, biaya valuta asing lainnya, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, biaya penyusutan, dan biaya operasional lainnya. Pendapatan operasional terdiri
atas semua pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar telah diterima. Pendapatan operasional bank terdiri atas hasil
bunga, provisi dan komisi, pendapatan valuta asing lainnya, dan pendapatan operasional lainnya Dendawijaya, 2009:111.
Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalankan aktifitas usahanya.
Besarnya rasio BOPO yang dapat ditolerir oleh perbankan di Indonesia adalah sebesar 93,52, hal ini sejalan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh BI
Riyadi, 2004:141.
2.1.5 Rasio Likuiditas