Koefisien Determinasi R Uji Simultan Uji Statistik F

65 DW-test terletak di antara dl d du 1.210 1.402 2.790 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi. Menurut Makridakis 1983 untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut : Tabel 4.10 Kriteria Nilai Uji Durbin Watson No. Nilai DW Kesimpulan 1. 1,65 DW 2,35 Tidak Terjadi Autokorelasi 2. 1,21 DW 1,65 Tidak Dapat Disimpulkan 3. 2,35 DW 2,79 4. DW 1,21 Terjadi Autokorelasi 5. DW 2,79 Sumber: dikutip oleh Chynthia Edginarda dalam Wahid Sulaiman 2004: 89. Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1.402, nilai tersebut berada di antara 1.21 dan 1.65 berarti tidak terjadi autokorelasi.

4.1.5 Pengujian Hipotesis

4.1.5.1 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R 2 terletak antara 0 sampai dengan 1 0 ≤ R 2 ≤ 1. Nilai R 2 pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini : Universitas Sumatera Utara 66 Tabel 4.11 Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .374a .140 .085 3.94369 1.402 a Predictors: Constant, LDR, BOPO, ROA b Dependent Variable: CAR Sumber: Diolah dengan SPSS 17, 2013 Nilai R menerangkan tingkat hubungan antar variabel-variabel independen X dengan variabel dependen Y. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0.374 atau 37.4. Artinya hubungan antara variabel independen yaitu ROA, BOPO, dan LDR terhadap variabel dependen yaitu CAR adalah 37.4. Pada tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa nilai R Square R 2 sebesar 0.140 atau 14. Artinya variabel independen yaitu ROA, BOPO, dan LDR dapat menerangkan variabel dependen yaitu CAR sebesar 14. Sedangkan sisanya sebesar 86 diterangkan oleh variabel lain yang tidak di masukkan dalam modal regresi pada penelitian ini. Adjusted R Square merupakan nilai R 2 yang disesuaikan sehingga gambarannya lebih mendekati mutu penjajakan model, dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square R 2 adalah sebesar 0.085 atau 8.5. Nilai Standard Error of The Estimate merupakan kesalahan standar dari penaksiran sebesar 3.94.

4.1.5.2 Uji Simultan Uji Statistik F

Pengaruh ROA, BOPO, LDR secara simultan terhadap CAR dapat diketahui dari hasil uji t yang terdapat pada tabel 4.10 berikut : Universitas Sumatera Utara 67 Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan Uji Statistik F ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 119.014 3 39.671 2.551 .037a Residual 730.977 47 15.553 Total 849.991 50 a Predictors: Constant, LDR, BOPO, ROA b Dependent Variable: CAR Sumber: Diolah dengan SPSS 17, 2013 Pada tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji F menunjukkan nilai F hitung sebesar 2.551 dengan signifikansi sebesar 0.037. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil daripada 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu ROA, BOPO, dan LDR berpengaruh secara simultan terhadap CAR sehingga hipotesis yang diajukan diterima. Apabila menggunakan cara lain yaitu dengan membandingkan F hitung dengan F tabel maka Ftabel dapat dilihat dalam tabel F pada alfa 0,05 dengan derajat bebas pembilang sebesar 3, dan derajat penyebut 47 51-3-1 sehingga dapat diketahui bahwa nilai F tabel adalah sebesar 2,95. Nilai F tabel tersebut lebih kecil daripada nilai F hitung pada tabel ANOVA sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen sehingga hipotesis yang diajukan yaitu ROA, BOPO, dan LDR berpengaruh secara simultan terhadap Capital Adequacy Ratio CAR diterima. Artinya, setiap perubahan yang terjadi pada variabel independen yaitu ROA, BOPO, dan LDR secara simultan atau bersama-sama akan berpengaruh pada CAR pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Universitas Sumatera Utara 68

4.1.5.3 Uji Parsial Uji Statistik t

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Capital Adequacy Ratio, Dan Leverage Terhadap Opini Audit Going-Concern Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

2 77 80

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

12 54 89

Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011

3 85 86

Pengaruh Non Perorming Loan, Loan To Deposit Ratio, Dan Net Interest Margin Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 42 104

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Loan to Deposit Ratio, Capital Adequancy Ratio, dan Operational Eficiency Terhadap Pertumbuhan Tingkat Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI untuk Periode 2009-2011

3 122 107

Pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Non Performing Loan) ROA (Return On Asset) dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Terhadap Kecukupan Modal Perbankan Pada Bank Yang Terdaftar Di BEI

5 73 103

Pengaruh LDR CAR NPL BOPO ROA DAN DPK Te

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penelitian Terdahulu - Pengaruh Rentabilitas (ROA, BOPO) dan Likuiditas (LDR) Terhadap Capital Adequacy Ratio (ROA) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI (2009-2011)

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Rentabilitas (ROA, BOPO) dan Likuiditas (LDR) Terhadap Capital Adequacy Ratio (ROA) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI (2009-2011)

0 0 7

Pengaruh Rentabilitas (ROA, BOPO) dan Likuiditas (LDR) Terhadap Capital Adequacy Ratio (ROA) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI (2009-2011)

0 0 11