64
4.1.4.4 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW-test. Hasil uji autokorelasi dengan
menggunakan uji Durbin Watson dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut :
Tabel 4.8 Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .374a
.140 .085
3.94369 1.402
a Predictors: Constant, LDR, BOPO, ROA b Dependent Variable: CAR
Sumber: Diolah dengan SPSS 17, 2013
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dalam uji Durbin- Watson test adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9 Kriteria Nilai Uji Durbin Watson dengan tabel DW
Jika Keputusan
d dL Ada autokorelasi positif
d 4 - dL Ada autokorelasi negatif
dU dW 4 - dU Tidak ada autokorelasi
dL d dU Tidak dapat disimpulkan
Sumber: dikutip oleh Chynthia Edginarda dalam Imam Ghozali 2009:80 Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai
DW sebesar 1.402. Apabila menggunakan kriteria tabel 4.7 dalam tabel DW untuk âkâ= 3 dan N= 51 besarnya DW-tabel: dl batas bawah = 1.210; du batas atas =
1.650; 4 â du = 2.79; dan 4 â dl = 2.35 maka dari perhitungan disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
65
DW-test terletak di antara dl d du 1.210 1.402 2.790 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
Menurut Makridakis 1983 untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson DW dengan ketentuan
sebagai berikut :
Tabel 4.10 Kriteria Nilai Uji Durbin Watson
No. Nilai DW
Kesimpulan 1.
1,65 DW 2,35 Tidak Terjadi Autokorelasi
2. 1,21 DW 1,65
Tidak Dapat Disimpulkan 3.
2,35 DW 2,79 4.
DW 1,21 Terjadi Autokorelasi
5. DW 2,79
Sumber: dikutip oleh Chynthia Edginarda dalam Wahid Sulaiman 2004: 89. Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1.402,
nilai tersebut berada di antara 1.21 dan 1.65 berarti tidak terjadi autokorelasi.
4.1.5 Pengujian Hipotesis