2.4. Proses Desain
Perancangan adalah sebuah proses kreatif yang mengintegrasikan aspek teknologi, sosial, ekonomi, biologi dan efek psikologis serta fisik yang
ditimbulkan dari bentuk, bahan, warna dan ruang yang merupakan hasil dari pemikiran yang saling berhubungan Simonds, 1983. Menurut Laurie 1985,
perancangan berkenaan dengan seleksi komponen-komponen rancangan, bahan- bahan, tumbuh-tumbuhan dan kombinasi-kombinasinya sebagai pemecahan
terhadap masalah-masalah tertentu di dalam rencana tapak. Dalam proses perancangan desain arsitektur lanskap terdapat tahapan-tahapan dari awal sampai
akhir. Menurut Hakim 2003 tahapan-tahapan dalam proses perancangan meliputi: a fakta, b analisis, c konsep, d pradesain dan e pengembangan
desain, dengan penjelasan sebagai berikut: a. Fakta
Merupakan gagasan awal proyek dimana dilakukan penetapan judul proyek, maksud, tujuan, interpretasi, tema, definisi dan filosofi. Pengumpulan data
proyek yang meliputi data fisik luas, tanah, hidrologi, geologi, iklim, topografi, vegetasi dan satwa dan data sosial budaya, sosial, ekonomi, sifat dan kegiatan.
Serta Pernyataan masalah yang ada seperti sosial, ekonomi, fisik dan teknis. b. Analisis
Akan menjabarkan kebutuhan aktivitas fungsi. Analisis yang dilakukan meliputi analisis tapak in site yaitu analisis ke arah fisik alami seperti tanah,
hidrologi, klimatologi, topografi, tata hijau, dan potensi. Analisis lingkungan off site berupa aspek sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan. Serta tinjauan master
plan yang merupakan analisis ke arah fisik buatan, misalnya zonasi kegiatan, orientasi bangunan, arsitektur bangunan, fungsi bangunan, sistem sirkulasi, sistem
utilitas. Hal yang bisa dilakukan selanjutnya pada tahap ini yaitu studi banding. c. Konsep
Dalam bentuk skematik, meliputi skematik plan yang berbentuk dua dimensi lingkungan, zoning, kebutuhan ruang, kebutuhan aktivitas, spatial,
sirkulasi, tata hijau dan pembentukan muka tanah, skematik desain yang berbentuk tiga dimensi, sketsa imajinatif dan konsep pembiayaan.
d. Pradesain Merupakan desain awal dimana dilakukan aplikasi dari konsep yang telah
dibuat menjadi
olahan desain
dalam bentuk
tiga dimensi
dengan mempertimbangkan: tema, komponen ruang, bentuk, gaya, fungsi, komposisi,
skala, warna, bahan material, sistem konstruksi, estetika dan tekstur serta pembuatan maket.
e. Pengembangan Desain Merupakan desain akhir keputusan yang meliputi gambar perencanaan
layout plan, landscape plan, planting plan, elevation plan, section plan, lighting plan, topografi plan, drainage plan, utility plan, maintenance plan dan
perspektif, gambar perancangan detail desain, pengembangan desain lanskap, planting design, section, elevation, detail lanskap furniture, detail hard material,
detail soft material, detail construction dan perspektif bagian rancangan, maket presentasi, dan dokumen atau laporan rancangan dokumen rencana kerja dan
syarat, dokumen pembiayaan, dokumen pelelangan dan dokumen kontrak. Menurut Booth 1983, proses desain adalah masa dari proses pemecahan
masalah. Bagi desainer lanskap, proses desain mencakup langkah-langkah sebagai berikut:
1. Penerimaan proyek
2. Penelitian dan analisis termasuk kunjungan tapak
a. Persiapan peta dasar.
b. Inventarisasi tapak pengumpulan data dan analisis evaluasi.
c. Wawancara klien.
d. Pengembangan program.
3. Desain
a. Diagram fungsional yang ideal
b. Concept plan
c. Diagram fungsional hubungan tapak
d. Studi bentuk komposisi
e. Preliminary design
f. Desain skematik
g. Master plan
h. Pengembangan desain
4. Gambar konstruksi
a. Layout plan
b. Grading plan
c. Planting plan
d. Construction details
5. Implementasi
6. Evaluasi pasca konstruksi
7. Pemeliharaan.
Dalam prakteknya sering terjadi tahap-tahap yang overlap satu sama lain, namun proses tersebut tetap berlangsung secara simultan.
2.5.
Konsultan Desain
Menurut Sharky 1994, konsultan adalah seseorang yang menyediakan pelayanan konsultasi dalam industri dengan menawarkan ide, rekomendasi, saran,
dan keahlian untuk harga suatu desain. Konsultasi merupakan aktivitas yang menyediakan saran dalam bentuk informasi, rekomendasi prosedur atau ide.
Dalam pertukaran pelayanan konsultan, klien membayar dengan sejumlah biaya yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yaitu antara klien dan konsultan
untuk memulai suatu pekerjaan berdasarkan spesifikasi dan penjelasan ruang lingkup pekerjaan. Aktivitas konsultasi meliputi riset, investigasi, pendapat ahli,
rekomendasi teknis, analisis dan evaluasi, perbaikan anggaran biaya dan modal, atau rencana kesesuaian proyek.
Menurut Gold 1980, konsultan lanskap adalah pengembang swasta yang memiliki tanggung jawab moral dalam hal penyediaan ruang dan fasilitas rekreasi
dalam kota. Perencana kota dan arsitek lanskap berperan penting dalam kegiatan preservasi, perencanaan ruang terbuka, pembangunan fasilitas rekreasi, dan
program sosial sebagai pelayanan kebutuhan rekreasi bagi manusia. Kriteria dalam memilih konsultan yang profesional, yaitu:
1. Pengalaman dan reputasi.
2. Latar belakang dari setiap staf yang ada.
3. Kemampuan tingkat muatan kerja.
4. Ketersediaan pakar dan ahli dalam setiap bidang disiplin ilmu.
5. Tanggung jawab professional.
6. Tanggung jawab sosial.
Sedangkan layanan-layanan yang diberikan oleh konsultan lanskap antara lain:
1. Memberikan rekomendasi material penanaman suatu proyek atau kondisi
tapak tertentu. 2.
Memberikan spesifikasi teknis mengenai material lanskap secara tertulis. 3.
Mempersiapkan program pemeliharaan lanskap. 4.
Memberikan pendapat dari seorang ahli. 5.
Mempersiapkan rekomendasi atau perbaikan terhadap anggaran biaya dan modal.
6. Memimpin pembuatan rencana kesesuaian untuk usulan suatu proyek.
Pengadaan Jasa Konsultasi Desain
Pada setiap konsultan lanskap terdapat beberapa metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengadaaan jasa konsultasi. Metode yang digunakan dapat
dengan salah satu atau lebih dari metode-metode berikut ini: 1.
Seleksi Umum Seleksi yang pesertanya dipilih melalui proses prakualifikasi. Dilakukan
secara terbuka melalui media cetak dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum serta jika memungkinkan melalui media elektronik agar
konsultan yang memenuhi syarat dapat mengikutinya. 2.
Seleksi Langsung Pengadaan jasa konsultasi yang pesertanya dipilih langsung dengan cara
membandingkan penawaran beberapa penyedia jasa yang memenuhi syarat serta dilakukan negosiasi secara bersaing, baik teknis maupun harga sehingga
diperoleh harga yang wajar dan teknis dapat dipertanggungjawabkan. 3. Penunjukan Langsung
Pengadaan jasa konsultasi yang penyedia jasanya ditentukan oleh kepala kantor atau satuan kerja atau pemimpin proyek atau bagian proyek atau
pejabat yang disamakan.
2.6. Pengertian Hotel