2.3. Prinsip Desain
Prinsip Desain adalah dasar terwujudnya suatu rancangan atau ciptaan suatu bentuk agar komponen dan unsur yang membentuknya dapat saling
menyatu. Komponen dan unsur-unsur bentuk mempunyai sifat masing-masing yang mempunyai karakteristik tersendiri. Hal ini dikarenakan prinsip desain
merupakan suatu hukum dalam hubungan atau rencana dari penataan yang menentukan cara bagaimana elemen-elemen harus dikombinasikan untuk
menyempurnakan efek khusus. Prinsip dasar dalam desain adalah keteraturan dan kesatuan yang dapat
memberikan keindahan. Keteraturan ini diperoleh melalui pendekatan tema rancangan, antara lain keteraturan ruang formal, informal, simetris, atau
pendekatan dari segi keteraturan bentuk, misalnya alami, tradisional dan modern. Kesatuan yang dimaksud adalah hubungan yang harmonis dari berbagai elemen
atau komponen unsur yang ada dalam suatu rancangan Van Der Zanden, 2008. Adapun prinsip-prinsip desain dalam lanskap antara lain:
Unity Merupakan prinsip desain yang paling utama. Kualitas yang ditemukan pada
seluruh lanskap yang baik, berdasarkan ritme landform alami, dominasi dari satu tipe vegetasi, human use dan bangunan yang telah menyatu dengan
lingkungan sekelilingnya. Keserasian pengaturan seluruh unsur sehingga tidak berdiri sendiri-sendiri dan mempunyai hubungan satu sama lain sehingga
membentuk rancangan atau desain lanskap dalam satu kesatuan yang menyeluruh.
Balance Keseimbangan dalam desain berarti penyamaan tekanan visual suatu komposisi
antara unsur-unsur yang ada pada suatu desain lanskap. Dalam seluruh proses kehidupan pada dasarnya memerlukan keseimbangan. Bentuk-bentuk
keseimbangan antara lain: a.
Kesimbangan Simetris, keseimbangan formal, atau keseimbangan statis: mempunyai sifat kaku namun agung, impresif dan formal. Susunan elemen-
elemen kiri dan kanan akan tampak sama besar. Bobot visual yang sama antara kiri dan kanan didukung oleh susunan elemen taman yang sama.
b. Keseimbangan asimetris, keseimbangan informal, atau keseimbangan
dinamis: keseimbangan ini memberikan kesan gerak, penempatan yang bersifat kebetulan dan santai. Elemen taman sebelah kiri sumbu tidak sama
persis dengan sebelah kanan setiap bobot visualnya sama. Harmony
Komposisi suatu desain yang harmonis dapat dicapai dengan keselarasan antar unsur-unsur pembentuknya. Harmoni berada diantara keserupaan yang absolut
dengan kontras yang tajam perbedaan. Keserupaan yang terlalu besar membosankan. Kontras yang mencolok menimbulkan pemberontakan
sehingga keselarasan tidak tercapai. Desain Harmonis bila menampilkan kesatuan ide yang menyeluruh.
Rhythm Sering dihubungkan dengan seni musik atau suara karena sifatnya yang mudah
ditangkap dan sering dinikmati manusia. Dalam menyusun komposisi desain dikenal istilah rhythm atau irama dalam pengertian semu. Dalam menikmati
karya taman secara visual mata manusia dapat bergerak sesuai dengan irama tertentu secara teratur dari satu benda ke benda berikutnya. Perancangan
lanskap yang berhasil akan menciptakan suatu alur atau irama pemandangan. Irama dalam desain dapat memecah kemonotonan yang membosankan.
Emphasis Suatu komposisi desain akan hambar tanpa adanya dominansi atau aksen
sebagai titik pusat perhatian. Aksen atau titik perhatian dapat menggugah semangat, menghidupkan suasana, memecah kemonotonan dan memberi
variasi maksimal. Kesan ini dapat diperoleh dengan cara membuat kontras, kejutan, pembeda, penekanan dan fokalisasi focal point. Ada beberapa cara
untuk menciptakan emphasis, yaitu: pengelompokan unsur-unsur sejenis misal: unsur-unsur sewarna, sebentuk, pengecualian atau menghadirkan suatu
unsur yang berbeda dari unsur lainnya misal: penempatan bentuk, warna, garis, arah dengan menempatkan emphasis sedemikian rupa sehingga unsur
yang lain mengarah kepadanya point interest-center point, kontras dengan perbedaan yang mencolok diantara unsur desain misal: warna cerah dalam
warna gelap, bentuk kecil ditengah bentuk besar.
2.4. Proses Desain