III. KONDISI UMUM
4.1. KONDISI UMUM PERUSAHAAN 4.1.1. Sejarah dan Filosofi Perusahaan
PT. Airmas Asri merupakan perusahaan penyedia jasa layanan konsultansi arsitektur terkemuka di Indonesia yang didirikan pada bulan Oktober 1988 di
Jakarta dan telah berkembang untuk menjadi yang terdepan dalam penyedia jasa layanan konsultansi arsitektur. Perusahaan ini telah diberi kepercayaan oleh klien
untuk merancang dan mengembangkan banyak proyek di berbagai sektor. PT. Airmas Asri juga telah meraih anugerah BCI Asia Top Ten Award,
penghargaan internasional yang membuktikan mereka sebagai perusahaan desain arsitektur terbaik di Indonesia dalam skala international saat ini dengan nilai
proyek tertinggi. Konsultan ini mampu menerjemahkan keinginan klien menjadi sebuah bangunan yang selaras dengan lingkungan dan dapat menyelesaikan
proyek secara efisien sekaligus dapat mengatasi perubahan keadaan ekonomi dan preferensi dari klien.
Airmas beroperasi dengan filosofi bahwa arsitektur bukan hanya mengenai desain bangunan yang indah dan mengesankan tetapi juga menciptakan
lingkungan fisik yang dapat memberikan nilai tambah maksimal bagi klien. Airmas mampu beradaptasi dengan perubahan dan pengembangan kebutuhan
klien. Gambar 3 menunjukkan halaman depan kantor Airmas Asri, sedangkan Gambar 4 menggambarkan ruang kerja sub divisi lanskap.
Gambar 3. Kantor PT. Airmas Asri Gambar 4. Ruang Kerja Sub Divisi lanskap
4.1.2. Data Umum Perusahaan
PT. Airmas Asri bergerak dalam bidang konsultansi dengan sub bidang pekerjaan umum. Status perusahaan termasuk ke dalam bentuk Perseroan Terbatas
PT dan tergabung pada Ikatan Nasional Konsultan Indonesia INKINDO. Berikut adalah data umum berupa informasi mengenai perusahaan yang dapat
diketahui oleh publik: Nama Perusahaan
: PT. Airmas Asri Tahun Berdiri
: Oktober 1988 Alamat
: Jalan Cikini IV No. 6 Jakarta Pusat, 10330 Indonesia Telepon
: 021-31906688 Fax
: 021-31906767 Email
: airmascbn.net.id Website
: www.airmasasri.com
4.1.3. Ruang Lingkup Pelayanan Bisnis
Dalam penanganan proyek, Airmas hanya bergerak dalam bidang jasa konsultansi desain tanpa memberikan Rencana Anggaran Biaya RAB. Produk
akhir yang dihasilkan perusahaan berupa gambar desain yang siap untuk tender dan dilaksanakan oleh para kontraktor pemenang tender. Airmas berfokus dalam
menyediakan layanan desain arsitektur dalam berbagai sektor secara lengkap pada ruang lingkup: a urban master planning, b building architecture, c interior
architecture dan d landscape architecture. Pada ruang lingkup ini, Airmas terlibat dalam semua aspek layanan di seluruh tahapan dari pengembangan suatu
proyek, yaitu conceptual design, schematic design, design development dan detail design. Pelayanan bisnis PT. Airmas Asri berdasarkan tipe bangunan dan jenis
proyeknya dibedakan menjadi: a office building, b shopping center, c apartmentcondominium, d hotel, e resorttown house, f mix use apartment,
mall, shop houses, hotel, ballroom, office, g industrial estatepark, h hospital, i campus, j recreational, k airport dan l planningmasterplan.
1.1.4. Struktur Organisasi Perusahaan
Pada struktur organisasi PT. Airmas Asri, posisi paling atas adalah direktur utama yang dibantu oleh seorang sekretaris direktur. Direktur utama langsung
membawahi empat direktur dari divisi 1, divisi 2, divisi 3 dan divisi 4. Di bawah divisi tersebut terdapat sub divisi yang meliputi sub divisi proyek, sub divisi
desain bangunan, sub divisi lanskap, sub divisi produksi dan sub divisi interior. Struktur organisasi PT. Airmas Asri dijelaskan dalam bagan di bawah ini.
Gambar 5. Struktur Organisasi PT. Airmas Asri 2010
1.1.5. Garis Besar Pembagian Kerja
Dalam menangani proyek, perusahaan akan membentuk sebuah tim yang terdiri dari sejumlah karyawan dari berbagai sub divisi pada masing-masing divisi
divisi 1, divisi 2 dan divisi 3. Setiap tim proyek akan terdiri dari seorang project director, seorang project coordinator dan tim desain. Project director bertugas
memimpin suatu proyek dan bertangung jawab penuh terhadap sistem manajemen proyek tersebut dengan mengawasi seluruh tahapan desain secara keseluruhan
mulai dari konseptualisasi hingga dokumentasi dan implementasi proyek yang sedang dikerjakan. Project coordinator bertanggung jawab dalam urusan internal
perusahaan dan berkomunikasi dengan pihak-pihak konsultan di luar perusahaan agar proses desain yang berlangsung dapat berjalan secara sinergis. Tim desain
dari suatu proyek terdiri dari sejumlah karyawan dari beberapa sub divisi yang
4.1.4.
4.1.5.
terlibat dari proyek tersebut. Project manager banyak berhubungan langsung dengan klien, melakukan komunikasi dengan baik, memahami kebutuhan dan
keinginan klien serta memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada saat desain atau konstruksi proyek berlangsung. Struktur tim
penanganan proyek dalam perusahaan dapat dilihat pada Gambar 6.
Prosedur Penanganan Proyek
Dalam PT. Airmas Asri, pekerjaan yang dilakukan dalam setiap penanganan proyek secara umum dibagi dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Site Surveying
Merupakan tahap awal dari penanganan suatu proyek. Pada tahap ini dilakukan kunjungan ke lokasi proyek untuk melihat kondisi tapak secara
langsung sekaligus untuk melakukan inventarisasi, analisis dan sintesis, pencarian informasi yang diperlukan bagi proses perancangan nantinya.
Kunjungan tapak ini dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam proyek tersebut. Hasil dari site surveying ini kemudian akan diterjemahkan ke dalam
sketsa atau bagan. 2.
Design Process a.
Conceptual Design Dalam tahap ini konsultan desain membuat desain konseptual
berdasarkan hasil pertimbangan dari pendefinisian kebutuhan dan keinginan klien, serta ide dan gagasan dari pihak konsultan desain yang
dikaitkan dengan karakter tapak preliminary concept design. Pada tahap Gambar 6. Struktur Tim Penanganan Proyek
4.1.6.
ini desain yang dihasilkan belum sampai detail. Tugas yang dilakukan konsultan desain pada tahap ini antara lain:
Konsultasi dengan klien dan konsultan-konsultan lainnya yang terlibat dalam proyek untuk menetapkan tanggung jawab desain masing-
masing pihak, tanggal submit, fase proyek dan biaya. Koordinasi dengan konsultan-konsultan lain untuk kelancaran dalam
kelangsungan proses desain. Pada tahap ini pihak konsultan desain membuat proposal konsep
untuk dipresentasikan kepada klien yang berisi gagasan dan jawaban dari segala macam kebutuhan dan permasalahan klien yang ada. Biasanya
pihak konsultan desain membuat pilihan alternatif desain dari gambar yang dibuatnya. Setelah itu akan dilakukan evaluasi berupa diskusi yang
dititikberatkan pada alternatif desain yang diajukan oleh pihak konsultan desain. Hasil akhir dari evaluasi ini adalah kesepakatan antara klien
dengan konsultan desain tentang gagasan perancangan yang akan dikembangkan selanjutnya final concept design.
b. Schematic Design
Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap conceptual design. Gambar yang dihasilkan pada tahap ini masih dalam bentuk schematic
drawing yang belum dilengkapi dengan keterangan-keterangan, antara lain berupa gambar potongan setiap elemen planter box, swimming pool,
restaurant dan lainnya akan tetapi belum terdapat keterangan dimensi secara lengkap. Gambar pada tahap schematic ini biasanya bertujuan
untuk mencocokkan apakah elemen-elemen pada gambar yang telah dibuat pada tahap konsep sesuai dan dapat diaplikasikan pada tapak.
Pembuatan desain pada tahap ini merupakan hasil pertimbangan dari analisis pada tahap site surveying, penyesuaian dengan kondisi tapak,
serta penentuan-penentuan fasilitas apa saja yang dibutuhkan. c.
Design Development DD Merupakan tahapan pengembangan ide atau gagasan menjadi produk
rancangan yang lebih detail. Sudah dimasukan pertimbangan- pertimbangan teknis, seperti pencantuman dimensi, material yang
digunakan, spek, harga dan biaya dari pihak konsultan lain yang ada di luar konsultan desain. Titik beratnya terdapat pada perkembangan desain
dan pencapaian pekerjaan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan. Pekerjaan utama pada tahap ini, antara lain:
Evaluasi dari klien pada tahap schematic design. Koordinasi antar sub divisi di dalam perusahaan serta dengan pihak-
pihak konsultan lainnya dalam membentuk desain yang sesuai standar pada masing-masing bidangnya.
Membuat gambar detail design development untuk semua elemen. Hasil dari tahap design development ini terdiri dari gambar hitam
putih berupa gambar dari AutoCAD, site plan dengan skala yang tepat, site sections, elevation dan detail dengan ukuran yang tepat serta
spesifikasi dan detail dari elemen bangunan dan lanskap hardscape dan softscape.
Pada tahap design development juga terdapat evaluasi dan setiap melewati tahap perkembangan tertentu pihak konsultan akan memberikan
progress report kepada owner untuk melaporkan sejauh mana penanganan proyek tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi klien
memberikan feedback berupa penambahan atau perubahan terhadap hasil dari setiap tahapan perkembangan, sehingga pihak konsultan desain harus
melakukan revisi yang hasilnya diajukan kembali kepada klien. d.
Working Drawing WD Tahapan ini menghasilkan gambar yang berisi informasi teknis yang
diperlukan untuk keseluruhan elemen yang digunakan pada desain proyek dan digunakan untuk keperluan tender dan konstruksi. Setiap gambar
kerja yang dibuat dibedakan antara WD untuk desain bangunan dan WD untuk lanskap. WD untuk lanskap dibedakan menjadi dua, yaitu
Hardscape Working Drawing dan Softscape Working Drawing. Hardscape Working Drawing HWD
Berisi informasi teknis seluruh elemen hardscape yang diperlukan untuk hardscape tender dan construction drawings. Pekerjaan pada
tahap ini meliputi persiapan rencana layout lanskap untuk ilustrasi
level, lokasi dan material, serta persiapan details, sections dan elevations untuk menggambarkan desain hardscape features. Hasil
dari tahap ini berupa gambar hardscape plan dan hardscape detail dengan skala dan ukuran yang tepat.
Softscape Working Drawing SWD Berisi informasi yang diperlukan untuk tender softscape. Pekerjaan
pada tahap ini meliputi persiapan detail softscape plan dan menentukan spesifikasi tanaman yang mengindikasikan lokasi,
ukuran, jumlah, kondisi dan ciri khusus. Hasil dari tahap ini berupa gambar Trees and Palms Planting Plan, Shrubs and Ground Covers
Planting Plan, Planting Details, Softscape Bill of Quantities serta Softscape Specifications.
3. Tender Process
Proses tender merupakan tahapan untuk mendapatkan kontraktor pemenang yang akan melaksanakan pembangunan proyek. Pelaksanaan
tender dilakukan oleh owner secara terpisah untuk setiap bagian desain, Proses tender dilaksanakan setelah tahap pengembangan desain selesai
dibuat. Gambar dari hasil akhir tahapan pengembangan desain yang akan digunakan sebagai ukuran, spesifikasi untuk para kontraktor peserta tender
dalam menetapkan Rencana Anggaran Biaya RAB. Tender lanskap terbagi menjadi dua tahapan yaitu tender hardscape dan tender softscape.
4. Site Supervision
Tahap Site Supervision dilakukan untuk memantau proses konstruksi yang sedang berjalan. Selama proses pembangunan dilaksanakan, pihak konsultan
bertanggung jawab untuk mengawasi pekerjaan kontraktor agar sesuai dengan gambar kerja yang dibuatnya. Dari kunjungan ini perusahaan dapat
mengetahui perkembangan pembangunan proyek, sehingga jika terjadi perubahan desain dan konstruksi yang disesuaikan dengan kondisi lapang,
maka pihak konsultan dapat melakukan revisi secara cepat terhadap desainnya.
4.2. KONDISI UMUM LOKASI PROYEK