Teknik pemeliharaan yang intensif juga menjadi hal yang penting mengingat sebagian besar tanaman yang digunakan merupakan ragam jenis
tanaman hias yang berfungsi sebagai display. Daya tahan tanaman selain dipengaruhi oleh kondisi iklim setempat juga dipengaruhi oleh pemeliharaan.
Faktor pemeliharaan di sini sangat berperan penting dalam mempertahankan kondisi tanaman agar tetap dalam kondisi baik dan sama seperti pada saat pertama
kali ditanam. Faktor ekonomi klien penting dalam hal pengadaan material tanaman pada
desain lanskap yang memiliki kualitas tinggi. Jika klien telah menyanggupi usulan desain lanskap dari konsultan desain maka hal-hal yang terkait dengan biaya
pengadaan material tanaman dan pemeliharaan tidak menjadi hambatan bagi klien dalam mewujudkan desain lanskap tersebut.
5.4.2. Masalah dan Kendala yang Dihadapi dalam Penanganan Proyek
Dalam setiap penanganan proyek, konsultan tentunya tidak lepas dari adanya kendala-kendala. Kendala yang dihadapi ini tidak hanya berasal dari pihak
konsultan tapi juga dari pihak klien, maupun partner kerja lainnya. Selama masa pengerjaan proyek ini terdapat kendala-kendala yang mengakibatkan penguluran
waktu yang lebih lama. Kendala-kendala yang dihadapi antara lain:
a. Kondisi keuangan klien
Dalam penanganan suatu proyek pengerjaan gambar oleh pihak konsultan dibuat berdasarkan kontrak. Setiap tahapan gambar memiliki harga yang berbeda-
beda sesuai gambar yang diinginkan klien. Semakin detail gambar maka semakin besar biaya yang harus dibayarkan klien kepada pihak konsultan desain. Hal ini
sama artinya dengan kondisi ekonomi klien akan menentukan cepat lambatnya penyelesaian pengerjaan suatu proyek. Pada proses pengerjaan proyek Discovery
Hotel kondisi keuangan klien sempat mengalami permasalahan akibat terjadinya krisis ekonomi global pada awal tahun 2009 yang ikut mempengaruhi kondisi
ekonomi klien, sehingga pengerjaan proyek sempat terhenti dan tertunda untuk beberapa saat. Namun kondisi ini tidak berlangsung lama sehingga pengerjaan
proyek dapat kembali dilanjutkan.
b. Fase perancangan yang berbeda antara arsitek bangunan dan arsitek
lanskap
Proses perancangan yang dimiliki oleh arsitek bangunan memiliki tahapan yang berbeda dengan arsitek lanskap. Pada tahap awal proses perancangan
lanskap, pekerjaan arsitek lanskap menyesuaikan rancangan lanskap dengan tahapan yang telah dilakukan arsitek bangunan, hal tersebut kadang sulit untuk
disesuaikan sehingga arsitek lanskap harus bekerja berulang kali untuk menyesuaikan dengan perencanaan yang telah dibuat oleh arsitek bangunan dan
hal ini memakan waktu yang cukup lama dalam proses desain. Pada proyek Discovery Hotel, arsitek lanskap baru mengawali proses perancangan pada saat
arsitek bangunan telah berada pada tahap Schematic Drawing.
c. Tuntutan dalam memenuhi keinginan klien
Seringkali klien sebagai pihak yang memberikan tugas, banyak melakukan perubahan desain yang telah diajukan oleh konsultan. Jika klien belum merasa
puas dengan desain yang dibuat konsultan desain, maka klien akan terus melakukan revisi sampai merasa desain tersebut sudah sesuai dengan yang
diinginkan. Klien mengutarakan keinginannya dengan cara mengajukan permintaan dan memberikan kritik terhadap hasil rancangan kepada pihak
konsultan agar hasil rancangannya sesuai dengan keinginan klien. Seperti halnya ketika terjadi perubahan desain pada level bangunan dapat mengakibatkan semua
gambar ikut berubah seperti gambar potongan, gambar section maupun gambar elevation.
d. Kondisi di lapang