Penghilangan material tanaman pada area parkir
modern. Penerapan konsep desain pada desain bangunan dan lanskapnya harus memiliki keterkaitan di antara keduanya. Untuk mewujudkannya, arsitek lanskap
harus membuat desain lanskap yang sesuai dengan desain bangunan yang dibuat oleh arsitek bangunan. Penggabungan antara desain dengan pola formal dan
desain dengan pola organik dalam satu kemasan produk desain menjadi sebuah pengalaman baru bagi mahasiswa magang.
Keberhasilan dari proses perancangan proyek tergantung pada pengamatan, pengalaman, pengetahuan dan kemampuan dalam membuat
keputusan serta ide-ide yang kreatif dari seorang arsitek, baik arsitek bangunan maupun arsitek lanskap. Selain itu kekompakan dan kerjasama antara anggota tim
desain juga sangat menentukan keberhasilan dari proyek tersebut. Tahapan proses desain lanskap pada proyek Discovery Hotel meliputi Preliminary Concept
Design, Final Concept Design, Schematic Drawing, Design Development, Softscape Working Drawing dan Hardscape Working Drawing. Tahapan yang
diikuti mahasiswa pada saat magang yaitu Design Development, Softscape Working Drawing, Hardscape Working Drawing dan penyiapan dokumen tender.
Pada tahap Design Development, banyak terjadi perubahan desain yang diakibatkan dari beberapa permasalahan. Adanya perubahan ini harus segera
dilakukan revisi agar permasalahan tersebut cepat tertangani. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan pemikiran dalam pembuatan alternatif solusinya agar
hasil revisi yang dibuat efektif.
Saran
Kegiatan magang penting untuk dilakukan karena dapat memberikan manfaat
dalam meningkatkan
pengetahuan, keterampilan
serta sikap
profesionalisme mahasiswa di bidang arsitektur lanskap. Ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dirasa masih kurang jika dibandingkan dengan pengalaman
langsung yang dapat diperoleh mahasiswa selama melakukan kegiatan magang. Karena dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya, seorang arsitek
lanskap tidak hanya memerlukan bekal dalam bentuk teori saja, namun praktek dan pengalaman kerja secara langsung akan menjadi bekal yang lebih berguna dan
membuat mahasiswa menjadi lebih siap dalam menghadapi persaingan di dunia
6.2.
kerja yang sesungguhnya. Untuk itu Departemen Arsitektur Lanskap IPB perlu meningkatkan hubungan baik dan kerjasama dengan sebanyak mungkin
perusahaan-perusahaan konsultan desain terutama yang berkaitan dengan bidang lanskap.
Arsitektur lanskap tidak hanya sebatas mempelajari tentang ilmu tanaman softscape saja, elemen keras hardscape beserta konstruksinya juga
menjadi hal penting dalam bidang ini. Kedua hal softscape dan hardscape tersebut memiliki porsi yang sama dan seimbang untuk dipelajari secara
mendalam. Karena dalam dunia kerja yang akan dihadapinya nanti, sebagai seorang arsitek lanskap yang mampu berdayasaing harus memiliki kemampuan
dalam kedua hal tersebut. Untuk kedepannya, dalam perkuliahan perlu diperdalam lagi ilmu yang mempelajari tentang konstruksi hardscape karena sampai saat ini
ilmu tersebut dirasa masih kurang sehingga pada saat mengikuti kegiatan magang mahasiswa seringkali mengalami kesulitan dalam hal ini.
Dalam proses perancangan diperlukan pengetahuan tentang keadaan lapang yang lebih baik lagi dan juga perlu diperbanyak pendalaman tentang studi
yang terkait dengan perancangan agar dapat menghasilkan produk yang baik dan sesuai dengan lingkungan tapak. Pemilihan jenis tanaman asli native merupakan
pertimbangan yang harus diutamakan. Karena tanaman asli sudah beradaptasi dengan lingkungannya selain itu dapat mempermudah dalam pengadaan dan
pemeliharaannya. Selain material tanaman, penggunaan material hardscape dan ornamen-ornamen desain juga penting disesuaikan dengan karakter lokal yang ada
di lokasi proyek tersebut. Sistem kerja suatu perusahaan yang sudah baik tetap memerlukan adanya
pengelolaan manajemen waktu dan sumber daya agar terus terjaga. Kerjasama dan komunikasi dalam teamwork perlu lebih dipererat agar koordinasi dalam proyek
dapat berjalan dengan lancar dan tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Begitu pula halnya perlu dikembangkan komunikasi yang lebih baik lagi dengan
klien untuk meminimalisasi kekeliruan dan benar-benar mengerti apa yang menjadi kebutuhan dan keiniginan dari klien terhadap desain lanskap sehingga
klien menjadi puas akan hasil kerja dari konsultan desain.