PELAKSANAAN PROYEK 1. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. PELAKSANAAN PROYEK 5.1.1. Deskripsi Proyek Discovery Hotel adalah hotel dengan fasilitas kelas bintang empat yang dioperasikan sendiri oleh owner klien. Tujuan dari pengembangan proyek Discovery Hotel ini adalah untuk menyediakan layanan akomodasi bagi tamu nasional maupun internasional. Lokasi proyek berada di kota Dili dengan Luas total area adalah 28.234 m², luas area terbangun 19.934 m² dan luas area non terbangun 8.300 m². Hotel ini memiliki 7 lantai dengan tinggi bangunan 39,943 m. Sebagai dasar dari pengembangan proyek, Terms of Reference TOR dari proyek dan studi kelayakan Feasibility Study dibuat oleh klien sendiri. Kegiatan survei dan penelitian tanah juga menjadi tanggung jawab klien. Proyek Discovery Hotel diperoleh pihak konsultan desain melalui penunjukan langsung oleh klien.

5.1.2. Letak dan Batas Tapak

Lokasi proyek Discovery Hotel terletak di kawasan pantai utara kota Dili. Lokasi tapak ini cukup strategis karena berada tepat di jantung kota Dili dan hanya berjarak sekitar 263 m dari bibir pantai Dili. Lokasi proyek Discovery Hotel dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12. Lokasi Proyek Discovery Hotel Sumber: PT. Airmas Asri, 2008 Batas sebelah utara tapak adalah jalan utama dan kawasan kantor pusat Pertamina, sebelah timur tapak berbatasan dengan bangunan perkantoran, sebelah selatan tapak berbatasan dengan bangunan perkantoran dan rumah penduduk, sedangkan sebelah barat tapak berbatasan dengan jalan utama dan area hijauan kota. Kondisi view di dalam dan sekitar tapak dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13. Kondisi View di Dalam dan Sekitar Tapak Sumber: PT. Airmas Asri, 2008 Topografi tapak cenderung datar dan kondisi sekitar belum dikembangkan. Kondisi sekitar tapak yang masih jarang dengan bangunan bertingkat memberi keleluasaan untuk menikmati view ke sekeliling lokasi tapak. Dengan demikian tidak hanya jasa penginapam saja yang dijual pada hotel ini, namun keindahan view di sekeliling tapak juga menjadi nilai tambah bagi hotel.

5.1.3. Fasilitas Hotel

Dalam pengembangan proyeknya owner memberikan pernyataan tentang keinginan dan persyaratan yang diajukan kepada pihak konsultan desain melalui TOR Terms of Refference diantaranya owner menginginkan beberapa fasilitas yang harus ada pada hotel yang akan dikembangkannya. Hotel yang dikembangkan akan terdiri dari area terbangun dan area non terbangun. Area terbangun adalah area yang digunakan untuk bangunan atau hotel itu sendiri. Fasilitas pada area terbangun ini meliputi lobby, kamar tamu, executive lounge, function room, office, wedding pavillion, apartemen General Manager dan retail. Sedangkan area non terbangun merupakan area yang berada di sekitar bangunan hotel yang meliputi ruang terbuka dan ruang terbuka hijau. Ruang terbuka pada hotel diantaranya adalah area parkir, driveway dan plaza. Sedangkan ruang terbuka hijau meliputi area penanaman dan taman pada tapak hotel, baik itu taman atap maupun taman pada halaman hotel. Meskipun fungsi utama hotel adalah memberikan jasa layanan penginapan, namun keberadaan fasilitas-fasilitas yang bersifat rekreasional juga penting untuk meningkatkan pelayanan dan kepuasan tamu hotel. Karena hotel terdiri dari area terbangun dan non terbangun, maka fasilitas yang dimiliki hotel tidak hanya berupa fasilitas rekreasi indoor Indoor recreational tetapi juga terdapat fasilitas outdoor outdoor recreational. Fasilitas yang bersifat indoor recreational yaitu spa health center, fun pub dan restoran, sedangkan fasilitas yang bersifat outdoor recreational berupa taman-taman hotel yang meliputi courtyard, sunken garden, roof garden dan water feature berupa swimming pool area, reflecting pool, water stream dan water fountain.

5.1.4. Pihak-pihak yang Terkait dalam Penanganan Proyek

Perencanaan merupakan tahap awal dalam penanganan suatu proyek yang memegang peranan penting dalam proyek konstruksi. Oleh karena itu dituntut adanya kinerja yang baik dari setiap pihak yang terlibat dalam proyek tersebut, dalam hal ini para konsultan. Kinerja yang baik tentunya ditunjang oleh komunikasi yang efektif karena kompleksnya proyek dan banyaknya pihak yang terlibat. Komunikasi merupakan dasar yang penting dan menjadi kunci kesuksesan penanganan proyek. Selama pelaksanaan proses desain proyek Discovery Hotel, komunikasi antara pihak konsultan dengan klien dilakukan melalui pertemuan tatap muka secara langsung, internet dan telepon. Dalam proyek Discovery Hotel, owner adalah Saqib Awan East Timor Trading Group yang merupakan sebuah developer di Timor Leste. Owner bekerjasama dengan beberapa pihak yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing Gambar 15. Gambar 14. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Proyek Discovery Hotel Koordinasi dan komunikasi selama proses desain dalam proyek ini melibatkan hubungan antara beberapa pihak yaitu klien, konsultan desain, konsultan struktur, konsultan mekanikal dan elektrikal, konsultan lighting, interior Architect Consultant and Landscape PT. Airmas Asri Structure Consultant Ketira Engineering Consultants Mechanical Electrical Consultant PT. Skemanusa Consultama Teknik Quantity Surveyor PT. Korra Antarbuana Interior Design PT. Garis Prada Lighting Concultants Auvis Lumina Plano OwnerDeveloper Saqib Awan, East Timor Trading Group designer dan quantity surveyor. Selain pihak-pihak yang terlibat secara langsung, unsur pemerintahan juga ikut terlibat dalam pengurusan perijinan serta pengujian gedung.

5.2. DESAIN DISCOVERY HOTEL, DILI - TIMOR LESTE