44 tangkap pancing tonda.  Alat tangkap pancing tonda ini, dioperasikan pada perairan
tempat dipasang rumpon. Lokasi pemasangan rumpon di sekitar  teluk Palabuhanratu hanya terdapat 2 buah, sedang sisanya sebanyak 20 buah dipasang di Samudera Hindia.
Dalam operasi penangkapan ikan  di lokasi rumpon, lama operasi per trip sekitar 4-5 hari.
4.2.5. Perkembangan Volume dan Nilai Produksi Ikan
Volume produksi ikan di PPN Palabuharatu mengalami flutuasi. Dengan membandingkan terhadap produksi tahun sebelumnya, produksi ikan di PPN
Palabuhanratu, adakalanya mengalami peningkatan dan juga penurunan.  Pada tahun 1998 volume produksi mengalami penurunan sebesar 42  -1.752,90 ton
dibandingkan produksi pada tahun 1997. Sedangkan pada kondisi tahun 2002 terjadi peningkatan produksi  sebesar 64  1.123,16 ton.
Sedangkan nilai produksi berdasarkan harga nominal terus mengalami peningkatan,  kecuali  pada  tahun  1996  terjadi  penurun  nilai  ekonomi  sebesar
5,7   Rp. 212 juta dan juga pada tahun  2000 dimana terjadi penurunan nilai ekonomi yang cukup besar, yakni sebesar 36   Rp. 2,113 milyar dibandingkan
dengan kondisi tahun 1999.  Adapun Perkembangan volume dan nilai produksi ikan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu selengkapnya  disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Perkembangan Volume dan Nilai Produksi Ikan yang didaratkan di PPN  Palabuhanratu, Tahun 1993 – 2006
Tahun Produksi Perubahan
Nilai Ekonomi
Perubahan ton ton
persen Rp. Rp  persen
1993 3.118,78
3.570.200.000 1994
3.424,73 305,95 9,81
3.617.500.000 47.300.000  1,32
1995 3.521,75 97,02
2,83 3.724.400.000
106.900.000  2,96 1996
3.386,38 -135,37 -3,84
3.511.600.000 -212.800.000  -5,71
1997 4.134,87 748,49
22,10 3.785.000.000
273.400.000  7,79 1998
2.381,97 -1.752,90 -42,39
3.892.100.000 107.100.000
2,83 1999
2.765,50 383,53 16,10
5.971.400.000 2.079.300.000  53,42
2000 2.505,09 -260,41
-9,42 3.857.800.000
-2.113.600.000  -35,40 2001
1.766,96 -738,13 -29,47
4.793.200.000 935.400.000  24,25
2002 2.890,12 1.123,16
63,56 9.885.400.000
5.092.200.000  106,24 2003 4.105,26  1.215,14
42,04 15.273.300.000
5.387.900.000 54,50
2004 3.367,52 -737,74
-17,97 15.670.700.000
397.400.000 2,60
2005 6.600,53  3.233,01 96,01
32.153.900.000 16.483.200.000
105,18 2006 5.461,56  -1.138,97
-17,26 32.550.900.000
397.000.000 1,23
Sumber : Statistik Perikanan PPN Palabuhanratu. Tahun 1993 – 2006
45 Berdasarkan produksi ikan tahun 2006, jenis ikan yang dominan didaratkan di
PPN Palabuhanratu disajikan pada Tabel 6. Tabel 6.  Produksi dan Nilai Produksi Ikan Dominan yang didaratkan  di PPN
Palabuhanratu, Tahun 2006
No Jenis Ikan
Produksi Nilai Produksi
ton Persen
Rp Persen
1 Cakalang 1.001,30
18,33 6.094,0766
18,72 2 EtemanKoyo
485,77 8,89
1.449,0290 4,45
3 Layur 222,64
4,08 1.304,2875
4,01 4 Tonggkol
1.119,20 20,49
5.449,1998 16,74
5 Tuna 1.383,67
25,33  13.059,5657 40,12
6 Lainnya 1.248,98
22,87 5.194,7540
15,96 Jumlah
5.461,56 100,00
32.550,9126 100,00
Sumber : Statistik Perikanan PPN Palabuhanratu. Tahun  2006 Merujuk Tabel 6 jenis ikan yang paling banyak ditangkap di perairan Teluk
Palabuhanratu meliputi: tuna 25,33 , tongkol 20,49 , cakalang 8,33 , eteman 8,89 , layur 4,08  dan sisanya merupakan jenis ikan lainnya 22,87 .
Produksi ikan cakalang dan ikan tongkol memberikan kontribusi sebesar  38,83 terhadap produksi ikan di PPN Palabuhanratu.   Sedangkan berdasarkan nilai ekonomi
yang   diperoleh dari hasil penjualan ikan, ikan tuna menyumbang proporsi terbesar yakni sebesar 40,12 .  Nilai ekonomi cakalang 18,72 , tongkol 16,74 ,
etemankoyo 4,45, layur 4,01  dan sisanya merupakan sumbangan jenis ikan lainnya sebesar 15,96 .  Kontribusi ikan cakalang dan ikan tongkol menyumbang
sebesar 35,46  dari nilai ekonomi perikanan PPN Palabuharatu.
4.3. Aspek  Biologi Upaya Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Tuna Kecil