Deskripsi Ikan Cakalang dan Tongkol

11 Yami, B 1987 menjelaskan bahwa ikan cakalang mulai memijah pada saat berumur diperkirakan 1 tahun dengan menghasilkan kurang lebih 100.000 telur setiap tahunnya dan bertambah sampai 2 juta telur setiap memijah. Telur-telur tersebut menetas diperkirakan 4 hari setelah fertilisasi. Larvanya dapat ditemukan di seluruh wilayah Samudra Hindia, Pasifik dan Atlantik. Setelah berumur 4 tahun atau lebih cakalang kembali ke katulistiwa untuk memijah.

2.4 Deskripsi Ikan Cakalang dan Tongkol

Menurut Matsumoto et.al., 1981 secara taksonomi ikan cakalang termasuk dalam kekerabatan sebagai berikut : Phylum : Vertebrata Subphylum : Chraniata Series : Pisces Superclass : Gnathostomata Subclass : Actinopterygii Ordo : Perciformes Sub Ordo : Scombroidei Family : Scombridae Sub Famili : Scombrinae Tribe : Thunnini Genus : Katsuwonus Species : pelamis Menurut Collette dan Nauen 1983 ikan cakalang termasuk kedalam family Scobridae, bergenus Katsuwonus dan spesiesnya Katsuwonus pelamis. Ikan cakalang biasa disebut juga skipjack tuna dan memilki ciri-ciri morfologi sebagai berikut : 1 Bentuk tubuh memanjang seperti bentuk cerutu dan agak membulat simetris, gigi kecil-kecil runcing yang tersusun secara seri. 2 Pada helai insang pertama gill rackers sebanyak 53-63 helai. 3 Mempunyai dua sirip dorsal yang terpisah, sirip yang pertama mempunyai 14-16 jari-jari keras sedangkan sirip kedua diikuti dengan 7-9 finlets dan 7 finlets di belakang sirip dubur. 4 Pada bagaian ekor terdapat 2 keel yang keras. 5 Badan tidak bersisik pada bagian dada dan garis sisi Lateral line. 6 Bagian punggung berwarna biru kehitaman, bagian perut abu-abu dengan 4-6 garis hitam yang membujur. 12 Menurut Wade diacu dalam Widana 1991 panjang ikan cakalang pada umur satu tahun kurang lebih 37 cm, pada tahun kedua dapat mencapai 46 cm, pada tahun ketiga 55 cm, tahun keempat 64 cm, tahun kelima 72 cm, bahkan cakalang dapat mencapai 1 meter pada umur lebih 7 tahun dengan berat diperkirakan 25 kg. Pada umumnya ikan cakalang yang tertangkap berukuran panjang 40-60 cm. Barkley e.t al., FAO, 1994 mengemukakan bahwa ikan cakalang yang berada pada permukaan perairan tropis adalah cakalang yang kecil kurang dari 4 kg. Sedangkan cakalang besar lebih dari 6,5 kg berhabitat di perbatasan termoklin dan beradaptasi dengan perairan sejuk. Katsuwonus pelamis Gambar 1. Ikan Cakalang Hasil wawancara dengan petugas statistik perikanan PPN Palabuhanratu, ikan tongkol yang tercatat pada data hasil produksi adalah merupakan campuran dari species Auxis thazard dan Euthyunnus affinis, dimana masyarakat nelayan setempat lebih mengenal dengan nama tongkol abu-abu dan tongkol komo. Dengan mempertimbangkan belum tersedianya data produksi yang disajikan secara terpisah berdasarkan masing- masing species tongkol tersebut, maka pengertian ikan tongkol dalam analisis selanjutnya adalah merupakan campuran dari keduanya. Menurut Saanin 1984, taksonomi ikan tongkol diklasifikasikan sebagai berikut: Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Kelas : Pisces Sub Kelas : Teleostei Ordo : Percomorphi Sub Ordo: Scombroidea Famili: Scombridae Genus : Auxis; 13 Species : Auxis thazard; Genus : Euthynus Species : Euthynnus affinis Ciri-ciri morfologis ikan tongkol Auxis thazard adalah : badan memanjang, kaku, bulat seperti cerutu. Ikan ini memiliki dua sirip pungggung, yaitu sirip punggung pertama berjari-jari keras 10 dan sirip punggung kedua berjari-jari keras 11, diikuti 6-9 jari-jari sirip tambahan. Sirip dubur berjari-,jari lemah 14, diikuti 6-8 jari-jari tambahan dan terdapat satu lidahcuping interpelvic process diantara sirip perutnya. Badan tanpa sisik,kecuali pada bagian korselet yang tumbuh sempurna dan mengecil di bagian belakangnya. Pada dasar sirip ekornya, terdapat satu lunas kual yang diapit dua lunas kecil. Ukuran dapat mencapai panjang 50 cm, tetapi umumnya antara 25-40 cm. Tubuh bagian atas berwarna hitam kebiruan serta berwarna putih dan perak dibagian bawahnya. Selain itu pada jenis ini, terdapat ban-ban hitam yang menyerong dan bergelombang, pada bagian atas garis rusuk. Tongkol ini tergolong ikan pelagis besar dan perenang cepat dengan daerah penyebaran hampir terdapat di seluruh daerah pantai, lepas pantai perairan Indonesia dan seluruh perairan Indo-Pasifik Direktorat Jenderal Perikanan 1979. Auxis thazard Euthynnus affinis Gambar 2. Ikan Tongkol 14 Ciri-ciri morfologis ikan tongkol Euthynnus affinis adalah : badan memanjang, seperti cerutu atau terpedo. Ikan ini memiliki dua sirip punggung, yaitu sirip punggung pertama berjari-jari keras 15 dan sirip punggung kedua berjari-jari lemah 13, diikuti 8-10 jari-jari sirip tambahan. Sirip dubur berjari-,jari lemah 14, diikuti 6-8 jari-jari tambahan dan terdapat dua lidahcuping interpelvic process diantara sirip perutnya. Badan tanpa sisik, kecuali pada bagian korselet dan bagian rusuknya. Pada batang ekornya, terdapat satu lunas kuat yang diapit dua lunas kecil. Ukuran dapat mencapai panjang 100 cm, tetapi umumnya antara 50-60 cm. Tubuh bagian atas berwarna biru kehitaman serta berwarna putih dan perak dibagian bawahnya. Selain itu pada jenis ini, terdapat ban-ban hitam yang menyerong dan bergelombang, pada bagian atas garis rusuknya, serta noktah-noktah hitam diantara sirip dada dan perut.

2.5 Rumpon