Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

85

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Produksi ikan tuna kecil di perairan Teluk Palabuhanratu selama 1993-2006 rata- rata 1.922,21 ton dengan tingkat effort rata-rata untuk 21.699,56 hari melaut. Sedangkan produksi ikan tuna kecil aktual pada tahun 2006 sebesar 3.002,24 ton dengan tingkat effort 18.299,74 hari melaut. 2. Pada kondisi sole owner Maximum Economic Yield produksi optimal yang diajurkan adalah sebesar 1.344,94 ton dengan tingkat effort 1.430,36 hari melaut. Dengan demikian, sumberdaya perikanan tuna kecil perairan Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi telah mengalami tangkap berlebih biological overfishing dan juga input yang berlebih economic overfishing. 3. Berdasarkan perbandingan produksi aktual tahun 1993-2006 terhadap produksi lestari, sumberdaya perikanan tuna kecil mengalami degradasi dengan intensitas kecil, dimana rata-rata koefisien laju degradasi baru mencapai 0,2596 per tahun. 3 Hasil analisis dengan menggunakan data yang sangat minim, pada kondisi awal keberadaan rumpon baru 3 tahun berlangsung, : a Pengaruh keberadaan pemanfaatan rumpon terhadap perikanan tuna kecil di perairan Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi akan memperlambat waktu pencapaian carrying capacity. b Pengaruh keberadaan pemanfaatan rumpon akan meningkatkan rente sumberdaya dan kesejahteraan nelayan di perairan Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi c 4. Hasil analisis dinamik simulasi menunjukkan bahwa : 86 a sistem pengelolaan perikanan tuna di perairan Teluk Palabuhanratu termasuk dalam sistem kuadran 3 peningkatan effort, akan menyebabkan penurunan biomass ikan b penerapan rumpon pada pengelolaan perikanan tuna kecil di perairan Teluk Palabuhanratu merupakan bentuk pengurangan jumlah effort sekitar 10,54 pada kondisi awal. c penerapan rumpon pada pengelolaan perikanan tuna kecil di perairan Teluk pada jangka panjang akan meningkatkan jumlah effort dan mempercepat waktu pencapaian carrying capacity. d trajektori perilaku biomass ikan dan effort pada kondisi sebelum dan setelah adanya rumpon memiliki pola yang sama. 5. Peningkatan harga yang lebih besar dari baseline menyebabkan : • terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap effort, sehingga produksi juga meningkat jangka pendek • penurunan biomass dan produksi, sehingga rente juga akan menurun, sehingga kesejahteraan nelayan menurun jangka panjang

5.2 Saran