membaca, dan berbicara. Kompetensi dalam keterampilan mendengarkan tersebut, membahas tentang cara menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik
berita dan nonberita. Keberhasilan keterampilan mendengarkan didukung oleh keberhasilan: 1
keterampilan menulis terdapat dalam indikator: a mencatat pokok-pokok
informasiisi berita yang telah didengarkan dari media elektronik, b menuliskan kembali informasiisi berita yang telah didengarkan dari media elektronik dalam
beberapa kalimat yang runtun dan mudah dipahami, dan c menuliskan pesan yang dapat ditangkap dari informasiisi berita yang telah didengar; dan 2 keterampilan
berbicara terdapat dalam indikator: a mengungkapkan kalimat runtun secara lisan, dan b mengajukan tanggapan terhadap informasiisi berita yang telah didengarkan
dari media elektronik. Selanjutnya, aspek berbicara dilakukan siswa dalam membaca pemahaman terhadap rangkuman materi yang terdapat dalam buku siswaLKS.
Ketiga keterampilan tersebut disampaikan secara tematis dalam satu tema, yakni tema kemanusiaan melalui sebuah wacana tentang trafficking yang didengarkan
melalui media elektronik. Selanjutnya, untuk mengantisipasi sekolah yang tidak memiliki media elektronik sudah disediakan wacana secara tertulis dalam buku guru
dan LKS. Wacana tersebut dapat dibacakan oleh guru atau meminta salah satu siswa untuk membacakannya di depan kelas. Dengan demikian bertambah keterampilan
membaca, hingga lengkap 4 aspek tersebut mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dapat disampaikan dalam satu kompetensi yang dipayungi oleh satu tema.
b. Keterampilan Berbicara
Kompetensi dasar kemampuan berbahasa dalam keterampilan berbicara dijabarkan melalui indikator-indikator. Indikator tersebut tidak hanya untuk mencapai
keberhasilan keterampilan berbicara tetapi juga keterampilan menulis dan membaca. Kompetensi keterampilan berbicara tersebut, membahas berbagai masalah untuk
didiskusikan yang ditemukan dari berbagai berita, artikel, atau buku. Kompetensi dasar tersebut disampaikan dalam tema lingkungan.
Keberhasilan keterampilan berbicara didukung oleh: 1 keterampilan menulis terdapat dalam indikator: a membuat portofolio kelas, b menuliskan sumber
pustaka berdasarkan informasi yang diperoleh; dan 2 keterampilan membaca dijabarkan dalam indikator: a mengidentifikasi masalah yang terjadi di sekitar
lingkungan siswa dari berbagai sumber sebagai bahan diskusi, b memilih masalah prioritas sebagai bahan diskusi kelas, dan c mengumpulkan informasi tentang tema
masalah yang dipilih. Indikator keterampilan mendengarkan tidak ditampilkan. Namun, secara
tersirat ditemui dalam proses diskusi dan presentasi. Karena proses tersebut siswa
perlu mendengarkan kegiatan untuk mencapai keberhasilan berbicara dan lainnya.
Indikator pada keterampilan berbicara lebih banyak dibandingkan dengan indikator keterampilan lainnya. Hal itu dilakukan agar siswa dapat menerapkan secara langsung
praktik berbicara ketika melakukan wawancara dengan nara sumber untuk memperoleh infomasi tentang masalah yang dibahas dalam menyusun portofolio.
Proses penyusunan portofolio dilakukan dengan diskusi kelompok. Selanjutnya, portofolio yang telah selesai dipresentasikan di depan kelas untuk dinilai sesuai
dengan kriteria penilaian yang sudah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Indikator keterampilan berbicara menuntut siswa aktif dan
mendapatkan pengalaman langsung berbicara dalam berbagai situasi.
c. Keterampilan Membaca
Kompetensi dasar kemampuan berbahasa dalam keterampilan membaca dijabarkan melalaui idikator-indikator. Indikator tersebut tidak hanya untuk mencapai
keberhasilan keterampilan membaca,tetapi juga menulis yang dipayungi oleh tema kesehatan. Aspek keterampilan menulis terdapat dalam indikator: a membuat
ringkasan isi teks dalam beberapa kalimat runtun; dan b membuat simpulan isi teks yang dibaca.
Keterampilan membaca dalam kompetensi dasar ‘menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan teknik membaca cepat 250 katamenit’. Kompetensi
tersebut lebih menekankan pada indikator keberhasilan keterampilan membaca cepat, yakni: a melakukan latihan membaca cepat dengan berbagai pola; b membaca
cepat dengan kecepatan 250 katamenit; c menghitung kecepatan membaca dan pemahaman teks; dan d menemukan ide pokok paragraf dalam teks.
Kegiatan latihan membaca cepat dapat dilakukan dengan berbagai pola untuk meningkatkan kecepatan membaca. Selanjutnya, kegiatan tersebut dilakukan dengan
menghitung kecepatan membaca dan tes pemahaman terhadap teks yang dibaca
dengan menggunakan rumus Kecepatan Efektif Membaca KEM. Sehingga dapat diketahui kecepatan membaca siswa.
d. Keterampilan Menulis
Kompetensi dasar kemampuan berbahasa dalam keterampilan menulis dijabarkan melalui idikator-indikator. Indikator tersebut tidak hanya untuk mencapai
keberhasilan keterampilan menulis, tetapi juga membaca, mendengarkan, dan berbicara yang dipayungi oleh tema lingkungan. Aspek keterampilan membaca
tersebut terdapat dalam indikator: a mengidenifikasi topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf naratif; b membedakan paragraf naratif fiksi dan
nonfiksi; c membaca paragraf naratif yang dibuat di depan kelas. Selanjutnya, keterampilan mendengarkan dan berbicara terdapat dalam indikator ‘menanggapi dan
menyunting isi paragraf yang telah didengar, berdasarkan kronologis waktu, peristiwa, dan tempat dengan memperhatikan kesatuan, koherensi, efektif dan
penggunaan EYD’. Keterampilan menulis dalam kompetensi dasar ‘menulis gagasan dengan
menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif.’ Kompetensi tersebut lebih menekankan keberhasilan keterampilan menulis paragraf
naratif, dalam indikator: a menyusun kerangka paragraf naratif berdasarkan kronologi waktu dan peristiwa, b mengembangkan kerangka yang telah dibuat
menjadi paragraf naratif, c menyunting paragraf naratif yang dibuat teman
berdasarkan kronologis waktu, peristiwa, dan tempat dengan memperhatikan kesatuan, koherensi, efektif dan penggunaan EYD.
Dalam indikator tersebut diharapkan siswa dapat menulis paragraf naratif dengan baik, hingga siswa dapat melakukan penyuntingan paragraf yang dibuat oleh
temannya. Penyuntingan dilakukan melalui tanggapan yang disampaikan siswa setelah mendengarkan paragraf, berdasarkan karakteristik sebuah paragraf yang baik.
Karakteristik tersebut meliputi: topikide pokok dan kesatuan, koherensi dan pengembangan, ciri-ciri narasi, kalimat efektif, dan EYD.
Keempat kompetensi dasar kemampuan berbahasa tersebut di atas dijabarkan dalam indikator-indikator melalui 4 aspek keterampilan mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis yang disampaikan secara tematis. Setiap kompetensi dasar dapat dipayungi tema lebih dari satu keterampilan berbahasa.
Kompetensi dasar mendengarkan disampaikan dalam 4 aspek keterampilan mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis dalam tema kemanusiaan.
Kompetensi berbicara disampaikan dalam 3 aspek keterampilan berbicara, membaca dan menulis secara serempak dalam tema lingkungan. Selanjutnya, kompetensi dasar
keterampilan membaca disampaikan melalui 2 aspek keterampilan membaca dan menulis dalam tema kesehatan. Sedangkan, kompetensi dasar keterampilan menulis
disampaikan bersamaan dalam 4 keterampilan sekaligus membaca, mendengarkan, berbicara, dan menulis dengan tema lingkungan.
Tabel 5: Kompetensi Dasar dan Indikator Kemampuan Bersastra Kompetensi Dasar
Indikator 1. Mendengarkan
Mengungkapkan isi suatu puisi yang
disampaikan secara langsung ataupun
melalui rekaman 1. Menyebutkan tema puisi yang didengar.
2. Menjelaskan rasa yang muncul setelah mendengarkan puisi
3. Menyebutkan nada dan suasana yang timbul dari puisi yang didengarkan.
4. Menyebutkan amanat yang terdapat dalam puisi. 5. Menuliskan isi puisi dengan kata-kata sendiri.
2. Menulis
Menulis puisi baru dengan
memperhatikan bait, irama, dan rima
1. Menyebutkan jenis-jenis puisi baru. 2. Mengidentifikasi bentuk puisi baru.
3. Menulis puisi baru dengan memperhatikan tema,
diksi, majas, bait, irama, rima, dan menggunakan ’model menuangkan ide dalam kata’
4. Menyunting puisi yang di buat teman. 5. Menentukan tema puisi yang dibuat teman.
6. Menyimpulkan ciri-ciri puisi baru
3. Membaca
Membacakan puisi dengan lafal, nada,
tekanan, dan intonasi yang tepat
1. Membubuhkan tanda pembacaan lafal, tekanan, intonasi, dan lain-lain pada teks puisi yang telah
ditulisnya. 2. Membaca puisi dengan memperhatikan tanda-tanda
lafal, nada, tekanan dan intonasi yang sesuai dengan isi puisi tersebut.
3. Menanggapi pembacaan puisi berdasarkan lafal, nada, tekanan, dan intonasi.
4. Mempertunjukkan musikakisasi puisi 5. Menyimpulkan cara membaca puisi yang baik.
4. Berbicara
Mengemukakan hal- hal yang menarik dari
cerita pendek melalui kegiatan diskusi
1. Menceritakan kembali isi cerpen yang dibaca dengan kata-kata sendiri.
2. Mengaitkan cerpen dengan kehidupan sehari-hari. 3. Mendiskusikan unsur-unsur intrinsik tema,
penokohan, alur, sudut pandang, latar, dan amanat dari isi cerpen yang telah dibaca.
4. Mengungkapkan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerpen.
5. Mengubah akhir cerpen dengan imajinasi sendiri.
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa kemampuan bersastra dalam penelitian ini terdiri dari empat kompetensi dasar yang dijabarkan dalam indikator-
indikator melalui keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Kompetensi dasar dalam keterampilan mendengarkan, menulis, dan membaca
memiliki keterkaitan yang erat karena sama-sama membicarakan materi pokok tentang puisi. Sehingga, ketiga keterampilan tersebut disajikan secara beruntun dan
berkesinambungan dalam satu tema. Dimulai dari keterampilan mendengarkan puisi, menulis puisi, dan membaca puisi. Sedangkan kompetensi dalam keterampilan
berbicara membicarakan materi pokok tentang cerpen, sehingga disajikan secara terpisah dalam tema yang berbeda.
a. Keterampilan Mendengarkan
Kompetensi dasar kemampuan bersastra dalam keterampilan mendengarkan dijabarkan melalui idikator-indikator. Indikator tersebut tidak hanya untuk mencapai
keberhasilan keterampilan mendengarkan, tetapi juga keterampilan berbicara dan menulis. Kompetensi dalam keterampilan mendengarkan tersebut, mambahas tentang
cara mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.
Keberhasilan keterampilan mendengarkan sastra, khususnya mendengarkan puisi didukung oleh keberhasilan: 1 keterampilan berbicara yang dijabarkan dalam
indikator: a menyebutkan tema puisi yang didengar, b menjelaskan rasa yang muncul setelah mendengarkan puisi, c mengungkapkan nada dan suasana yang