Berdasarkan kelemahan dan saran tersebut, selanjutnya dilakukan perbaikan desain penelitian bahan ajar tematis.
d. Uji Coba I Awal
Setelah revisi, dilakukan uji coba tahap I awal dengan simulasi penggunaan bahan ajar tematis pada sampel terbatas 10 siswa yang dilakukan oleh peneliti dan
guru. Berdasarkan pengujian akan diperoleh informasi tentang perbandingan efektif dan efesiennya bahan ajar baru. Selanjutnya peneliti melakukan eksperimen untuk
membandingkan bahan ajar lama dengan yang baru. Indikator yang digunakan berdasarkan penjabaran kompetensi kemampuan berbahasa dan bersastra.
e. Revisi Produk I
Pengujian keefektifan bahan ajar pada sampel yang terbatas tersebut, menunjukkan bahwa metode mengajar baru lebih efektif dari materi yang lama.
Untuk mendapatkan perbedaan yang sangat segnifikan, dilakukan uji coba bahan ajar tersebut pada sampel yang lebih luas satu kelas. Sebelum uji caba tahap II utama
desain produk perlu dikonsultasikan dengan gurupakar untuk dikoreksi dan revisi,
agar menghasilkan bahan ajar yang lebih efektif. f.
Uji Coba Produk II Utama
Setelah bahan ajar direvisi, dilakukan uji coba produk II utama pada kelas yang lebih luas, yakni mengambil satu kelas siswa sampel 33 siswa sampel dari
populasi yang berjumlah 3 kelas 99 orang siswa kelas X SMA Negeri 2 Sambas. Setelah uji coba bahan ajar berhasil, perlu ada revisi ringan demi kesempurnaan
bahan ajar berdasarkan temuan pada saat uji coba utama. Uji coba ini, dilakukan
oleh guru sebagai mitra peneliti. Peneliti melakukan pengamatan dalam proses uji coba produk II utama untuk melihat keunggulan dan kelemahan produk bahan ajar
tematis yang disampaikan guru dalam proses pembelajaran di kelas sampel.
g. Revisi Produk II Utama
Revisi produk dilakukan jika bahan ajar telah selesai diujicobakan dalam pemakaian yang lebih luas minimal satu kelas. Dalam hal ini menggunakan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jika ditemukan kekurangan atau kelemahan pada pelaksanaan uji coba II utama perlu dikoreksi dan direvisi demi
kesempurnaan bahan ajar yang disusun.
3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi untuk menguji keefektifan implementasi bahan ajar dan evaluasi tehadap bahan ajar tematis yang dikembangkan di SMA. Evaluasi dilakukan
dengan angket untuk meminta tanggapan stakeholders tentang kelayakan bahan ajar baru tematis. Proses evaluasi dilaksanakan setelah seminar pengembangan bahan
ajar tematis. Koreksi dan direvisi dari stakeholders dijadikan bahan penyempurnaan produk yang dihasilkan. Jika bahan ajar baru telah dinyatakan efektif dalam beberapa
kali pengujian selanjutnya, disempurnakan untuk menghasilkan produk bahan ajar. Tahap-tahap penelitian pengembangan yang telah dipaparkan di atas,
selanjutnya dapat dilihat dalam gambar berikut ini: