Desain Produk Awal prototype Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indoesia dengan Pendekatan Tematis
kebutuhan, dan analisis bahan ajar yang ada. Selain itu, bahan ajar juga disusun berdasarkan rancangan silabus KTSP.
Format rancangan silabus KTSP memiliki sturuktur sebagai berikut: standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumberbahanalat belajar. Format tersebut pada bagian awal dicantumkan judul silabus, nama sekolah, mata pelajaran,
kelassemester, dan tema yang digunakan. Desain produksi
awal bahan ajar terdiri buku guru dan buku siswa atau LKS. Rancangan buku guru memiliki struktur sebagai berikut: a judul pembelajaran, b
tema pembelajaran, c aspek keterampilan yang dilengkapi SK, KD, indikator, tujuan pembelajaran, dan alokasi waktu, d pengantar, e uraian materi, f rangkuman, dan
g tugaslatihan. Desain buku siswaLKS terdiri dari: a judul pembelajaran, b tema pembelajaran, c aspek keterampilan yang dilengkapi SK, KD, indikator, tujuan
pembelajaran, dan alokasi waktu; d rangkuman materi; e tugaslatihan. Agar kegiatan pelaksanaan penerapan desain bahan ajar dapat berlangsung
dengan baik, maka disusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Format rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah- langkah kegiatan pembelajaran, mediaalatsumber belajar, penilaian hasil belajar,
analisis hasil belajar dan program tindak lanjut.
Selanjutnya, untuk mengetahui hasil yang dicapai dari rancangan isi materi kompetensi bahan ajar, dilakukan uji kompetensi pembelajaran. Uji kompetensi
dilakukan dalam bentuk soal esay. Butir soal dibuat sesuai dengan indikator kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra.
Penyusunan produk awal mengacu pada 8 standar kompetensi yang terdapat dalam KTSP bahasa dan sastra Indonesia kelas X semester 1 yang terdiri dari
kemampuan berbahasa dan kemamuan bersastra. Kemampuan berbahasa meliputi 4
aspek keterampilan yakni: 1 mendengarkan dengan standar kompetensi memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung tidak langsung; 2 berbicara
dengan standar kompetensi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui
kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita; 3 membaca dengan standar
kompetensi memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik
membaca; dan 4 menulis dengan standar kompetensi mengungkapkan informasi
dalam berbagai bentuk paragraf naratif, deskriptif, ekspositif. Selanjutnya,
kemampuan bersastra meliputi 4 aspek keterampilan yakni: 1 mendengarkan
dengan standar kompetensi memahami puisi yang disampaikan secara langsungtidak
langsung; 2 berbicara dengan standar kompetensi membahas cerita pendek melalui kegiatan diskusi; 3 Membaca dengan standar kompetensi memahami wacana
sastra melalui kegiatan membaca puisi dan cerpen; dan 4 menulis dengan standar
kompetensi mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi.
Standar kompetensi dan indikator ketercapaian pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yakni kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang
meliputi 4 aspek keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis seperti dalam tabel 4 dan 5 berikut:
Tabel 4: Kompetensi Dasar dan Indikator Kemampuan Berbahasa Kompetensi Dasar
Indikator 1. Mendengarkan
Menanggapi siaran atau informasi dari
media elektronik berita dan
nonberita 1. Mencatat pokok-pokok informasiisi berita yang telah
didengarkan dari media elektronik. 2. Menuliskan kembali informasiisi berita yang telah
didengarkan dari media elektronik dalam beberapa kalimat yang runtun dan mudah dipahami.
3. Mengungkapkan kalimat runtun secara lisan. 4. Mengajukan tanggapan terhadap informasiisi berita
yang telah didengarkan dari media elektronik. 5. Menuliskan pesan yang dapat ditangkap dari
informasiisi berita yang telah didengar.