t =
2 2
1 1
2 2
1 2
1
2 2
2 1
n s
n s
r n
s n
s X
X
Keterangan: = Rata-rata sampel 1 materi ajar lama
=Rata-rata sampel 2 materi ajar baru
1
S = Simpangan baku sampel 1 materi ajar lama
2
S = Simpangan baku sampel 2 materi ajar baru
2 1
S = Varians sampel 1
2 2
S = Varian sampel 2 r = Korelasi antara data kedua kelompok
Apabila menunjukkan koefisien t-test lebih besar dari t-tabel, maka dapat dinyatakan bahwa pendekatan tematis dalam pengembangan bahan ajar bahasa dan
sastra Indonesia lebih efektif dibandingkan bahan ajar bahasa dan sastra Indonesia secara konvensional, untuk meningkatkan kompetensi berbahasa dan bersastra.
Untuk dapat menggunakan rumus tersebut, maka perlu dicari terlebih dahulu korelasi nilai keefektifan bahan ajar lama dan baru, rata-rata, simapangan baku dan
varians. Yang dikorelasikan adalah nilai total nilai kolom jumlah pada materi ajar lama dan baru. Selanjutnya pehitungan menggunakan SPSS sehingga dapat
ditemukan nilai- nilai yang diperlukan untuk menghitung t. 2
X 1
X
F. Batasan Pengertian Istilah
Untuk menyamakan persepsi dalam penelitian ini, ditegaskan pengertian: 1. Bahan ajar adalah seperangkat materi pelajaran berdasarkan standar isi SI dan
standar kompetensi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan dan memungkinkan siswa untuk belajar.
2. Pendekatan tematis adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai payung untuk mengaitkan beberapa aspek keterampilan berbahasa dan
bersastra mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis sehingga dapat menyenangkan siswa dalam belajar dan memberikan pengalaman bermakna.
3. Bahan ajar bahasa Indonesia adalah seperangkat materi pelajaran yang meliputi mendengarkan, berbicara, membaca, menulis kosakata, tata bahasa dan sastra.
4. Pengembangan bahan ajar bahasa dan sastra Indonesia adalah sesuatu kegiatan
dalam mendesain, memproduksi dan mengevaluasi bahan ajar.
BAB IV
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini dideskripsikan temuan-temuan yang diperoleh dari 3 tahap pelaksanaan penelitian pengembangan yang meliputi: 1 tahap studi pendahuluan,
melalui studi literatur dan studi lapangan untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar menurut guru dan siswa; 2 tahap studi pengembangan, dimulai desain produk awal
prototype, hingga menjadi bahan ajar tematis; dan 3 tahap evaluasi untuk menguji keefektifan implementasi bahan ajar dan mengevaluasi kelayakan bahan ajar
tematis di SMA berdasarkan tanggapan stakeholders. Hasil temuan tersebut dideskripsikan berikut ini.
A. Tahap Studi Pendahuluan
Tahap studi pendahuluan ini dimulai dengan studi literatur dan studi lapangan untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar menurut guru dan siswa, yang meliputi: 1
tanggapan informan guru dan siswa terhadap bahan ajar yang digunakan; 2 kebutuhan bahan ajar menurut guru dan siswa; 3 menganalisis bahan ajar yang
pernah digunakan guru; dan 4 deskripsi temuan kebutuhan bahan ajar.
1. Tanggapan Informan Guru dan Siswa Terhadap Bahan Ajar yang Digunakan
Tanggapan informan guru dan siswa terhadap bahan ajar yang digunakan dalam pelajaran bahasa Indonesia, yakni: 1 buku bahasa dan sastra Indonesia
karangan Dr. Dawud dan kawan-kawan jilid 1 untuk SMA kelas X tahun 2004,