BAB IV
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini dideskripsikan temuan-temuan yang diperoleh dari 3 tahap pelaksanaan penelitian pengembangan yang meliputi: 1 tahap studi pendahuluan,
melalui studi literatur dan studi lapangan untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar menurut guru dan siswa; 2 tahap studi pengembangan, dimulai desain produk awal
prototype, hingga menjadi bahan ajar tematis; dan 3 tahap evaluasi untuk menguji keefektifan implementasi bahan ajar dan mengevaluasi kelayakan bahan ajar
tematis di SMA berdasarkan tanggapan stakeholders. Hasil temuan tersebut dideskripsikan berikut ini.
A. Tahap Studi Pendahuluan
Tahap studi pendahuluan ini dimulai dengan studi literatur dan studi lapangan untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar menurut guru dan siswa, yang meliputi: 1
tanggapan informan guru dan siswa terhadap bahan ajar yang digunakan; 2 kebutuhan bahan ajar menurut guru dan siswa; 3 menganalisis bahan ajar yang
pernah digunakan guru; dan 4 deskripsi temuan kebutuhan bahan ajar.
1. Tanggapan Informan Guru dan Siswa Terhadap Bahan Ajar yang Digunakan
Tanggapan informan guru dan siswa terhadap bahan ajar yang digunakan dalam pelajaran bahasa Indonesia, yakni: 1 buku bahasa dan sastra Indonesia
karangan Dr. Dawud dan kawan-kawan jilid 1 untuk SMA kelas X tahun 2004,
penerbit Erlangga, buku ini merupakan bahan ajar guru buku guru; dan 2 buku
Proyeksi Prima Bahasa Indonesia karangan Dra. Sutuyarsih berupa buku kegiatan siswa buku siswa.
Aspek-aspek yang digunakan untuk memperoleh informasi dari informan guru dan siswa tentang tanggapan terhadap bahan ajar yang sedang
berlangsung atau digunakan guru dan siswa, mencakup komponen: 1 kelayakan isi materi pelajaran; 2 kebahasaan; 3 penyajian; dan 4 grfika. Berikut ini deskripsi
tanggapan informan guru dan siswa tentang buku yang digunakan berdasarkan 4 komponen tersebut.
a Kelayakan Isi Materi Pelajaran Berdasarkan tanggapan informan guru bahan ajar yang sedang digunakan
dinilai: 1 buku guru berdasarkan isi kurikulum, SK, dan KD belum sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP karena buku yang digunakan guru
mengacu pada KBK, sedangkan buku siswa sudah mengacu pada KTSP, sehingga tidak relevan atara buku guru dan buku siswa; 2 kedua buku tersebut tidak sesuai
kondisi siswa, sekolah, dan daerah yang ada di Sambas karena isi materi dan tema yang disajikan bersumber dari situasi siswa, sekolah, dan daerah yang ada di sekitar
lingkungan penulis Pulau Jawa; 3 materi keterampilan berbahasa dan pengalaman bersastra sudah dikembangkan secara terpadu dan berorientasi pada proses
pembelajaran; 4 ditinjau dari kebahasaan contoh-contoh yang digunakan sudah sesuai dan mengarah pada keterampilan berbahasa, begitu juga dengan kesastraan
sudah mengarah pada peningkatan apresiasi, ekspresi, dan kreasi sastra yang disesuaikan dengan pola pikir siswa; 5 rincian materi, definisi, uraian, dan contoh