Optimalisasi Produksi dan Linear Programming
Setiap perusahaan mengharapkan memiliki hasil produksi yang baik dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Dalam menggunakan sumber
daya, perusahaan akan berusaha menghasilkan output dengan jumlah yang maksimum, sehingga keuntungan dapat diperoleh secara optimal. Menurut
Mulyono 2007 masalah Operation Research yang didefinisikan dengan baik dan diterima umum dapat digolongkan, yaitu masalah alokasi, masalah
pertarungan, masalah antri, masalah jaringan, dan masalah persediaan. Ada beberapa ciri Operation Research yang menonjol, antara lain:
1. Operation Research merupakan pendekatan kelompok antar disiplin untuk
mencari hasil optimum. 2.
Operation Research menggunakan teknik penelitian ilmiah untuk mendapatkan solusi optimum.
3. Operation Research hanya memberikan jawaban yang jelek terhadap
persoalan jika tersedia jawaban yang lebih jelek. Ia tidak memberikan jawaban sempurna terhadap masalah itu, sehingga Operation Research
hanya memperbaiki kualitas solusi. Linear Programming merupakan alat yang bersifat matematis, yang
dapat digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan besar dan complex Assauri,
1999. Menurut
Handoko 2000
untuk menyelesaikan
permasalahan optimalisasi berkendala adalah dengan menggunakan model linear programming. Linear programming adalah suatu metoda analitik
paling sering digunakan. Dirancang untuk mengalokasikan berbagai alternatif penggunaan sumber daya agar tujuan perusahaan untuk memaksimisasi
keuntungan atau meminimisasi biaya dicapai atau dioptimalkan. Menurut Siswanto 2007 model adalah sebuah tiruan terhadap realitas.
Langkah untuk membuat peralihan dari realita ke model kuantitatif disebut perumusan model. Langkah penting dalam penerapan teknik Operation
Research. Model pemrogaman linear mempunyai tiga unsur utama, yaitu: 1.
Variabel keputusan 2.
Fungsi tujuan 3.
Fungsi kendala
Menurut Nasendi dan Anwar dalam Lestari 2009, optimalisasi adalah serangkaian proses untuk mendapatkan gugus kondisi yang diperlukan untuk
mendapatkan hasil terbaik dalam situasi tertentu. Dengan demikian, optimalisasi mengidentifikasikan penyelesaian terbaik suatu masalah yang
diarahkan pada maksimisasi atau minimisasi melalui fungsi tujuan. Tujuan dari optimalisasi adalah untuk memaksimumkan keuntungan atau
meminimumkan biaya pada suatu perusahaan berdasarkan proses produksi yang dilakukan dengan memperhatikan kendala-kendala yang ada. Terdapat
dua kriteria mendasar dalam optimalisasi, yaitu: 1.
Maksimisasi yaitu mengalokasikan atau menggunakan input tertentu untuk menghasilkan keuntungan maksimal. Maksimisasi keuntungan ini dapat
dilihat baik dari segi laba, sistem kerja yang efektif rancangan penugasan, maksimisasi pangsa pasar dan lokasi perusahaan.
2. Minimalisasi yaitu menghasilkan tingkat output dengan menggunakan
input biaya yang paling minimal. Minimalisasi dapat berupa minimalisasi penggunaan sumber daya, biaya distribusi, biaya persediaan,
biaya pengendalian mutu, jumlah tenaga kerja, waktu proses pelayanan dan fasilitas perusahaan.
Menurut Handoko 2000, setiap perubahan satu sumber daya akan mempengaruhi sumber daya yang lainnya, sehingga output yang dihasilkan
akan berubah juga. Agar linear programming dapat diterapkan, asumsi- asumsi dasar berikut ini harus ditepati:
1. Fungsi tujuan dan persamaan setiap batasan harus linear. Ini mencakup
pengertian bahwa perubahan nilai Z dan penggunaan sumber daya terjadi secara proporsional dengan perubahan tingkat kegiatan proportionality.
2. Parameter-parameter harus diketahui atau dapat diperkirakan dengan pasti
deterministic. 3.
Variabel-variabel keputusan harus dapat dibagi, ini berarti bahwa suatu penyelesaian feasible dapat berupa bilangan pecahan.
Sebagai alat kuantitatif untuk melakukan pemrograman, program linear mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan Soekartawi dalam Nasrun,
2009. Berikut kelebihan-kelebihan program linear, yaitu: 1.
Mudah dilaksanakan terutama jika menggunakan alat bantu komputer. 2.
Dapat menggunakan banyak variabel sehingga berbagai kemungkinan untuk memperoleh pemanfaatan sumber daya yang optimal dapat dicapai.
3. Fungsi tujuan dapat difleksibelkan sesuai dengan tujuan penelitian atau
berdasarkan data yang tersedia. Kekurangan-kekurangan dari program linear, yaitu:
1. Apabila alat bantu komputer tidak tersedia, maka program linear dengan
menggunakan banyak variabel akan menyulitkan analisisnya bahkan mungkin tidak dapat dikerjakan secara manual. Metode ini tidak dapat
digunakan secara bebas dalam setiap kondisi, tetapi dibatasi oleh asumsi- asumsi.
2. Metode ini hanya dapat digunakan untuk satu tujuan misalnya hanya untuk
maksimisasi keuntungan atau minimisasi biaya. Menurut Taha 1996 tahap-tahap utama yang harus dilalui oleh sebuah
kelompok Operation Research untuk melakukan sebuah studi Operation Research mencakup:
1. Definisi masalah
Tiga aspek utama dalam mendefinisikan masalah, yaitu deskripsi tentang sasaran atau tujuan dari studi tersebut, identifikasi alternatif keputusan dari
sistem tersebut, dan pengenalan tentang keterbatasan, batasan serta persyaratan sistem tersebut.
2. Pengembangan model
Model yang dikembangkan sesuai untuk mewakili sistem yang bersangkutan. Harus menyatakan ekspresi kuantitatif dari tujuan dan
batasan masalah dalam bentuk varibel keputusan. 3.
Pemecahan model Pemecahan model dicapai dengan menggunakan teknik-teknik optimalisasi
yang didefinisikan dengan baik dan model tesebut dikatakan menghasilkan sebuah pemecahan optimal.
4. Pengujian keabsahan model
Pengujian keabsahan model adalah membandingkan kinerjanya dengan data masa lalu yang tersedia untuk sistem aktual tersebut. Walaupun tidak
secara pasti mewakili sistem tersebut, dapat memberikan prediksi yang wajar dari kinerja sistem tersebut.
5. Implementasi hasil akhir
Implementasi hasil akhir melibatkan penerjemah hasil menjadi petunjuk operasi yang terinci dan disebarkan dalam bentuk yang mudah dipahami
kepada para individu yang akan mengatur dan mengoperasikan sistem yang akan direkomendasikan tersebut.