Perumusan Fungsi Kendala Bahan Baku Utama
1.5X
109
+ 2X
209
+ 1.6X
309
≤ 1600 1.5X
110
+ 2X
210
+ 1.6X
310
≤ 1456 1.5X
111
+ 2X
211
+ 1.6X
311
≤ 1925 1.5X
112
+ 2X
212
+ 1.6X
312
≤ 2500 2.
Koefisien Penggunaan Bahan Baku Tepung Terigu Danti’s Deli menetapkan tepung terigu yang digunakan
dalam memproduksi Produk I per adonan bolu dapat menghasilkan 10 loyang membutuhkan tepung terigu sebanyak 1500 gr, sehingga
koefisien penggunaan bahan baku tepung terigu untuk Produk I 150. Produk II membutuhkan 2500 gr tepung terigu untuk
menghasilkan 10 loyang bolu, maka koefisien penggunaan bahan baku Produk II 250. Produk III membutuhkan 1400 gr dalam
menghasilkan 10 loyang bolu, dengan demikian koefisien penggunaan bahan baku tepung terigu untuk Produk III adalah 140.
Maka dapat diformulasikan fungsi kendala bahan baku tepung terigu, sebagai berikut:
150X
101
+ 250X
201
+ 140X
301
≤ 200000 150X
102
+ 250X
202
+ 140X
302
≤ 187500 150X
103
+ 250X
203
+ 140X
303
≤ 153400 150X
104
+ 250X
204
+ 140X
304
≤ 141600 150X
105
+ 250X
205
+ 140X
305
≤ 153400 150X
106
+ 250X
206
+ 140X
306
≤ 153400 150X
107
+ 250X
207
+ 140X
307
≤ 208000 150X
108
+ 250X
208
+ 140X
308
≤ 271700 150X
109
+ 250X
209
+ 140X
309
≤ 166250 150X
110
+ 250X
210
+ 140X
310
≤ 153400 150X
111
+ 250X
211
+ 140X
311
≤ 200000 150X
112
+ 250X
212
+ 140X
312
≤ 265000 3.
Koefisien Penggunaan Bahan Baku Gula Perusahaan menetapkan bahan baku gula yang digunakan
dalam memproduksi Produk I per adonan bolu dapat menghasilkan 10 loyang membutuhkan gula sebanyak 1500 gr, maka koefisien
penggunaan bahan baku gula untuk Produk I 150. Produk II membutuhkan 1250 gr gula mampu menghasilkan 10 loyang bolu,
sehingga koefisien penggunaan bahan baku Produk II 125. Sedangkan Produk III membutuhkan 1200 gr dalam menghasilkan
10 loyang bolu, dengan demikian koefisien penggunaan bahan baku gula untuk Produk III adalah 120. Maka dapat dirumuskan
fungsi kendala bahan baku gula, sebagai berikut: 150X
101
+ 125X
201
+ 120X
301
≤ 149375 150X
102
+ 125X
202
+ 120X
302
≤ 139375 150X
103
+ 125X
203
+ 120X
303
≤ 115700 150X
104
+ 125X
204
+ 120X
304
≤ 106800 150X
105
+ 125X
205
+ 120X
305
≤ 115700 150X
106
+ 125X
206
+ 120X
306
≤ 115700 150X
107
+ 125X
207
+ 120X
307
≤ 155350 150X
108
+ 125X
208
+ 120X
308
≤ 199650 150X
109
+ 125X
209
+ 120X
309
≤ 130000 150X
110
+ 125X
210
+ 120X
310
≤ 115700 150X
111
+ 125X
211
+ 120X
311
≤ 149375 150X
112
+ 125X
212
+ 120X
312
≤ 200625 4.
Koefisien Penggunaan Bahan Baku Margarine Perusahaan menetapkan bahan baku margarine yang
digunakan dalam memproduksi Produk I per adonan bolu dapat menghasilkan 10 loyang membutuhkan margarine sebanyak 1000
gr, sehingga koefisien penggunaan bahan baku margarine untuk Produk I 100. Produk II membutuhkan 1100 gr margarine untuk
menghasilkan 10 loyang bolu, maka koefisien penggunaan bahan baku Produk II 110. Produk III membutuhkan 750 gr dalam
menghasilkan 10 loyang bolu, dengan demikian koefisien penggunaan bahan baku margarine untuk Produk III adalah 75.
Maka dapat diformulasikan fungsi kendala bahan baku margarine, sebagai berikut:
100X
101
+ 110X
201
+ 75X
301
≤ 108125
100X
102
+ 110X
202
+ 75X
302
≤ 101875 100X
103
+ 110X
203
+ 75X
303
≤ 83200 100X
104
+ 110X
204
+ 75X
304
≤ 76800 100X
105
+ 110X
205
+ 75X
305
≤ 83200 100X
106
+ 110X
206
+ 75X
306
≤ 83200 100X
107
+ 110X
207
+ 75X
307
≤ 112450 100X
108
+ 110X
208
+ 75X
308
≤ 145750 100X
109
+ 110X
209
+ 75X
309
≤ 91875 100X
110
+ 110X
210
+ 75X
310
≤ 83200 100X
111
+ 110X
211
+ 75X
311
≤ 108125 100X
112
+ 110X
212
+ 75X
312
≤ 143125 B.
Perumusan Fungsi Kendala Bahan Baku Penolong
1. Koefisien Penggunaan Bahan Baku Tape
Tape adalah bahan baku yang digunakan untuk Produk I, sedangkan untuk Produk II dan Produk III tidak menggunakan
bahan baku tape. Danti’s Deli menetapkan tape yang digunakan dalam memproduksi Produk I per adonan bolu dapat menghasilkan
10 loyang membutuhkan tape sebanyak 2600 gr, maka koefisien penggunaan bahan baku tape untuk Produk I adalah 260. Maka
dapat dirumuskan fungsi kendala bahan baku tape, sebagai berikut: 260X
101
≤ 120000 260X
105
≤ 91000 260X
109
≤ 120000 260X
102
≤ 120000 260X
106
≤ 91000 260X
110
≤ 91000 260X
103
≤ 91000 260X
107
≤ 124800 260X
111
≤ 120000 260X
104
≤ 84000 260X
108
≤ 152900 260X
112
≤ 152500 2.
Koefisien Penggunaan Bahan Baku Pisang Pisang merupakan bahan baku yang digunakan untuk Produk
II. Perusahaan menetapkan pisang yang digunakan dalam memproduksi Produk II membutuhkan 3500 gr pisang untuk
menghasilkan 10 loyang bolu, sehingga koefisien penggunaan bahan baku Produk II 350. Sedangkan Produk I dan Produk III
tidak menggunakan bahan baku pisang. Maka dapat diformulasikan fungsi kendala bahan baku pisang, sebagai berikut:
350X
201
≤ 116250 350X
205
≤ 91000 350X
209
≤ 87500 350X
202
≤ 116250 350X
206
≤ 91000 350X
210
≤ 91000 350X
203
≤ 91000 350X
207
≤ 120900 350X
211
≤ 116250 350X
204
≤ 84000 350X
208
≤ 179300 350X
212
≤ 160000 3.
Koefisien Penggunaan Bahan Baku Cairan Pandan Cairan pandan adalah bahan baku yang digunakan untuk
Produk III, sedangkan Produk I dan Produk II tidak menggunakan bahan baku cairan pandan. Produk III membutuhkan 500 ml cairan
pandan dalam menghasilkan 10 loyang bolu, dengan demikian koefisien penggunaan bahan baku untuk Produk III aadalah 50.
Maka dapat dirumuskan fungsi kendala bahan baku cairan pandan, sebagai berikut:
50X
301
≤ 16750 50X
305
≤ 13000 50X
309
≤ 12500 50X
302
≤ 12500 50X
306
≤ 13000 50X
310
≤ 13000 50X
303
≤ 13000 50X
307
≤ 17420 50X
311
≤ 16750 50X
304
≤ 12000 50X
308
≤ 20240 50X
312
≤ 23000 4.2.4
Perumusan Fungsi Kendala Jam Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja yang dimaksud adalah tenaga kerja yang berkaitan langsung dengan proses produksi. Untuk bagian produksi pada Danti’s
Deli memiliki dua orang karyawan yang bekerja selama delapan jam per hari. Dasar perhitungan untuk fungsi kendala jam tenaga kerja langsung
adalah ketersediaan jam kerja dan jumlah tenaga kerja dalam memproduksi bolu. Ketersediaan jam tenaga kerja langsung dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Ketersediaan jam tenaga kerja langsung
Bulan Hari
Produksi a
Jam Kerja per Hari
b Jam Kerja
Selama Satu Bulan
a x b = c Jumlah
Pekerja per Hari
d Ketersediaan
c x d = e Januari
25 8
200 2
400 Februari
25 8
200 2
400 Maret
26 8
208 2
416 April
24 8
192 2
384
Lanjutan Tabel 4
Bulan Hari
Produksi a
Jam Kerja per Hari
b Jam Kerja
Selama Satu Bulan
a x b = c Jumlah
Pekerja per Hari
d Ketersediaan
c x d = e Mei
26 8
208 2
416 Juni
26 8
208 2
416 Juli
26 8
208 2
416 Agustus
22 8
176 2
352 September
25 8
200 2
400 Oktober
26 8
208 2
416 November
25 8
200 2
400 Desember
25 8
200 2
400
Untuk mendapatkan koefisien kebutuhan jam tenaga kerja langsung dapat diperoleh dari hasil perkalian antara jam kerja sehari dengan jumlah
tenaga kerja, kemudian dibagi dengan produksi maksimum dalam satu hari. Produksi maksimum dalam satu hari adalah 75 loyang. Koefisien
kebutuhan jam tenaga kerja langsung dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Koefisien kebutuhan jam tenaga kerja langsung
Keterangan Satuan
Nilai Jam Kerja Untuk Satuan Orang a
Jam 8
Jumlah Tenaga Kerja Selama Shift b TKL
2 Produksi Maksimum dalam Satu hari c
Unit 75
Koefisien Kebutuhan Jam Tenaga Kerja Langsung a x b : c Jam TKLUnit
0,21333
Lalu koefisien kebutuhuan jam tenaga kerja langsung dikali dengan persentase masing-masing produk. Perusahaan menetapkan persentase
produksi untuk Produk I 45, Produk II 30 dan Produk III 25. Didapatkan hasil koefisien dari setiap produk, untuk Produk I memiliki
hasil sebesar 0,0959985, Produk II 0,063999 dan Produk III sebesar 0,0533325. Dari hasil tersebut dapat dirumuskan fungsi kendala jam
tenaga kerja langsung dari linear programming, sebagai berikut: 0.0959985X
101
+ 0.063999X
201
+ 0.0533325X
301
≤ 400 0.0959985X
102
+ 0.063999X
202
+ 0.0533325X
302
≤ 400 0.0959985X
103
+ 0.063999X
203
+ 0.0533325X
303
≤ 416
0.0959985X
104
+ 0.063999X
204
+ 0.0533325X
304
≤ 384 0.0959985X
105
+ 0.063999X
205
+ 0.0533325X
305
≤ 416 0.0959985X
106
+ 0.063999X
206
+ 0.0533325X
306
≤ 416 0.0959985X
107
+ 0.063999X
207
+ 0.0533325X
307
≤ 416 0.0959985X
108
+ 0.063999X
208
+ 0.0533325X
308
≤ 352 0.0959985X
109
+ 0.063999X
209
+ 0.0533325X
309
≤ 400 0.0959985X
110
+ 0.063999X
210
+ 0.0533325X
310
≤ 416 0.0959985X
111
+ 0.063999X
211
+ 0.0533325X
311
≤ 400 0.0959985X
112
+ 0.063999X
212
+ 0.0533325X
312
≤ 400 4.2.5
Perumusan Fungsi Kendala Jam Kerja Mesin
Jumlah mesin yang digunakan untuk proses produksi pada D anti’s
Deli adalah delapan buah, yang terdiri mixer besar, mixer kecil, oven besar, timbangan digital. Dasar perhitungan untuk fungsi kendala jam kerja
mesin adalah ketersediaan jam kerja dan jumlah mesin yang digunakan untuk memproduksi bolu. Dasar perhitungan fungsi kendala jam kerja
mesin tidak berbeda dengan dasar perhitungan fungsi kendala jam tenaga kerja langsung, yang membedakannya adalah komponen perhitungan yang
digunakan. Ketersediaan jam tenaga kerja langsung dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Ketersediaan jam kerja mesin
Bulan Hari
Produksi a
Jam Kerja per Hari
b Jam Kerja
Selama Satu Bulan
a x b = c Jumlah
Mesin d
Ketersediaan c x d = e
Januari 25
8 200
8 1600
Februari 25
8 200
8 1600
Maret 26
8 208
8 1664
April 24
8 192
8 1536
Mei 26
8 208
8 1664
Juni 26
8 208
8 1664
Juli 26
8 208
8 1664
Agustus 22
8 176
8 1408
September 25
8 200
8 1600
Oktober 26
8 208
8 1664
Lanjutan Tabel 6
Bulan Hari
Produksi a
Jam Kerja per Hari
b Jam Kerja
Selama Satu Bulan
a x b = c Jumlah
Mesin d
Ketersediaan c x d = e
November 25
8 200
8 1600
Desember 25
8 200
8 1600
Produksi maksimum dalam satu hari adalah 75 loyang dengan jumlah mesin yang digunakan adalah 8 mesin, dengan demikian setiap
mesin mampu menghasilkan 9 loyang dalam satu hari atau 1,125 per jam. Kecepatan produksi per jam dapat dilihat dari koefisien kebutuhan mesin,
untuk mendapatkan koefisien kebutuhan mesin dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Koefisien Kebutuhan Mesin = 889
, 125
, 1
1
…….......…...…………… 6 Kemudian koefisien kebutuhuan jam kerja mesin dikali dengan
persentase masing-masing produk, telah ditetapkan persentase produksi untuk Produk I 45, Produk II 30 dan Produk III 25. Didapatkan hasil
koefisien untuk setiap produk yaitu, untuk Produk I mendapatkan hasil sebesar 0,40005, Produk II dengan hasil 0,2667 dan Produk III sebesar
0,22225. Dari hasil tersebut dapat diformulasikan fungsi kendala jam kerja mesin dari linear programming, sebagai berikut:
0.40005X
101
+ 0.2667X
201
+ 0.22225X
301
≤ 1600 0.40005X
102
+ 0.2667X
202
+ 0.22225X
302
≤ 1600 0.40005X
103
+ 0.2667X
203
+ 0.22225X
303
≤ 1664 0.40005X
104
+ 0.2667X
204
+ 0.22225X
304
≤ 1536 0.40005X
105
+ 0.2667X
205
+ 0.22225X
305
≤ 1664 0.40005X
106
+ 0.2667X
206
+ 0.22225X
306
≤ 1664 0.40005X
107
+ 0.2667X
207
+ 0.22225X
307
≤ 1664 0.40005X
108
+ 0.2667X
208
+ 0.22225X
308
≤ 1408 0.40005X
109
+ 0.2667X
209
+ 0.22225X
309
≤ 1600 0.40005X
110
+ 0.2667X
210
+ 0.22225X
310
≤ 1664 0.40005X
111
+ 0.2667X
211
+ 0.22225X
311
≤ 1600
0.40005X
112
+ 0.2667X
212
+ 0.22225X
312
≤ 1600 4.2.6
Perumusan Fungsi Kendala Permintaan
Untuk mempertahankan pangsa pasar, maka D anti’s Deli perlu
mengetahui jumlah produksi yang harus dihasilkan agar dapat memenuhi permintaan pasar. Kendala permintaan bertujuan untuk menghindari
kehilangan konsumen akibat produksi yang kurang dan penyimpanan produk yang lama, sehingga menimbulkan biaya penyimpanan. Jumlah
permintaan pada tahun 2012 untuk bolu tape, bolu banana dan bolu pandan dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Permintaan produk bolu pada tahun 2012
Bulan Tape
Loyang Banana
Loyang Pandan
Loyang Total per bulan
Loyang Januari
412 305
298 1015
Februari 397
291 149
837 Maret
288 189
183 660
April 276
177 175
628 Mei
312 164
186 662
Juni 321
206 207
734 Juli
493 312
294 1099
Agustus 635
499 402
1536 September
417 191
187 795
Oktober 309
168 154
631 November
426 285
295 1006
Desember 589
483 461
1533 Total
4875 3270
2991 11136
Berdasarkan Tabel 7, maka fungsi kendala permintaan dapat dirumuskan sebagai berikut:
X
101
≤ 412 X
201
≤ 305 X
301
≤ 298 X
102
≤ 397 X
202
≤ 291 X
302
≤ 149 X
103
≤ 288 X
203
≤ 189 X
303
≤ 183 X
104
≤ 276 X
204
≤ 177 X
304
≤ 175 X
105
≤ 312 X
205
≤ 164 X
305
≤ 186 X
106
≤ 321 X
206
≤ 206 X
306
≤ 207 X
107
≤ 493 X
207
≤ 312 X
307
≤ 294
X
108
≤ 635 X
208
≤ 499 X
308
≤ 402 X
109
≤ 417 X
209
≤ 191 X
309
≤ 187 X
110
≤ 309 X
210
≤ 168 X
310
≤ 154 X
111
≤ 426 X
211
≤ 285 X
311
≤ 295 X
112
≤ 589 X
212
≤ 483 X
312
≤ 461 4.3.
Hasil Optimasi 4.3.1
Analisis Primal
Analisis primal digunakan untuk melihat kombinasi produksi yang seharusnya diproduksi oleh perusahaan agar perusahaan memperoleh
keuntungan yang optimal. Dalam mencapai produksi yang maksimum setiap perusahaan, termasuk D
anti’s Deli akan selalu mendapatkan kendala, seperti kendala bahan baku, jam kerja mesin, jam tenaga kerja
karyawan terutama bagian produksi dan jumlah permintaan. Untuk mengetahui hasil olahan optimalisasi produksi, peneliti menggunakan
perangkat lunak LINDO. Setiap bulannya Da
nti’s Deli memperoleh keuntungan yang berbeda- beda, hal ini disebabkan karena penjualan setiap bulannya tidak tetap.
Rincian keuntungan Danti’s Deli selama tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Keuntungan Dantis Deli tahun 2012
Bulan Keuntungan Aktual Rp
Januari 13189000
Februari 11289500
Maret 8622500
April 8200500
Mei 8638000
Juni 9574500
Juli 14403000
Agustus 20169000
September 10528500
Oktober 8333000
November 13073500
Desember 19873500
Total 145894500