Kapasitas Produksi ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS

39 karet rata-rata sebanyak 1.500 kg Teterissa dan Marpaung, 1985, maka dari luas areal tanaman menghasilkan biji karet sekitar 3 juta ton per tahun. Apabila diasumsikan 25 digunakan sebagai benih, maka biji karet yang belum digunakan secara optimal sekitar 2,3 juta ton per tahun. Dengan melihat tingginya kandungan minyak di dalam biji karet, yakni sebesar 45-50 Aritonang, 1986 maka dari biji karet yang belum dimanfaatkan akan dapat menghasilkan minyak biji karet sebanyak 1,1 juta ton setiap tahunnya. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan kulit samoa harus memenuhi standar mutu agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Standar mutu kulit mentah yang digunakan mengacu pada SNI 06-0107-1987. SNI kulit mentah dombakambing akan disajikan pada Lampiran 2.

4.2.3 Kapasitas Produksi

Penentuan kapasitas produksi adalah jumlah produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling efisien. Kapasitas produksi dapat dilihat dari segi ekonomis dan segi teknis. Dari segi ekonomis yang dilihat adalah jumlah produk yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan biaya yang paling efisien. Sedangkan dari segi teknisnya yang dilihat adalah jumlah produk yang dihasilkan atas dasar kemampuan mesin dan peralatan serta persyaratan teknis. Secara umum luas produksi ekonomis ditentukan anatara lain oleh: kecenderungan permintaan yang akan datang; kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja; tersedianya teknologi, mesin dan peralatan di pasar; daur hidup produk, dan produk subtitusi dari produk tersebut Kasmir, 2003 Penetapan kapasitas produksi difokuskan berdasarkan kecenderungan permintaan yang akan datang, mesin penyamakan, dan ketersediaan bahan baku. Permintaan kulit samoa dalam negeri cukup besar dan masih mengandalkan impor. Tercatat tahun 2010 impor kulit samoa sebesar 374.132 kg. Ketersediaan bahan baku merupakan aspek yang perlu diperhatikan, karena sebagian besar kulit kambing telah diserap oleh berbagai industri penyamakan kulit. Menurut Kementrian perindustrian untuk regional Garut dan Jawa Barat, terdapat 8 usaha penyamakan kulit berskala besar, 12 skala menengah, dan 200 skala rumahan dengan total kapasitas penyamakan di wilayah ini adalah 31 juta sqftahun Kulit yang diolah adalah kulit sapi, kambing, dan domba. Kapasitas mesin penyamakan juga perlu diperhatikan, bila kapasitas produksi dan mesin yang digunakan tidak seimbang akan menyebabkan pengeluaran biaya yang lebih besar. Mesin dan peralatan penyamakan yang paling pokok digunakan adalah drum putar karena sebagian besar proses penyamakan dilakukan di alat ini pencucian, perendaman, pengapuran, deliming, bating, penyamakan, dan pewarnaan. Kapasitas drum putar, umumnya yang ada dipasaran adalah drum dengan diameter 3 m x 2,5 m dengan isi dalam 14.000 liter. Drum ini biasa digunakan untuk 3000 kg bahan. 3000 kg kulit kambing setara dengan 1.700 lembar kulit kambing garaman kering dengan rata-rata panjang kulit 100 cm dan lebar 60 cm. Setiap 1 minggu dilakukan proses sebanyak tiga kali. Hal ini dikarenakan proses penyamakan kulit membutuhkan waktu yang relatif lama. Setiap 1 lembar kulit dapat dibuat 3 pcs kulit samoa. Berdasarkan pertimbangan tersebut jumlah kulit yang dapat diproduksi dalam 1 tahun = 3 pcs lembar x 1700 lembar hari x 144 haritahun = 734.400 pcstahun. Setelah diperoleh hasil tersebut, tidak langsung diputuskan kapasitas pabrik kulit samoa 734.400 pcstahun melainkan dilihat juga dari ketersediaan bahan baku dan permintaan pasar. Jumlah bahan baku yang dibutuhkan adalah 244.800 lembar kulit kambing. Setelah dilakukan kajian lebih lanjut dari segi bahan baku, jumlah kulit kambing yang tersedia di Jawa Barat dan sekitarnya mencukupi. Langkah selanjutnya yaitu mengkaji permintaan kulit samoa di pasar dalam negeri. Mengingat kulit samoa dengan bahan penyamak minyak biji karet merupakan produk yang baru jadi perlu adanya pengenalan terlebih dahulu, jadi 40 tidak memungkinkan memproduksi kulit samoa sebanyak permintaan yang ada. Untuk itu, dikaji lebih lanjut jika pabrik memproduksi kulit sebanyak 734.400 pcstahun industri akan layak atau tidak. Berat 1 pcs kulit samoa adalah 65 gram. Berat total kulit samoa yang diproduksi selama satu tahun adalah 734.400 x 65 gram x kggram = 47.736 kg. Permintaan kulit samoa dalam negeri tahun 2010 adalah 374.132 kg. Pasar yang akan diambil kulit samoa = = 13. Permintaan dalam negeri lebih besar dibandingkan jumlah yang diproduksi. Hal ini menunjukkan bahwa kapasitas 734.400 pcstahun masih layak untuk direalisasikan.

4.2.4 Teknologi Proses Produksi