Net Present Value Internal Rate Return IRR

85 kedua sebesar Rp 2.628.592.361, tahun ketiga sebesar Rp 3.301.270.217, dan tahun kesepuluh sebesar Rp 3.650.754.125. Laba dari tahun ke tahun semakin meningkat. hal ini disebabkan oleh biaya pembayaran bunga yang menurun setiap tahunnya dan pada akhir tahun kelima bunga investasi telah terbayar seluruhnya.

4.6.6 Proyeksi Arus Kas

Aliran kas dihitung dengan mengurangi aliran kas masuk dengan aliran kas keluar setiap tahunnya. Aliran kas masuk terdiri dari modal kerja sendiri dan pinjaman, laba bersih, depresiasi, nilai sisa, dan pengembalian modal kerja. Aliran kas keluar terdiri dari investasi tetap, modal kerja, dan angsuran pinjaman. Proyeksi arus kas disajikan dalam Lampiran 10.

4.6.7 Break Even Point BEP

BEP merupakan titik dimana total biaya produksi sama dengan total penerimaan. Analisis titik impas BEP digunakan untuk mengetahui berapa jumlah produk minimal yang harus diproduksi agar industri kulit samoa tidak rugi. Selain itu, BEP dapat digunakan untuk melihat harga terendah yang harus ditetapkan agar industri ini tidak mengalami kerugian. Analisis BEP menunjukkan bahwa industri kulit samoa harus memproduksi kulit minimum sebesar 685.296 pcstahun dan harga terendah Rp 36.410pcs.

4.6.8 Kriteria Kelayakan Investasi

Kriteria investasi yang digunakan antara lain adalah Net Present Value NPV, Internal Rate Return IRR, Net Benefit Cost Ratio Net BC, dan Pay Back Period PBP. Untuk menentukan layak atau tidaknya proyek tersebut didanai, maka diperlukan metode yang memperhitungkan pula berubahnya nilai uang terhadap waktu atau faktor diskonto. Hal ini dikarenakan faktor diskonto merupakan suatu teknik, dan dengan teknik tersebut dapat menurunkan manfaat yang diperoleh pada masa mendatang dan arus biaya menjadi nilai biaya pada masa sekarang Gittinger, 1986.

1. Net Present Value

Net Present Value NPV merupakan perbedaan antara nilai sekarang dari manfaat dan biaya dari suatu proyek investasi. Perhitungan angka yang dihasilkan menunjukkan besarnya penerimaan bersih selama sepuluh tahun setelah dikalikan dengan discount factor yang dihitung pada masa kini. Berdasarkan kriteria investasi metode NPV, suatu investasi dikatakan layak untuk dijalankan jika nilainya lebih besar jika dibandingkan dengan 0. Discount factor yang digunakan sebesar 12. Berdasarkan analisis nilai NPV menunjukkan angka sebesar Rp. 7.322.712.138. Berdasarkan hasil analisis tersebut nilai NPV industri kulit samoa lebih besar dari 0, hasil ini menunjukkan bahwa industri kulit samoa layak untuk didirikan.

2. Internal Rate Return IRR

IRR digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang. Jika nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga bank yang berlaku maka 86 proyek layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya jika IRR lebih kecil dari suku bunga bank yang berlaku maka proyek ini tidak layak untuk dilaksanakan. Hasil analisis menunjukan bahwa nilai IRR adalah 25. Jika dibandingkan dengan tingkat suku bunga discount factor yang digunakan dalam analisis sebesar 12 maka nilai IRR jauh lebih besar. Hasil ini menunjukkan bahwa industri kulit samoa layak untuk didirikan.

3. Net Benefit Cost Ratio Net BC