Potensi Pasar ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Aspek pasar merupakan salah satu aspek yang perlu dikaji untuk mengetahui kelayakan dari pendirian industri kulit samoa. Suatu industri yang dinyatakan layak dari aspek teknis dan aspek finansial namun pasarnya tidak ada, maka industri tersebut dianggap tidak layak untuk dijalankan. Untuk itu, sebelum industri kulit samoa didirikan dilakukan pengkajian terhadap pasar potensial kulit samoa. Pasar berdasarkan tujuan pembeliannya dibedakan menjadi dua macam, yaitu pasar konsumen akhir dan pasar organisasional pasar bisnis. Pasar konsumen terdiri atas setiap individu dan rumah tangga yang tujuan pembeliannya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi langsung. Sementara itu, pasar organisasional terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang, pemerintah, dan lembaga non profit yang tujuan pembeliannya adalah untuk diproses lebih lanjut hingga menjadi produk akhir, dijual kembali, disewakan, atau dipasok kepada pihak lain, baik untuk kepentingan meraih laba ataupun untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Berdasarkan tujuan pembeliannya, kulit samoa ini termasuk dalam pasar konsumen akhir.

4.1.1 Potensi Pasar

Kulit samoa merupakan salah satu produk yang popular dalam perdagangan. Kulit samoa memiliki sifat-sifat yang istimewa, yaitu daya serap air tinggi, lembut, nyaman, dan berat jenisnnya rendah. Bila digunakan untuk lap mobil kulit samoa tidak menimbulkan goresan-goresan tipis, tidak menyebabkan swirl marks, kotoran mudah dicuci dari kulit tersebut, serta pengeluaran airnya mudah. Kulit samoa biasanya digunakan untuk alat pencuci, lap kaca mata dan perhiasan, penyaringan minyak bumi, sarung tangan, orthopaedic leather, selimut, golf grip, industri garmen, dan lain-lain. Potensi pasar adalah seluruh permintaankebutuhan konsumen yang didasarkan atas dua faktor: jumlah konsumen potensial dan daya beli. Konsumen potensial adalah konsumen yang memiliki keinginan untuk membeli. Daya beli adalah kemampuan konsumen dalam rangka untuk membeli barang. Permintaan akan kulit samoa di pasaran global terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, pengguna kaca mata, dan jumlah perumahan yang dilengkapi jendela berkaca. Kulit jenis tersebut biasanya dihasilkan baik dari kulit kambing atau domba setelah penghilangan kapur dan lapisan rajah Suparno 2009. Secara nasional terjadi peningkatan jumlah kendaraan bermotor sebesar 8. Tahun 2008 jumlah kendaraan bermotor yang ada di Indonesia sebesar 65.273.451 dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 70.714.569. Untuk lebih jelasnya jumlah kendaraan bermotor tahun 2000-2009 di Indonesia disajikan dalam Tabel 6. 26 Tabel 6. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor menurut jenis tahun 2000-2009 di Indonesia Tahun Mobil Penumpang Bus Truk Sepeda Motor Jumlah 2000 3.038.913 666.280 1.707.134 13.563.017 18.975.344 2001 3.261.807 687.770 1.759.547 15.492.148 21.201.272 2002 3.403.433 714.222 1.865.398 17.002.140 22.985.193 2003 3.885.228 798.079 2.047.022 19.976.376 26.706.705 2004 4.464.281 933.199 2.315.779 23.055.834 30.769.093 2005 5.494.034 1.184.918 2.920.828 28.556.498 38.156.278 2006 6.615.104 1.511.129 3.541.800 33.413.222 45.081.255 2007 8.864.961 2.103.423 4.845.937 41.955.128 57.769.449 2008 9.859.926 2.583.170 5.146.674 47.683.681 65.273.451 2009 1. 36. 125 2.729.572 5.187.740 52.433.132 70.714.569 BPS 2010 Secara umum teknik pengukuran permintaan dapat dilakukan dengan 1 penggunaan data impor, 2 penggunaan data impor, ekspor, produksi dalam negeri dan perubahan sediaan selama massa yang bersangkutan, dan 3 metode rasio rantai. Penggunaan data impor digunakan jika selama ini produk yang dikonsumsi oleh penduduk semuanya berasal dari impor, maka untuk mengukur permintaan produk pada periode tertentu secara otomatis adalah jumlah produk yang diimpor dalam periode yang bersangkutan Suratman, 2002. Permintaan kulit samoa dalam negeri tinggi dan permintaan semakin meningkat tiap tahunnya, namun untuk saat ini di Indonesia belum ada pabrik yang memproduksi kulit samoa, pemenuhan kebutuhan kulit samoa dalam negeri dipenuhi oleh impor. Pada tahun 2010 impor kulit samoa di Indonesia sebesar 374,132 kg dengan nilai mencapai US 1,354,861 karena di Indonesia belum ada industri kulit samoa maka impor kulit samoa sama dengan permintaan kulit samoa di Indonesia. Tabel 7 memperlihatkan jumlah impor kulit samoa dari tahun 2007-2010. Data tersebut memperlihatkan permintaan kulit samoa di Indonesia semakin meningkat. Tabel 7. Impor chamois Indonesia tahun 2007-2010 a Tahun Berat kg 2007 55.220 2008 295.846 2009 419.890 2010 374.132 2011 556.467 a Kementrian Perindustrian 2010 Proyeksi impor Hasil prakiraan menunjukkan bahwa permintaan kulit samoa tahun 2011 akan meningkat, jumlah permintaan kulit samoa sebesar 556.467 kg. Jumlah tersebut adalah pasar potensial dari industri kulit samoa karena tidak ada penyediaan kulit samoa dalam negeri. Untuk menentukan pangsa pasar yang dapat diraih oleh industri kulit samoa yang akan didirikan, perlu dikaji derajat persaingan struktur pasar kulit samoa. Berdasarkan data dari Kemenperin 2011, tidak ada industri penyamakan kulit di Indonesia yang memproduksi kulit samoa. 27 Hal ini bukan berarti terjadi pasar monopoli karena banyak distributor yang mengimpor kulit samoa kemudian dijual di dalam negeri. Struktur pasar kulit samoa cenderung pasar monopolistik, namun kulit samoa yang akan diproduksi ini memiliki keunggulan dibandingkan produk yang ada dipasaran, baik dari sisi geografis maupun dari mutu produk yang dihasilkan. Kulit samoa yang akan diproduksi terbuat dari kulit asli sedangkan yang ada dipasaran saat ini samoa terbuat dari bahan sintetis dan hanya sebagian kecil yang terbuat dari kulit asli. Samoa sintetik yang ada dipasarkan cukup banyak jenis dan merknya, berdasarkan hasil survey merk samoa sintetik yang ada dipasaran adalah aion plas chamois, kain synthetic cloth, flash synthetic, ruv chamois cloth, 3M, kenma synthetic chamois, tugachi, Aisana PVA chamois, keano, oshiwa, dan chammy chamois, dan sebagainya. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan survey yang dilakukan di carrefour Cawang MT. Haryono menunjukkan bahwa samoa yang biasa dibeli oleh konsumen adalah aion, walaupun produk ini harganya lebih mahal dari produk sejenisnya, namun konsumen lebih menyukai membeli produk ini. Hal ini karena aion mutunya sangat bagus, tahan lama, dan daya serap airnya tinggi. Industri kulit samoa memiliki peluang pasar sendiri karena pesaing terdekat belum ada. Hal ini dapat dibuktikan dari produk sejenis yang ada di pasaran, produk tersebut memiliki kegunaan yang sama, namun bahan baku yang digunakan berbeda sehingga kulit samoa yang diproduksi memiliki karakteristik yang berbeda.

4.1.2 Analisis Pemasaran