Pengenalan Kebutuhan Keragaan Perilaku Pembelian Proses keputusan Pembelian

132

6.2. Keragaan Perilaku Pembelian Proses keputusan Pembelian

Proses Keputusan Pembelian konsumen restoran Daiji Raamen dimulai ketika mereka merasakan dan mengenali adanya kebutuhan akan produk tersebut. Kesadaran akan kebutuhan yang dipenuhi membuat responden mencari produk yang dapat mengatasi masalah yang mereka rasakan. Saat seperti inilah yang menjadi kunci keberhasilan kegiatan pemasaran Daiji Raamen. Perusahaan dapat mendeteksi kapan responden mengenali suatu kebutuhan dan mampu menawarkan alternatif solusi yang realistis dapat dijalankan dan dikembangkan.

6.2.1. Pengenalan Kebutuhan

Proses keputusan pembelian oleh konsumen restoran Daiji Raamen dimulai ketika mereka memiliki persepsi atas perbedaan keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk menggugah dan mengaktifkan keputusan, proses ini disebut dengan pengenalan kebutuhan. Kebutuhan dapat tercetus oleh rangsangan internal dan eksternal. Rangsangan internal adalah kebutuhan dasar yang timbul dari dalam diri seseorang, seperti rasa lapar, haus dan lain sebagainya yang mencapai titik tertentu dan menjadi dorongan tersebut. Rangsangan eksternal adalah kebutuhan yang timbul oleh dorongan dari lingkungan diri seseorang. Tahap pengenalan kebutuhan dimulai dari mendeteksi motivasi atau alasan responden dalam melakukan pembelian di restoran Daiji Raamen, dan tujuan berkunjung ke restoran Daiji Raamen. Pada Tabel 8, dapat dilihat sebaran responden berdarakan motivasi atau alasan utama yang mendasari responden memilih berkunjung ke Daiji Raamen. Dari Tabel tersebut terlihat bahwa paling banyak responden mempunyai motivasi untuk mencari menu yang khas yang dimiliki oleh daiji Raamen, yaitu sebesar 46,25 persen atau sebanyak 37 orang. Hal tersebut dimungkinkan karena Daiji Raamen merupakan restoran yang menyediakan menu ramen pertama di Bogor serta ramen yang sangat khas jepang. Alasan yang lain adalah karena rasa penasaran yang dimiliki konsumen karena telah diberi informasi oleh kerabatnya. Disini dapat dilihat bahwa proses word of mouth atau promosi dari mulut ke mulut berjalan sangat efektif sehingga pihak perusahaan harus tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerja sehingga citra perusahaan tetap baik. Alasan lain yang dipilih oleh responden adalah 133 kenyamanan restoran dan alasan mengantar rekan dengan masing-masing 5 persen dan 3,75 persen. Tabel 8. Sebaran Motivasi Responden Memilih Makan di Daiji Raamen Motivasi Jumlah orang Persentase Coba-coba 36 45,00 Tempat Nyaman 4 5,00 Menu Khas 37 46,25 Mengantar 3 3,75 Total 80 100,00 Selain informasi mengenai motivasi kunjungan konsumen, tahap pengenalan kebutuhan juga memerlukan informasi mengenai manfaat yang dicari oleh konsumen dalam pembelian di restoran Daiji Raamen. Berdasarkan hasil olahan kuisioner, terdapat sebanyak 33 responden atau 41,25 persen responden mendapatkan manfaat makan di Daiji Raamen sebagai makanan selingan. Sedangkan 26 orang atau 32,50 persen mendapatkan manfaat terjalinnya keakraban baik dengan teman atau keluarga, dapat dilihat selain menjadi tempat makan restoran Daiji Raamen juga menjadi tempat yang nyaman untuk berkumpul dengan keluarga maupun teman. Terdapat 21 orang responden yang merasakan manfaat pembelian sebagai makanan utama. Dapat dilihat bahwa sudah cukup banyak responden yang merasa terbiasa mengkonsumsi ramen sebagai makanan utama dan menu Daiji Raamen yang sebenarnya bukanlah makanan pokok orang Indonesia, kemungkinan karena porsi ramen di Restoran Daiji Raamen yang besar sehingga bisa dianggap makan pokok. Pada Tabel 9, dapat dilihat sebaran responden berdarakan manfaat utama yang mendasari responden memilih berkunjung ke Daiji Raamen. Tabel 9. Sebaran Manfaat yang Diperoleh Responden Memilih Berkunjung Ke Daiji Raamen Manfaat Jumlah orang Persentase Makanan Selingan 33 41,25 Makanan Utama 21 26,25 Keakraban 26 32,50 Total 80 100,00 134

6.2.2. Pencarian Informasi