Analisis Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Restoran Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor

(1)

PAJAJARAN BOGOR

Oleh

ANNE ERYTHRIANA

H24070112

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011


(2)

Konsumen Restoran Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor. Di bawah bimbingan MIMIN AMINAH.

Perkembangan bisnis pada bidang restoran di Kota Bogor menunjukkan perkembangan yang relatif pesat, terbukti semakin banyaknya restoran yang didirikan di Kota Bogor, sehingga membuat konsumen memiliki banyak alternatif restoran untuk dikunjungi. Salah satu cara Restoran Daiji Raamen untuk berkembang dan bertahan dalam meraih pangsa pasar adalah dengan mengetahui proses pengambilan keputusan serta faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian di Restoran Daiji Raamen.Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen Restoran Daiji Raamen (2) Menganalisis Proses keputusan pembelian konsumen Restoran Daiji Raamen dan (3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian di Restoran Daiji Raamen.

Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari pengamatan langsung dan penyebaran kuisioner kepada responden dan data sekunder yang diperoleh dari studi kepustakaan, buku, majalah, internet, dan penelitian terdahulu yang relevan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis korelasi kanonikal dengan bantuan MINITAB 14, SPSS 16.00 for windows, Microsoft Excel dan Statistica 8.

Hasil analisis dengan korelasi kanonikal menunjukkan bahwa pada tahap pengenalan kebutuhan, peubah yang paling berhubungan dalam proses keputusan konsumen adalah peubah pengenalan kebutuhan pelayanan yang memuaskan (-0.245440), pada tahap pencarian informasi adalah peubah informasi yang diperoleh dari papan nama restoran (-0.233161), pada tahap evaluasi alternatif adalah peubah evaluasi lokasi yang strategis (0.518153), pada tahap keputusan pembelian adalah peubah keputusan berkunjung saat sore hari (-0.384645), dan pada tahap evaluasi pasca pembelian adalah peubah keunggulan citarasa produk (-0.424754). Faktor-faktor yang paling berhubungan dengan keputusan konsumen adalah status pekerjaan (-0.235479), citarasa produk (-0.510426), dan papan nama restoran (-0.287722). Nilai korelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dengan proses keputusan konsumen yang didapatkan rata-rata menunjukkan nilsi kurang dari 0,5. Hal ini berarti hubungan antara gugus peubah proses keputusan konsumen (X) dengan gugus peubah faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen (Y) secara umum adalah lemah.


(3)

PAJAJARAN BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ANNE ERYTHRIANA

H24070112

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011


(4)

Nama : Anne Erythriana

NIM : H24070112

Menyetujui, Dosen Pembimbing

(Ir. Mimin Aminah, MM) NIP : 196609071991032002

Mengetahui : Ketua Departemen

(Dr. Ir. Jono Munandar, MSc) NIP : 196101231986011002


(5)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis yang bernama lengkap Anne Erythriana dilahirkan di Bogor pada tanggal 13 Agustus 1989 sebagai putri pertama dari dua bersaudara dari pasangan Ayahanda Awen Supranata dan Ibunda Suriawati. Penulis menempuh pendidikan formal di TK A Sembojasari Bogor, melanjutkan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Empang I Bogor dan pindah ke Sekolah Dasar Swasta (SDS) Adabiah V Padang dan lulus pada tahun 2001, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SLTPN) 1 Padang dan pindah ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri (SLTPN) 3 Medan sampai dengan lulus tahun 2004. Pada tahun yang sama dilanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Medan dan pindah ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Pontianak sampai dengan lulus pada tahun 2007. Penulis diterima sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor (TPB IPB) melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) pada tahun 2007. Penulis melanjutkan pendidikan pada Mayor Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Selama masa studi, penulis mengikuti kegiatan organisasi internal kampus yaitu pengurus Himpunan Profesi Centre of Management (COM@) sebagai Sekertaris POB. Penulis juga aktif dibeberapa kepanitiaan internal kampus yaitu Penyambutan Penghuni Asrama Putri Rusunawa TPB IPB, Greenation, Economic Contest, Orange FEM, Extravaganza, IPB Art Contest (IAC), dan juga aktif dalam kegiatan internal kampus yaitu Jurnalistik Fair, Sportakuler FEM IPB, Esspreso, dan beberapa kegiatan lainnya.


(6)

iv

KATA PENGANTAR

Aassalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Restoran Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari masih banyaknya kekurangan karena keterbatasan dan pengetahuan penulis dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bogor, September 2011


(7)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Ir. Hj. Mimin Aminah, MM. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran dan motivasi kepada penulis.

2. Prof. Dr. Ir. WH. Limbong, M.S. dan Dr. Ir. Anggraini Sumawati, MM. sebagai dosen penguji yang telah meluangkan waktunya untuk menguji dan memberikan masukan kepada penulis.

3. Dr. Jono M. Munandar, MSc. selaku Ketua Departemen Manajemen, FEM IPB.

4. Bapak R. Dikky Indrawan, SP, MM. yang bersedia meluangkan waktunya dan memberikan masukkan terhadap penelitian penulis.

5. Ibu Hardiana Widyastuti, S.hut, MM. yang telah memberikan masukan mengenai tatacara penulisan kepada penulis.

6. Seluruh Dosen Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor yang telah mengajarkan berbagai macam ilmu yang sangat bermanfaat.

7. Seluruh staf TU Departemen Manajemen yang telah banyak direpotkan dalam masalah administrasi.

8. Kedua orang tua penulis papa dan mama, adik tercinta Dewi Novitri atas do’a, kasih sayang, semangat, dan nasihat yang selalu diberikan kepada penulis.

9. Bapak Alexander Richard, Indra Chendrawijaya, dan Krisnadi Setiawan beserta seluruh staf Restoran Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor yang telah memberikan izin melakukan penelitian dan memberikan informasi dalam skripsi ini.

10. Renato untuk segala perhatian, doa, kasih sayang, dukungan, serta kesabaran dalam membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi.


(8)

vi

11. Teman Manajemen (Intania, Puji, Reni, Q, Nisa, Gerry, Norvi, Lely, Ananda, Assyifa, Ana, Arif, Widi, Rari, dan Kak Afif) yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

12. Teman satu bimbingan (Ima, Putri, Muti, Intan, dan Astri) yang selalu memberikan semangat untuk berjuang bersama.

13. Teman-teman Manajemen 44 yang telah memberikan banyak kenangan indah serta kebersamaan selama penulis kuliah.

14. Teman sepermainan IPB (Adit, Kosmas, Ikma, Anda, Feby, Fahri, Hergha, Kiki, Anggun, Ica, Dewi, Vivi, Yunita) atas kenangan, keceriaan, kebersamaan dan dukungan selama ini

15. Teman-teman semasa SD, SMP, SMA, TPB, dan asrama TPB atas seluruh keceriaan, kebahagiaan, kasih sayang, motivasi, masukan serta canda tawa yang telah membuat penulis tetap semangat dalam penyusunan skripsi ini. 16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.


(9)

vii

DAFTAR ISI

Halaman RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Perumusan Masalah ... 3

1.3.Tujuan Penelitian ... 4

1.4.Manfaat Penelitian ... 4

1.5.Ruang Lingkup Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1.Pemasaran ... 5

2.2.Jasa ... 5

2.3.Bauran Pemasaran Jasa ... 5

2.4.Konsumen ... 7

2.5.Perilaku Konsumen ... 7

2.5.1 Proses Keputusan Pembelian ... 8

2.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 10

2.6.Restoran ... 13

2.7.Analisis Korelasi Kanonikal ... 14

2.8.Penelitian Terdahulu ... 15

III. METODE PENELITIAN ... 17

3.1.Kerangka Pemikiran ... 17

3.2.Desain Penelitian ... 19

3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

3.2.2 Jenis dan Sumber Data ... 19

3.2.3 Metode Penarikan Sampel ... 19

3.2.4 Metode Pengumpulan Data ... 20

3.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 22

3.3.1 Analisis Deskriptif ... 22


(10)

viii

4 HASIL DAN PEMBAHASAN... 24

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 24

4.1.1 Sejarah Restoran Daiji Raamen ... 24

4.1.2 komitmen, Motto, dan Nilai Dasar Perusahaan ... 25

4.1.3 Struktur Organisasi ... 25

4.2 Karakteristik Responden ... 27

4.3 Analisis Korelasi Kanonikal ... 31

4.3.1 Korelasi Kanonik ... 32

4.3.2 Bobot Kanonik ... 33

4.3.3 Beban Kanonik ... 35

4.3.4 Korelasi Antar Peubah Proses Keputusan Konsumen (Y) ... 36

4.3.5 Korelasi Antar Peubah Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen (X) ... 38

4.3.6 Korelasi Antar Peubah-peubah Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen (X) dengan Peubah Proses Keputusan Konsumen (Y) ... 40

4.4 Implikasi Manajerial ... 50

KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

1. Kesimpulan ... 53

2. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55


(11)

ix

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Perkembangan jumlah restoran dan rumah makan di Kota Bogor

Tahun 2005-2010... 2

2. Jumlah penduduk Kota Bogor Tahun 2005-2010 ... 2

3. Bobot kanonik dan beban kanonik ... 33

4.Tahapan proses keputusan dan peubah yang berhubungan ... 40

5. Faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dan peubah yang berhubungan ... 43


(12)

x

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Proses keputusan pembelian ... 8

2. Kerangka pemikiran ... 18

3. Karakteristik jenis kelamin responden ... 27

4. Karakteristik usia responden ... 28

5. Karakteristik status pernikahan responden ... 28

6. Karakteristik domisili responden ... 29

7. Karakteristik pendidikan terakhir responden ... 29

8. Karakteristik pekerjaan responden ... 30


(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Kuisioner penelitian ... 56

2. Struktur organisasi restoran daiji raamen... 60

3. Validitas dan reliabilitas ... 61

4. Hasil analisis korelasi kanonikal ... 64


(14)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Perkembangan bisnis yang semakin pesat dalam era globalisasi saat ini ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup dengan cara mengembangkan bisnis, pengembangan dilakukan agar memperoleh laba optimal serta dapat bersaing menghadapi bisnis pesaing. Menyadari hal itu, pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut.

Kegiatan–kegiatan seperti pengembangan produk, penelitian komunikasi, distribusi, penetapan harga dan pelayanan merupakan inti kegiatan pemasaran. Fungsi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan semua aktivitas. Aktivitas berkaitan dengan arus barang dan jasa sejak dari produsen sampai konsumen akhir.

Dalam perkembangannya saat ini kebutuhan makanan dalam berbagai bentuk dan rasa telah menjadi sarana untuk mencari penghasilan. Oleh karena itu, berbagai bentuk dan rasa makanan telah banyak ditawarkan oleh para pelaku ekonomi yang bergerak dalam industri makanan dan minuman. Salah satunya dalam bisnis restoran.

Bisnis restoran dewasa ini menunjukkan perkembangan yang relatif pesat, terbukti semakin banyaknya restoran yang didirikan khususnya di Kota Bogor. Hal tersebut mengindikasikan bahwa intensitas persaingan dalam bisnis restoran di Kota Bogor semakin ketat. Dapat kita lihat dalam (Tabel 1) yang berisi jumlah restoran di kota Bogor tahun 2005-2010.


(15)

Tabel 1. Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun 2005 - 2010 Tahun Jumlah Restoran (Unit) Pertumbuhan (%)

2005 222 -

2006 248 11

2007 268 8

2008 211 -21

2009 225 6

2010 225 0

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor, 2011

Pada Tabel 1 terlihat bahwa secara garis besar jumlah restoran mengalami peningkatan, kecuali pada tahun 2007 ke 2008 mengalami penurunan sebesar 21 persen. Hal ini dikarenakan adanya krisis ekonomi global yang berdampak pada perekonomian Indonesia.

Kemunculan bisnis restoran yang relatif pesat ini didukung juga oleh pertambahan jumlah penduduk Kota Bogor yang rata-rata setiap tahunnya meningkat (Tabel 2). Selain itu wisatawan luar Bogor juga mempengaruhi peningkatan jumlah restoran di Kota Bogor.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun 2005-2010

Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Pertumbuhan (%)

2005 855.085 -

2006 879.138 2,81

2007 905.132 2,96

2008 942.204 4,10

2009 947.204 0,53

2010 949.066 0,20

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor, 2011

Kondisi tersebut menggambarkan kebutuhan akan pangan di Kota Bogor semakin meningkat sehingga membuat Kota Bogor menjadi pasar yang sangat potensial bagi bisnis yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman. Dengan banyaknya restoran di kawasan kota Bogor membuat konsumen memiliki banyak alternatif memilih restoran yang akan dikunjungi. Untuk itu setiap


(16)

restoran berusaha menawarkan menu dan pelayanan terbaiknya agar dapat bersaing dengan restoran lainnya. Salah satu restoran yang mencoba memperoleh pangsa pasar restoran di kota Bogor yaitu Restoran Daiji Raamen. Restoran yang terletak di Jl. Pajajaran Indah no. 7 Bogor ini merupakan salah satu restoran yang memiliki konsep Jepang dengan menu utamanya mie ramen. Sehubungan dengan hal ini maka untuk menarik konsumen, Restoran Daiji Raamen perlu melakukan suatu survei kepada konsumen mengenai karakteristik konsumen, proses keputusan konsumen dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian konsumen Restoran Daiji Raamen, sehingga Restoran Daiji Raamen dapat mengenai sasaran konsumennya sesuai dengan hasil riset perilaku konsumen dan terus berinovasi dalam menghadapi persaingan dan mengembangkan strategi-strategi pemasaran yang tepat dimasa mendatang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya.

1.2. Perumusan Masalah

Dalam bersaing di pangsa pasar restoran di kota Bogor, Daiji Raamen lebih dahulu harus dapat memahami bagaimana karakteristik dari konsumennya, hal ini karena karakteristik konsumen sangat mempengaruhi persepsi dan penilaian konsumen terhadap suatu produk, karena itu perbedaan karakteristik konsumen secara langsung membentuk persepsi dan penilaian yang berbeda dari masing-masing individu konsumen. Berdasarkan informasi karakteristik inilah Restoran Daiji Raamen dapat terbantu dalam membentuk segmen pasar sebagai sasaran penjualnnya. Dari karakteristik konsumen inilah Restoran Daiji Raamen dapat mengetahui perilaku konsumennya yang beragam tersebut, sehingga dapat dijadikan gambaran umum produk Restoran Daiji Raamen sesuai atau tidak dengan segmen pasar yang dituju Restoran Daiji Raamen. Secara garis besar dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan yang diteliti, yaitu :

1. Bagaimana karakteristik konsumen Restoran Daiji Raamen?

2. Bagaimana proses keputusan pembelian konsumen Restoran Daiji Raamen? 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam


(17)

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen Restoran Daiji Raamen.

2. Menganalisis proses keputusan pembelian konsumen Restoran Daiji Raamen. 3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen

dalam pembelian di Restoran Daiji Raamen? 1.4. Manfaat penelitian

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengetahui karakteristik konsumen, proses keputusan pembelian konsumen dan faktor-faktor yang dipentingkan konsumen untuk memenuhi kepuasan dan harapan konsumen.

2. Bagi penulis, sebagai sarana pemahaman, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan penulis selama mengikuti kegiatan perkuliahan.

3. Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Restoran Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor dengan pertimbangan Restoran Daiji Raamen salah satu restoran yang ikut bersaing dalam pangsa pasar restoran di kota Bogor dengan konsep Jepang dan menu utamanya adalah mie ramen. Responden penelitian ini adalah konsumen yang sedang mengkonsumsi atau sudah pernah mengunjungi Restoran Daiji Raamen. Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup manajemen pemasaran mengenai perilaku konsumen.


(18)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2009), pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Dalam Kotler dan Keller (2009) Asosiasi Pemasaran Amerika mengungkapkan bahwa pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

2.2. Jasa

Menurut Lovelock dan Wright (2005), jasa merupakan tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya. walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik, kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan biasanya tidak menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi. Jasa juga merupakan kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atas nama penerima jasa. 2.3. Bauran Pemasaran Jasa

Menurut Lovelock dan Wright (2005), bauran pemasaran jasa dikenal dengan istilah 8P, yaitu sebagai berikut:

1. Produk (product)

Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Barang dan Jasa yang dikombinasikan sedemikian rupa agar


(19)

pelanggan tertarik untuk membeli karena produk yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan mereka.

2. Tempat (Place)

Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Hal ini terkait dengan distribusi barang atau penempatan ritel-ritel pada daerah tertentu untuk menggapai pelanggan sasaran.

3. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya. Hal ini terkait dengan integrated marketing communication yang tidak hanya membujuk pelanggan namun juga membentuk opini publik dan citra suatu produk maupun perusahaan.

4. Harga (Price)

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh suatu produk. Harga merupakan kekuatan otoritas perusahaan untuk menaikan atau menurunkan agar pelanggan datang untuk membeli suatu barang atau jasa yang ditawarkan.

5. Orang (People)

Orang merupakan semua partisipan yang memainkan sebagian jasa, yaitu peran selama proses dan konsumsi jasa berlangsung dalam waktu ril jasa, oleh karena itu dapat mempengaruhi persepsi pembelian.

6. Bukti Fisik (Phycal Evidence)

Bukti Fisik adalah suatu lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan perusahaan konsumennya berinteraksi dan setiap komponen berwujud (tangible)memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut.

7. Proses (Process)

Proses mencerminkan bagaim bagaimana semua elemen bauran pemasaran jasa dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa yang diberikan.


(20)

8. Produktivitas (Productivity)

Produktivitas mencerminkan bagaimana pengelolaan dan pengubahan input menjadi output jasa yang menambah nilai bagi pelanggan, produktivitas juga terkait dengan kualitas jasa yang dirasakan oleh pelanggan.

2.4. Konsumen

Menurut Sumarwan (2002) istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu: konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Konsumen individu membeli barang dan jasa yang akan digunakan oleh anggota keluarga lain. Konsumen individu ungkin juga membeli barang dan jasa untuk hadiah teman, saudara, atau oranglain. Dalam konteks barang dan jasa yang dibeli kemudian digunakan langsung oleh individu dan sering disebut sebagai pemakai akhir atau konsumen akhir.

Konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintahan, dan lembaga lainnya. Semua jenis organisasi ini harus membeli produk peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. Kedua konsumen ini sama pentingnya bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi (Sumarwan, 2002).

2.5. Perilaku Konsumen

Menurut Sciffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2002), perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Engel, et al. (1994) mengartikan perilaku konsumen sebagai tindakan langsung yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Subjek ini dapat dirancangi dari berbagai perspektif, yaitu pengaruh konsumen, menyeluruh, dan antar budaya.

Perilaku konsumen juga merupakan proses pengambilan keputusan dan aktivitas fisik dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, dan menghabiskan barang atau jasa (Loudon dan Della-Bitta dalam Sumarwan, 2002).


(21)

Winiardi dalam Sumarwan (2002), mengatakan perilaku konsumen merupakan perilaku yang ditujukkan oleh orang-orang dalam merencanakan, membeli, dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa. Perilaku konsumen merupakan pengkajian dari perilaku manusia sehari-hari (Mullen dan Johnson dalam Sumarwan, 2002). Perilaku konsumen pada hakikatnya untuk memahami “why do consumers do what they do”. Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau egiatan mengevaluasi. Sciffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2002), mengemukakan bahwa studi perilaku konsumen adalah suatu studi mengenai bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha, dan energi).

2.5.1 Proses Keputusan Pembelian

Proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen muncul melalui suatu tahap tertentu. Menurut Engel, et al. (1994) terdapat lima tahapan proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan hasil penilaian konsumen terhadap produk yang telah dibeli. Tahapan-tahapan tersebut dilihat jelas pada Gambar 1.

Gambar 1. Proses keputusan pembelian (Engel, et al. 1994) 1. Pengenalan Kebutuhan

Pengelanan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan di mana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi (Sumarwan, 2002). Konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan (Engel, et al. 1994).

Pengenalan kebutuhan

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif


(22)

2. Pencarian Informasi

Konsumen mencari informasi yang disimpan didalam ingatan (pencarian internal) dengan mengingat kembali semua informasi yang ada dalam memorinya. Informasi yang dicari meliputi berbagai produk dan merek yang dianggap bisa memecahkan masalahnya atau memenuhi kebutuhannya. Selain itu konsumen juga dapat mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal) seperti alternatif merek yang tersedia, kriteria evaluasi untuk membandingkan merek, tingkat kepentingan dari berbagai kriteria evaluasi, dan informasi yang dapat membentuk kepercayaan konsumen terhadap sebuah merek (Sumarwan, 2002).

3. Evaluasi Alternatif

Dalam evaluasi alternatif konsumen mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alternatif ini konsumen juga membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya (Sumarwan, 2002). Menurut Mowen dan Minor dalam Sumarwan (2002), pada tahap ini konsumen membentuk kepercayaan, sikap, dan intensinya mengenai alternatif produk yang dipertimbangkan tersebut. Proses evaluasi alternatif dan proses pembentukkan kepercayaan dan sikap adalah proses yang terkait erat. Evaluasi alternatif muncul karena banyaknya alternatif pilihan. seberapa rumit proses evaluasi alternatif yang dilakukan konsumen sangat tergantung kepada model pengambilan keputusan yang dijalani konsumen. Jika pengambilan keputusan adalah kebiasaan, maka konsumen hanya membentuk keinginan untuk membeli ulang produk yang sama seperti yang telah dibeli sebelumnya. Apabila konsumen tidak memiliki pengetahuan mengenai produk yang akan dibelinya, mungkin konsumen lebih mengandalkan rekomendasi dari teman atau kerabatnya mengenai produk yang akan dibelinya. Konsumen tidak berminat untuk repot-repot melakukan evaluasi alternatif. Jika konsumen berada dalam kondisi keterlibatan tinggi terhadap produk, maka proses evaluasi alternatif akan memiliki tahapan pembentukkan kepercayaan, pembentukkan sikap, dan keinginan berperilaku, Sehingga proses evaluasi alternatif dapat dijelaskan oleh model multiatribut sikap.


(23)

4. Keputusan Pembelian

Konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu (Engel, et al. 1994). Pembelian merupakan fungsi dari dua determinan, yaitu niat pembelian dan pengaruh lingkungan atau individu. Niat pembelian dibagi ke dalam dua kategori, yaitu baik produk maupun merek dan kelas produk saja. Niat baik produk maupun merek pada umumnya dirujuk sebagai pembelian yang terencana sepenuhnya, hal ini merupakan hasil dari keterlibatan tinggi dan pemecahan masalah yang diperluas dimana konsumen akan lebih bersedia menginvestasikan waktu dan energi dalam berbelanja dan membeli, oleh sebab itu distribusi dapat menjadi lebih selektif. Begitu pula dengan niat kelas produk dapat dirujuk sebagai pembelian yang terencana jika merek dibuat ditempat pembelian (Engel, et al. 1995).

5. Hasil Pembelian

Setelah pembelian terjadi konsumen akan mengevaluasi hasil pembelian yang dilakukannya seperti halnya sebelum pembelian. Hasil evaluasi pasca pembelian ini berupa kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan disini sebagai evaluasi pasca konsumsi bahwa suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Ketidakpuasan disini merupakan hasil dari harapan yang diteguhkan secara negatif. Ketidakpuasan dapat menyebabkan komunikasi lisan yang negatif dan upaya minta ganti rugi melalui hukum, hal ini berarti upaya untuk mempertahankan pelanggan merupakan hal yang penting dalam strategi pemasaran.

2.5.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

Proses keputusan konsumen untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti yang dijelaskan dalam teori perilaku konsumen oleh Engel, et al. (1994). Proses keputusan pembelian tersebut ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu input informasi, proses informasi, dan faktor-faktor yang menentukan proses keputusan.

Input informasi dan proses informasi merupakan pengaruh rangsangan pemasaran yang dilakukan oleh para pemasaran dengan tujuan agar konsumen memperoleh pengertian yang baik dan benar mengenai produk-produk yang


(24)

dipasarkannya. Bagaimana rangsangan pemasaran tersebut dapat mempengaruhi proses keputusan konsumen tergantung dari proses informasi yang terjadi dan persepsi yang ada dalam diri konsumen tentang produk tersebut. Sementara faktor-faktor yang menentukan keputusan pembelian pada konsumen terdiri dari pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis konsumen tersebut Engel, et al. (1994).

Adapun penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan oleh konsumen:

1. Pengaruh lingkungan, konsumen hidup di dalam lingkungan yang kompleks. Perilaku proses keputusan mereka dipengaruhi oleh:

a. Budaya, seperti digunakan di dalam studi perilaku konsumen, mengacu pada nilai, gagasan, artefak, dan simbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat. Dari perspektif yang berbeda, semua bentuk pemasaran merupakan saluran tempat makna budaya ditransfer ke barang konsumen.

b. Kelas Sosial, pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Mereka dibedakan oleh perbedaan status sosial ekonomi yang berjajar dari yang rendah hingga yang tinggi. Status kelas sosial kerap menghasilkan bentuk-bentuk perilaku konsumen yang berbeda.

c. Pengaruh Pribadi, sebagai konsumen perilaku kita kerap dipengaruhi oleh mereka yang berhubungan erat dengan kita. Kita mungkin respon terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain.

d. Keluarga, merupakan unit pengambilan keputusan utama dengan pola peranan dan fungsi yang kompleks dan bervariasi terhadap individu. e. Situasi, perilaku individu dapat berubah ketika situasi berubah. kadang

perubahan ini tidak menentu dan tidak dapat diramalkan. Namun, pada kesempatan lain perubahan tersebut dapat diramalkan melalui penelitian dan dimanfaatkan dalam strategi pemasaran.


(25)

2. Perbedaan Individu, pada perilaku konsumen perbedaan individu dibedakan dengan lima cara penting, yaitu:

a. Sumber Daya Konsumen, setiap orang membawa tiga sumber daya ke dalam setiap situasi pengambilan keputusan, yaitu waktu, uang, dan perhatian (penerimaan informasi dan kemampuan pengolahan). Umumnya terdapat keterbatasan yang jelas pada ketersediaan masing-masing, sehingga memerlukan semacam alokasi yang cermat.

b. Motivasi dan Keterlibatan, keterlibatan merupakan faktor pengarah yang begitu potensial dan keterlibatan paling baik dipahami sebagai pengaruh pemotivasi yang utama.

c. Pengetahuan, merupakan informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pengetahuan konsumen mencakupi susunan luas informasi, seperti ketersediaan dan karakteristik produk dan jasa, di mana dan kapan untuk membeli, dan bagaimana menggunakan produk.

d. Sikap, didefenisikan sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespons dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan. Sikap juga dikonseptualisasikan sebagai perasaan postif atau negatif terhadap merek dan dipandang sebagai hasil dari penilaian merek bersama dengan kriteria atau atribut evaluatif yang penting.

e. Kepribadian, Gaya hidup, dan Demografi. Berguna dalam mendefenisikan berbagai karakteristik objektif dan subjektif dari konsumen di dalam pangsa pasar target.

3. Proses Psikologis

a. Pengolahan informasi, menyampaikan cara-cara di mana informasi ditransformasikan, dikurangi, dirinci, disimpan, didapatkan kembali, dan digunakan. Hal ini begitu penting bagi komunikasi pemasaran sehingga pengolahan informasi mendominasi perilaku konsumen. b. Pembelajaran, proses di mana pengalaman menyebabkan perubahan


(26)

c. Perubahan sikap dan perilaku, proses yang mencerminkan pengaruh psikologis dasar yang menjadi subjek dari beberapa dasawarsa penelitian yang intensif.

2.6. Restoran

Menurut Torsina (2000) restoran adalah salah satu jenis usaha pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya dan memenuhi ketentuan persyaratan. Terdapat 10 jenis restoran orisinil yaitu:

1. Buffet, yaitu restoran dengan ciri utamanya adalah pemberian satu harga untuk makan sepuas-puasnya apa yang disajikan pada buffet. Peragaan dan display makanan sangat penting disini, sebab ia langsung menjual dirinya.

2. Cafetaria, biasanya terdapat di dalam gedung-gedung perkantoran atau pusat perjalanan, sekolah, pabrik-pabrik. Menu agak terbatas dan biasa berganti-ganti menurut hari, berharga ekonomis.

3. Coffee shop, yaitu jenis restoran yang ditandai dengan pelayanan secara cepat pergantian tempat duduk. Lokasi utama biasanya di gedung-gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan.

4. Drive in/thru or parking, dimana para konsumen yang mengendarai mobil tidak perlu turun dari mobilnya. Pesanan diantar hingga ke mobil untuk ”eat in” (sementara parkir) atau ”take away”. Jenis makanan harus bisa dikemas secara praktis. Lokasi biasanya tertentu dan harus sesuai untuk tempat parkir mobil/motor.

5. Etnik, yaitu sebuah restoran yang menyajikan masakan dari daerah (suku atau negara) yang spesifik, misalnya masakan Padang, Jawa Timur, Cina, Jepang, dan lain-lain. Dekorasi biasanya disesuaikan menurut etnik yang bersangkutan bahkan termasuk seragam karyawannya.

6. Family Continental, yaitu restoran tradisi untuk keluarga dimana restoran ini mementingkan masakan yang enak, suasana yang nyaman serta harga yang bersahabat namun pelayanan dan dekorasinya biasa-biasa saja.


(27)

7. Fast Food, yaitu eat in (makan di restoran) dan take out (dibungkus untuk dimakan di luar restoran), menu agak terbatas dan segera disiapkan. Pada jenis ini, ruangan diberi dekorasi dengan warna-warna utama dan terang, harga tidak mahal, serta mengutamakan banyak pelanggan.

8. Gourmet, yaitu restoran yang berkelas, memerlukan suasana restoran yang sangat nyaman dengan dekorasi artistik. Jenis ini ditujukan pada mereka yang menuntut standar penyajian yang tinggi dan bergengsi.

9. Snack Bar, yaitu suatu ruangan yang biasanya lebih kecil namun cukup untuk melayani orang-orang yang ingin makanan kecil/jajanan.

10.Specialty Restaurant, yaitu jenis restoran yang terletak jauh dari keramaian, tetapi menyajikan makanan khas yang menarik dan bermutu. Ditujukan kepada turis atau keluarga dalam suasana khas yang lain daripada yang lain. 2.7. Analisis Korelasi Kanonikal

Menurut Santoso (2010), Analisis korelasi kanonikal dilakukan untuk mengetahui hubungan antara set variabel dependen (gugus peubah terikat) dengan set variabel independen (gugus peubah bebas). Selain itu gugus peubah bebas dengan gugus peubah terikat ini dapat diketahui secara serempak. Menurut Kuncoro (2003), Analisis korelasi kanonikal adalah suatu analisis yang digunakan untuk menentukan tingkat hubungan antara dua kelompok variabel yang masing-masing terdiri dari beberapa variabel. Metode ini cocok digunakan apabila ada dua atau lebih kriteria variabel terikat dan banyak digunakan variabel bebas. Analisis kanonikal merupakan lanjutan dari regresi berganda yang berfokus pada hubungan antara dua kelompok variabel berskala interval. Alat analisis ini juga digunakan untuk mengidentifikasi dan mengkuantifikasi hubungan diantara dua gugus peubah. Analisis korelasi kanonik dibantu dengan menggunakan software STATISTICA versi 8. Dalam penelitian ini yang menjadi gugus peubah dependen (Y) adalah proses keputusan pembelian dan yang menjadi gugus independen (X) adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.

Prinsip metode ini membentuk suatu kombinasi linear dari setiap gugus peubah (dependen dan independen) sedemikian sehingga korelasi diantara kedua gugus peubah tersebut menjadi maksimum. Nilai korelasi kanonikal didapat dari


(28)

operasi aritmatika matriks korelasi kedua himpunan variabel (variabel kanonikal). Intrepretasi koefisien variat kanonikal dapat dilihat pada bobot kanonikal (canonical weights) dan beban kanonikal (canonical loadings). Bobot kanonikal merupakan koefisien kanonik yang telah dibakukan, dapat diinterpretasikan sebagai besarnya kontribusi variabel yang bersangkutan terhadap variabel kanonikal. Semakin besarnya nilai koefisien ini menyatakan semakin besar kontribusi variabel yang bersangkutan terhadap variabel kanonikal. Muatan kanonikal dapat dihitung dari korelasi antara variabel asal dengan masing-masing variabel kanoniknya. Semakin besar nilai loading atau muatan mencerminkan semakin dekat hubungan funsi kanonik yang bersangkutan dengan variabel asal. Canonical loadings variabel independen diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

RXW = RXXAZ...(6)

Sedangkan canonical loadings variabel dependen diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

RYV = RYYBZ...(7)

Untuk menentukan fungsi kanonik yang dianggap cukup dalam menerangkan struktur hubungan Y dan X dilihat dari koefisien R-square. Nilai ini didapat dengan mengkuadratkan korelasi kanonik atau dinotasikan sebagai berikut:

...(8) 2.8. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian Sembiring (2006), perilaku konsumen dalam proses keputusan pembelian makanan di Restoran Bakmi Japos Bogor. Hasil penelitian diperoleh karakteristik responden sebagian besar berdomisili di Bogor dengan pendidikan terakhir Sarjana (S1) dan memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta. hal ini dikarenakan letak restoran yang berada dipusat kota bogor dan tidak jauh dari perkantoran. Konsumen berkunjung ke restoran karena keragaman makanan dan minuman. Konsumen merasa puas setelah berkunjung ke restoran dengan faktor kepuasan menu makanan/minuman yang beragam dan tidak puas dengan kecepatan penyajian makanan. Konsumen akan tetap membeli


(29)

walaupun harga produk naik dan akan melakukan pembelian ulang setelah membeli produk dari Bakmi Japos Bogor. Dari analisis sikap multiatribut fishbein diperoleh atribut yang dianggap paling penting adalah atribut kebersihan peralatan makan dan kedua atribut rasa produk. Sedangkan yang memiliki atribut paling tinggi adalah atribut keramahan pelayanan dan kedua diberikan untuk atrribut kebersihan peralatan makan.

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian Manurung (2008) yang berjudul Keputusan Pembelian dan Penilaian Konsumen terhadap Restoran Vegetarian Karunia Baru Bogor, analisis deskriptif untuk karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan, menu Restoran Vegetarian ”Karunia Baru” disukai oleh laki-laki maupun perempuan dari berbagai kalangan usia dengan daya beli terhadap makanan cukup tinggi. Kebiasaan makan sebagai vegetarian merupakan alasan utama konsumen berkunjung didukung olehrasamakanan yang berkualitas sehingga sebagianbesarkonsumenpuas terhadap kunjungannya ke restoran ini. Dari analisis faktor didapatkan faktor yang paling mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen ketika mengunjungi Restoran Vegetarian Karunia Baru yaitu keramahan pelayanan, kecepatan penyajian serta citarasa makanan dan minuman. Dalam analisis tingkat kepentingan dan kinerja, seluruh atribut didalamnya dinilai sangat penting oleh konsumen dan kinerja dari pihak manajemen terhadap atribut-atribut tersebut juga sudah baik atau sesuai harapan konsumen. Strategi bauran pemasaran yang direkomendasikan bagi restoran ini ialah dengan mempertahankan citarasa serta variasi menunya didukung kecepatan penyajian produk. Selain itu program promosi berupa potongan harga pada event tertentu sangat efektif untuk dilaksanakan. Perluasan skala usaha di tempat yang sama serta meningkatkan kualitas penyediaan produk dan kecepatan pelayanan juga baik untuk dilakukan didukung dengan inovasi dalam sistem home delivery. Strategi pemasaran lainnya ialah promosi dengan menggunakan leaflet maupun brosur dengan cara disebarluaskan melalui staf home delivery serta mengadakan seminar mengenai vegetarian.


(30)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Semakin banyaknya bisnis di bidang industri makanan dan minuman seperti restoran yang ada di Kota Bogor menimbulkan persaingan bisnis restoran yang semakin ketat. Persaingan bisnis ini ditandai adanya peningkatan bisnis restoran di Kota Bogor setiap tahunnya. Ditengah persaingan yang ketat ini, Restoran Daiji Raamen yang letaknya di Jalan Pajajaran Bogor membutuhkan studi dan pengetahuan mengenai perilaku konsumennya sebagai usaha menarik konsumen sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. Studi dan pengetahuan tentang perilaku konsumen meliputi analisis karakteristik konsumen, proses keputusan konsumen , serta faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian di Restoran Daiji Raamen sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen untuk tercapainya kepuasan konsumen terhadap Restoran Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor.

Bagi Restoran Daiji Raamen, mengetahui karakteristik, proses keputusan pembelian, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen pada setiap konsumen Restoran Daiji Raamen sangat berguna untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang konsumen. Hal ini sangat mempengaruhi keberadaan Restoran Daiji Raamen untuk dapat berkembang dan meraih konsumennya dalam persaingan yang ketat di usaha restoran ini. Dalam mengidentifikasikan karakteristik konsumen dilakukan dengan cara analisis deskriptif, yaitu mentransformasikan data-data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuisioner ke dalam bentuk yang mudah dimengerti. Dalam menganalisis proses keputusan pembelian konsumen dan mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen digunakan analisis multivariat yaitu korelasi kanonikal. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan dapat menentukan langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan dalam meraih, meningkatkan, dan mempertahankan pangsa pasar melalui studi perilaku konsumen ini. Bagan kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.


(31)

Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian Saran untuk pengembangan Restoran Daiji

Raamen

Analisis korelasi kanonikal Analisis Deskriptif

Studi perilaku konsumen Memahami kebutuhan dan keinginan

konsumen

Proses keputusan pembelian konsumen Karakteristik

Konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen Tingginya tingkat persaingan restoran


(32)

3.2. Desain Penelitian

3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Daiji Raamen, Jl. Pajajaran no. 7 Bogor. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Restoran Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor merupakan salah satu restoran berkonsep Jepang yang terletak di kota bogor yang menu utamanya adalah mie ramen . Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juli 2011.

3.2.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara langsung dengan bantuan alat kuisioner. Data sekunder diperoleh dari buku-buku, majalah, internet, artikel-artikel dan penelitian terdahulu yang relevan. 3.2.3 Metode penarikan sampel

Metode pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel Non-Probability Sampling dimana pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan karena dalam pelaksanaannya digunakan pertimbangan tertentu oleh peneliti. Adapun pertimbangan yang dipilih dalam penelitian ini adalah ressponden merupakan konsumen yang sedang membeli atau sudah pernah membeli produk di Restoran Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor, sehingga dapat dipastikan bahwa konsumen tersebut pernah mengkonsumsi produk di restoran ini. Teknik Non-Probability Sampling yang digunakan adalah metode judgement Sampling yaitu pemilihan sampel tidak direncanakan atau secara kebetulan. Ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin:


(33)

Keterangan :

N = Jumlah populasi

n = Ukuran sampel (responden)

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih bias ditolerir sebesar 10 persen Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah jumlah rata-rata konsumen yang berkunjung ke Restoran Daiji Raamen setiap bulannya. Berdasarkan wawancara dengan pemilik, diperoleh jumlah rata-rata kunjungan per bulan sekitar 600 orang. Maka berdasarkan rumus Slovin dengan nilai kesalahan sampel yang dapat ditolerir sebesar 10 persen diperoleh jumlah sampel sebanyak 86 responden dengan perhitungan sebagai berikut :

3.2.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan uji kuisioner seperti uji validitas dan uji reabilitas. Hal ini dilakukan agar kuisioner yang digunakan memang akurat dan layak untuk disebarkan keepada responden. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan program MINITAB versi 14 dan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.

a. Uji Validitas

Uji validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu alat ukur atau instrumen (kuesioner). Validitas menunjukkan sejauh mana alat dapat mengukur apa yang ingin diukur (Umar, 2005). Untuk uji validitas diketahui dengan cara menghitung nilai korelasi (r) antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut :


(34)

Keterangan :

= Koefisien validitas yang dicari

n = Jumlah responden

X = Skor masing-masing pertanyaan X Y = Skor masing-masing pertanyaan Y

Pengujian validitas diolah dengan menggunakan program MINITAB versi 16. Uji validitas dilakukan terhadap 30 responden dimana bila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel yang ditentukan yaitu sebesar 0, 361 maka kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan. Dalam melakukan uji validitas terhadap pertanyaan-pertanyaan peubah proses keputusan pembelian dan peubah faktor perilaku konsumen yang disebarkan sebanyak 30 kuisioner diawal, didapatkan hasil bahwa sebanyak 50 pertanyaan terbukti valid. Dimana nilai Thit pada pertanyaan

tersebut lebih besar dari pada Ttabel; 0,361 (Lampiran 3).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2005). Uji reliabilitas data kuesioner dilakukan dengan menggunakan perhitungan metode Cronbach’s Alpha dengan rumus:

Dimana :

Reliabilitas instrumen Banyak butir pertanyaan Jumlah ragam total Jumlah ragam butir


(35)

Dimana : Ragam

Jumlah contoh (responden) Nilai skor yang dipilih

Pengujian reliabilitas diolah dengan menggunakan program SPSS versi 16.0. Uji reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden dimana reliabilitas variabel dikatakan baik apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60. Dalam penelitian ini diperoleh hasil alpha hitung sebesar 0,959 dan 0,911 maka terbukti realibel (Lampiran 3). Hasil alpha hitung lebih besar dari batas minimal yaitu sebesar 0,6 maka kuisioner terbukti andal.

3.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data 3.3.1 Analisis Deskriptif

Faktor-faktor yang tidak dianalisa secara statistik dianalisa secara deskriptif. Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi identitas umum dan karakteristik responden Restoran Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor. Data-data yang dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama ke dalam tabel. Data yang telah dikelompokkan ke dalam tabel, selanjutnya dipersentasikan berdasarkan jumlah responden. Presentase terbesar merupakan jawaban paling dominan dari masing-masing peubah yang diteliti. Analisis deskriptif dapat dirumuskan sebagai berikut :

Dimana :

P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu Jumlah responden yang memilih kategori tertentu Total jawaban

3.3.2 Analisis korelasi kanonikal

Analisis yang digunakan untuk mengetahui proses keputusan konsumen Restoran Daiji Raamen dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen restoran Daiji Raamen adalah analisis korelasi kanonikal. Pada penelitian ini yang diamati adalah peubah status pekerjaan


(36)

(X1), teman dekat (X2), keluarga (X3), kondisi cuaca (X4), pramusaji (X5),

besar pendapatan per bulan (X6), citarasa produk (X7), penataan interior

dan eksterior (X8), jumlah porsi (X9), harga (X10), pengetahuan atribut

produk (X11), pengetahuan tempat pembelian (X12), kepercayaan (X13),

gaya hidup (X14), papan nama restoran (X15), iklan media cetak (X16),

pengalaman (X17). Peubah proses keputusan pembelian yang digunakan

dalam penelitian ini berjumlah tiga puluh tiga variabel, yaitu kebutuhan gaya hidup (Y1), kebutuhan citarasa produk (Y2), kebutuhan

menghilangkan rasa lapar (Y3), kebutuhan suasana restoran (Y4),

kebutuhan pelayanan (Y5), kebutuhan kesehatan (Y6), informasi keluarga

(Y7), informasi teman dekat (Y8), informasi papan nama restoran (Y9),

informasi media cetak (Y10), evaluasi citarasa produk (Y11), evaluasi harga

(Y12), evaluasi lokasi (Y13), evaluasi pelayanan (Y14), evaluasi suasana

restoran (Y15), evaluasi prioritas (Y16), keputusan citarasa produk (Y17),

keputusan lokasi (Y18), keputusan pelayanan (Y19), keputusan suasana

restoran (Y20), keputusan saat makan siang (Y21), keputusan saat sore hari

(Y22), keputusan saat makan malam (Y23), keputusan bersama keluarga

(Y24), keputusan bersama teman dekat (Y25), kepuasan (Y26), keunggulan

produk (Y27), keunggulan suasana restoran (Y28), kenggulan pelayanan

(Y29), keunggulan lokasi (Y30), menyarankan kepada orang lain (Y31),


(37)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Restoran Daiji Raamen

Daiji Raamen merupakan perusahaan yang memproduksi ramen dan beberapa makanan Jepang lainnya. Mie ramen adalah mi yang diolah sendiri maupun menggunakan mesin, yang dimasukan kedalam sebuah mangkuk berisi kuah kaldu. Mie ramen pun tidak disajikan berupa rebusan mi dan kuah kaldu saja, tetapi disajikan dengan berbagai kelengkapannya yang ditaruh diatasnya seperti telur rebus, rumput laut, daun bawang dan kelengkapan lainnya, yang tentunya dapat membuat tampilan mie ramen ini terlihat begitu menarik. Disamping itu konsep dari penjualan Daiji Raamen yaitu menjual produknya secara langsung dalam bentuk restoran. Keunikan dari restoran ini adalah keseluruhan dekorasi ruangan yang disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan.

Daiji Raamen didirikan pada 20 Mei 2009 di Jalan Pajajaran Indah No. 7 Bogor. Daiji Raamen merupakan usaha bersama tiga orang sahabat, yaitu Alexander Richard, Indra Chendrawijaya, dan Krisnadi Setiawan. Pada saat menjadi mahasiswa mereka mempunyai hobi berwisata kuliner dan memiliki mimpi mempunyai tempat makan (restoran) sendiri dan karena mereka sama-sama menyukai Naruto anime asal Jepang yang menyukai ramen, maka dipilihlah ramen dalam bisnis ini.

Mulanya Daiji Raamen hanya berupa kedai kecil, konsep dari Daiji Raamen adalah warung mi Jepang. Pada saat berdiri Daiji Raamen merupakan perusahaan yang belum berbadan hukum, namun saat ini Daiji Raamen telah berbentuk CV, dengan nama CV. Inka Tritunggal.

Pada awal berdiri jam operasi kedai mulai dari pagi hari hingga malam hari, namun pada perkembangannya terlihat bahwa ramen tidak cocok untuk sarapan dan para pengunjung baru akan datang pada jam


(38)

makan siang sehingga saat ini Daiji Raamen buka pada jam makan siang dan tutup lebih awal kecuali pada hari sabtu jam 22.00.

Saat ini selain ramen yang bervariasi jenisnya, perusahaan juga menyediakan makanan lain, seperti curry rice, donburi, dan makanan ringan pendammping seperti konyaku, edamame, teriyaki, serta berbagai pilihan minuman dan es krim khas Jepang.

Pada tanggal 1 Oktober 2010, Daiji Raamen membuka cabang di Yogya Foodlife Jalan Sudirman No. 11-13 Lt. 2, dan pada tanggal 15 Juni 2011 telah dibuka cabang Daiji Raamen di Ciwalk daerah Cihampelas kota Bandung.

4.1.2 Komitmen, Motto, dan Nilai Dasar Perusahaan

Daiji Raamen memang belum memiliki Visi dan Misi perusahaan yang telah dituliskan, namun perusahaan telah merumuskan komitmen, motto, dan nilai dasar yang dimiliki perusahaan. Komitmen yang dimiliki oleh perusahaan ini adalah “Di Daiji Raamen kami berkomitmen untuk memikat pelanggan kami melalui ketulusan dan keramahan pada pelayanan kami”. Komitmen ini harus menjadi janji yang dipegang teguh oleh seluruh karyawan Daiji Raamen, serta dijalankan sepenuh hati selama bekerja melayani pengunjung restoran.

Nilai dasar yang dimiliki oleh perusahaan yaitu unik, tulus, ramah, nyaman, kreatif, dan menyenangkan. Sedangkan motto perusahaan adalah kreatifitas, kejujuran, dan kerja keras. Dengan komitmen, motto, dan nilai dasar yang dimiliki, perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan yang dapat memuaskan pengunjung Daiji Raamen, dan Daiji Raamen dapat mempertahankan pelanggannya serta dapat menarik pelanggan baru.

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang diterapkan di Daiji Raamen masih bersifat sederhana. Pemilik, manajer, dan pelaksana usaha masih dominan berada


(39)

dalam satu tangan yaitu pimpinan atau pemilik Daiji Raamen. Bagan struktur restoran Daiji Raamen dapat dilihat pada Lampiran 2.

Perusahaan ini dipimpin oleh pemilik perusahaan. Tugas dan wewenang yang dimiliki pimpinan yaitu menetapkan kebijakan seluruh aktivitas perusahaan, menetapkan harga jual produk, menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan, dan melakukan pengawasan bagi mutu produk. Ketiganya juga terjun langsung dalam operasional dan produksi restoran Daiji Raamen. Pemilik perusahaan yang pertama bernama Alexander Richard yang bertugas dalam bidang bisnis perusahaan dan kitchen, yaitu memasarkan produk dan merumuskan strategi bisnis serta inovasi dalam keragaman produk Daiji Raamen. Pemilik kedua adalah Indra Chendrawijaya yang bertugas dalam bidang service dan kitchen, yaitu memberikan arahan dalam layanan dengan memberikan training course baik teori dan praktik serta pengawasan pelayanan juga bekerjasama dalam inovasi dalam pengembangan keragaman produk Daiji Raamen. Pemilik ketiga adalah Krisnadi Setiawan yang bertugas dalam bidang keuangan. Beliau bertugas melakukan pencatatan dan pembukuan keuangan operasional restoran.

Ketiga pimpinan perusahan dibantu oleh manajer atau manajer area dalam melakukan pengawasan. Manajer merupakan karyawan yang ditunjuk oleh pimpinan perusahaan yang bertugas mengkoordinasi, serta bertanggung jawab mengawasi keseluruhan kegiatan di restoran, mulai dari persiapan pra produksi, produksi, mengontrol seluruh personalia restoran, mengontrol pekerjaan seluruh personalia, dan kegiatan lainnya, terutama saat pemilik tidak ada atau sedang ke Restoran Daiji Raamen cabang lainnya.

Restoran ini memiliki tigabelas karyawan yang terbagi didalam lima divisi, yaitu satu orang pada divisi kasir yang bertanggung jawab atas transaksi pembayaran dalam pembelian secara langsung maupun take away. Terdapat enam orang pada divisi waiter atau waitress, yaitu yang bertanggung jawab saat mempersiapkan serta menyajikan makanan dan


(40)

minuman, juga membersihkan restoran. Divisi kitchen terdiri dari dua orang yang bertanggung jawab pada proses praproduksi dan produksi makanan yang dipesan pengunjung restoran. Selanjutnya divisi bartender terdiri dari dua orang karyawan yang bertanggung jawab menyiapkan segala jenis minuman yang dipesan pengunjung restoran. Divisi product merupakan divisi terakhir yang terdiri dua orang. Divisi ini bertanggung jawab dalam hal mutu produk, kualitas dan kuantitas produk.

4.2. Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan terhadap 86 orang berdasarkan kriteria yaitu konsumen yang sedang membeli atau sudah pernah membeli produk dari Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor, sehingga dapat dipastikan bahwa konsumen tersebut pernah mengkonsumsi produk di restoran Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor.Karakteristik konsumen restoran Daiji Raamen berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 3. Mayoritas responden salam penelitian ini berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 62 persen dan sisanya berjenis kelamin laki-laki sebanyak 38 persen. Hal ini disebabkan pada umumnya perempuan lebih menyukai makan diluar sambil bersosialisasi daripada laki-laki. Data karakteristik jenis kelamin responden selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3.

Jenis Kelamin

62% 38%

perempuan laki-laki

Gambar 3. Karakteristik jenis kelamin responden

Karakteristik berdasarkan usia diperoleh hasil bahwa mayoritas konsumen yang berkunjung ke restoran Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor ini yaitu konsumen berusia 17-22 tahun sebesar 64 persen, sisanya konsumen usia 23-28 tahun sebesar 21 persen, usia 29-34 tahun sebesar 7 persen, dan usia 35-40 tahun


(41)

sebesar 6 persen, dan usia diatas 41 tahun sebesar 2 persen. Dapat dikatakan bahwa usia 17-22 tahun cenderung memiliki karakter yang tertarik dalam mencoba hal-hal baru dan lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah. Data karakteristik berdasarkan usia responden dapat dilihat pada Gambar 4.

Usia

64% 21%

7% 6% 2% 17-22 tahun

23-28 tahun 29-34 tahun 35-40 tahun > 41 tahun

Gambar 4. Karakteristik usia responden

Berdasarkan Gambar 5, penelitian ini memiliki responden dengan status pernikahan sebanyak 16 persen telah menikah dan sebanyak 84 persen belum menikah.

Status Pernikahan

16%

84%

menikah belum menikah

Gambar 5. Karakteristik status pernikahan responden

Karakteristik responden penelitian ini berdasarkan domisili diperoleh hasil bahwa mayoritas konsumen Restoran Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor memiliki domisili di Bogor yaitu sebanyak 69 persen, sisanya memiliki domisili diluar Bogor seperti Jakarta sebesar 4 persen,domisili di Depok sebesar 4 persen, domisili di Sukabumi sebesar 1 persen, domisili di Tangerang sebesar 4 persen,


(42)

domisili di Bandung sebesar 4 persen, domisili di Bekasi sebesar 4 persen, dan domisili di Bali sebesar 4 persen. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 6.

Domisili

68% 16%

2%1% 4%

3% 3%3%

Bogor

Jakarta

Depok

Sukabumi

Tangerang

Bandung

Bekasi

Bali

Gambar 6. Karakteristik domisili responden

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan akhir responden mayoritas memiliki pendidikan terakhir SMA/SMK yaitu sebesar 57 persen. Untuk pendidikan terakhir lainnya yaitu SD/SMP sebesar 3 persen, Diploma sebesar 16 persen, dan Sarjana/Sederajat sebesar 24 persen. Dapat dilihat pada Gambar 7.

Pendidikan Terakhir

3%

57%

16%

24% SD/SLTP

SMU/SMK Diploma

Sarjana/sederajat

Gambar 7. Karakteristik pendidikan terakhir responden

Karakteristik pekerjaan konsumen Restoran Daiji Raamen mayoritas memiliki pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa yaitu sebesar 56 persen. Sebesar 15 persen bekerja sebagai pegawai swasta, 5 persen sebagai pegawai negeri, 13 persen sebagai wiraswasta atau pengusaha, 3 persen sebagai ibu rumah


(43)

tangga, dan 8 persen ada yang belum bekerja atau baru lulus dari pendidikan terakhirnya. Ditunjukkan selengkapnya pada Gambar 8.

Pekerjaan

56%

15% 5%

13% 3%

8%

pelajar/mahasiswa pegawai swasta pegawai negeri

wiraswasta/pengusaha ibu rumah tangga lainnya

Gambar 8. Karakteristik pekerjaan responden

Konsumen restoran Daiji Raamen ini memiliki rata-rata pendapatan yang bervariasi mulai dari kurang dari Rp 500,000 hingga lebih besar dari Rp 5,500,000 hal ini dikarenakan adanya perbedaan latar belakang pekerjaan yang dimiliki oleh konsumen. Pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa mayoritas rata-rata pendapatan konsumen restoran Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor adalah Rp 500,000-Rp 1,500,000 yaitu sebesar 46 persen. Hal ini dikarenakan sebagian besar konsumen restoran ini adalah pelajar atau mahasiswa. Sedangkan jumlah yang terkecil adalah konsumen yang memiliki rata-rata pendapatan diatas Rp 5,500,000 yaitu sebesar 5 persen. Umumnya konsumen yang memiliki rata-rata pendapatan ini bekerja sebagai wiraswasta atau pengusaha. Sedangkan sisanya, rata-rata pendapatan kurang dari Rp 500,000 sebesar 6 persen, rata-rata pendapatan Rp 1,500,000-Rp 2,500,000 sebesar 22 persen, rata-rata pendapatan Rp 2,500,000-Rp 3,500,000 sebesar 6 persen, rata-rata pendapatan Rp 3,500,000-Rp 4,500,000 sebesar 7 persen, dan rata-rata pendapatan Rp 4,500,000-Rp 5,500,000 sebesar 5 persen.


(44)

Rata-rata Pendapatan

6%

46% 22%

6% 7%

8% 5% < Rp 500 ribu

Rp 500 ribu - Rp 1,5 juta Rp 1,5 juta - Rp 2,5 juta Rp 2,5 juta - Rp 3,5 juta Rp 3,5 juta - Rp. 4,5 juta Rp 4,5 juta - Rp 5,5 juta > Rp 5,5 juta

Gambar 9. Karakteristik rata-rata pendapatan responden

Informasi mengenai karakteristik konsumen tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan segmen konsumen Restoran Daiji Raamen. Dapat diambil kesimpulan bahwa segmen konsumen Restoran Daiji Raamen adalah segmen konsumen yang memiliki pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa, konsumen dengan jenis kelamin perempuan dan merupakan masyarakat kota Bogor dan Jakarta. Informasi ini dapat digunakan pihak Restoran Daiji Raamen untuk menentukan langkah-langkah pemasaran yang dilakukan agar lebih efektif dan tepat sasaran.

4.3. Analisis Korelasi Kanonikal

Analisis korelasi kanonikal dilakukan untuk mengetahui hubungan antara set variabel dependen (gugus peubah terikat) dengan set variabel independen (gugus peubah bebas). Selain itu gugus peubah bebas dengan gugus peubah terikat ini dapat diketahui secara serempak. Peubah-peubah yang digunakan sebagai gugus peubah terikat (dependen) adalah peubah-peubah proses keputusan konsumen yang terdiri dari tiga puluh tiga peubah. Gugus peubah bebas (independen) dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang berjumlah tujuh belas peubah.


(45)

4.3.1 Korelasi Kanonik

Hasil analisis korelasi kanonik dengan menggunakan bantuan program STATISTICA 8 menghasilkan fungsi kanonik yang memiliki nilai korelasi maksimum dan menghasilkan persamaan sebagai berikut: X* = -0,235479 X1– 0,217615 X2– 0,063944 X3– 0,035797 X4 +

0,009384 X5– 0,321620 X6– 0,510426 X7 + 0,239243 X8–

0,227994 X9 + 0,150042 X10– 0,016599 X11 + 0,299966 X12

-0,486208 X13 + 0,146897 X14– 0,287722 X15 + 0,007836 X16 +

0,028815 X17

Y* = 0,040538 Y1 – 0,178860 Y2 – 0,162581 Y3 + 0,034918 Y4 –

0,245440 Y5 – 0,082057 Y6 – 0,033194 Y7 – 0,092214 Y8 –

0,233161 Y9 – 0,143592 Y10 + 0,244589 Y11 + 0,028407 Y12 +

0,518153 Y13 + 0,035734 Y14 + 0,189692 Y15 – 0,134679 Y16 +

0,000891 Y17 – 0,162313 Y18 – 0,015175 Y19 – 0,303428 Y20 –

0,038416 Y21 – 0,020097 Y22 – 0,384645 Y23 + 0,238266 Y24 +

0,117746 Y25 + 0,002682 Y26 – 0,424754 Y27 – 0,204326 Y28 +

0,173705 Y29 – 0,002149 Y30 – 0,085441 Y31 + 0.330982 Y32 –

0,330016 Y33

Nilai korelasi yang dihasilkan dari persamaan diatas adalah sebesar 0,95924. Untuk dapat melihat bagaimana proses keputusan konsumen (Y) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen (X) digunakan R2. Berdasarkan hasil pengolahan, nilai R2 yang didapat adalah sebesar 0,92014138. Artinya adalah variasi gugus peubah proses keputusan konsumen yang dapat dijelaskan oleh gugus peubah faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen Restoran Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor adalah sebesar 92,01 persen, sisanya sebesar 7,99 persen dijelaskan oleh faktor diluar model yang digunakan. Perhitungan lengkap dari hasil pengolahan data ini dapat dilihat pada Lampiran 4.


(46)

4.3.2 Bobot Kanonik

Besarnya bobot kanonik untuk masing-masing peubah asal yang membentuk fungsi kanonik dapat dilihat pada Tabel 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen (X) yang memiliki bobot kanonik yang cukup besar (diatas 0,5) dianggap mampu menjelaskan keragaman proses keputusan konsumen dalam pembelian di Restoran Daiji Raamen. Berdasarkan interpretasi terhadap bobot kanonik diperoleh bahwa faktor yang paling berhubungan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian di Restoran Daiji Raamen adalah peubah citarasa produk (X7) dengan nilai

sebesar -0.510426. Hal ini dapat dijelaskan bahwa seseorang membeli produk berupa makanan atau minuman tergantung dengan citarasa makanan atau minuman yang disajikan oleh Restoran Daiji Raamen, sehingga Restoran Daiji Raamen dapat terus mempertahankan kualitas dari citarasa produk makanan maupun minuman yang disajikan kepada konsumen, karena hal ini merupakan salah satu alasan konsumen berkunjung dan melakukan pembelian di Restoran Daiji Raamen.

Tabel 3. Bobot Kanonik dan Beban Kanonik Variabel

Bobot Kanonik

Beban Kanonik

A. Peubah Bebas

X1 (status pekerjaan) -0.235479 -0.274536

X2 (teman dekat) -0.217615 -0.524094

X3 (keluarga) -0.063944 -0.392850

X4 (kondisi cuaca) -0.035797 -0.449090

X5 (pramusaji) 0.009384 -0.418490

X6 (besar pendapatan) -0.321620 -0.456425

X7 (citarasa produk) -0.510426 -0.694141

X8 (penataan interior dan eksterior) 0.239243 -0.395871

X9 (jumlah porsi) -0.227994 -0.504881

X10 (harga) 0.150042 -0.291256

X11 (pengetahuan atribut produk) -0.016599 -0.370174

X12 (pengetahuan tempat pembelian) 0.299966 -0.147104

X13 (kepercayaan) -0.486208 -0.587821

X14 (gaya hidup) 0.146897 -0.120414


(47)

Lanjutan Tabel 3.

Variabel

Bobot Kanonik

Beban Kanonik

X16 (iklan media cetak) 0.007836 -0.261370

X17 (pengalaman) 0.028815 0.013415

B. Peubah Terikat

Y1 (kebutuhan gaya hidup) 0.040538 -0.317435

Y2 (kebutuhan citarasa produk) -0.178860 -0.632081

Y3 (kebutuhan menghilangkan rasa lapar) -0.162581 -0.445052

Y4 (kebutuhan memperoleh suasana restoran) 0.034918 -0.273180

Y5 (kebutuhan pelayanan yang memuaskan) -0.245440 -0.465671

Y6 (kebutuhan manfaat kesehatan) -0.082057 -0.049210

Y7 (informasi anggota keluarga) -0.033194 0.000221

Y8 (informasi teman dekat) -0.092214 -0.350404

Y9 (informasi papan nama restoran) -0.233161 -0.152426

Y10 (informasi media cetak) -0.143592 -0.131935

Y11 (evaluasi citarasa produk) 0.244589 -0.410317

Y12 (evaluasi harga) 0.028407 -0.109908

Y13 (evaluasi lokasi) 0.518153 -0.086890

Y14 (evaluasi pelayanan) 0.035734 -0.450284

Y15 (evaluasi suasana restoran) 0.189692 -0.385466

Y16 (evaluasi prioritas) -0.134679 -0.234342

Y17 (keputusan citarasa produk) 0.000891 -0.266091

Y18 (keputusan lokasi) -0.162313 -0.080748

Y19 (keputusan pelayanan) -0.015175 -0.321780

Y20 (keputusan suasana restoran) -0.303428 -0.565066

Y21 (keputusan saat makan siang) -0.038416 -0.106280

Y22 (keputusan saat sore hari) -0.020097 -0.126974

Y23 (keputusan saat makan malam) -0.384645 -0.503958

Y24 (keputusan bersama keluarga) 0.238266 -0.075598

Y25 (keputusan bersama teman deat) 0.117746 -0.381829

Y26 (kepuasan) 0.002682 -0.321854

Y27 (keunggulan citarasa produk) -0.424754 -0.570486

Y28 (keunggulan suasana restoran) -0.204326 -0.485375

Y29 (keunggulan pelayanan) 0.173705 -0.497338

Y30 (keunggulan lokasi) -0.002149 -0.193439

Y31 (menyarankan kepada orang lain) -0.085441 -0.406306

Y32 (konsistensi harga) 0.330982 0.166785


(48)

Pada proses keputusan konsumen, peubah yang memiliki bobot paling besar adalah proses evaluasi lokasi yang mudah dijangkau atau strategis (Y13) dengan nilai sebesar 0.518153. Artinya dalam proses

keputusan pembelian di Restoran Daiji Raamen ini, evaluasi mengenai lokasi restoran yang mudah dijangkau atau strategis ini sangat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian di restoran tersebut. Pada kenyataannya lokasi Restoran Daiji Raamen Jalan Pajajaran Bogor ini kurang strategis, hal ini karena letaknya tidak dijalur utama Jalan Pajajaran Bogor.

4.3.3 Beban Kanonik

Penelusuran lebih lanjut pada beban kanonik menunjukkan bahwa faktor perilaku konsumen yang paling berpengaruh terhadap proses keputusan konsumen dalam pembelian di Restoran Daiji Raamen adalah faktor teman dekat (X2), faktor citarasa produk (X7), faktor jumlah porsi

(X9) dan faktor kepercayaan (X13) dapat dilihat pada Tabel 3. Peubah

citarasa produk (X2) memiliki nilai terbesar yaitu -0,694141. Artinya

peubah citarasa produk merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian konsumen di Restoran Daiji Raamen. Hal ini dapat dijelaskan dengan fenomena seorang konsumen dalam mengunjungi Restoran Daiji Raamen dikarenakan citarasa makanan atau minuman yang disajikan oleh Restoran Daiji Raamen. Selanjutnya faktor kepercayaan (X13) juga mempengaruhi proses keputusan konsumen

Restoran Daiji Raamen dengan nilai sebesar -0.587821. Hal ini dapat dijelaskan bahwa rasa percaya konsumen akan kualitas produk yang disajikan Restoran Daiji Raamen mampu menumbuhkan niat beli konsumen di restoran Daiji Raamen. Faktor teman dekat (X2) juga

mempengaruhi proses keputusan konsumen Restoran Daiji Raamen dengan nilai sebesar -0,524094. Hal ini dapat dijelaskan bahwa faktor teman dekat merupakan pengaruh lingkungan seseorang yang paling berpengaruh dalam melakukan pembelian di Restoran Daiji Raamen ini. Faktor yang terakhir yang paling mempengaruhi proses keputusan konsumen Restoran Daiji Raamen adalah faktor jumlah porsi (X9) dengan


(49)

nilai sebesar -0,504881. Artinya setiap konsumen memiliki kapasitas makan yang berbeda-beda, dalam hal ini jumlah porsi makanan atau minuman yang disajikan Restoran Daiji Raamen telah dapat memenuhi kebutuhan konsumennya.

Pada proses keputusan konsumen, peubah yang memiliki beban kanonik paling besar adalah kebutuhan citarasa produk (Y2) dengan nilai

sebesar -0,632081. Artinya kebutuhan citarasa makanan dan minuman yang disajikan Restoran Daiji Raamen merupakan motivasi utama yang mendorong konsumen melakukan pembelian di Restoran Daiji Raamen. Peubah pada proses keputusan konsumen yang paling berperan lainnya dalam keputusan konsumen adalah keunggulan citarasa produk (Y27).

Artinya keunggulan citarasa makanan dan minuman yang disajikan Restoran Daiji Raamen menjadi pertimbangan seorang konsumen untuk memutuskan berkunjung kembali ke Restoran Daiji Raamen setelah pernah berkunjung ke Restoran Daiji Raamen. Selanjutnya peubah keputusan suasana restoran (Y20) dengan nilai sebesar -0,565066. Dapat

dijelaskan bahwa suasana Restoran Daiji Raamen yang nyaman berperan dalam proses keputusan pembelian konsumen Restoran Daiji Raamen. Peubah loyalitas (Y33) dengan nilai sebesar -0,505244. Artinya adalah

loyalitas konsumen atau keputusan konsumen untuk berkunjung kembali setelah membeli makanan dan minuman di Restoran Daiji Raamen berperan dalam proses keputusan konsumen melakukan pembelian kembali di Restoran Daiji Raamen. Peubah terakhir yang berperan dalam proses keputusan konsumen adalah peubah keputusan saat makan malam (Y23) dengan nilai sebesar -0,503958. Artinya adalah makan malam

menjadi pilihan waktu dalam konsumen memutuskan untuk berkunjung ke Restoran Daiji Raamen.

4.3.4 Korelasi Antar Peubah Proses Keputusan Konsumen (Y)

Pada proses keputusan konsumen (Y), peubah kebutuhan gaya hidup (Y1) memiliki korelasi yang paling kuat dengan peubah kebutuhan


(50)

pada Lampiran 4. Peubah kebutuhan citarasa produk yang disajikan (Y2)

memiliki korelasi yang kuat dengan peubah evaluasi citarasa produk yang disajikan (Y11) dengan nilai sebesar 0,616441, peubah keunggulan citarasa

produk yang disajikan (Y27) dengan nilai sebesar 0,602593, dan loyalitas

konsumen terhadap restoran (Y33) yaitu dengan nilai sebesar 0,515678.

Peubah kebutuhan memperoleh suasana restoran yang nyaman (Y4)

memiliki korelasi yang kuat dengan peubah evaluasi suasana restoran yang nyaman (Y15) yaitu dengan nilai loading sebesar 0,542246. Peubah

kebutuhan pelayanan yang memuaskan (Y5) memiliki korelasi yang kuat

dengan peubah evaluasi kebutuhan pelayanan yang memuaskan (Y14)

dengan nilai sebesar 0,656272, peubah keputusan pelayanan yang memuaskan (Y19) dengan nilai sebesar 0,651690, dan peubah keunggulan

pelayanan yang memuaskan (Y29), yaitu 0,596882.

Peubah informasi anggota keluarga (Y7) memiliki korelasi yang

kuat dengan peubah keputusan bersama keluarga (Y24) yaitu dengan nilai

sebesar 0,695049. Peubah informasi teman dekat (Y8) memiliki korelasi

yang kuat dengan peubah keunggulan suasana restoran yang nyaman (Y28)

dan peubah keunggulan pelayanan yang memuaskan (Y29) yaitu dengan

nilai korelasi masing-masing sebesar 0,615402 dan 0,504074. Pada peubah informasi papan nama restoran (Y9) memiliki korelasi yang kuat dengan

peubah keunggulan lokasi restoran (Y30) yaitu dengan nilai korelasi

sebesar 0,560998. Pada peubah evaluasi citarasa produk yang disajikan (Y11) selain memililki korelasi yang kuat dengan peubah kebutuhan

citarasa produk yang disajikan (Y2) dan peubah keunggulan citarasa

produk yang disajikan (Y27), peubah ini juga memiliki hubungan yang

kuat dengan peubah keputusan citarasa produk (Y17) yaitu dengan nilai

sebesar 0,667305. Peubah evaluasi harga (Y12) memiliki korelasi yang

kuat dengan peubah keputusan pelayanan yang memuaskan (Y19) dengan

nilai sebesar 0,541202.

Peubah evaluasi lokasi (Y13) memiliki korelasi yang kuat dengan


(1)

Y 2 4 -0.01 550 4 -0.23 451 0 0.2 641 42 -0.10 835 1 0.1 433 84 -0.17 109 3 0.05 785 8 -0.00 642 6 0.11 373 3 0.01 483 3 0.21 870 1 0.01 482 7 0.21 238 9 0.17 795 8 0.15 476 1 0.23 002 7 0.11 262 7 Y 2 5 0.03 760 3 0.40 509 1 0.0 673 17 0.14 568 2 0.1 706 01 0.11 904 8 0.36 133 4 0.23 184 2 0.32 919 5 0.21 871 7 0.20 159 9 0.20 307 5 0.27 019 2 0.00 565 7 -0.07 409 0 0.01 083 1 -0.00 962 4 Y 2 6 -0.18 179 6 0.23 194 5 0.2 461 53 -0.09 232 8 0.1 880 01 -0.26 332 6 0.46 562 8 0.30 709 3 0.38 013 6 -0.12 092 5 0.01 566 1 0.11 857 2 0.19 492 4 0.00 101 2 0.15 930 6 0.19 223 2 -0.08 437 7 Y 2 7 -0.02 880 2 0.23 721 0 0.2 121 64 0.14 147 3 0.2 055 74 -0.10 588 8 0.58 756 3 0.23 613 3 0.39 592 5 0.03 131 5 0.13 269 9 0.16 107 7 0.46 889 4 -0.02 861 2 0.00 770 9 0.20 259 4 -0.14 108 2 Y 2 8 0.17 570 2 0.36 685 7 0.4 783 31 0.22 540 3 0.3 833 07 0.10 580 7 0.38 116 6 0.22 170 5 0.32 680 4 0.07 367 4 0.30 382 4 0.18 569 9 0.23 516 2 0.23 092 6 0.15 190 4 0.11 051 4 0.07 880 3 Y 2 9 0.15 613 0 0.37 253 5 0.3 792 43 0.11 742 8 0.4 601 71 0.03 180 0 0.41 537 8 0.21 076 1 0.41 169 1 0.10 230 2 0.12 858 2 0.15 294 9 0.24 692 4 0.22 399 8 0.16 356 5 0.22 724 1 0.13 635 8 Y 3 0 -0.19 868 8 0.05 185 4 0.1 299 03 0.09 086 0 0.3 965 69 -0.24 382 5 0.25 588 0 0.17 480 6 0.16 060 2 -0.01 281 1 0.02 380 6 0.05 555 7 0.16 600 8 0.14 370 2 0.45 045 3 0.34 956 3 0.20 434 8 Y 3 1 -0.10 034 6 0.21 633 2 0.1 647 36 0.07 173 8 0.2 523 61 -0.14 787 5 0.46 867 0 0.31 993 8 0.34 835 4 -0.00 331 3 0.12 157 2 0.18 220 1 0.33 516 3 0.01 723 6 0.18 690 5 0.26 455 1 -0.03 573 0 Y 3 2 -0.35 422 9 -0.13 686 1 0.1 342 18 -0.03 127 9 0.1 139 46 -0.34 890 8 0.10 179 9 0.14 528 6 0.08 000 1 -0.30 183 0 -0.05 014 8 0.03 870 7 0.02 861 8 0.09 308 7 -0.02 926 9 0.13 271 6 0.00 112 1 Y 3 3 -0.09 406 3 0.16 541 7 0.1 347 29 0.22 955 3 0.2 538 79 -0.04 376 8 0.48 323 6 0.40 871 0 0.40 473 6 0.07 584 3 0.10 875 8 0.00 218 5 0.40 139 0 0.01 324 9 0.16 677 6 0.23 959 1 -0.00 641 4


(2)

Correlations, right set (Spreadsheet1)

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X1

0 X1

1 X1

2 X13 X14 X15 X16 X17

X 1 1.0 000 00 0.2 203 64 0.2 319 43 0.3 086 51 0.2 807 90 0.5 225 89 -0.1 144 58 0.1 046 11 0.1 246 90 0.3 680 02 0.2 413 05 0.2 398 99 -0.0 158 95 0.1 104 28 0.0 107 67 -0.0 565 10 0.0 560 49 X 2 0.2 203 64 1.0 000 00 0.1 255 92 0.0 992 95 0.2 243 55 0.2 750 30 0.3 440 53 0.2 188 35 0.2 770 81 0.2 775 27 0.1 956 97 0.1 442 73 0.0 953 77 -0.0 046 87 0.0 174 05 -0.0 964 66 0.0 324 72 X 3 0.2 319 43 0.1 255 92 1.0 000 00 0.2 958 07 0.5 850 40 0.2 622 99 0.1 482 47 0.4 074 93 0.3 095 67 0.1 747 58 0.2 483 71 0.2 821 98 0.4 558 61 0.2 684 08 0.1 296 17 0.1 929 67 0.0 870 32 X 4 0.3 086 51 0.0 992 95 0.2 958 07 1.0 000 00 0.5 271 88 0.4 215 46 0.1 355 29 0.3 289 92 0.1 840 56 0.1 915 62 0.2 499 90 0.2 102 01 0.4 105 70 0.0 954 56 0.1 603 72 0.0 306 95 0.2 370 05 X 5 0.2 807 90 0.2 243 55 0.5 850 40 0.5 271 88 1.0 000 00 0.2 098 89 0.2 462 96 0.4 437 92 0.4 157 54 0.3 024 36 0.1 704 16 0.3 752 77 0.4 505 26 0.3 661 35 0.2 569 21 0.2 334 72 0.2 576 36 X 6 0.5 225 89 0.2 750 30 0.2 622 99 0.4 215 46 0.2 098 89 1.0 000 00 -0.0 294 04 0.2 441 19 0.1 606 10 0.3 849 88 0.2 907 95 0.2 751 71 0.2 427 25 0.3 005 03 0.0 856 92 -0.0 201 55 0.1 529 80 X 7 -0.1 144 58 0.3 440 53 0.1 482 47 0.1 355 29 0.2 462 96 -0.0 294 04 1.0 000 00 0.2 766 82 0.3 850 16 0.1 576 96 0.2 388 56 0.2 079 31 0.3 764 10 0.0 489 13 0.0 510 09 0.1 550 27 -0.1 535 64 X 8 0.1 046 11 0.2 188 35 0.4 074 93 0.3 289 92 0.4 437 92 0.2 441 19 0.2 766 82 1.0 000 00 0.6 313 48 0.3 727 54 0.1 694 75 0.2 084 09 0.6 306 15 0.2 062 56 0.0 199 36 -0.1 129 27 0.0 622 60 X 9 0.1 246 90 0.2 770 81 0.3 095 67 0.1 840 56 0.4 157 54 0.1 606 10 0.3 850 16 0.6 313 48 1.0 000 00 0.4 012 40 0.1 395 00 0.2 982 93 0.5 543 61 0.2 615 24 -0.0 345 98 0.1 990 04 0.1 604 74 X 1 0 0.3 680 02 0.2 775 27 0.1 747 58 0.1 915 62 0.3 024 36 0.3 849 88 0.1 576 96 0.3 727 54 0.4 012 40 1.0 000 00 0.2 896 42 0.3 461 36 0.3 729 31 0.1 250 52 0.0 386 06 -0.0 067 03 0.0 920 06 X 1 1 0.2 413 05 0.1 956 97 0.2 483 71 0.2 499 90 0.1 704 16 0.2 907 95 0.2 388 56 0.1 694 75 0.1 395 00 0.2 896 42 1.0 000 00 0.3 143 43 0.2 599 21 0.0 287 99 0.1 518 69 0.0 851 70 0.1 107 63 X 1 2 0.2 398 99 0.1 442 73 0.2 821 98 0.2 102 01 0.3 752 77 0.2 751 71 0.2 079 31 0.2 084 09 0.2 982 93 0.3 461 36 0.3 143 43 1.0 000 00 0.3 505 90 0.1 276 87 0.0 791 92 -0.0 166 72 0.1 231 35


(3)

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17

X 1 3

-0.0 158 95

0.0 953 77

0.4 558 61

0.4 105 70

0.4 505 26

0.2 427 25

0.3 764 10

0.6 306 15

0.5 543 61

0.3 729 31

0.2 599 21

0.3 505 90

1.0 000 00

0.2 240 21

-0.0 266 81

0.1 178 10

0.0 839 49

X 1 4

0.1 104 28

-0.0 046 87

0.2 684 08

0.0 954 56

0.3 661 35

0.3 005 03

0.0 489 13

0.2 062 56

0.2 615 24

0.1 250 52

0.0 287 99

0.1 276 87

0.2 240 21

1.0 000 00

0.1 867 28

0.2 374 69

0.3 786 50

X 1 5

0.0 107 67

0.0 174 05

0.1 296 17

0.1 603 72

0.2 569 21

0.0 856 92

0.0 510 09

0.0 199 36

-0.0 345 98

0.0 386 06

0.1 518 69

0.0 791 92

-0.0 266 81

0.1 867 28

1.0 000 00

0.4 235 14

0.1 943 26

X 1 6

-0.0 565 10

-0.0 964 66

0.1 929 67

0.0 306 95

0.2 334 72

-0.0 201 55

0.1 550 27

-0.1 129 27

0.1 990 04

-0.0 067 03

0.0 851 70

-0.0 166 72

0.1 178 10

0.2 374 69

0.4 235 14

1.0 000 00

0.1 544 02

X 1 7

0.0 560 49

0.0 324 72

0.0 870 32

0.2 370 05

0.2 576 36

0.1 529 80

-0.1 535 64

0.0 622 60

0.1 604 74

0.0 920 06

0.1 107 63

0.1 231 35

0.0 839 49

0.3 786 50

0.1 943 26

0.1 544 02

1.0 000 00


(4)

Diagram Jalur Tahapan Proses Keputusan (Y) dan Peubah yang Berhubungan

Y1

Y

2

Y

3

Y

4

Y5

-0.245440

Y6

Y7

Y8

Y

9

-0.233161

Y

10

Y

11

Y12

Y13

0.518153

Y14

Y15

Y16

Y17

Y

18

Y

19

Y

20

Y21

Y22

Y23

-0.384645

Y24

Y

25

Y

26

Y

27

-0.424754

Y28

Y29

Y30

Y31

Y

32

Y

33

pengenalan

kebutuhan

pencarian

informasi

keputusan

pembelian

evaluasi

alternatif

evaluasi

pasca

pembelian


(5)

Diagram Jalur Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen (X) dan Peubah

yang Berhubungan

X

1

-0.235479

X

2

X3

X4

X5

X

6

X

7

-0.510426

X8

X9

X10

X

11

X

12

X13

X14

X15

-0.287722

X

16

X

17

faktor pengaruh

lingkungan

faktor perbedaan

individu

faktor proses

psikologis


(6)

Dokumentasi Restoran Daiji Raamen