Tingkat Pendapatan Implikasi Bauran Pemasaran Restoran Daiji Raamen

131

f. Tingkat Pendapatan

Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh responden dari pekerjaannya, bagi mahasiswa dan pelajar, penghasilan merupakan uang saku yang diterimanya setiap bulan. Tingkat pendapatan responden dibagi menjadi beberapa kelompok interval tertentu. Tingkat pendapatan seseorang akan mempengaruhi daya beli mereka terhadap suatu produk terutama makanan, karena makanan adalah salah satu kebutuhan utama seseorang selain tempat tinggal dan pakaian. Berdasarkan hasil wawancara menggunakan kuisioner, didapatkan persentase responden terbesar sebanyak 57,50 persen atau 46 orang dengan pendapatan perbulan sebesar Rp 500.001 – Rp 1.500.000. Disusul dengan jumlah pendapatan kurang dari Rp 500.000 sebanyak 18,75 persen atau sebanyak 15 orang. Dengan posisi selanjutnya adalah 11 orang atau 13,75 persen dengan tingkat pendapatan Rp 2.500.001 – Rp 4.000.000. Dan masing-masing 4 orang atau sebesar 5 persen dengan tingkat pendapatan antara Rp 1.500.001 – Rp 2.500.000 dan tingkat pendapatan lebih dari Rp 4.000.000. Banyaknya responden yang memiliki pendapatan antara Rp 500.000 – Rp 1.500.000 kemungkinan disebabkan karena responden yang didapat kebanyakan pelajar dan mahasiswa yang masih mendapatkan uang jajan dari orang tua mereka. Sebaran responden berdasarkan tingkat pendapatan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Tingkat Pendapatan Jumlah orang Persentase Rp 500.000 15 18,75 Rp 500.000 – Rp 1.500.000 46 57,50 Rp 1.500.001 – Rp 2.500.000 4 5,00 Rp 2.500.001 – Rp 4.000.000 11 13,75 Rp 4.000.001 4 5,00 Total 80 100,00 132

6.2. Keragaan Perilaku Pembelian Proses keputusan Pembelian

Proses Keputusan Pembelian konsumen restoran Daiji Raamen dimulai ketika mereka merasakan dan mengenali adanya kebutuhan akan produk tersebut. Kesadaran akan kebutuhan yang dipenuhi membuat responden mencari produk yang dapat mengatasi masalah yang mereka rasakan. Saat seperti inilah yang menjadi kunci keberhasilan kegiatan pemasaran Daiji Raamen. Perusahaan dapat mendeteksi kapan responden mengenali suatu kebutuhan dan mampu menawarkan alternatif solusi yang realistis dapat dijalankan dan dikembangkan.

6.2.1. Pengenalan Kebutuhan

Proses keputusan pembelian oleh konsumen restoran Daiji Raamen dimulai ketika mereka memiliki persepsi atas perbedaan keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk menggugah dan mengaktifkan keputusan, proses ini disebut dengan pengenalan kebutuhan. Kebutuhan dapat tercetus oleh rangsangan internal dan eksternal. Rangsangan internal adalah kebutuhan dasar yang timbul dari dalam diri seseorang, seperti rasa lapar, haus dan lain sebagainya yang mencapai titik tertentu dan menjadi dorongan tersebut. Rangsangan eksternal adalah kebutuhan yang timbul oleh dorongan dari lingkungan diri seseorang. Tahap pengenalan kebutuhan dimulai dari mendeteksi motivasi atau alasan responden dalam melakukan pembelian di restoran Daiji Raamen, dan tujuan berkunjung ke restoran Daiji Raamen. Pada Tabel 8, dapat dilihat sebaran responden berdarakan motivasi atau alasan utama yang mendasari responden memilih berkunjung ke Daiji Raamen. Dari Tabel tersebut terlihat bahwa paling banyak responden mempunyai motivasi untuk mencari menu yang khas yang dimiliki oleh daiji Raamen, yaitu sebesar 46,25 persen atau sebanyak 37 orang. Hal tersebut dimungkinkan karena Daiji Raamen merupakan restoran yang menyediakan menu ramen pertama di Bogor serta ramen yang sangat khas jepang. Alasan yang lain adalah karena rasa penasaran yang dimiliki konsumen karena telah diberi informasi oleh kerabatnya. Disini dapat dilihat bahwa proses word of mouth atau promosi dari mulut ke mulut berjalan sangat efektif sehingga pihak perusahaan harus tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerja sehingga citra perusahaan tetap baik. Alasan lain yang dipilih oleh responden adalah 133 kenyamanan restoran dan alasan mengantar rekan dengan masing-masing 5 persen dan 3,75 persen. Tabel 8. Sebaran Motivasi Responden Memilih Makan di Daiji Raamen Motivasi Jumlah orang Persentase Coba-coba 36 45,00 Tempat Nyaman 4 5,00 Menu Khas 37 46,25 Mengantar 3 3,75 Total 80 100,00 Selain informasi mengenai motivasi kunjungan konsumen, tahap pengenalan kebutuhan juga memerlukan informasi mengenai manfaat yang dicari oleh konsumen dalam pembelian di restoran Daiji Raamen. Berdasarkan hasil olahan kuisioner, terdapat sebanyak 33 responden atau 41,25 persen responden mendapatkan manfaat makan di Daiji Raamen sebagai makanan selingan. Sedangkan 26 orang atau 32,50 persen mendapatkan manfaat terjalinnya keakraban baik dengan teman atau keluarga, dapat dilihat selain menjadi tempat makan restoran Daiji Raamen juga menjadi tempat yang nyaman untuk berkumpul dengan keluarga maupun teman. Terdapat 21 orang responden yang merasakan manfaat pembelian sebagai makanan utama. Dapat dilihat bahwa sudah cukup banyak responden yang merasa terbiasa mengkonsumsi ramen sebagai makanan utama dan menu Daiji Raamen yang sebenarnya bukanlah makanan pokok orang Indonesia, kemungkinan karena porsi ramen di Restoran Daiji Raamen yang besar sehingga bisa dianggap makan pokok. Pada Tabel 9, dapat dilihat sebaran responden berdarakan manfaat utama yang mendasari responden memilih berkunjung ke Daiji Raamen. Tabel 9. Sebaran Manfaat yang Diperoleh Responden Memilih Berkunjung Ke Daiji Raamen Manfaat Jumlah orang Persentase Makanan Selingan 33 41,25 Makanan Utama 21 26,25 Keakraban 26 32,50 Total 80 100,00 134

6.2.2. Pencarian Informasi

Tahap kedua setelah pengenalan kebutuhan adalah tahap pencarian informasi. Setelah konsumen mengetahui motivasi atau alasan dan manfaat yang dicari, konsumen akan mulai mencari berbagai informasi mengenai restoran, baik sumber informasi maupun segala aspek yang ada dalam informasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 67 orang atau 83,75 persen konsumen mendapatkan informasi mengenai restoran dari teman dan 10 persen atau 8 orang konsumen mendapatkan informasi mengenai restoran dari spanduk. Sedangkan informasi yang didapat dari keluarga adalah sebanyak 4 orang atau 5 persen, dan 1 orang responden atau sebesar 1,25 persen mendapatkan informasi dari iklan. Hal ini menunjukkan bahwa informasi mengenai restoran masih banyak dilakukan dengan cara word of mouth dari mulut ke mulut. Cara seperti ini diyakini lebih mudah dipercaya oleh konsumen karena adanya pengalaman yang nyata dari orang lain. Namun juga dapat dilihat bahwa promosi dan pengiklanan pihak Daiji Raamen masih sangat kecil sehingga perlu diupayakan lagi. Berikut disajikan sebaran responden berdasarkan perolehan sumber informasi dalam Tabel 10. Tabel 10. Sebaran Jumlah Responden Berdasarkan Media yang Mempengaruhi Keputusan dalam Memilih Daiji Raamen Sumber Informasi Jumlah orang Persentase Keluarga 4 5,00 Teman 67 83,75 Spanduk 8 10,00 Iklan 1 1,25 Total 80 100,00 Setelah mendapatkan informasi mengenai restoran, konsumen akan mencari informasi lain yang lebih mendalam mengenai aspek-aspek yang menjadi fokus utama yang terkandung dalam informasi tersebut. Rasa dari makanan yang ditawarkan oleh Daiji Raamen merupakan hal penting dan menjadi fokus perhatian utama konsumen dalam informasi yang diperoleh yaitu sebesar 61,25 persen atau sebanyak 49 orang. Perlu terus ditingkatkan dan dipertahankan rasa dari berbagai menu yang telah ditawarkan Daiji Raamen. 135 Selain itu, 22,50 persen atau sebanyak 18 orang berpendapat lokasi merupakan hal yang juga penting dan menjadi fokus perhatian utama konsumen restoran Daiji raamen. Hal mengenai harga dan layanan merupakan fokus informasi lain yang diperhatikan konsumen dengan besaran persentase masing- masing 15 persen dan 1,25 persen. Tabel 11. Fokus Utama yang Menjadi Perhatian Konsumen dari Sumber Informasi Fokus Utama informasi Jumlah orang Persentase Rasa 49 61,25 Harga 12 15,00 Lokasi 18 22,50 Layanan 1 1,25 Total 80 100,00 Berdasarkan alat promosinya, ternyata responden lebih mengetahui keberadaan Daiji raamen dari papan nama restoran dengan jumlah 40 responden atau sebesar 50 persen. selanjutnya responden mengetahui keberadaan Daiji Raamen dari media elektronik seperti internet khususnya jejaring sosial yang kini populer di internet sebanyak 24 orang atau sebesar 30 persen. Sedangkan untuk media massa, spanduk, dan brosur merupakan alat promosi yang tidak terlalu dipertimbangkan konsumen. Terlihat bahwa Daiji Raamen saat ini belum terlalu gencar dalam mempromosikan produknya melalui media massa. Berikut dapat dilihat secara lengkap sebaran responden berdasarkan alat promosi pada Tabel 12. Tabel 12. Sebaran Responden Berdasarkan Alat Promosi yang Paling Mempengaruhi Keputusan Alat Promosi Jumlah orang Persentase Spanduk 6 7,50 Papan Nama 40 50,00 Media Elektronik 24 30,00 Brosur 8 10,00 Media Cetak 2 2,50 Total 80 100,00 136

6.2.3. Evaluasi Alternatif

Tahapan yang ketiga dalam suatu proses keputusan pembelian adalah tahap evaluasi alternatif. Pada tahap ini responden menetapkan kriteria-kriteria yang relevan dengan keinginannya untuk dapat membuat suatu keputusan yang dirasakan paling bermanfaat untuk memenuhi kebutuhannya. Kriteria ini dijadikan sebagai pertimbangan awal responden dalam memilih Daiji Raamen. Pada Tabel 13 disajikan sebaran responden berdasarkan hal yang dipertimbangkan dalam memilih Daiji Raamen. Dapat dilihat bahwa hal yang paling mempengaruhi adalah ajakan teman yaitu sebanyak 39 responden atau 48,75 persen. Hal yang dipertimbangkan selanjutnya adalah masalah selera responden sebanyak 33 orang responden atau 41,25 persen, kriteria yang dipertimbangkan terakhir adalah lokasi yang strategis bagi responden yaitu dekat dengan tempat tinggal, kantor, sekolah atau berlokasi strategis sebanyak 8 orang responden atau sebesar 10 persen. Tabel 13. Sebaran Responden Berdasarkan Pertimbangan Awal Pemilihan Daiji Raamen Pertimbangan Awal Jumlah orang Persentase Selera 33 41,25 Teman 39 48,75 Lokasi Strategis 8 10,00 Total 80 100,00

6.2.4. Keputusan Pembelian

Sebaran responden berdasarkan cara memutuskan pembelian di Daiji Raamen dapat dilihat pada Tabel 14. Berdasarkan hasil dari kuisioner sebanyak 28 responden atau 35 persen menyatakan mereka merencanakan untuk melakukan pembelian di Daiji Raamen. Sebagian besar menyatakan memutuskan membeli ramen di restoran Daiji Raamen karena merasa mempunyai pengalaman yang baik tentang ramen di Daiji Raamen dan juga mendapatkan rekomendasi dari teman mereka. Pembelian yang dilakukan secara tidak terencana atau mendadak dilakukan oleh 27 responden. Sebagian besar menyatakan memutuskan membeli di Daiji Raamen karena sedang melintas dan melihat papan nama di perjalanan. 137 Hal ini mengindikasikan bahwa responden merasa ingin tahu atau penasaran, dan mencoba berkunjung ke Daiji Raamen. Terdapat 25 responden yang menyatakan cara memutuskan pembeliannya karena tergantung situasi. Situasi dapat memberikan pengaruh yang kuat dalam perilaku konsumen. Pengaruh situasi ini dapat timbul dari pengaruh fisik lokasi, tata ruang, suara, warna, lingkungan sosial orang lain, waktu atau momen, tugas tujuan dan sasaran, serta keadaan dan suasana hati kondisi sementara konsumen. Situasi dalam hal ini misalnya adalah adanya paket diskon yang diberikan Daiji Raamen pada pukul 14.00 samapai pukul 16.00 sebesar 15 persen, juga terdapat promo mengumpulkan stempel Daiji Ramen yang dapat ditukar dengan satu menu pilihan gratis. Tabel 14. Sebaran Responden Berdasarkan Cara Memutuskan Pembelian Niat Pembelian Jumlah orang Persentase Terencana 28 35,00 Mendadak 27 33,75 Situasi 25 31,25 Total 80 100,00

6.2.5. Perilaku Pasca Pembelian

Tahap terakhir dari tahap pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah perilaku pasca pembelian. Setelah melakukan pembelian, responden akan mengevaluasi apakah hasil yang diperoleh dari pembelian produk tersebut memuaskan atau tidak. Keyakinan dan sikap pada tahap ini akan mempengaruhi niat pembelian selanjutnya dimasa mendatang. Berdasarkan sebaran responden berdasarkan sikap pasca pembelian Tabel 15, sebanyak 74 responden atau 92,50 persen menyatakn puas dan 6 orang responden atau 7,50 persen responden menyatakan tidak puas. Responden yang merasa puas diharapkan akan menjadi pelanggan yang loyal dan akan melakukan pembelian ulang. Selain itu, responden yang merasa puas diharapkan akan menjadi informan bagi calon konsumen berikutnya. 138 Tabel 15 . Sebaran Responden Berdasarkan Kepuasan Pasca Pembelian Konsumen Daiji Raamen Kepuasan Konsumen Jumlah orang Persentase Puas 74 92,50 Tidak Puas 6 7,50 Total 80 100,00 Tabel 16. Perilaku Konsumen Pasca Pembelian Apabila Harga Jual Yang Ditawarkan Daiji Raamen Mengalami Kenaikan Sikap Responden Jumlah orang Persentase Pindah Restoran 9 11,25 Mengurangi frekuensi 51 63,75 Tetap Membeli 20 25,00 Total 80 100,00 Perilaku setelah pembelian apabila harga jual yang ditawarkan Daiji Raamen mengalami kenaikan dapat dilihat pada Tabel 16. Sejumlah 51 orang responden atau sebesar 63, 75 persen menyatakan bahwa mereka akan tetap membeli ramen dengan mengurangi frekuensi pembelian, dan sebesar 20 responden tidak terpengaruh oleh kebijakan tersebut, sedangkan 9 orang responden atau sebesar 11,25 persen menyatakan pindah ke restoran lain. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa kebanyakan konsumen Daiji Raamen merupakan konsumen yang setia.

6.2.6. Rangkuman Hasil Proses Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil penelitian untuk proses keputusan pembelian, konsumen Daiji Raamen secara keseluruhan merupakan konsumen yang pada tahap pengenalan kebutuhannya memiliki motivasi melakukan pembelian di Daiji Raamen karena menu yang khas dan unsur coba-coba serta manfaat makanan selingan yang diperoleh saat melakukan pembelian di Restoran Daiji Raamen. Untuk tahap pencarian informasi, secara keseluruhan konsumen Restoran Daiji Raamen memperoleh informasi mengenai restoran dari teman dan rasa adalah fokus utama konsumen dari sumber informasi tersebut. Konsumen restoran Daiji Raamen menganggap alat promosi yang paling dianggap atau mempengaruhi proses keputusan adalah papan nama restoran. 139 Tahap keputusan pembelian, konsumen Restoran Daiji Raamen melakukan pembelian secara terencana. Secara keseluruhan, konsumen Restoran Daiji Raamen merasakan kepuasan setelah mengkonsumsi makanan dari Restoran Daiji Raamen, dan apabila ada peningkatan harga konsumen akan mengurangi frekuensi pembelian. 140 VII FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN RESTORAN DAIJI RAAMEN Analisis faktor digunakan untuk mereduksi sejumlah variabel yang akan membentuk sejumlah faktor yang lebih sedikit daripada variabel yang sebelumnya. Data yang digunakan untuk analisis ini adalah persepsi responden yang diperoleh dari kuisioner yang disebarkan kepada responden yang sedang berkunjung ke Daiji Raamen serta melalui jejaring sosial Restoran Daiji Raamen. Skala yang digunakan dalam analisis ini adalah skala Likert yang berada diantara skala 1 satu untuk sangat tidak penting sampai skala 5 lima untuk sangat penting.

7.1 Analisis Faktor yang Dipertimbangkan Konsumen Daiji Raamen

Multikolinieritas cenderung dihindari dalam regresi ganda multiple regression, sebaliknya dalam analisis faktor diinginkan. Bahkan analisis faktor tidak dapat dilakukan jika tidak terdapat multikolinieritas. Multikolinieritas adalah korelasi antarvaribel. Pada bagian Correlation Matrix Lampiran 1., diperlihatkan koefisien korelasi antar variabel. Korelasi antarvariabel yang sama misalnya X1 dan X1, yang nilainya 1,000 tidak perlu diperhatikan. Karena variabel-variabel tersebut dikorelasikan “dengan dirinya sendiri”. Yang perlu diperhatikan adalah korelasi antarvariabel yang berbeda. Dari Correlation Matrix dapat diketahui adanya multikolinieritas karena antarvariabel saling berkorelasi. Tes KMO and Barleet adalah kesimpulan tentang layak tidaknya analisis faktor dilakukan, baru sah secara statistik dengan menggunakan uji KMO- Measure of adequency perhitungan kecukupan sampel dan Tes Barlett of Speciracity-kebulatan Simamora 2005. Adapun hasil Tes KMO and Barlett, angka KMO-MSA dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Tes KMO dan Barlett pada Analisis Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Konsumen Restoran Daiji Raamen Kaiser Meyer Olkin-perhitungan kecukupan sampel 0,826 Tes Kebulatan Bartlett Pendekatan Chi-Square 777,914 Derajat bebas 210 141 Kaiser Meyer Olkin-perhitungan kecukupan sampel 0,826 Tes Kebulatan Bartlett Pendekatan Chi-Square 777,914 Derajat bebas 210 Signifikansi 0,000 Berdasarkan Tabel 17. diatas, angka KMO-MSA mencapai 0,823 maka dapat dikatakan bahwa variabel asal mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian oleh konsumen Daiji Raamen. Pernyataan tersebut didukung oleh nilai signifikasi pada uji Barleet sebesar 0,000. Nilai tersebut kurang dari 0,05 yang artinya variabel asal secara signifikan untuk menganalisis faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen Daiji Raamen tolak H . Oleh karena itu, variabel awal ini dapat dianalisis untuk mengetahui variabel mana saja yang harus dikeluarkan. Proses analisis yang dilakukan adalah dengan mengeluarkan variabel yang memiliki nilai MSA dibawah 0,5 dari 21 variabel. Namun pada penelitian ini semua variabel memiliki nilai MSA di atas 0,5 sehingga tidak ada variabel yang dikeluarkan. Pada lampiran 2, Tabel Anti Image Matrice, pada Anti Image Correlation, nilai variabel pada angka bertanda a arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah. Dari hasil output tidak ditemukan variabel yang memiliki MSA yang lebih kecil dari 0,5. Analisis deskriptif memberikan gambaran tentang data yang dimiliki. Dalam mendeskripsikan data, dapat digunakan berbagai cara. Pada analisis faktor, gambaran diberikan melalui rata-rata dan standar deviasi setiap variabel. Dengan melihat rata-rata skala tiap variabel dapat dilihat kepentingan variabel itu dipertimbangkan oleh responden. Skala yang digunakan adalah skala Likert, dengan nilai 1 = sangat tidak penting, 2 = tidak penting, 3 = cukup penting, 4 = penting, 5 = sangat penting. Berikut disajikan mean tiap variabel dalam Tabel 18. Rata-rata semua variabel adalah diatas empat yang berarti menurut responden variabel itu penting diperhatikan, namun ada tiga variabel yang memiliki nilai rata-rata kurang dari 4. Variabel itu adalah pengaruh keluarga dengan rata-rata 3,16, variabel pengaruh teman 3,79, dan pendingin ruangan sebesar 3,90. Variabel yang mendekati nilai 3 dirasa cukup penting bagi responden, namun pada dua variabel pengaruh teman dan pendingin ruangan sudah mendekati skala 4 maka dapat dikatakan dianggap penting bagi responden. 142 Tabel 18. Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Tiap Variabel yang Dipertimbangkan Konsumen Restoran Daiji Raamen Variabel Rata-rata Std. Deviasi Iklan 4,04 0,863 Promosi 4,20 0,833 Penyajian 4,49 0,656 Keluarga 3,16 0,934 Teman 3,79 0,852 Perhatian Pramusaji 4,16 0,849 Harga 4,34 0,841 Pembayaran 4,18 0,792 Dekorasi 4,53 0,675 Musik 4,13 0,769 Keramahan 4,63 0,603 Rasa 4,73 0,573 Aroma 4,54 0,674 Pendingin 3,90 0,836 Akses 4,24 0,815 Keamanan 4,60 0,608 Parkir 4,21 0,774 Porsi 4,20 0,753 Menu 4,49 0,656 Kecepatan 4,45 0,673 Kebersihan 4,71 0,532 Variabel yang memiliki nilai rata-rata tertinggi adalah variabel rasa dengan nilai rata-rata 4,73. Rasa adalah tingkat kelezatan sebuah masakan. Responden memberikan penilaian dengan skala yang besar pada variabel rasa makanan yang disajikan Daiji Raamen. Variabel berikutnya adalah kebersihan ruangan dengan nilai rata-rata sebesar 4,71. Kebersihan ruangan dianggap penting karena kenyamanan 143 pengunjung ditentukan oleh kebersihan ruangan. Kebersihan ruangan sangat diperhatikan oleh pihak manajemen Daiji Raamen dengan selalu memeriksa dan membersihkan seluruh ruangan sebelum membuka restoran, saat sedang tidak ramai pengunjung, dan ketika pengunjung selesai menyantap makanan. Sehingga ketika pengunjung datang kembali, ruangan sudah bersih dan tidak mengganggu kenyamanan para pengunjung saat menyantap makanan dan minuman. Variabel yang menempati urutan ketiga adalah variabel keramahan dan kesopanan pramusaji dengan nilai 3,63. Keramahan dan kesopanan pramusaji merupakan hal yang dianggap penting oleh konsumen. Responden yang menyatakan keramahan atau layanan pramusaji di Daiji Raamen sangat baik, karena komitmen yang dimiliki oleh perusahaan ini adalah “Di Daiji Raamen kami berkomitmen untuk memikat pelanggan kami melalui ketulusan dan keramahan pada pelayanan kami”. Komitmen ini harus menjadi janji yang dipegang teguh oleh seluruh karyawan Daiji Raamen, dan dijalankan sepenuh hati selama bekerja melayani pengunjung restoran. Variabel keempat adalah variabel keamanan pangan dengan nilai rata-rata 4,60. Keamanan yang dimaksud adalah keamanan pangan yang disajikan dalam ramen Daiji Raamen. Saat ini memang belum ada sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia MUI, karena proses yang dianggap rumit dan biaya yang mahal dan menurut pihak manajemen belum sebanding dengan apa yang akan diterima oleh Daiji Raamen. Namun pihak Daiji Raamen telah memastikan bahwa semua produk yang digunakan adalah produk-produk yang halal. Variabel kelima adalah aroma ramen dengan nilai rata-rata 4,54. Responden memilih untuk mengkonsumsi ramen di Daiji Raamen karena aroma ramen yang mengundang selera makan konsumen. Sehingga membuat konsumen ingin kembali berkunjung ke Daiji Raamen dikemudian hari. Adapun nilai respon faktor-faktor yang dipertimbangkan responden dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel tersebut merupakan rangkuman hasil penelitian untuk seluruh variabel yang dipertimbangkan responden, dapat dilihat pada lampiran1. Communalities menyatakan varians atau keragaman setiap variabel yang dijelaskan oleh faktor-faktor yang diekstrak. 144 7.2. Faktor Komponen Utama pada Keputusan Pembelian Oleh Konsumen Daiji Raamen Pengolahan data terhadap 21 variabel asal dengan menggunakan Analisis Faktor metode ekstraksi Komponen Utama, menghasilkan enam komponen yang mampu menerangkan keragaman data sebesar 68,675 persen. Pengelompokan variabel asal ke dalam Komponen Utama dilihat dari nilai loading atau nilai korelasi yang dipilih berdasarkan angka mutlak terbesar. Nilai loading atau nilai korelasi dari hasil rotasi orthogonal varimax yang dilakukan terhadap 21 variabel asal pada Analisis Faktor. Adapun enam Komponen Utama yang dipertimbangkan oleh Konsumen di Restoran Daiji Raamen dapat dilihat pada Tabel 20. 7.2.1. Komponen Faktor Utama Pertama Varibel penciri Komponen Utama pertama tersusun atas 7 variabel, diantaranya kemudahan pembayaran X8, perhatian pramusaji X6, bentuk penyajian makanan X3, harga yang ditawarkan X7, keramahan dan kesopanan pramusaji X11, dekorasi atau penataan ruangan restoran X9, serta alunan musik yang diputar di restoran X10. Ketujuh variabel tersebut saling berkorelasi positif dan mampu menerangkan keragaman data Komponen Utama sebesar 15,581 persen. Komponen Utama pertama ini dinamai dengan Pelayanan dan Harga. Harga merupakan hal yang dianggap sangat penting. Terdapat 42 orang responden atau sebesar 52,5 persen yang menyatakan harga merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam pembelian di Daiji Raamen. Rata- rata skala Likert dari variabel harga adalah sebesar 4,34 atau pada skala penting. Daiji Raamen memberikan kemudahan dalam cara pembayaran, tidak hanya menerima pembayaran secara tunai pada tanggal 6 Desember Daiji Ramen menerima pembayaran non tunai melalui debit beberapa bank terkemuka. Dari hasil pengisian kuisioner oleh responden sebanyak 38,75 persen menyatakan penting dan 36,25 persen menyatakan sangat penting dengan rata-rata skala adalah 4,18 yang berarti penting bagi responden. 145 Perhatian pramusaji serta keramahan dan kesopanan pramusaji, masing- masing memiliki skala rata-rata 4,16 dan 4,63. Terdapat 41,25 persen responden yang menyatakan bahwa pengaruh pramusaji sangat penting atau memberi skala 5, sedangkan untuk keramahan dan kesopanan pramusaji terdapat 70 persen responden menyatakan sangat penting. Responden yang menyatakan keramahan atau layanan pramusaji di Daiji Raamen sangat baik, karena memang komitmen yang dimiliki oleh perusahaan ini adalah “Di Daiji Raamen kami berkomitmen untuk memikat pelanggan kami melalui ketulusan dan keramahan pada pelayanan kami”. Komitmen ini menjadi janji yang dipegang teguh oleh seluruh karyawan. Tabel 19. Enam Komponen Utama yang Dipertimbangkan Konsumen Restoran Daiji Raamen Komponen Utama Variabel Nilai Muatan Pelayanan dan Harga Kemudahan Pembayaran 0,752 Perhatian Pramusaji 0,673 Bentuk Penyajian 0,658 Harga Ramen 0,633 Keramahan dan Kesopanan Pramusaji 0,606 Penataan Ruangan Restoran 0,604 Alunan Musik 0,434 Proses dan Keragaman Menu Kebersihan 0,765 Kecepatan Penyajian 0,739 Keamanan Pangan 0,689 Keragaman Menu 0,584 Akses dan Fasilitas Restoran Pendingin Ruangan 0,823 Kemudahan Akses Lokasi 0,739 Areal Parkir 0,668 Atribut Ramen Aroma 0,735 Rasa 0,695 Porsi 0,503 Promosi Promosi 0,837 Iklan 0,777 Pengaruh Eksternal Keluarga 0,754 Teman 0,718 146 Variabel selanjutnya adalah bentuk penyajian dengan 57,5 persen responden menyatakan sangat penting. Bentuk penyajian makanan yang dilakukan Daiji Raamen adalah dalam keadaan panas dengan mangkok keramik besar yang dilengkapi dengan sumpit dan sendok. Penataan ruangan bagi 62,5 persen responden merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Penataan ruangan yang dilakukan Daiji Raamen adalah penataan gaya jepang dengan kitchen yang berada di ruangan yang sama dengan tempat duduk konsumen, berbagai hiasan khas jepang seperti layang- layang yang berbentuk ikan, lukisan jepang, serta lampion-lampion jepang. hiasan-hiasan tersebut sangat mendukung dekorasi atau penataan ruangan yang disesuaikan dengan menu yang ditawarkan yaitu berbagai makanan khas jepang. Penataan ruangan ini membuat konsumen menjadi betah dan tertarik untuk berkunjung. Alunan musik juga disesuaikan dengan dekorasi ruangan, sehingga musik yang diputar adalah lagu-lagu yang berbahasa jepang. Terdapat 43,75 persen menyatakan alunan musik penting, variabel ini memiliki rata-rata skala sebesar 4,13. Namun dari beberapa saran yang didapat dari responden, responden mengeluhkan pilihan lagu jepang yang kurang popular untuk saat ini. Karena sebesar 68,75 persen responden adalah pelajar dan mahasiswa maka pilihan lagu yang sesuai bagi mereka adalah pilihan lagu dengan genre pop atau yang biasa disebut J-pop.

7.2.2. Komponen Faktor Utama Kedua

Varibel penciri Komponen Utama kedua tersusun atas 4 variabel, diantaranya kebersihan X21, kecepatan penyajian X20, keamanan pangan X16, dan keragaman menu X19. Keempat variabel tersebut saling berkorelasi positif dan mampu menerangkan keragaman data Komponen Utama sebesar 13,082 persen. Komponen Utama kedua ini dinamai dengan Proses dan Keragaman Menu. Kebersihan merupakan hal yang sangat penting bagi konsumen terbukti dengan 75 persen responden menyatakan kebersihan merupakan variabel yang sangat penting untuk dipertimbangkan konsumen Daiji Raamen. Kebersihan dapat 147 mencerminkan kesan bahwa makanan dan minuman yang ditawarkan sehat untuk dikonsumsi serta dapat mempengaruhi selera makan konsumen. Kecepatan penyajian menjadi hal yang perlu diperhatikan, terlebih apabila konsumen merupakan para karyawan yang sedang istirahat makan siang dan akan segera kembali ke kantornya. Perlu dilakukan persiapan untuk penyajian makanan sehingga akan dibutuhkan waktu yang lebih singkat sehingga konsumen tidak perlu menunggu waktu yang cukup lama. Terdapat 56,25 menyatakan kecepatan dalam penyajian merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam pembelian. Keamanan Pangan penting dalam menjamin pangan yang aman dan layak dikonsumsi. Menurut Undang-Undang Pangan, keamanan pangan diartikan sebagai kondisi atau upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologic, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan. Dalam Undang-Undang Pangan tersebut terlihat jelas bahwa keamanan pangan terkait langsung dengan kesehatan manusia, yang dapat terjadi sebagai akibat cemaran biologi seperti bakteri, virus, parasit dan cendawan, pencemaran kimia seperti pestisida, vaksin racun dan logam berat serta pencemaran fisik seperti radiasi. Keamanan pangan merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan konsumen, terdapat 66,25 persen responden yang menyatakan demikian. Keamanan yang dimaksud adalah keamanan pangan yang disajikan dalam ramen pada Daiji Raamen. Saat ini memang belum ada sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia MUI, karena proses yang dianggap rumit dan biaya yang mahal dan menurut pihak manajemen belum sebanding dengan apa yang akan diterima Daiji Raamen. Namun pihak Daiji Raamen telah memastikan bahwa semua produk yang digunakan adalah produk-produk yang halal. Namun perlu adanya upaya pihak manajemen Daiji Raamen untuk mendaftarkan restorannya untuk mendapatkan sertifikat halal MUI, karena sebagian besar penduduk Bogor dan Indonesia pada umumnya adalah beragama islam. Keragaman menu yang ditawarkan oleh Daiji Raamen merupakan hal yang sangat penting dipertimbangkan oleh konsumen. Keragaman menu dapat menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih tempat makan atau restoran 148 untuk mengurangi kebosanan terhadap makanan tertentu ketika berkunjung kembali ke suatu restoran. Berdasarkan sebaran responden mengenai keragaman menu, sebesar 57,5 persen responden menyatakan sangat penting dengan rata-rata skala variabel ini adalah 4, 49 yang berarti lebih dari skala penting yaitu 4 empat.

7.2.3. Komponen Faktor Utama Ketiga

Variabel penciri Komponen Utama ketiga tersusun atas 3 variabel, diantaranya pendingin ruangan X14, kemudahan akses lokasi X15, dan areal parkir restoran X17. Ketiga variabel tersebut saling berkorelasi positif dan mampu menerangkan keragaman data Komponen Utama sebesar 12,307 persen. Komponen Utama ketiga ini dinamai dengan Akses dan Fasilitas Restoran. Variabel pertama dari Komponen Utama ketiga adalah pendingin ruangan. Jam sibuk pengunjung di Daiji Raamen adalah saat makan siang dan makan malam. Suhu siang hari di jalan Pajajaran Indah, Bogor cenderung sangat panas terlebih di Daiji Shop yang bercampur dengan kitchen menambah suhu ruangan yang semakin panas. Sehingga pertimbangan adanya pendingin ruangan sangat diperhatikan oleh konsumen. Saat ini di Daiji Raamen terdapat beberapa kipas angin, namun belum terdapat AC hal ini dikarenakan restoran Daiji Raamen yang terbuka yang tidak memungkinkan dipasang AC. Namun pemasangan kipas angin dirasa sudah cukup membantu mendinginkan suhu ruangan saat ini. Berdasarkan sebaran responden mengenai kepentingan pendingin ruangan, sebesar 40 persen responden menyatakan penting dengan rata-rata skala variabel ini adalah 3,90 yang berarti lebih dari skala cukup penting yaitu 3 dan mendekati skala penting. Kemudahan akses lokasi restoran menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih tempat untuk makan. Lokasi yang strategis seperti dekat dengan perkantoran, sekolah, perumahan, dan universitas dapat menjadi pertimbangan konsumen untuk berkunjung ke Daiji Raamen. Berdasarkan hasil sebaran responden mengenai kepentingan kemudahan akses lokasi restoran, sebesar 47,5 persen responden menyatakan sangat penting dengan rata-rata skala variabel ini adalah 4,24 yang berarti lebih dari skala penting. Tempat parkir yang memadai juga menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memilih tempat makan. Konsumen yang memiliki dan membawa 149 kendaraan pribadi seperti mobil atau motor lebih menyukai lahan parkir yang luas. Berdasarkan hasil sebaran responden mengenai fasilitas areal parkir, sebesar 41,3 persen responden menyatakan sangat penting dan 40 persen responden menyatakan penting dengan rata-rata skala variabel ini adalah 4,21 yang berarti lebih dari skala penting 4.

7.2.4. Komponen Faktor Utama Keempat

Variabel penciri Komponen Utama keempat tersusun atas 3 variabel, diantaranya aroma ramen X13, rasa ramen X12, dan porsi ramen X18. Ketiga variabel tersebut saling berkorelasi positif dan mampu menerangkan keragaman data Komponen Utama sebesar 10,034 persen. Komponen Utama keempat ini dinamai dengan Atribut Ramen. Aroma ramen merupakan bau wangi yang timbul dari bahan makanan untuk membuat ramen. Aroma ini berasal dari kaldu dan kuah serta sayuran yang ada dalam ramen. Aroma merupakan salah satu parameter yang mempengaruhi daya terima konsumen. Berdasarkan hasil sebaran responden mengenai kepentingan aroma, sebesar 65 persen responden menyatakan sangat penting dengan rata-rata skala variabel ini adalah 4,54 yang berarti lebih dari skala penting yaitu 4. Cita rasa dinilai penting dimata responden. Cita rasa yang enak dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian terhadap menu ramen di Daiji Raamen. Berdasarkan hasil sebaran responden mengenai kepentingan aroma, sebesar 81,3 persen responden menyatakan sangat penting dengan rata-rata skala variabel ini adalah 4,73 yang berarti lebih dari skala penting yaitu 4, bahkan hampir mendekati skala sangat penting 5. Ukuran atau porsi ramen merupakan salah satu variabel yang dapat dinilai dalam mempersepsikan mutu suatu produk. Besar porsi adalah seberapa banyak makanan yang dihidangkan. Cukup atau tidaknya porsi yang disajikan tergantung dari karakteristik konsumen yang mengkonsumsinya. Berdasarkan hasil sebaran responden mengenai kepentingan aroma, sebesar 40 persen responden menyatakan sangat penting dengan rata-rata skala variabel ini adalah 4,20 yang berarti lebih dari skala penting yaitu 4. 150

7.2.5. Komponen Faktor Utama Kelima

Variabel penciri Komponen Utama kelima tersusun atas 2 variabel, diantaranya promosi X2, dan iklan X1. Kedua variabel tersebut saling berkorelasi positif dan mampu menerangkan keragaman data Komponen Utama sebesar 9,143 persen. Komponen Utama kelima ini dinamai dengan promosi. Iklan dan promosi mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen Daiji Raamen. Sebanyak 47,5 persen responden merasa iklan adalah variabel penting yang dipertimbangkan, sedangkan untuk promosi masing-masing sebesar 41,25 persen menyatakan penting dan sangat penting untuk dipertimbangkan dalam pembelian.

7.2.6. Komponen Faktor Utama Keenam

Variabel penciri Komponen Utama keenam tersusun atas 2 variabel, diantaranya pengaruh keluarga X4, dan pengaruh teman X5. Kedua variabel tersebut saling berkorelasi positif dan mampu menerangkan keragaman data Komponen Utama sebesar 8,258 persen. Komponen Utama kelima ini dinamai dengan pengaruh eksternal. Informasi dari mulut ke mulut yang bersumber dari teman merupakan bentuk promosi yang cukup cepat dan efektif untuk mempromosikan Daiji Raamen. Sebesar 45 persen responden menyatakan penting, 31,3 persen cukup penting, dan 20 persen responden menyatakan sangat penting. Demikian pula dengan pengaruh keluarga yang mempengaruhi keputusan pembelian ke Daiji raamen. Sebesar 48,8 persen responden menyatakan bahwa pengaruh keluarga cukup penting, 22,5 persen menyatakan penting, dan 20 persen responden menyatakan sangat penting.

7.3. Implikasi Bauran Pemasaran Restoran Daiji Raamen

Tedapat enam Komponen Utama berdasarkan hasil analisis faktor, keenam faktor tersebut berkaitan dengan bauran pemasaran, artinya sebagai perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran Kotler 2002. Bauran pemasaran diklasifikasikan 151 menjadi empat kelompok yang disebut empat P product, price, promotion, place dalam pemasaran. Dalam perkembangannya, untuk layanan jasa dikenal juga istilah 7 P dimana 4 P pertama adalah Product, Price, Place, dan Promotion. Untuk 3 P yang selanjutnya adalah Bukti Fisik Physical Evidence, Proses Process dan Orang People.

a. Produk product