Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara
Gambar 4.7. Perkembangan Nilai Produksi Perkebunan Sumatera Utara Rupiah
4.1.5. Perkembangan Luas Lahan Perkebunan Sumatera Utara
Tahun 1981 luas lahan perkebunan Sumatera Utara seluas 596 ribu hektar dan pada tahun 2010 telah mencapai 1.659 ribu hektar. Luas lahan perkebunan
mengalami peningkatan yang berfluktuatif setiap tahunnya dengan rata-rata 3,89 selama periode 1981 - 2010.
Perkembangan luas lahan perkebunan di Sumatera Utara untuk komoditi kelapa sawit, karet, kakao dan kopi disajikan dalam Tabel 4.8. sebagai berikut :
- 5.000.000.000
10.000.000.000 15.000.000.000
20.000.000.000 25.000.000.000
30.000.000.000 35.000.000.000
40.000.000.000
19 81
19 83
19 85
19 87
19 89
19 91
19 93
19 95
19 97
19 99
20 01
20 03
20 05
20 07
20 09
R u
p iah
Nilai Produksi Perkebunan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8. Perkembangan Luas Lahan Perkebunan Sumatera Utara Tahun 1981
– 2010 Hektar
Tahun Kelapa Sawit
Karet Kakao
Kopi Perkebunan
1.981 203.354
349.269 6.500
37.081 596.203
1.982 163.293
347.463 8.679
39.159 558.594
1.983 254.083
366.510 8.935
38.281 667.809
1.984 388.800
384.703 11.071
45.952 830.526
1.985 396.557
520.905 11.691
45.510 974.663
1.986 407.788
546.768 18.679
64.485 1.037.720
1.987 472.226
554.742 21.841
64.807 1.113.616
1.988 539.285
521.597 33.426
63.490 1.157.798
1.989 571.871
647.071 41.130
65.670 1.325.742
1.990 540.619
590.966 39.800
65.911 1.237.296
1.991 604.744
542.175 54.179
66.085 1.267.183
1.992 635.237
545.242 64.944
64.106 1.309.529
1.993 656.481
543.114 61.161
59.159 1.319.915
1.994 685.000
541.014 65.082
56.179 1.347.275
1.995 739.381
548.904 63.941
58.017 1.410.243
1.996 649.400
490.531 60.392
59.420 1.259.743
1.997 714.576
472.009 57.225
60.113 1.303.923
1.998 747.234
513.159 52.734
60.134 1.373.261
1.999 769.544
480.407 59.478
37.381 1.346.810
2.000 755.500
393.621 47.105
62.040 1.258.266
2.001 869.070
386.765 44.736
61.708 1.362.279
2.002 886.610
389.696 42.387
65.469 1.384.162
2.003 896.230
382.204 43.254
65.152 1.386.840
2.004 844.882
363.328 48.207
73.431 1.329.848
2.005 894.911
388.263 50.301
76.050 1.409.524
2.006 1.044.230
395.645 51.129
78.962 1.569.966
2.007 1.009.000
409.497 57.669
78.980 1.555.147
2.008 1.106.000
409.954 60.569
80.384 1.656.908
2.009 1.138.908
417.766 66.423
79.545 1.702.642
2.010 1.085.653
427.846 67.606
78.710 1.659.815
Rata-rata 689.016
462.371 44.009
61.712 1.257.108
Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9. Persentase Perkembangan Luas Lahan Perkebunan Sumatera Utara Tahun 1981
– 2010.
Tahun Kelapa
Sawit Karet
Kakao Kopi
Perkebunan 1981
- -
- -
- 1982
-19,70 -0,52
33,52 5,61
-6,31 1983
55,60 5,48
2,95 -2,24
19,55 1984
53,02 4,96
23,91 20,04
24,37 1985
2,00 35,40
5,60 -0,96
17,35 1986
2,83 4,96
59,77 41,69
6,47 1987
15,80 1,46
16,93 0,50
7,31 1988
14,20 -5,97
53,04 -2,03
3,97 1989
6,04 24,06
23,05 3,43
14,51 1990
-5,46 -8,67
-3,23 0,37
-6,67 1991
11,86 -8,26
36,13 0,26
2,42 1992
5,04 0,57
19,87 -2,99
3,34 1993
3,34 -0,39
-5,83 -7,72
0,79 1994
4,34 -0,39
6,41 -5,04
2,07 1995
7,94 1,46
-1,75 3,27
4,67 1996
-12,17 -10,63
-5,55 2,42
-10,67 1997
10,04 -3,78
-5,24 1,17
3,51 1998
4,57 8,72
-7,85 0,03
5,32 1999
2,99 -6,38
12,79 -37,84
-1,93 2000
-1,82 -18,07
-20,80 65,97
-6,57 2001
15,03 -1,74
-5,03 -0,54
8,27 2002
2,02 0,76
-5,25 6,09
1,61 2003
1,09 -1,92
2,05 -0,48
0,19 2004
-5,73 -4,94
11,45 12,71
-4,11 2005
5,92 6,86
4,34 3,57
5,99 2006
16,69 1,90
1,65 3,83
11,38 2007
-3,37 3,50
12,79 0,02
-0,94 2008
9,61 0,11
5,03 1,78
6,54 2009
2,98 1,91
9,66 -1,04
2,76 2010
-4,68 2,41
1,78 -1,05
-2,52 Rata-rata
6,90 1,13
9,73 3,82
3,89 Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara diolah
Universitas Sumatera Utara
Perkembang luas lahan perkebunan secara keseluruhan menunjukkan peningkatan berfluktuatif setiap tahunnya yang dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara
Gambar 4.7. Perkembangan Luas Lahan Perkebunan Sumatera Utara Ha
Luas lahan kebun kelapa sawit Sumatera Utara mengalami perkembangan rata-rata sebesar 6,9 per tahun selama periode 1981
– 2010. Tahun 1981 luas kebun kelapa sawit Sumatera Utara 203.353,69 hektar dan menjadi 1.085.653,41 hektar
pada tahun 2010. Sejalan dengan mulai digalakkannya investasi perkebunan besar swasta pada awal tahun 1980-an. Lahan perkebunan besar kelapa sawit mengalami
perkembangan besar di tahun 1983 dengan peningkatan 55,60 dan ditahun 1984 dengan peningkatan 53,02 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Adapun perkembangan luas kebun kelapa sawit di Sumatera Utara dari tahun 1981 sampai dengan 2010 adalah sebagai berikut :
0,00 200000,00
400000,00 600000,00
800000,00 1000000,00
1200000,00 1400000,00
1600000,00 1800000,00
19 81
19 83
19 85
19 87
19 89
19 91
19 93
19 95
19 97
19 99
20 01
20 03
20 05
20 07
20 09
H e
kt ar
Luas Lahan Perkebunan
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Badan Pusat Statistik dan Dinas Perkebunan Sumatera Utara
Gambar 4.9. Perkembangan Luas Kebun Kelapa Sawit Sumatera Utara Ha
Luas lahan karet Sumatera Utara mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 1,13 per tahun selama periode 1981
– 2010. Tingkat pertumbuhan luas lahan karet di Sumatera Utara relatif rendah, dan hanya terjadi pada lahan perkebunan rakyat,
sedangkan pada perkebunan besar swasta dan negara cenderung menurun. Tahun 1981 luas lahan karet Sumatera Utara 349.269 hektar dan hanya
mengalami peningkatan menjadi 427.846 hektar pada tahun 2010. Adapun perkembangan luas lahan kelapa sawit di Sumatera Utara dari tahun 1981 sampai
dengan 2010 adalah sebagai berikut :
0,00 200000,00
400000,00 600000,00
800000,00 1000000,00
1200000,00
19 81
19 83
19 85
19 87
19 89
19 91
19 93
19 95
19 97
19 99
20 01
20 03
20 05
20 07
20 09
H e
kt ar
Luas Kebun Kelapa Sawit
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Badan Pusat Statistik
Gambar 4.10. Perkembangan Luas Kebun Karet Sumatera Utara Ha
Perkembangan subsektor perkebunan khususnya kakao di Sumatera Utara didukung oleh lahan yang cukup luas dan mengalami peningkatan dengan rata-rata
9,73 persen per tahun. Tahun 1981 luas lahan komoditi kakao di Sumatera Utara sebesar 6.500 hektar dan berkembang hingga mencapai 67.606 hektar pada tahun
2010. Peningkatan luas lahan tanaman kakao meningkat dengan signifikan sebesar 59,77 pada tahun 1986 menjadi 18.679 hektar dibandingkan tahun 1985 yang
luasnya 11.691 hektar. Peningkatan luas lahan tanaman kakao tersebut disebabkan pada tahun 1986 pemerintah mulai mengembangkan komoditi kakao pada daerah-
daerah yang memiliki potensial besar dan kondisi yang sesuai dengan iklim yang diperlukan untuk tumbuh dan kembangnya tanaman kakao. Komalasari, 2009.
Tahun 2000 terjadi penurunan luas lahan kakao sebesar 20,80 persen yaitu dari 59.478 hektar tahun 1999 menjadi 47.105 hektar tahun 2000. Akibat rendahnya
harga kakao menyebabkan banyak areal perkebunan kakao rakyat di konversi ke jenis tanaman lain yang dianggap lebih menguntungkan. Perkembangan luas kebun
100000 200000
300000 400000
500000 600000
700000
19 81
19 83
19 85
19 87
19 89
19 91
19 93
19 95
19 97
19 99
20 01
20 03
20 05
20 07
20 09
H e
kt ar
Luas Kebun Karet
Universitas Sumatera Utara
kakao di Sumatera Utara dari tahun 1981 sampai dengan 2010 adalah sebagai berikut :
Sumber : Badan Pusat Statistik
Gambar 4.11. Perkembangan Luas Kebun Kakao Sumatera Utara Ha
Luas lahan merupakan salah satu faktor penting untuk mendorong produksi produk pertanian begitu juga dengan perkebunan kopi, kenaikan luas lahan
perkebunan kopi di Sumatera Utara selama periode 1981 – 2010 mengalami pasang
surut dengan rata-rata kenaikan sebesar 3,82 persen per tahun. Pada tahun 1981 luas lahan perkebunan kopi di Sumatera Utara seluas 37.081 hektar dan pada tahun 2010
telah mencapai 78.710 hektar. Penyusutan luas lahan kopi terendah terjadi pada tahun 1999 sebesar 37,84
persen yang menyebabkan luas lahan kopi menjadi 37.381 hektar dibandingkan tahun 1998 yang luasnya telah mencapai 60.134 hektar. Hal ini disebabkan terjadinya
krisis perdagangan kopi dunia. Produksi kopi dunia yang berada diatas konsumsi kopi dunia berdampak pada perkembangan luas areal perkebunan kopi Indonesia.
10000 20000
30000 40000
50000 60000
70000 80000
19 81
19 83
19 85
19 87
19 89
19 91
19 93
19 95
19 97
19 99
20 01
20 03
20 05
20 07
20 09
H e
kt ar
Luas Kebun Kakao
Universitas Sumatera Utara
Petani kopi memilih untuk melakukan konversi tanaman dengan menanam tanaman selain kopi. Siregar, 2008
Pada tahun 2000 lahan perkebunan kopi Sumatera Utara kembali mengalami peningkatan menjadi 62.040 hektar. Peningkatan pada tahun 2000 ini merupakan
peningkatan tertinggi selama periode 30 tahun yaitu sebesar 65,97. Perkembangan luas kebun kopi di Sumatera Utara dari tahun 1981 sampai dengan 2010 adalah
sebagai berikut :
Sumber : Badan Pusat Statistik
Gambar 4.12. Perkembangan Luas Kebun Kopi Sumatera Utara Ha 4.1.6. Perkembangan Fluktuasi kurs
Nilai ekspor subsektor perkebunan sangat dipengaruhi oleh tingkat harga pasar internasional. Nilai tukar mata uang negara berperan dalam perkembangan
ekspor maupun impor negara tersebut. Apabila mata uang mengalami depresiasi maka ekspor akan meningkat, karena harga barang ekspor lebih murah dinilai dalam
mata uang asing mitra dagang dan impor menurun karena harga barang impor akan naik dalam mata uang sendiri.
10000 20000
30000 40000
50000 60000
70000 80000
90000
19 81
19 83
19 85
19 87
19 89
19 91
19 93
19 95
19 97
19 99
20 01
20 03
20 05
20 07
20 09
H e
kt ar
Luas Kebun Kopi
Universitas Sumatera Utara
Dalam proses ekspor pada penelitian ini menggunakan mata uang internasional dalam bentuk Dollar Amerika. Artinya nilai kurs antara Rupiah dan
Dolar Amerika sangat mempengaruhi besarnya permintaan luar negeri ekspor yang terjadi, karena apabila terjadi penurunan atau depresiasi kurs mata uang domestik
turun relatif terhadap mata uang Dollar Amerika, maka akan meningkatkan permintaan ekspor. Berikut disajikan tabel perkembangan kurs Rupiah terhadap
Dollar Amerika selama periode 1981 - 2010.
Tabel 4.10. Perkembangan Fluktuasi Kurs di Indonesia Rupiah US
Tahun Kurs
Tahun Kurs
Tahun Kurs
1981 643
1991 1992
2001 10400
1982 692
1992 2062
2002 8940
1983 994
1993 2110
2003 8465
1984 1076
1994 2200
2004 9290
1985 1125
1995 2308
2005 9830
1986 1655
1996 2383
2006 9020
1987 1650
1997 4650
2007 9419
1988 1732
1998 8025
2008 10950
1989 1805
1999 7100
2009 9400
1990 1901
2000 9595
2010 9130
Sumber : Badan Pusat Statistik
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Badan Pusat Statistik
Gambar 4.13. Perkembangan Nilai Kurs RpUS
Pada Gambar 4.13. diatas terlihat perkembangan nilai rupiah terhadap Dollar Amerika selama 30 tahun. Penurunan nilai tukar rupiah dimulai sejak tahun 1997,
dimana pada masa itu awal terjadinya krisis ekonomi yang terus berlanjut hingga mencapai puncaknya pada tahun 2001, yaitu sebesar Rp 10400 US.
4.1.7. Perkembangan Investasi Subsektor Perkebunan