menyebabkan pemerintah tidak bisa sepenuhnya untuk mengembalikan kurs ke tingkat yang dikehendaki. Sedangkan usaha untuk mencegah penurunan kurs lebih
mudah dijalankan sebab pembelian valuta asing oleh pemerintah dilakukan dengan menggunakan cadangan mata uang sendiri. Besarnya cadangan mata uang sendiri di
bawah kekuasaanpengawasan pemerintah, bahkan kalau kekurangan pemerintah dapat mencetak uang.
2.4.5. Investasi
Todaro dan Stephen 2003, menyatakan bahwa sumber daya yang akan digunakan untuk meningkatkan pendapatan dan konsumsi di masa yang akan datang
disebut sebagai investasi. Dengan demikian investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk
membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia
dalam perekonomian sehingga investasi disebut juga dengan penanaman modal atau pembentukan modal.
Menurut Samuelson dan Nordhaus 2005, modal merupakan faktor produksi yang khusus. Modal barang modal merupakan faktor produksi buatan yang
merupakan input sekaligus output dari suatu perekonomian. Pembentukan modal diartikan bahwa masyarakat tidak mempergunakan seluruh aktifitas produktifnya
saat ini untuk kebutuhan dan keinginan konsumsi, tetapi menggunakan sebagian saja untuk pembuatan barang modal. Yang mana pembentukan modal juga mencakup
pembiayaan untuk pendidikan, rekreasi dan barang mewah yang memberikan kesejahteraan dan produktivitas lebih pada individu dan semua pengeluaran
masyarakat yang berfungsi untuk meningkatkan moral penduduk yang bekerja.
Universitas Sumatera Utara
Dornbush dan Fischer 1997 menjelaskan bahwa investasi merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk meningkatkan atau mempertahankan stok barang
modal meliputi pabrik, mesin, kantor dan produk-produk tahun lama lainnya yang digunakan dalam proses produksi digolongkan atas investasi tetap perusahaan,
investasi tempat tinggal dan investasi persediaan. Investasi merupakan unsur PDB yang paling sering berubah. Ketika pengeluaran atas barang dan jasa turun selama
resesi, sebagian besar dari penurunan itu berkaitan dengan penurunan pengeluaran investasi Mankiw, 2000. Investasi sebagai suatu kegiatan penggunaan uang untuk
penyediaan barang-barang modal yang dipergunakan dalam suatu kegiatan ekonomi untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Sukirno, 2002
Investasi merupakan penanaman modal di mana penanaman modal tersebut bisa berasal dari Penanaman Modal dalam Negeri PMDN maupun Penanaman
Modal Asing PMA. Investasi ini merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara Indonesia.
Dalam hal investasi, pemerintah Indonesia telah menetapkan suatu kebijaksanaan tentang penanaman modal melalui UU No. 1 Tahun 1967 mengenai
Penanaman Modal Asing PMA dan UU No. 6 Tahun 1968 mengenai Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN. Kemudian disempurnakan dengan berlakunya
masing-masing UU No. 11 dan UU No. 12 Tahun 1970. Berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1967, pengertian Penanaman
Modal Asing PMA adalah: 1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan
devisa Indonesia yang dengan persetujuan Pemerintah digunakan untuk pembiayaan perusahaan di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
2. Alat untuk perusahaan termasuk penemuan-penemuan baru milik orang asing atau bahan-bahan yang dimasukkan dari luar negeri ke dalam wilayah
Indonesia selama alat-alat tersebut tidak dibiayai dari kekayaan devisa Indonesia.
3. Bagian dari perusahaan yang berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 ini diperkenankan ditransfer tetapi dipergunakan untuk membiayai
perusahaan Indonesia. Penanaman modal asing sangat besar fungsinya terhadap pembangunan
karena: 1. Dengan adanya penanaman modal asing maka hal ini menciptakan lapangan
pekerjaan dan dapat pula meningkatkan pendapatan masyarakat. 2. Sumber modal asing dapat dimanfaatkan oleh negara yang sedang
berkembang sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi.
3. Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka perlu diikuti dengan perubahan struktural produksi dan perdagangan.
4. Modal asing berperan aktif dalam mobilisasi dan transformasi struktural. Menurut Kotler 1998 investasi asing memperhatikan minimum empat ciri
daya tarik suatu negara bagi investasi asing, yaitu: 1.
Keuntungan Komperatif dan Bersaing. Menurut Michael Porter dalam Kotler 1998 bahwa daya tarik suatu bangsa
untuk mengadakan investasi dalam suatu industri terletak dalam empat atribut yang luas, yaitu:
a Faktor Kondisi
Universitas Sumatera Utara
Daya tarik suatu bangsa bagi investasi akan makin besar bila sumber daya alamnya, lokasinya, tenaga kerjanya yang terampil dan prasarana dasar
makin baik. b Kondisi permintaan
Makin tinggi kecanggihan permintaan ditempatnya sendiri baik produk dan pelayanan industri tersebut makin besar daya tarik suatu bangsa untuk
menanamkan modalnya. c Industri-industri terkait dan pendukung
Daya tarik suatu bangsa bagi investasi akan makin besar dengan makin adanya industri yang terkait dan pendukung dalam bangsa tersebut.
d Strategi, struktur dan persaingan yang tegas Makin besar intensitas persaingan di dalam negeri, makin besar daya tarik
suatu bangsa bagi penanaman modal. 2. Stabilitas Ekonomi dan Politik Dalam Negeri
Situasi pemerintahan yang tidak stabil dan keadaan ekonmi yang perkembangannya tidak menentu dapat mengakibatkan perusahaan bisnis
akan ragu-ragu untuk menanamkan modalnya di negara-negara lain. Stabilitas ekonomi dan politik merupakan kunci keberhasilan dalam menarik investasi
asing langsung. 3. Perlindungan Hak Cipta
Adanya kepastian hukum dan kelembagaan yang menguasai investasi secara langsung. Kepastian hukum dan kelembagaan ini hendaknya terbuka
sehingga dapat diramalkan dan tetap stabil. Akses bebas ke valuta asing
Universitas Sumatera Utara
untuk pengalihan keuntungan dan perolehan input hendaknya diterapkan, arah penanaman modal asing sering kuatir untuk mempribumikan hak milik
atau nasionalisasi secara langsung. 4. Zona-Zona Perdagangan Asing
Salah satu cara untuk menarik investasi asing langsung adalah dengan membangun zona perdagangan asing Foreign Trade Zone FTZ di mana
perusahaan yang hanya mengekspor dapat didirikan bebas dari kebanyakan perundang-undangan
lokal. Multi
National Corperation
MNC diperbolehkan untuk beroperasi, mengimpor, membuat dan bahkan memiliki
secara keseluruhan suatu bisnis di dalam lingkungan FTZ. Selama MNC tidak menjual barang-barang impornya di dalam negara tuan
rumah, tidak akan ada efek pada pasar setempat. Negara tuan rumah mendapat untung dari penciptaan kerja, keterampilan yang dipakai angkatan
kerjanya, pengalihan teknologi dan pendapatan yang meningkat bagi warganya. Zona perdagangan asing didirikan tidak hanya di negara-negara
yang sedang berkembang tetapi juga di negara-negara yang sudah berkembang.
Berbagai kebijakan investasi PMA di atas harus didukung oleh PMDN yang baik sehingga memberi hasil yang maksimal. Sedangkan menurut Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1968 pengertian Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN adalah sebagai berikut:
1. Bagian dari kekayaan masyarakat Indonesia termasuk hak-hak dan benda baik yang dimiliki oleh negara atau swasta asing yang berdomisili di
Indonesia, yang disediakan guna menjalankan sesuatu usaha sepanjang modal
Universitas Sumatera Utara
tersebut tidak diatur oleh ketentuan-ketentuan, pasal-pasal Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing.
2. Pihak swasta yang memiliki modal dalam negeri tersebut di dalam ayat 1 Pasal 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1968 dapat terdiri atas perorangan dan
badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang
Penanaman Modal Asing PMA dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN, maka Indonesia memasuki era baru
dalam kebijaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Dengan adanya kebijaksanaan tersebut maka para investor asing dan swasta nasional berani
melakukan penanaman modal untuk kegiatan ekonomi. Jenis - jenis investasi :
a. Investasi yang terdorong induced investment dan investasi otonom
Autonomous Investment. Investasi yang terdorong yakni investasi yang dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan, baik pendapatan daerah ataupun pendapatan pusat atau nasional. Investasi otonom adalah investasi yang dilakukan pemerintah karena
disamping biayanya yang sangat besar juga investasi ini kurang memberikan keuntungan, dimana besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh pendapatan baik itu
pendapatan daerah maupun pendapatan nasional. Tetapi dapat berubah karena adanya perubahan
– perubahan faktor – faktor diluar pendapatan, seperti tingkat teknologi, kebijaksanaan pemerintah, harapan para pengusaha dan
sebagainya. b.
Public Investment dan Private Investment
Universitas Sumatera Utara
Public investment adalah investasi yang dilakukan oleh pemerintah, yang dimaksud pemerintah disini adalah pemerintah pusat atau daerah. Sedangkan
private investment adalah investasi yang dilakukan oleh swasta, dimana
keuntungan menjadi prioritas utama, berbeda dengan public investment yang diarahkan untuk melayani dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat banyak.
c. Domestic Investment
dan Foreign Investment Domestic investment
adalah penanaman modal dalam negeri, sedangkan foreign investment
adalah penanaman modal asing. d.
Gross Investment atau Net Investment
Gross investment adalah total seluruh investasi yang diadakan atau yang
dilaksanakan pada suatu waktu. Net investment adalah selisih antara investasi bruto dengan penyusutan, misalnya investasi tahun ini adalah 25 juta
sedangkan penyusutan yang terjadi selama tahun yang lalu sebesar 10 juta maka investasi netto adalah 15 juta.
Investasi yang ditanamkan pada suatu negara atau daerah, ditentukan oleh beberapa faktor, yang antara lain : Kelana, 1997
a. Tingkat bunga
Tingkat bunga menentukan jenis – jenis investasi yang akan memberikan
keuntungan kepada para pemilik modal investor. Para investor hanya akan menanamkan modalnya apabila tingkat pengembalian modal dari modal yang
ditanamkan return of investment, yaitu berupa presentase keuntungan netto belum dikurangi dengan tingkat bunga yang dibayar yang diterima lebih
besar dari tingkat bunga. Seorang investor mempunyai dua pilihan di dalam menggunakan modal yang dimilikinya yaitu dengan meminjamkan atau
Universitas Sumatera Utara
membungakan uang tersebut deposito, dan menggunakannya untuk investasi. Dalam hal dimana pendapatan yang akan diperoleh adalah lebih besar dari
tingkat bunga, maka pilihan terbaik adalah mendepositokan uang tersebut dan akan menggunakannya untuk investasi apabila tingkat keuntungan yang
diperoleh adalah lebih besar dari tingkat bunga yang akan dibayar. b.
Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan Ramalan mengenai keuntungan di masa depan akan memberikan gambaran
pada investor mengenai jenis usaha yang prospektif dan dapat dilaksanakan dimasa depan dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memenuhi
tambahan barang – barang modal yang diperlukan.
c. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan
– perubahannya. Dengan bertambahnya pendapatan nasional maka tingkat pendapatan
masyarakat akan meningkat, daya beli masyarakat juga meningkat, total agregat demand meningkat yang pada akhirnya akan mendorong tumbuhnya
investasi lain induced investment d.
Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong
para investor untuk menyediakan sebahagian dari keuntungan yang diperoleh untuk investasi
– investasi baru. e.
Situasi politik Kestabilan politik suatu negara akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi
investor asing untuk menanamkan modalnya. Mengingat bahwa investasi memerlukan jangka waktu yang relatif lama untuk memperoleh kembali modal
Universitas Sumatera Utara
yang ditanam dan memperoleh keuntungan sehingga stabilitas politik jangka panjang akan sangat diharapkan oleh para investor.
f. Kemajuan teknologi
Dengan adanya temuan – temuan teknologi inovasi, maka akan semakin
banyak kegiatan pembaharuan yang akan dilakukan oleh investor, sehingga semakin tinggi tingkat investasi yang akan dicapai.
g. Kemudahan
– kemudahan yang diberikan pemerintah Tersedianya berbagai sarana dan prasarana awal, seperti jalan raya, listrik dan
sistem komunikasi akan mendorong para investor untuk menanamkan modalnya di suatu daerah. Disamping itu adanya bentuk insentif yang
diberikan pemerintah seperti keringanan – keringanan di dalam perpajakan tax
holiday . Yaitu suatu keringanan di dalam pembebanan pajak yang diberikan
kepada suatu perusahaan yang mau menanamkan kembali ke dalam bentuk investasi baru atau jika perusahaan yang bersangkutan mau dan bersedia
menanamkan investasinya di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Penciptaan investasi membawa pengaruh kepada perkembangan suatu daerah.
Dampak tersebut disebut dengan spared effect yaitu apabila suatu investasi yang ditanamkan didalam suatu daerah membawa perkembangan baikpositif bagi daerah
lainnya, seperti tumbuhnya industri-industri pelengkap atau penunjang bagi industri utama di daerah pusat investasi.
Kegiatan investasi akan menimbulkan dua efek, yaitu efek langsung terhadap tingkat pengeluaran agregat, dan efek terhadap kapasitas produksi nasional.
Universitas Sumatera Utara
Efek 1, terjadi pada sisi permintaan agregat, yaitu bila pengeluaran investasi meningkat, pengeluaran agregat di pasar uang akan meningkat, yang kemudian akan
menaikkan tingkat pendapatan nasional melalui proses multiplier. Efek 2, terjadi pada sisi penawaran agregat dan efek ini bersifat jangka
panjang sehingga kenaikan pengeluaran investasi akan meningkatkan jumlah kapital. Dengan meningkatnya jumlah kapital, produksi perekonomian meningkat yang
kemudian akan meningkatkan penawaran agregat.
2.5. Model Dinamik Komoditi Pertanian