Model Dinamik Komoditi Pertanian

Efek 1, terjadi pada sisi permintaan agregat, yaitu bila pengeluaran investasi meningkat, pengeluaran agregat di pasar uang akan meningkat, yang kemudian akan menaikkan tingkat pendapatan nasional melalui proses multiplier. Efek 2, terjadi pada sisi penawaran agregat dan efek ini bersifat jangka panjang sehingga kenaikan pengeluaran investasi akan meningkatkan jumlah kapital. Dengan meningkatnya jumlah kapital, produksi perekonomian meningkat yang kemudian akan meningkatkan penawaran agregat.

2.5. Model Dinamik Komoditi Pertanian

Menurut Labys 1973 permintaan bagi suatu komoditi pertanian adalah secara dinamik. Karena permintaan biasanya berinteraksi tidak secara serta merta cepat terhadap faktor yang mempengaruhinya, misal harga dan pendapatan. Tetapi biasanya pengaruh pemrintaan dibagi-bagi pada periode tertentu. Faktor institusi dan keterbatasan teknologi technological rigidities sering menjadi penghambat terhadap cepatnya pengaruh faktor-faktor terhadap permintaan suatu produk, artinya ada faktor time lag. Menurut Afifuddin 1989, untuk menentukan bentuk suatu model bagi setiap hubungan antar variabel ekonomi adalah sangat penting dalam suatu penelitian, selain memenuhi ciri-ciri yang terdapat dalam memilih sutau model, sifat dan konsep-konsep yang terdapat dalam suatu model itu perlu juga diambil perhatian terutama sekali semasa menganalisis suatu model yang telah dibina dibentuk . Keputusan produksi yang diambil pada waktu t yang didasarkan pada harga saat itu Pt tidak akan terealisasi pada waktu t, melainkan pada waktu t+1. Oleh karena itu, fungsi penawaran melibatkan peubah tenggang waktu lagged variable sebagai peubah penjelas explanatory variable. Akan tetapi besar kemungkinan Universitas Sumatera Utara terjadinya kolinieritas ganda antar peubah tenggang waktu tersebut. Dengan demikian, diperlukan modifikasi model respon produksi Model penyesuaian parsial Nerlove diterapkan untuk menganalisis perilaku permintaan yang dinamis. Pendekatan ini dapat menjelaskan perbedaan perilaku permintaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Asumsi dasar pada model penyesuaian parsial Nerlove bahwa permintaan pada suatu periode tertentu t menyesuaikan diri secara parsial terhadap permintaan yang diharapkan. Terdapat beberapa cara mengklasifikasikan model komoditi. Pada umumnya ada tujuh jenis metodologi yakni model pemasaran ekonometrik, model proses ekonometrik, model keseimbangan ‘spatial’, model perdagangan internasional, model rekursif, model perindustrian dinamik dan model sistem Labys, 1973. Model-model komoditi dapat juga diklasifikasikan pada bentuknya yang statis atau dinamik, linier atau non linier, stokastik atau non stokastik, terbuka atau tertutup, rekursif atau simultan Afifuddin, 1989.

2.6. Penelitian Terdahulu