Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern

c. Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan kumulatif; d. Adanya pikiran yang optimis terhadap perkembangan; e. Aspek Internasional merupakan faktor bagi perkembangan. Menurut paham neo-klasik tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingginya tingkat tabungan. Pada tingkat tertentu, tingkat bunga akan menentukan tingkat investasi. Apabila permintaan terhadap investasi berkurang maka akan berakibat menurunnya tingkat bunga dan menyebabkan hasrat menabung masyarakat juga akan menurun.

2.3.3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern

Meliputi teori pertumbuhan Rostow, Kuznet, dan Teori Harrod-Domar. Menurut Rostow dalam Suryana, 2000 pembangunan ekonomi adalah suatu transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern, melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : a. Masyarakat tradisional The traditional society; b. Prasyarat lepas landas The precondition for take-off; c. Lepas landas The take-off; d. Tahap kematangan The driven to maturity; e. Masyarakat berkonsumsi tinggi The age of high mass consumption. Kuznet dalam Suryana, 200 mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kemampuan jangka panjang untuk menyediakan berbagai jenis barang ekonomi yang terus meningkat kepada masyarakat. Kemampuan ini tumbuh atas dasar kemajuan teknologi, institusional dan ideologis yang diperlukannya. Harrod-Domar dalam Suryana, 2000 mengatakan bahwa agar suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh steady growth: Universitas Sumatera Utara a. Barang modal telah mencapai kapasitas penuh; b. Tabungan adalah proporsional dengan pendapatan nasional; c. Ratio modal produksi tetap; d. Perekonomian terdiri dua sektor. Sedangkan teori pertumbuhan ekonomi Solow-Swan menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertambahan penyediaan faktor-faktor produksi penduduk, tenaga kerja dan akumulasi modal dan tingkat kemajuan teknologi. Pandangan ini didasarkan analisis klasik, bahwa perekonomian akan tetap mengalami tingkat pengerjaan penuh full employment dan kapasitas peralatan modal akan tetap sepenuhnya digunakan sepanjang waktu. Selanjutnya menurut teori ini, rasio modal-output capital-output ratio = COR dapat berubah dan bersifat dinamis. Untuk menciptakan sejumlah output tertentu, biasa digunakan jumlah modal yang berbeda-beda dengan bantuan tenaga kerja yang jumlahnya berbeda-beda sesuai dengan yang dibutuhkan. Jika lebih banyak modal yang digunakan maka tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit, sebaliknya jika modal yang digunakan lebih sedikit maka lebih banyak tenaga kerja yang digunakan. Dengan adanya fleksibilitas ini suatu perekonomian mempunyai kebebasan yang tak terbatas dalam menentukan kombinasi modal dan tenaga kerja yang akan digunakan untuk menghasilkan tingkat output tertentu.

2.4. Faktor-F aktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi