Produksi Faktor-F aktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Dengan perkembangan populasi penduduk maka secara langsung juga dapat mengakibatkan terjadinya pengurangan lahan perkebunan. Atau juga dapat menambah jumlah luas lahannya karena alih fungsi lahan pertanian masyarakat ke bidang perkebunan karena anggapan masyarakat sekarang ini berfikir bahwa perkebunan terutama sawit lebih menguntungkan dari pada mengusahakan lahannya untuk pertanian pangan, palawija dan hortikultura. Dengan semakin pesatnya perkembangan industri dan populasi penduduk maka akan membuat terjadinya konversi lahan-lahan pertanian. Dengan meningkatnya konversi lahan pertanian tersebut maka mempengaruhi tingkat perbandingan antara luas lahan dengan manusia land man ratio. Semakin rendah tingkat land man ratio maka semakin besar pula konversi lahan yang terjadi sehingga banyak lahan pertanian yang akan dialihfungsikan. Hal ini akan membuat petani kehilangan lahannya, sehingga petani dapat menjadi buruh di lahannya. Dengan semakin rendahnya land man ratio maka lahan akan semakin berkurang terutama lahan pertanian itu sendiri sehingga akan membuat petani kehilangan penghasilan utamanya. Dengan demikian maka pendapatan petani akan terus berkurang karena jumlah lahan yang diusahakan berkurang juga. Disamping itu dengan berkurangnya lahan pertanian maka secara otomatis akan mempengaruhi jumlah Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB. Hal ini karena lahan pertanian yang semakin menyusut sehingga pendapatan asli daerah yang berasal dari produk- produk pertanian akan terpengaruh. Simanjuntak, 2008

2.4.3. Produksi

Ditinjau dari segi ekonomi pengertian produksi merupakan suatu proses pendayagunaan sumber-sumber yang telah tersedia sehingga memperoleh suatu hasil Universitas Sumatera Utara yang baik kualitas dan kuantitasnya, terkelola dengan baik sehingga merupakan suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Suatu bangsa harus berproduksi untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Produksi harus dilakukan dalam keadaan apapun, oleh pemerintah atau swasta. Produksi tentu saja tidak akan dilakukan kalau tidak ada bahan-bahan yang memungkinkan proses produksi itu sendiri untuk melakukan produksi, orang memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber alam, modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan. Semua unsur-unsur itu disebut faktor-faktor produksi factors of productions . Jadi semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang disebut sebagai faktor produksi. Seperti yang disebutkan di atas, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi terdiri atas: 1. Tanah Hal yang dimaksud dengan tanah land di sini bukanlah sekedar tanah untuk ditanami atau untuk ditinggali saja, tetapi termasuk juga di dalamnya segala sumber daya alam natural resources. Itulah sebabnya faktor produksi yang pertama ini sering kali disebut dengan natural resources di samping juga sering disebut land. Dengan demikian istilah tanah ini maksudnya adalah segala sesuatu yang bisa menjadi faktor produksi dan berasal atau tersedia di alam mini tanpa usaha manusia, yang antara lain meliputi: a. Tenaga penumbuh yang ada di dalam tanah, baik untuk pertanian, perikanan, maupun pertambangan. Universitas Sumatera Utara b. Tenaga air, baik untuk pengairan, pengaraman, maupun pelayaran, termasuk juga di sini adalah, misalnya air yang dipakai sebagai bahan pokok oleh Perusahaan Air Minum c. Ikan mineral, baik ikan dan mineral darat sungai, danau, tambak, kuala, dan sebagainya d. Tanah yang di atasnya didirikan bangunan e. Living stock, seperti ternak dan binatang-binatang lain yang bukan ternak dan lain- lainnya, seperti bebatuan dan kayu-kayuan. Sehingga yang dimaksud dengan istilah tanah land di sini adalah egala sumber asli yang tidak berasal dari kegiatan manusia, dan bisa diperjual belikan. 2. Tenaga Kerja Dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud dengan istilah tenaga kerja manusia labor bukanlah semata-mata kekuatan manusia untuk mencangkul, menggergaji, bertukang, dan segala kegitatan fisik lainnya, tetapi lebih luas lagi, yaitu human resources sumber daya manusia. Jadi, pengertian human resources adalah semua atribut atau kemampuan manusiawi yang dapat disumbangkan untuk memungkinkan dilakukannya proses produksi barang dan jasa. 3. Modal Faktor produksi modal ini sering juga disebut dengan real capital goods barang- barang modal riil, yang meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi barang- barang lain serta jasa. Modal juga mencakup arti uang yang tersedia di dalam perusahaan untuk membeli mesin- mesin serta faktor produksi lainnya. 4. Kecakapan Tata Laksana Universitas Sumatera Utara Kecakapan skill atau disebut dengan entrepreneurship. Entrepreneurship ini merupakan faktor produksi yang intangible tidak dapat diraba, tetapi sekalipun demikian peranannya justru sangat menentukan. Masing-masing faktor mempunyai fungsi yang berbeda dan saling terkait satu sama lain. Jika salah satu faktor tidak tersedia, maka proses produksi tidak akan berjalan, terutama tiga faktor utama, yaitu tanah, modal dan tenaga kerja. Bila hanya tersedia tanah, modal dan manajemen saja, tentu proses produksi atau usahatani tidak akan berjalan karena tidak ada tenaga kerja. Tanpa tenaga kerja, tidak ada yang dapat dilakukan, begitu juga dengan faktor lainnya, seperti modal. Dalam proses produksi pertanianperkebunan, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: a. Faktor biologi, seperti lahan pertanian dengan macam dan tingkat kesuburannya, bibit, varitas, pupuk, obat-obatan, gulma, dan sebagainya. b. Faktor sosial ekonomi seperti biaya produksi, harga, tenaga kerja, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, risiko dan ketidakpastian, kelembagaan, tersedianya kredit, dan sebagainya. Soekartawi, 1995. Menurut Joesron dan Tati 2003, produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktifitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Berdasarkan pengertian ini, dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasikan berbagai input atau masukan untuk menghasilkan output. Hubungan teknis antara input produksi dengan output dapat dijelaskan dengan suatu fungsi produksi. Hubungan antara jumlah output Q dengan jumlah input dalam proses produksi X 1 , X 2 , X 3 , ....., X n , secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Q = f X 1 , X 2 , X 3 , ....., X n Dimana : Q = output X = input Input produksi sangat banyak, dan dalam hal ini input produksi hanyalah input yang tidak mengalami proses nilai tambah. Dengan demikian dalam fungsi produksi di atas tidak bisa dimasukkan material sebab dalam fungsi produksi ada substitusi antara faktor produksi.

2.4.4. Kurs