Q = f X
1
, X
2
, X
3
, ....., X
n
Dimana : Q = output
X = input Input produksi sangat banyak, dan dalam hal ini input produksi hanyalah
input yang tidak mengalami proses nilai tambah. Dengan demikian dalam fungsi produksi di atas tidak bisa dimasukkan material sebab dalam fungsi produksi ada
substitusi antara faktor produksi.
2.4.4. Kurs
Nilai tukar, yang biasanya juga disebut dengan kurs adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, dimana terdapat perbandingan nilai atau harga antara
kedua mata uang tersebut. Dalam perdagangan internasional pertukaran antara satu mata uang suatu negara dengan negara lain menjadi hal yang terpenting untuk
mempermudah proses transaksi jual beli barang dan jasa. Dari pertukaran ini terdapat perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut dan inilah yang
disebut dengan nilai tukar atau kurs. Jadi, secara umum kurs dapat diartikan sebagai harga suatu mata uang suatu negara terhadap mata uang asing atau harga mata uang
luar negeri terhadap mata uang domestik. Valuta asing foreign exchange sebagai mata uang asing dan alat
pembayaran dan satuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebut sebagai hard currency, yaitu mata uang yang nilainya stabil dan kadang-
kadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai terhadap mata uang lainnya. Hard currency
pada umumnya berasal dari negara-negara industri maju seperti mata uang Amerika Serikat US dan Jepang JPY. Sedangkan soft currency adalah mata uang
lemah yang jarang digunakan sebagai alat pembayaran dan satuan hitung karena
Universitas Sumatera Utara
nilainya relatif tidak stabil dan sering mengalami depresiasi atau penurunan nilai terhadap mata uang lainnya. Soft currency umumnya berasal dari negara-negara yang
sedang berkembang seperti mata uang Indonesia Rupiah, Philipina Peso, Thailand Bath, dan India Rupee.
Perbedaan tingkat kurs timbul karena beberapa hal : a. Perbedaan antara kurs beli dan jual oleh para pedagang valuta asing atau
bank, dimana kurs beli adalah kurs yang dipakai apabila para pedagang valuta asing atau bank membeli valuta asing, dan kurs jual apabila mereka menjual
valuta asing. Selisih kurs jual dan kurs beli merupakan keuntungan bagi para pedagang.
b. Perbedaan kurs yang diakibatkan oleh perbedaan waktu pembayaran, dimana kurs TT telegraphic transfer lebih tinggi karena lebih cepat dibanding
dengan kurs MT mail transfer Dalam mekanisme pasar, kurs dari suatu mata uang akan selalu mengalami
fluktuasi perubahan-perubahan yang berdampak langsung pada harga barang- barang ekspor dan impor. Perubahan-perubahan yang dimaksud antara lain :
Apresiasi, yaitu peristiwa menguatnya nilai tukar mata uang secara otomatis akibat bekerjanya kekuatan-kekuatan penawaran dan permintaan atas mata uang yang
bersangkutan dalam sistem pasar bebas. Sebagai akibat dari perubahan kurs adalah harga produk negara itu bagi pihak luar negeri makin mahal, sedangkan
harga impor bagi penduduk domestik menjadi lebih murah. Depresiasi, yaitu peristiwa penurunan nilai tukar mata uang secara otomatis akibat
bekerjanya kekuatan permintaan dan penawaran atas mata uang yang bersangkutan dalam sistem pasar bebas. Sebagai akibat dari perubahan kurs ini
Universitas Sumatera Utara
adalah produk negara itu bagi pihak luar negara itu bagi pihak luar negeri menjadi murah,sedangkan harga impor bagi penduduk domestik menjadi lebih
mahal. Sistem kurs valas yang digunakan oleh beberapa negara berbeda
– beda satu sama lainnya. Sifat kurs valuta asing sangat tergantung dari sifat pasar. Apabila
transaksi jual beli valuta asing dapat dilakukan secara bebas di pasar, maka kurs valuta asing akan berubah
– ubah sesuai dengan perubahan permintaan dan penawaran. Apabila pemerintah menjalankan kebijakan stabilitasi kurs, tetapi tidak
dengan mempengaruhi transaksi swasta, maka kurs ini hanya akan berubah – ubah di
dalam batas yang kecil, meskipun batas – batas ini dapat diubah dari waktu ke waktu.
Pemerintah harus turut campur tangan dalam pasar valuta asing untuk menghindari fluktuasi nilai kurs yang besar dan berlebihan. Dalam hal ini kurs tidak lagi
dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Sistem ini disebut exchange control. Oleh karena itu, dalam jangka pendek ekspansi moneter akan mendorong perubahan
yang segera pada harga relatif dan daya saing. Dornbusch dan Fischer, 1997. Kegiatan stabilitas kurs dapat dijalankan dengan cara sebagai berikut :
apabila tendensi kurs valuta asing akan turun maka pemerintah membeli valuta asing di pasar. Dengan tambahnya permintaan dari pemerintah maka tendensi kurs turun
dapat dicegah. Sebaliknya apabila tendensi kurs naik, maka pemerintah menjual valuta asing di pasar sehingga penawaran valuta asing bertambah dan kenaikan kurs
dapat dicegah. Misalnya, pemerintah Indonesia menghendaki supaya kurs stabil pada tingkat
US 1 = Rp. 670,00. Gambar a : karena sesuatu sebab misalnya, kenaikan harga minyak ekspor naik, sehingga penawaran valuta asing US bergeser ke kanan dari
Universitas Sumatera Utara
S1 ke S2. Kalau permintaan tetap pada D1, kurs US cenderung turun menjadi US1 = Rp. 600,00. Untuk mencegah penurunan ini pemerintah membeli dolar di
pasar bebas. Pembelian ini akan mengakibatkan permintaan naik, yang ditunjukkan dengan pergeseran kurva permintaan ke atas dari D1 ke D2. Tindakan ini akan
terus dilakukan sampai kurs kembali pada tingkat US1 = Rp. 670,00. Gambar b karena kenaikan pendapatan atau inflasi di dalam negeri misalnya, impor akan naik,
kenaikan impor akan mengakibatkan permintaan valuta asing naik ditunjukkan dengan kurva permintaan ke atas dari D1 ke D2. Kalau penawarannya tetap kurs
akan naik menjadi US1 = 730,00. Untuk menurunkan kembali pada tingkat semula, pemerintah menjual dolar di pasar. Penjualan ini akan terus dilakukan sampai kurva
penawaran bergeser kekanan dari S1 ke S2. Gambar berikut menjelaskan operasi stabilitasi kurs tersebut.
Gambar 2.1. Kebijaksanaan Stabilisasi Kurs
Usaha untuk mencegah kenaikan kurs valuta asing ini bagi pemerintah lebih sukar, karena cadangan valuta asing yang dimiliki terbatas. Keterbatasan ini mungkin
Rp.
670 600
US D
1
D
2
S
1
S
2
Rp.
730 670
US D
1
D
2
S
1
S
2
a b
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan pemerintah tidak bisa sepenuhnya untuk mengembalikan kurs ke tingkat yang dikehendaki. Sedangkan usaha untuk mencegah penurunan kurs lebih
mudah dijalankan sebab pembelian valuta asing oleh pemerintah dilakukan dengan menggunakan cadangan mata uang sendiri. Besarnya cadangan mata uang sendiri di
bawah kekuasaanpengawasan pemerintah, bahkan kalau kekurangan pemerintah dapat mencetak uang.
2.4.5. Investasi