Perkembangan Investasi Subsektor Perkebunan

Sumber : Badan Pusat Statistik Gambar 4.13. Perkembangan Nilai Kurs RpUS Pada Gambar 4.13. diatas terlihat perkembangan nilai rupiah terhadap Dollar Amerika selama 30 tahun. Penurunan nilai tukar rupiah dimulai sejak tahun 1997, dimana pada masa itu awal terjadinya krisis ekonomi yang terus berlanjut hingga mencapai puncaknya pada tahun 2001, yaitu sebesar Rp 10400 US.

4.1.7. Perkembangan Investasi Subsektor Perkebunan

Kebijakan deregulasi dan birokratisasi yang senantiasa dilakukan pemerintah di berbagai sektor ekonomi yang ditunjang oleh sarana infrastruktur yang bertambah baik, membawa angin segar bagi para investor untuk menanamkan modalnya di berbagai produk yang dihasilkan. Subsektor perkebunan merupakan unggulan sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara. Nilai invetasi pada subsektor perkebunan di Sumatera Utara setiap tahun menunjukkan perkembangan yang berfluktuasi dengan rata-rata Rp 133.103,35 juta per tahun atau dengan peningkatan rata-rata sebesar 398,28 setiap tahun 2000 4000 6000 8000 10000 12000 19 81 19 83 19 85 19 87 19 89 19 91 19 93 19 95 19 97 19 99 20 01 20 03 20 05 20 07 20 09 R p US Perkembangan Nilai Kurs Universitas Sumatera Utara selama periode 1981 – 2010. Adapun perkembangan investasi baik PMDN maupun PMA pada subsektor perkebunan di Provinsi Sumatera Utara selama tahun 1981 – 2010 adalah sebagai berikut : Tabel 4.11. Investasi Subsektor Perkebunan di Sumatera Utara Tahun 1980 – 2010. Juta Rupiah Tahun Investasi Juta Rupiah Tahun Investasi Juta Rupiah Tahun Investasi Juta Rupiah 1981 14.562,90 1991 253.721,69 2001 74.660,80 1982 8.155,00 1992 32.836,00 2002 116.525,65 1983 88.101,61 1993 50.327,25 2003 158.390,50 1984 86.196,31 1994 50.216,20 2004 133.712,27 1985 84.291,00 1995 1.843,58 2005 164.065,00 1986 430.427,70 1996 181.022,58 2006 372.896,68 1987 80.364,65 1997 27.018,30 2007 303.074,06 1988 227.024,32 1998 42.922,47 2008 585.171,63 1989 66.556,01 1999 14.200,00 2009 175.584,87 1990 53.224,40 2000 100.760,14 2010 15.246,83 Rata-rata 133.103,35 Sumber : Badan Pusat Statistik Tabel 4.12. Persentase Perkembangan Investasi Subsektor Perkebunan di Sumatera Utara Tahun 1980 – 2010 Tahun Investasi Juta Rupiah Tahun Investasi Juta Rupiah Tahun Investasi Juta Rupiah 1981 - 1991 376,70 2001 25,90 1982 44,00 1992 87,06 2002 56,07 1983 980,34 1993 53,27 2003 35,93 1984 2,16 1994 0,22 2004 15,58 1985 2,21 1995 96,33 2005 22,70 1986 410,64 1996 9.719,06 2006 127,29 1987 81,33 1997 85,07 2007 18,72 1988 182,49 1998 58,86 2008 93,08 1989 70,68 1999 66,92 2009 69,99 1990 20,03 2000 609,58 2010 91,32 Rata-rata 398,28 Sumber : Badan Pusat Statistik Universitas Sumatera Utara Sumber : Badan Pusat Statistik Gambar 4.14. Perkembangan Investasi Subsektor Perkebunan di Sumatera Utara juta Rupiah Peningkatan tertinggi jumlah investasi pada subsektor perkebunan selama 30 tahun terakhir di Sumatera Utara terjadi pada tahun 1996 dengan nilai invetasi sebesar Rp 181.022,58 juta. Hal ini didasari pada saat yang sama terjadi peningkatan harga minyak sawit di dalam negeri sehingga investor mengganggap bahwa investasi pada subsektor perkebunan terutama pada komoditi kelapa sawit adalah hal yang paling menguntungkan pada saat itu.

4.2. Analisis Data

Untuk mengetahui hubungan antara variabel eksogen yaitu nilai produksi perkebunan, luas lahan perkebunan, kurs, investasi pada subsektor perkebunan, dan variabel intervening yaitu nilai ekspor perkebunan terhadap variabel endogen yaitu pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara maka digunakan model analisis jalur path analysis . Analisis perhitungan dan pengujian hipotesis terhadap masing-masing koefisien yang diperoleh dibantu dengan program SPSS. - 100.000,00 200.000,00 300.000,00 400.000,00 500.000,00 600.000,00 700.000,00 19 81 19 83 19 85 19 87 19 89 19 91 19 93 19 95 19 97 19 99 20 01 20 03 20 05 20 07 20 09 Ju ta R u p iah Investasi di Subsektor Perkebunan Universitas Sumatera Utara