Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Film ini mengajak penonton untuk masuk ke dalam kehidupan Malala sebelum dan sesudah insiden penembakan. Ia berumur lima belas tahun ketika peristiwa itu terjadi. Ketika itu ia dan ayahnya dikucilkan karena berjuang bagi pendidikan kaum perempuan. Malala dengan ajaibnya bertahan meski sudah mengalami luka parah di bagian kepala kiri, leher dan bahunya. Sekarang Malala memimpin sebuah gerakan untuk pendidikan perempuan secara global sebagai salah satu pendiri Malala Fund. Dalam membuat film ini, Davis Guggenheim mengamati cara Malala, ayahnya dan keluarganya berkomitmen untuk memperjuangkan pendidikan untuk anak-anak perempuan di dunia. Film ini memberikan gambaran kehidupan Malala mulai dari kedekatan dengan ayahnya, pidato emosionalnya di PBB hingga canda tawanya di rumah dengan kedua orang tuanya serta adiknya. 10 Hal yang menarik dari film ini adalah ketika Malala dengan ajaibnya dapat sembuh dari luka tembakan yang dideritanya dan melanjutkan perjuangannya bagi hak-hak perempuan dan pendidikan anak-anak di seluruh dunia. Klimaks pada film ini adalah ketika Malala meraih penghargaan Nobel Perdamaian yang diberikan oleh Komite Nobel Norwegia pada tahun 2014 lalu. 11 Uniknya, Malala meraih penghargaan tersebut diusianya yang masih sangat 10 Muvila, “He Named Me Malala Kisahkan Hidup Aktivis Dari Pakistan.” Artikel Diakses Pada 03 Oktober 2016 pukul 19:49 WIB dari http:www.muvila.comtvartikelhe-named- me-malala-kisahkan-hidup-aktivis-dari-pakistan-1603095.html. 11 VOA Indonesia, “Malala Satyarthi Raih Nobel Perdamaian 2014.”Artikel diakses pada Pada 03 Oktober 2016 pukul 20:38 WIB.dari http:www.voaindonesia.comamalala-satyarthi- raih-nobel-perdamaian-20142479174.html. muda yaitu tujuh belas tahun. Malala menjadi peraih penghargaan Nobel termuda sepanjang sejarah. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk menyusun skripsi ini dengan judul “Analisis Semiotik Makna Emansipasi Wanita Dalam Islam Pada Film Dokumenter HE NAMED ME MALALA ”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan masalah

Agar penelitian ini terfokus pada satu permasalahan, maka penulis membatasi penelitian ini pada adegan dan dialog yang menggambarkan makna emansipasi wanita dalam Islam.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana makna ikon, indeks dan simbol emansipasi wanita dalam Islam pada film dokumenter He Named Me Malala?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui makna ikon, indeks dan simbol apa saja yang digunakan dalam menggambarkan emansipasi wanita dalam Islam pada film dokumenter He Named Me Malala.

D. Manfaat Penelitian 1

Manfaat Akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu komunikasi. Secara khusus penelitian ini diharapkan mampu memperkaya literatur-literatur kajian semiotik terutama kajian semiotik dalam film yang mengunakan model Charles S. Peirce. 2 Manfaat Praktis penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi praktisi perfilman, praktisi komunikasi, terutama mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam agar dapat mengetahui bagaimana makna ikon, indeks dan simbol terbentuk dalam sebuah film He Named Me Malala.

E. Metodologi Penelitian 1.

Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. 12 12 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif Bandung: Alfabeta, 2014, h. 1. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif yang berfokus pada penelitian yang bersifat non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. 13 Secara harfiah, penelitian kualitatif tidak diperoleh dari proses kuantifikasi, penghitungan statistik ataupun cara-cara lain yang menggunakan ukuran angka. 14 Penelitian kualitatif berarti sesuatu yang berkaitan dengan kualitas, nilai atau makna yang terdapat dalam fakta, nilai, kualitas atau makna yang hanya dapat diungkapkan dan dijelaskan melalui linguistik, bahasa atau kata-kata. Penelitian ini menggunakan teori semiotik milik Charles S. Peirce yang membagi tanda atas ikon, indeks dan simbol. Penulis memilih visual dari film He Named Me Malala, kemudian diteliti dan dijelaskan secara rinci berdasarkan ikon, indeks dan simbol.

2. Objek dan Unit Analisis

Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah film He Named Me Malala, sedangkan unit analisis pada penelitian ini adalah potongan- potongan gambar atau visual dan teks yang terdapat dalam film He Named Me Malala yang berkaitan dengan rumusan masalah penelitian. 13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989, h. 194. 14 Imam Gunawan, Metodologi Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik Jakarta: Bumi Aksara, 2013, h. 82.

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2016. Sedangkan tempat penelitian ini dilakukan di kediaman penulis, tepatnya di Kota Tangerang.

4. Sumber Data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu: a. Data Primer, berupa sebuah video softcopyfilm He Named Me Malala dengan subtitle bahasa Indonesia. b. Data Sekunder, berupa dokumen tertulis yang diperoleh dari literatur- literatur yang mendukung data primer seperti buku-buku, kamus, Koran, majalah, ataupun internet yang berhubungan dengan penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung dan bebas terhadap objek penelitian dan unit analisis. 15 Hal ini dilakukan dengan cara menonton dan mengamati adegan-adegan dan dialog yang ada pada film He Named Me Malala. Kemudian peneliti memilih dan menganalisis sesuai dengan pertanyaan penelitian. 15 Mega Nur Fitriana, Analisis Narasi film “My Name Is Khan” Dalam Perspektif Komunikasi Antaragama dan Budaya, Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014, h. 14.