Pengertian Emansipasi Wanita Emansipasi Wanita Dalam Islam 1. Pengertian Emansipasi

tak ada satupun ayat al- Qur’an yang secara tegas melarang atau mendiskriminasikan kaum wanita untuk memperoleh pendidikan. Dengan demikian, kaum wanita memiliki hak yang sama dengan pria dalam mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Kedua, prinsip kemerdekaan dan kebebasan yang mengandung pengertian bahwa kebebasan yang dimaksud bukanlah kebebasan yang sebebas-bebasnya hingga melampaui batas dan sewenang-wenang. Kebebasan dalam Islam adalah kebabasan yang terkendali. Artinya bahwa kebebasan tersebut harus tetap menjaga kepentingan orang lain dan menghormati kedudukan orang lain. Dengan kata lain, kebebasan ini harus selaras dan sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Islam. Berdasarkan prinsip kebebasan ini, peran kaum wanita tidak lagi hanya sebatas ruang lingkup rumah tangga saja, melainkan setiap perempuan bebas menentukan nasib mereka sendiri. Dalam al- Qur’an dijelaskan pula tentang sosok ideal wanita muslimah yang digambarkan sebagai kaum yang memiliki kemandirian dalam menentukan pilihan yang benar, sepeti ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya:                           Artinya: “dan Allah membuat isteri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yan g zhalim.” At-Tahrim: 11. 41 Ayat di atas menjelaskan bahwa wanita memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri, meskipun hal tersebut bertentangan dengan suaminya dan dengan catatan bahwa selama suami tersebut sudah tidak lagi taat kepada Allah SWT dan rasul-Nya. Kebebasan ini juga dicontohkan di dalam al- Qur’an yakni figur ratu Balqis yang memiliki kemandirian di bidang politik dengan menjadi pemimpin di kerajaan sabaiyah.             Artinya: “Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yaitu ratu Balqis yang memerintah kerajaan Sabaiyah di zaman Nabi Sulaiman yang memerintah mereka, dan Dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.” QS: an-Naml: 23. 42 Selain itu, peran perempuan lain dicatatkan juga di dalam al- Qur’an tentang seorang perempuan yang memiliki kemandirian di bidang ekonomi dengan menjadi seorang pengelola peternakan dalam kisah Nabi Musa di Madyan.                                Artinya: “dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad -yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan 41 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 561. 42 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 379.