b Unsur Sinematik
Unsur sinematik merupakan aspek-aspek teknis dalam pembentukan sebuah film. Unsur sinematik terbagi menjadi empat elemen pokok,
yakni: mise-en-scene, sinematografi, editing dan suara.
22
Mise-en-scene adalah segala hal yang berada di depan kamera. Mise-en-scene
memiliki empat elemen pokok, yakni: setting atau latar, tata cahaya, kostum dan make up, serta acting dan pergerakan pemain.
Sinematografi adalah hubungan esensial tentang perlakuan terhadap kamera dan bahan baku yang digunakan serta kamera digunakan untuk
memenuhi kebutuhan yang berhubungan dengan objek yang akan direkam. Editing secara teknis adalah aktivitas dari proses pemilihan,
penyambungan gambar-gambar atau shot
yang sudah diambil. Sedangkan suara dalam film adalah seluruh unsur bunyi yang
berhubungan dengan gambar.Elemen-elemen dari suara bisa berupa dialog, musik ataupun effect.
4. Jenis-jenis Film
Menurut Heru Effendy, jenis-jenis film terbagi atas film dokumenter, film cerita panjang dan film cerita pendek:
23
22
Himawan Pratista, Memahami Film, h. 1-2.
23
Heru Effendy, Mari Membuat Film: Panduan Menjadi Produser, Jakarta: Erlangga, 2002, h. 3-4
a. Film Dokumenter
Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah tentang perjalanan yang dibuat
sekitar tahun 1890-an. Tiga puluh enam tahun kemudian, kata
‘dokumenter’ kembali digunakan oleh p
embuat film dan kritikus film asal Inggris John Grierson untuk film Maana 1926
karya Robert Flaherty. Grierson berpendapat dokumenter merupakan cara kreatif
mempresentasikan realitas. Sekalipun Grierson mendapat tentangan dari berbagai pihak,
pendapatnya tetap relevan sampai saat ini. film dokumenter menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan.
Namun harus diakui, film dokumenter tidak pernah lepas dari tujuan penyebaran informasi, pendidikan dan propaganda bagi orang atau
kelompok tertentu. Pada intinya, film dokumenter tetap berpijak kepada hal-hal yang nyata.
b. Film Cerita Pendek Short Films
Durasi film cerita pendek biasanya di bawah 60 menit.Di negara- negara maju seperti Jerman, Amerika Serikat, Kanada dan Australia,
film cerita pendek dijadikan sebagai laboratorium eksperimen dan batu loncatan
bagi seseorangsekelompok
orang untuk
kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan dari
karya-karya para mahasiswaI jurusan film atau orangkelompok yang
menyukai dunia perfilman dan ingin berlatih membuat film dengan baik.
Sekalipun demikian,
ada pula
orangkelompok yang
mengkhususkan diri untuk memproduksi film pendek. Umumnya hasil- hasil film pendek ini dipasok ke rumah-rumah produksi atau saluran
televisi.
c. Film Cerita Panjang Feature Length Films
Film cerita panjang ini berdurasi lebih dari 60 menit, biasanya durasi untuk film cerita panjang antara 90 sampai 100 menit. Film yang
diputar di bioskop umumnya termasuk dalam kelompok ini, bahkan film-film bioskop terkadang mencapai durasi lebih dari 100 menit,
misalnya saja film Dances With Wolves yang berdurasi lebih dari 120 menit. Film-film produksi India yang cukup banyak beredar di
Indonesia, rata-rata berdurasi hingga 180 menit.
5. Teknik Pengambilan Gambar
Untuk mengetahui dan membedakan antara satu shot dengan shot yang lainnya, maka teknik pengambilan gambar ini dibedakan menjadi
empat kategori, yaitu sudut pengambilan gambar, ukuran shot, kamera dan gerakan objek.
24
24
Askurifai Baskin, Membuat Film Indie Itu Gampang, Cet ke-1, Bandung: Katarsis, 2003, h. 32.