terpuruk. Film  ini  menerima penghargaan Audience award untuk  film dokumenter terbaik di Festival Film Sundance 2010.
Pada tahun 2014, ia menjadi sutradara sebuah film dokumenter He Named Me Malala tentang aktivis muda perempuan dari Pakistan, Malala Yousafzai,
yang  ditargetkan  oleh  kelompok  bersenjata  Taliban,  ditembak  di  kepala  dan meninggalkan luka-luka.
D. Profil Tokoh-tokoh pada Film He Named Me Malala 1. Malala Yousafzai
Gambar 3.2: Malala Yousafzai Malala  Yousafzai  lahir  lahir  pada  tanggal 12  Juli  1997  di  kota
Mingora  di  Distrik  Swat,  Pakistan.
4
Malala  lahir  dari  keluarga  bersuku Pusthun  dan  menganut  Islam  Sunni.  Namanya  diambil  dari  seorang
penyair  dan  pejuang  wanita  suku  Pusthun,  Malala  dari  Maiwand.  Ia dibesarkan di Mingora bersama dengan dua adik laki-lakinya. Keberanian
4
Wikipedia,  “Malala  Yousafzai.”  Artikel  diakses  pada  23  Juli  2016  pukul  12:14  WIB dari
https:id.wikipedia.orgwikiMalala_Yousafzai.
Malala  dalam  menulis  berkat  bimbingan  dari  ayahnya  yang  juga  seorang penyair, pemilik sekolah, sekaligus aktivis pendidikan.
Malala  adalah  seorang  murid  sekolah  dan  aktivis  hak  asasi  manusia dalam bidang pendidikan dan hak-hak perempuan di Lembah Swat, disana
Taliban  telah  melarang  anak  perempuan  untuk  bersekolah,  pada  awal tahun  2009,  saat  usianya  sekitar  11  dan  12  tahun,  Malala  menulis  di
blognya  di  bawah  nama  samaran  untuk  BBC  secara  mendetail  tentang betapa  mengerikannya  hidup  di  bawah  pemerintahan  Taliban,  upaya
mereka  untuk  menguasai  Lembah  dan  pandangan  mereka  tentang mempromosikan pendidikan bagi anak perempuan.
Pada  tanggal  9  Oktober  2012,  Malala  ditembak  di  kepala  dan  leher oleh  kelompok  bersenjata  Taliban  ketika  ia  sedang  dalam  perjalanan
pulang dari sekolahnya, tepatnya di dalam bus sekolah. Ia sempat dirawat di  Pakistan  sebelum  akhirnya  diterbangkan  ke  Inggris  untuk  dirawat  di
rumah sakit di Birmingham. Pasca  penembakan  tersebut,  pada  tanggal  12  Juli  2013  yang
bertepatan dengan ulang tahunnya  yang ke-16, Malala berpidato di depan Forum Majelis Kaum Muda di Markas Besar PBB di New York, Amerika
Serikat.  Pidatonya  memuat  tiga  isu  penting,  yaitu  hak  perempuan, perlawanan terhadap terorisme dan kebodohan. PBB juga mendeklarasikan
hari tersebut sebagai Hari Malala.