b. Dokumentasi,  yaitu  dengan  mencari  data-data  dari  berbagai  bentuk dokumen seperti tulisan, gambar atau karya-karya dari seseorang yang
ada kaitannya dengan penelitian ini.
16
5. Teknik Analisis Data
Data  yang  terkumpul  dari  data  primer  dan  sekunder  kemudian diklasifikasikan  sesuai  dengan  pertanyaan  penelitian  yang  sudah
ditentukan.Setelah  data  terklasifikasi,  kemudian  data  dianalisis  dengan menggunakan model analisis semiotik Charles Sanders Peirce.
Charles  Sander  Peirce  adalah  salah  satu  peletak  dasar-dasar kajian semiotika.Teori  dari  Peirce  seringkali  disebut  sebagai
“grand  theory”
dalam semiotik. Gagasannya bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari semua  sistem  penandaan.Peirce  ingin  mengidentifikasi  partikel  dasar  dari
tanda  dan  menggabungkan  kembali semua  komponen  dalam  struktur tunggal.
17
Upaya  klasifikasi  yang  dilakukan  oleh  Peirce  memiliki  kekhasan tersendiri  meski  tidak  bisa  dibilang  sederhana,  Peirce  membagi  tipe-tipe
tanda  menjadi  ikon,  indeks  dan  simbol  yang  didasarkan  atas  relasi  antara representamen dan objeknya.
18
16
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 82.
17
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing,h. 97.
18
Indiawan  Setyo  Wahyu  Wibowo, Semiotika  Komunikasi: Aplikasi Praktis  Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi Edisi 2, h. 18.
Ikon  adalah  tanda  yang  mengandung  kemiripan  rupa  sehingga  tanda itu  dapat  dengan  mudah  dikenali  oleh  para  pemakainya.Di  dalam  ikon
hubungan  antara  representamen  dengan  objeknya  terwujud  sebagai kesamaan dalam beberapa kualitas.
Indeks adalah  tanda  yang  memiliki  keterkaitan  antara  representamen dengan  objeknya.  Di  dalam  indeks,  hubungan  antara  representamen
dengan objeknya bersifat kongkret, aktual dan biasanya melalui cara yang sekuensial atau kausal.
Simbol merupakan jenis tanda yang bersifat arbitrer dan konvensional sesuai  kesepakatan  sejumlah  orang  atau  masyarakat.Tanda-tanda  dari
kebahasaan umumnya adalah simbol-simbol. Tabel 1.1 : Tabel Semiotik Charles Sanders Peirce.
Jenis tanda Ditandai Dengan
Contoh Proses Kerja
Ikon -
Persamaan Kesamaan
-Kemiripan Gambar,  Foto,
Patung -Dilihat
Indeks -Hubungan
Sebab Akibat -Keterkaitan
-Asap----Api -Gejala----
Penyakit -Diperkirakan
Simbol -Konvensi atau
-Kesepakatan Sosial
-Kata-kata -Isyarat
-Dipelajari
G. Tinjauan Pustaka
Pada  penelitian  ini,  penulis  juga  menggunakan  skripsi-skripsi  terdahulu yang memiliki beberapa kesamaan dengan penelitian ini, sebagai rujukan dan
referensi  bagi  penulis  dalam  merumuskan  permasalahan,  sekaligus  sebagai
referensi  tambahan  selain  buku,  artikel  maupun  internet.  Adapun  beberapa judul skripsi yang penulis temukan adalah sebagai berikut:
1
“
M
akna  Toleransi  agama  dalam  film  Bajrangi  Bhaijaan”  oleh  Devi  Feria
Artika  tahun  2016  jurusan  Komunikasi  dan  Penyiaran  Islam  UIN  Syarif Hidayatullah  Jakarta.  Persamaan  dengan  skripsi  ini  sama-sama
menggunakan  objek  film  pada  penelitiannya.  Sedangkan  perbedaannya yaitu  pada  analisis  yang  digunakan.  Pada  skripsi  sebelumnya
menggunakan analisis semiotik Roland Barthes. 2
“Analisis  Semiotik  Kecantikan  Wanita  Muslimah  P
ada  Iklan  Shampo
Sunsilk  Clean  And  Fresh  Versi  Laudya  Cintya  Bella”  oleh  Rezania
Meidiati tahun 2016 jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah    Jakarta.  Skripsi  ini  sama-sama  menggunakan  analisis
semiotic  Charles  Sanders  Peirce.  Sedangkan  perbedaannya  yaitu  pada objek  penelitiannya,  skripsi  sebelumnya  menggunakan  objek  Iklan  pada
penelitiannya. 3
“Analisis  Semiotika  Tentang  Kesetiaan  Seorang  Istri  Terhadap  Suami Dalam Film Habibie dan Ainun” oleh Rizky Maulana tahun 2016 jurusan
Komunikasi  dan  Penyiaran  Islam  UIN  Syarif  Hidayatullah  Jakarta. Persamaan pada skripsi ini yaitu sama-sama menggunakan Objek film dan
analisis  semiotik Charles  Sanders  Peirce.  Sedangkan  perbedaannya  yaitu pada  subjek  penelitian,  skripsi  sebelumnya  memfokuskan  pada makna
kesetiaan istri terhadap suami.
Dari beberapa skripsi di atas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa belum  ada  mahasiswaI  yang  meneliti  tentang  Analisis  Semiotik  Makna
Emansipasi  Wanita  dalam  Islam  pada  Film  Dokumenter He  Named  Me Malala. Oleh  karena  itu  penulis  menggunakan  analisis  semiotik  untuk  film
He Named Me Malala ini.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika  pada  penulisan  skripsi  ini  dibagi  menjadi  lima  bab,  pada masing-masing bab dibagi ke dalam sub-bab sebagai berikut:
BAB I     : PENDAHULUAN, memuat  latar  belakang  masalah,  batasan  dan rumusan  masalah, tujuan  dan  manfaat  penelitian, metodologi
penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. BAB II   : TINJAUAN  TEORITIS,  bab ini  memuat  tinjauan  umum  tentang
semiotik  yang  meliputi  pengertian  semiotik  dan  model  semiotik Charles  S.  Peirce.  Pengertian  umum  film  yang  meliputi  definisi,
unsur,  jenis-jenis,  film  sebagai  media  komunikasi  massa  dan pengertian  film  dokumenter.  Tinjauan  tentang  emansipasi  wanita,
pengertian dan emansipasi wanita dalam Islam. BAB III  : GAMBARAN  UMUM  FILM  DOKUMENTER HE  NAMED  ME
MALALA, bab ini menggambarkan sekilas tentang film He Named Me  Malala, sinopsis  film He  Named  Me  Malala,  profil  Davis
Guggenheim sebagai Sutradara film He Named Me Malala, tokoh- tokoh dalam film He Named Me Malala.
BAB IV  : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, bab ini menjelaskan tentang  hasil  penelitian  dan  pembahasan  yang  meliputi  analisis
ikon, indeks dan simbol emansipasi wanita dalam  Islam pada film He Named Me Malala.
BAB V  : PENUTUP,  bab  ini  menjelaskan  tentang  kesimpulan  hasil penelitian dan saran dari peneliti atas permasalahan yang diteliti.
14
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjauan Umum Tentang Semiotik 1. Pengertian Umum Semiotik
Semiotik  di  dalam  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  diartikan  sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem tanda dan lambang dalam
kehidupan manusia.
1
Istilah semiotik berasal dari bahasa Yunani semeicon
yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang
dapat mewakili sesuatu yang lain atas dasar konvensi sosial.
2
Dalam  pengertiannya  sebagai  fakta  historis,  seorang  pendiri  ilmu kedokteran
modern bernama
Hippocrates 460-377
SM yang
mengusulkan  istilah  ‘semiotika’  dan  mendefinisikannya  sebagai  cabang
ilmu kedokteran untuk mempelajari gejala-gejala.
3
Gejala sebagai semeion
berarti  ‘ciri  atau  tanda’  yang  menunjukkan  sesuatu  di  luar
dirinya.Hippocrates mengklaim bahwa tugas utama seorang dokter adalah menyingkapkan  hal-hal  yang  ditunjukkan  oleh  gejala-gejala  ini  dalam
kaitannya dengan tubuh manusia. Umberto  Eco  mendefinisikan  semiotika  sebagai  disiplin  ilmu  yang
mempelajari  segala  sesuatu  yang  bisa  dipakai  untuk  berbohong,  karena
1
http:kbbi.web.idsemiotik, Diakses pada 03 Agustus 2016 pukul 12:11 WIB
2
Akhmad  Muzakki, Kontribusi  Semiotika  dalam Memahami  Bahasa  Agama, Malang: UIN Malang Press, 2007, h. 9.
3
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, Yogyaakarta: Jalasutra Cet ke- 1, 2010, h. 34.
Jika sesuatu tidak bisa dipakai untuk berbohong, sebaliknya itu tidak bisa dipakai  untuk  berkata  jujur;  dan  pada  kenyataannya  tidak  bisa  dipakai
untuk apapun juga.
4
Menurut Preminger semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda.Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu
merupakan  tanda-tanda.Konvensi-konvensi  yang  memungkinkan  tanda- tanda tersebut mempunyai arti.
5
Ferdinand de Saussure berpendapat tentang teori tanda dalam konteks semiotik.  Saussure  meletakkan  tanda  dalam  konteks  komunikasi  manusia
dengan melakukan pemilahan antara apa  yang disebut signifier penanda dan signified petanda.
6
Signifier adalah  bunyi  yang  bermakna  atau coretan yang bermakna aspek material, yakni apa yang dikatakan dan apa
yang ditulis dan dibaca. Signified adalah gambaran mental dari bahasa. Sementara Peirce berpendapat bahwa dasar semiotika konsep tentang
tanda tidak  hanya  tentang  bahasa  dan  sistem  komunikasi  yang  tersusun oleh tanda-tanda saja. Melainkan seluruh dunia itu sendiri pun terdiri atas
tanda-tanda  selama  hal  itu  terkait  dengan  pemikiran  manusia.
7
Dengan begitu, manusia bisa saling menjalin hubungannya dengan realitas.
4
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, Yogyakarta: Jalasutra, 2010, h. 33.
5
Alex  Sobur, Analisis  Teks  Media:  Suatu  Pengantar  Untuk  Analisis  Wacana,  Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, h. 96.
6
Tommy  Suprapto, Pengantar  Teori  dan  Manajemen  Komunikasi, Yogyakarta: MedPress, 2009, h. 103
7
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, cet ke-5, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013, h. 13.