Komponen Sistem Informasi Geografis

6. Analisis data dan perubahan data dapat dikelola secara bersama 7. Data yang sulit ditampilkan secara manual dapat ditampilkan dengan pembuatan gambar tiga dimensi 8. Data SIG dapat digunakan untuk pengambilan keputusan secara cepat dan tepat. 35

f. Fungsi Aplikasi Sistem Informasi Geografis

Menurut Estes, terdapat 4 kemampuan aplikasi SIG, yaitu sebagai berikut : 1. Pengukuran measurement, yang merupakan fasilitas untuk mengukur jarak antar titik, jarak rute, atau luas suatu wilayah secara interaktif. 2. Pemetaan mapping, dimana data yang ada di permukaan bumi akan dipetakan ke dalam beberapa layer dengan setiap layer-nya merupakan representasi kumpulan benda feature yang mempunyai kesamaan. Setiap data yang ada pada layer dapat dicari, misalnya mencari letak di suatu daerah, mencari lokasi perumahan, jalanan, serta tempat penting lainnya. 3. Pemantauan monitoring, dimana SIG ini bisa digunakan untuk memonitor apa yang terjadi serta dapat mengambil keputusan dengan memetakan apa yang ada pada suatu area dan apa yang ada di luar area. Misalnya, digunakan untuk menentukan lokasi pabrik dilakukan di daerah dalam radius lebih dari 1 km. 4. Pembuatan model modelling, digunakan untuk melihat konsentrasi dari penyebaran lokasi dari feature-feature, di wilayah yang mengandung banyak feature mungkin akan mendapat kesulitan untuk melihat wilayah mana yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi dari wilayah lainnya. Untuk itu diperlukan pemodelan, kelas-kelas yang didapatkan 35 Ibid., ini kemudian di-overlay berdasarkan skema pembobotan yang dibuat. 36 36 Suryantoro., h. 136

B. Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah : Tabel 2.8 Penelitian Yang Relevan No Skripsi Metode Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1. Analisis Ruang Terbuka Hijau RTH Pertanian Kota di Wilayah DKI Jakarta Tahun 2006-2010, ditulis oleh Hardi Yudotomo. Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013 Deskriptif Kualitatif Penggunaan lahan eksisting di kota Jakarta sebagian besar sudah sesuai dengan RTRW 2006-2010, yaitu seluas 9.544,81 ha 13,94 secara keseluruhan. Oleh karena itu belum diterealisasikan dan dikategorikan penggunaan lahan pertanian sebagai RTH publik, maka masih bersifat RTH privat seluas 3.656,92 ha 8,60. Secara umum penggunaan lahan belum melampaui batas penggunaan yang telah ditetapkannya RTRW 2006-2010. 37 Sama-sama membahas perubahan luas Ruang Terbuka Hijau 1. Penulis meneliti RTH secara lebih spesifik dimana hanya meneliti RTH Pertanian. 2. Penulis melakukan penelitian di daerah DKI Jakarta. 3. Penulis meneliti dalam kurun waktu 4 tahun yaitu 2006-2010. 4. Penulis mengggunakan metode deskriptif kualitatif 37 Hardi Yudotomo, “Analisis Ruang Terbuka Hijau RTH Pertanian Kota di Wilayah DKI Jakarta Tahun 2006-2010”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013, h. 52 37