Agama Kondisi Umum Daerah Penelitian

lahan yang tidak ditumbuhi tumbuhan hijau, dan yang digunakan untuk mendirikan bangunan-bangunan, serta Ruang Terbuka Hijau atau wilayah hijau, seperti yang terlihat pada Tabel 4.7 Tabel 4.7 Perubahan Luas Penggunaan Lahan Pada tahun 1990 yaitu pada periode pertama penelitian, penulis mendapatkan data luas keseluruhan daerah Ciputat Timur ini seluas 1.779,8 ha. Dengan total luas wilayah perairan sekitar 61,2 ha atau sebesar 3,4 dari total luas wilayah Ciputat Timur. Sedangkan, untuk lahan terbangun yang memang tidak ditumbuhi tumbuhan hijau pada tahun 1990 ternyata masih banyak lahan hijau bahkan masih ada beberapa sawah, maka untuk lahan terbangun daerah Ciputat Timur seluas 605 ha atau sekitar 34. Luas Ruang Terbuka Hijau atau wilayah hijau pada tahun 1990 seluas 1.113,6 ha atau sekitar 62,6. Pada tahun 1990 tersebut wilayah hijau masih cukup banyak, dimana belum ada perumahan modern seperti cluster dan lain sebagainya. Bahkan masih ada beberapa Ruang Terbuka Hijau pertanian seperti pesawahan dan sebagainya yang terbentang cukup luas di daerah Ciputat Timur yang terdiri dari 6 kelurahan tersebut. Periode ke II yaitu pada tahun 1995, jumlah luas perairan seperti danau, sungai, dan sebagainya di daerah Ciputat Timur seluas 38,8 ha atau sekitar 3,1 dari total luasan daerah Ciputat Timur. Jumlah lahan yang dibangun baik digunakan untuk pemukiman, perkantoran serta Subjek Tahun Periode Tahun 1990 I 1995 II 2000 III 2005 IV 2010 V 2015 VI 1990 2015 Perairan 61,2 3,4 38,8 3,1 25,7 1,4 35,9 2 30,6 1,7 29,4 1,7 61,2 3,4 29,4 1,7 Lahan Terbangun non RTH 605 34 804,2 45,2 824,2 46,3 985 55,3 1.306,4 73,4 1.332,8 74,9 605 34 1.332,8 74,9 RTH 1.113,6 62,6 936,8 52,7 930 52,2 759,3 42,7 442,8 24,9 417,6 23,5 1.113,6 62,6 417,6 23,5 bangunan lainnya sebanyak 804,2 ha atau sekitar 45,2, sedangkan untuk luas Ruang Terbuka Hijau yang ada di Ciputat Timur pada tahun 1995 menurun menjadi 936,8 atau sekitar 52,7 dari total luasan wilayah. Periode ke III yaitu pada tahun 2000, dimana di daerah Ciputat Timur mengalami pembangunan yang cukup drastis seperti dibangunnya beberapa perumahan modern seperti cluster dan sebaginya, maka untuk luas perairan mengalami peningkatan yaitu menjadi 25,7 ha atau sekitar 1,4. Luas lahan terbangun mengalami peningkatan menjadi 824,2 ha atau sekitar 46,3. Sedangkan untuk luasan Ruang Terbuka Hijau nya sendiri atau wilayah hijau yang ada di daerah Ciputat Timur ini mengalami penurunan menjadi 930 ha atau sekitar 52,2 dari total luasan wilayah. Periode ke IV yaitu pada tahun 2005, jumlah luas perairan mengalami peningkatan menjadi 35,9 ha atau sekitar 2. Sedangkan untuk luas lahan terbangun mengalami peningkatan menjadi 985 ha yaitu sekitar 55,3, hal ini dikarenakan jumlah perumahan sudah semakin banyak. Sehingga, berpengaruh juga terhadap luasan Ruang Terbuka Hijau menjadi 759,3 ha atau sekitar 42,7 dari total luasan wilayah. Periode ke V yaitu pada tahun 2010 jumlah luasan perairan di daerah Ciputat Timur mengalami penurunan yaitu menjadi 30,6 ha atau sekitar 1,7. Luas lahan terbangun pada tahun 2010 sekitar 1.306,4 ha atau sekitar 73,4. Sedangkan untuk jumlah luas Ruang Terbuka Hijau atau wilayah hijau sekitar 442,8 ha atau sekitar 24,9 dari total luasan wilayah. Pada periode terakhir yaitu pada periode ke VI tahun 2015 jumlah luasan Ruang Terbuka Hijau sudah semakin meurun dan bisa dikatakan minim Ruang Terbuka Hijau, untuk jumlah luasan perairan berubah menjadi 29,4 ha atau sekitar 1,7. Untuk luasan lahan terbangun berubah menjadi 1.332,8 ha atau sekitar 74,9. Sedangkan untuk luasan Ruang Terbuka Hijau menjadi 417,6 ha atau sekitar 23,5 dari total luas wilayah Ciputat Timur. Jika dilihat dari jumlah luas Ruang Terbuka Hijau pada tahun 2015 yaitu pada periode ke V, maka bisa dikatakan daerah Ciputat Timur ini minim Ruang Terbuka Hijau dan belum memenuhi persyaratan perundang-undangan tahun 2007, dimana suatu wilayah setidaknya harus ada 30 Ruang Terbuka Hijau dari total luasan wilayah. Jika dilihat secara garis besar perubahan penggunaan lahan termasuk Ruang Terbuka Hijau dari tahun 1990 hingga tahun 2015 yang paling menonjol bertambah yaitu lahan terbangun. Dimana jumlah perairan pada tahun 1990 sebanyak 61,2 ha atau sebanyak 3,4 sedangkan jumlah perairan tahun 2015 sebanyak 29,4 ha atau 1,7. Selisih jumlah perairan tahun 1990 hingga tahun 2015 berkurang sebanyak 31,8 ha atau sekitar 51 dari total luas wilayah perairan semula. Hal ini disebabkan karena terjadinya pengurukan lahan perairan seperti empang atau tempat pemancingan, dan juga danau yang saat ini lahannya semakin menyempit. Luas lahan terbangun pada tahun 1990 seluas 605 ha atau sekitar 34 dan tahun 2015 seluas 1.332,8 ha atau sekitar 74,9. Selisih dari tahun 1990 hingga tahun 2015 untuk luas lahan terbangun yaitu bertambah menjadi 727,8 ha atau lebih dari 100 dari total luas lahan terbangun semula. Luas Ruang Terbuka Hijau pada tahun 1990 seluas 1.113,6 atau sekitar 62,6 dan tahun 2015 luas Ruang Terbuka Hijau menurun menjadi 427,6 ha atau 23,5. Selisih antara tahun 1990 hingga tahun 2015 sekitar 696 ha atau sekitar 61 dari total luas Ruang Terbuka Hijau semula yaitu pada tahun 1990. Hal ini terjadi karena adanya alih fungsi Ruang Terbuka Hijau menjadi lahan terbangun. Hasil analisis citra landsat 5, 7, dan 8 dari tahun 1990 hingga tahun 2015, wilayah hijau pada tahun 1990 masih sangat luas, dimana masyarakatnya juga masih banyak yang bertani. Sedangkan pada tahun 2015 periode terakhir penulis melakukan penelitian dengan