Dampak Kuranganya Ruang Terbuka Hijau

sebagai area penghijauan urban development open spaces. Khusus daerah hijau dikawasan perkotaan dapat dikembangkan sebagai plaza, jalur hijau jalan, maupun sabuk hijau kota green belt. 7 Berdasarkan Peraturan Mentri Dalam Negri no. 1 tahun 2007, status ruang kepemilikan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan RTHKP dibagi dalam 2 klasifikasi, yaitu : a. Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Publik, yaitu Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan yang penyediaan dan pemeliharaannya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten atau Kota. b. Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Privat, yaitu Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan yang penyediaan dan pemeliharaannya menjadi tanggungjawab pihak atau lembaga swasta, perseorangan, masyarakat yang dikendalaikan melalui izin pemanfaatan ruang oleh Pemerintah Kabupaten atau Kota, kecuali Provinsi DKI Jakarta oleh Pemerintah Provinsi. 8 Berdasarkan bobot kealamiannya bentuk Ruang Terbuka Hijau dapat diklasifikasikan menjadi ; a. Bentuk Ruang Terbuka Hijau alami habitat alami atau liar, kawasan hutan lindung b. Ruang Terbuka Hijau non alami atau Ruang Terbuka Hijau binaan pertanian kota, pertamanan kota, lapangan olahraga, pemakaman, dan lain-lain. 9 7 Nirwono Joga dan Iwan Ismaun, RTH 30 Resolusi Kota Hijau, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011, h. 93 8 Peraturan Mentri Dalam Negri No.01 Tahun 2007. Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan. BAB I Pasal I 9 Ibid.,

e. Model-model Ruang Terbuka Hijau

Model-Model Ruang Terbuka Hijau sesuai dengan arahan yang berlaku : 1. Model taman kota dan taman lingkungan Taman ini melayani penduduk satu Rukun Tetangga khususnya balita, ibu rumah tangga, dan atau manula. Idealnya taman ini berada pada radius 100-200 meter dengan standar luas 1 m2 per penduduk. 2. Taman rukun warga 2500 penduduk Taman ini melayani penduduk satu Rukun Warga khususnya menampung aktivitas remaja, seperti berolahraga dan kegiatan sosial penduduk lainnya. Standar luas taman ini adalah 0,5 m2 per penduduk. Idealnya taman ini berada pada radius 200 sampai 300 m. 3. Taman kelurahan 30.000 penduduk Taman ini melayani penduduk satu kelurahan, untuk menampung berbagai kegiatan sosial masyarakat seperti pertunjukan seni, pameran pembangaunan, perayaan hari besar nasional dan keagamaan serta kegiatan olahraga. Standar luas taman ini adalah 0,3 m2 per penduduk. 4. Taman kecamatan 120.000 penduduk Taman ini melayani penduduk satu kecamatan, untuk menampung berbagai kegiatan sosial masyarakat seperti pertunjukan seni, pameran pembangunan, perayaan hari besar nasional dan keagamaan serta kegiatan olahraga. Standar luas taman ini adalah 0,2 m2 per penduduk. 5. Taman kota 480.000 penduduk Taman ini melayani penduduk kota atau bagian wilayah kota, untuk berbagai kegiatan masyarakat baik aktif maupun pasif. Taman ini dapat dilengkapi dengan stadion mini serta beberapa fasilitas olahrga. Standar luas taman ini adalah 0,3m2 per penduduk. 6. Ruang Terbuka Hijau pemakaman Pada umumnya pemakaman di kota-kota besar menggunakan berbagai elemen perkerasan sebagai bangunan taman, sehingga presentase building coverage ratio BCR menjadi sangat tinggi, beberapa diantaranya telah mendekati 100. Dengan kondisi ini maka akan sulit menjadikan pemakaman sebagai Ruang Terbuka Hijau. 7. Ruang Terbuka Hijau lingkungan perumahan kecil Keterbatasan luas halaman dengan jalan lingkungan yang sempit, tidak menutup kemungkinan mewujudkan Ruang Terbuka Hijau. 8. Ruang Terbuka Hijau pada jalan lingkungan yang sempit Pada lingkungan-lingkungan perumahan kecil, dapat memanfaatkan sisa-sisa ruang untuk mewujudkan Ruang Terbuka Hijau. 9. Ruang Terbuka Hijau pada sempadan sungai Mewujudkan Ruang Terbuka Hijau pada sempadan sungai, disamping akan mewujudkan koridor hijau di sebuah kota, juga melindungi sungai di perkotaan dari kemungkinan gangguan terhadap kelestariannya. 10. Hutan Kota Hutan kota idealnya memiliki luas dalam satu hamparan minimal 2500 m2. Hutan kota daapat berbentuk jalur, mengelompok, dan menyebar. Sedangkan strukturnya dapat berupa hutan kota berstrata dua dan hutan kota berstrata banyak. Hutan kota berstrata dua adalah hutan kota yang memiliki dua tingkat tanaman, yaitu pohon dan rumput penutup tanah. Hutan kota berstrata banyak adalah hutan kota yang memililki beberapa tingkatan tanaman, mulai dari pohon,