Bentuk-Bentuk Ruang Terbuka Hijau

fasilitas olahrga. Standar luas taman ini adalah 0,3m2 per penduduk. 6. Ruang Terbuka Hijau pemakaman Pada umumnya pemakaman di kota-kota besar menggunakan berbagai elemen perkerasan sebagai bangunan taman, sehingga presentase building coverage ratio BCR menjadi sangat tinggi, beberapa diantaranya telah mendekati 100. Dengan kondisi ini maka akan sulit menjadikan pemakaman sebagai Ruang Terbuka Hijau. 7. Ruang Terbuka Hijau lingkungan perumahan kecil Keterbatasan luas halaman dengan jalan lingkungan yang sempit, tidak menutup kemungkinan mewujudkan Ruang Terbuka Hijau. 8. Ruang Terbuka Hijau pada jalan lingkungan yang sempit Pada lingkungan-lingkungan perumahan kecil, dapat memanfaatkan sisa-sisa ruang untuk mewujudkan Ruang Terbuka Hijau. 9. Ruang Terbuka Hijau pada sempadan sungai Mewujudkan Ruang Terbuka Hijau pada sempadan sungai, disamping akan mewujudkan koridor hijau di sebuah kota, juga melindungi sungai di perkotaan dari kemungkinan gangguan terhadap kelestariannya. 10. Hutan Kota Hutan kota idealnya memiliki luas dalam satu hamparan minimal 2500 m2. Hutan kota daapat berbentuk jalur, mengelompok, dan menyebar. Sedangkan strukturnya dapat berupa hutan kota berstrata dua dan hutan kota berstrata banyak. Hutan kota berstrata dua adalah hutan kota yang memiliki dua tingkat tanaman, yaitu pohon dan rumput penutup tanah. Hutan kota berstrata banyak adalah hutan kota yang memililki beberapa tingkatan tanaman, mulai dari pohon, perdu semak, liana, dan penutup tanah. Hutan kota semacam ini memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memlindungi tanah dari erosi, penyerapan air serta mereduksi polusi dan menyeimbangkan kelembaban udara serta menurunkan suhu udara di perkotaan. 10

f. Perubahan Ruang Terbuka Hijau

Pada dasarnya perubahan yaitu adanya perbedaan dari bentuk awal menjadi bentuk baru baik dari segi positif ataupun negatif. Contohnya perubahan yang positif yaitu adanya perbedaan dari cara membajak sawah yang dahulu memakai tenaga manusia dan prosesnya lambat, namun kini ditemukan tenaga mesin yang prosesnya lebih cepat. Sedangkan perubahan negatif yaitu perubahan yang menuju ke arah yang semakin memperburuk keadaan awal walaupun dengan adanya perubahan tersebut bisa menambah wawasan si pengguna. 11 Perubahan juga terjadi dalam berbagai aspek, salah satunya perubahan luasan lahan yaitu berupa lahan hijau atau Ruang Terbuka Hijau yang terjadi dalam jangka waktu atau periode tertentu. Dimana perubahan tersebut bisa mengarah ke arah yang lebih baik, tapi bisa juga sebaliknya.

g. Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Ruang Terbuka

Hijau Menurut Acha Sugandhy dan Rustam Hakim, terdapat 3 faktor yang dapat mempengaruhi perubahan wilayah hijau atau Ruang Terbuka Hijau : 1. Ekonomi Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau tampaknya masih mempunyai makna pelengkap atau penyempurna bagi 10 Ning Purnomohadi, h. 124 11 Nur Atikah Nasution, “Dampak Perubahan Pemanfaatan Tanah Situ Kuru Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 21 perkotaan sehingga pemanfaatan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau dianggap sebagai penambah estetika lingkungan. Lebih parah lagi, Ruang Terbuka Hijau dianggap sebagai cadangan untuk penggunaan lahan di masa mendatang. Hal ini mengakibatkan munculnya paradigma bahwa setiap saat Ruang Terbuka Hijau dapat diganti dengan penggunaan lain, yang dirasakan lebih menguntungkan secara ekonomis. Dimana penggunaan lahan berupa Ruang Terbuka Hijau di daerah perkotaan banyak dipengaruhi oleh mekanisme pasar sehingga banyak terjadi perubahan penggunaan lahan terbuka hijau menjadi area pertokoan, hotel, pompa bensin, restoran, serta lahan bisnis lainnya yang dirasa memiliki nilai ekonomis tinggi tanpa memperhatikan kondisi lingkungan dan dampak lingkungan yang ditimbulkan. 12 2. Pertambahan jumlah penduduk Faktor pendorong perubahan Ruang Terbuka Hijau salah satunya disebabkan karena bertambahnya jumlah penduduk, baik yang disebakan karena tingginya angka kelahiran, maupun urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Seorang sarjana lain mengartikan urbanisasi sebagai suatu proses, membawa bagian yang semakin besar dari penduduk suatu Negara untuk berdiam di pusat perkotaan. 13 Dengan bertambahnya penduduk pendatang atau urbanisasi, bagi mereka yang berpendapatan rendah dan kurangnya tingkat pendidikan, mendorong mereka untuk menduduki lahan Ruang Terbuka Hijau di wilayah Jabotabek. 12 Aca Sugandhy dan Rustam Hakim, Pembanguan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. II, h. 99 13 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: Rineka Cipta, 2009 Cet V, h. 246