Sejarah Berdiri Majelis Rasulullah SAW

Dikisahkan bahwa ketika Habib Munzir sudah duduk dan siap mengajar, para jamaah masih duduk santai sambil ngobrol, minum kopi dan merokok. Tetapi dengan berpegang teguh kepada cara dakwah gurunya, yakni mengajar dengan lemah lembut dan kasih sayang, ia tak membantah dan memaksa untuk segera memulai pengajian. Bahkan ia mempersilahkan mereka untuk merokok, minum kopi dan ngobrol sampai puas. M ereka tak jarang berkata, “santai dulu ya, Bib. Kita ngopi dulu, ngerokok dulu, sambil nunggu yang lain”. 6 Di saat banyaknya jamaah yang hadir pada majelis malam selasa tersebut, maka Habib Munzir mengambil lokasi di empat masjid besar dengan bergantian tiap minggunya. Masjid besar tersebut diantaranya Masjid Raya Al Munawar Pancoran Jakarta Selatan, Masjid Raya At- Taqwa di Pasar Minggu Jakarta Selatan, Masjid Raya At-Taubah Rawa Jati Jakarta Selatan, dan Ma‟had Darul Ishlah Pimpinan KH. Amir Hamzah di jalan Raya Buncit Kalibata Pulo. Namun dikarenakan semakin banyaknya jamaah yang hadir, sehingga apabila sering berpindah-pindah tempat kasihan dengan jamaah yang tidak memiliki kendaraan. Maka Habib Munzir memutuskan majelis malam selasa hanya di Masjid Raya Al Munawar Pancoran Jakarta Selatan. 7 Sejak pertama kali pindah ke Masjid Al Munawar, jamaah hanya berkisar separuh dari ruangan Masjid. Kemudian Habib Munzir berucap kepada jamaah, “Jamaah semakin banyak. Setelah setengah dari Masjid 6 M. Guntur dan Tim Majelis Rasulullah, Habib Munzir: Menanam Cinta untuk Para Kekasih Rasulullah, Jakarta: QultumMedia, 2013, h. 29. 7 www.majelisrasulullah.org , Diunduh pada tanggal 18 Juli 2016 jam 07.17 item, biografi majelis rasulullah. ini, nanti mereka akan memenuhi Masjid, kemudian sampai keluar Masjid. Insya Allah”. 8 Ternyata doanya tersebut diijabah oleh Allah, jamaah semakin banyak dan majelis ini pun memerlukan nama untuk kepentingan surat-menyurat, izin serta undangan dan lain sebagainya. Kemudian ada yang memberikan saran kepadanya untuk menamakan majelisnya dengan nama Majelis Habib Munzir, beliau pun tidak menyetujuinya. Dengan spontan beliau berkata, ”Majelis Rasulullah saja, kan hakikatnya setiap majelis itu mengajarkan ajaran Rasulullah SAW”. Kemudian disepakati majelis tersebut bernama Majelis Rasulullah SAW. 9 Sebenarnya Habib Munzir mengambil nama Majelis Rasulullah SAW bukan berdasarkan kaidah tata bahasa Arab yang benar. Ia menghindari persepsi yang salah dari masyarakat awam. Secara kaidah bahasa Arab yang benar ialah Majelis Rasulillah, tetapi masyarakat yang saat itu menjadi jamaahnya kebanyakan dari kalangan awam. Dikhawatirkan kalau memakai kata Rasulillah persepsi mereka bahwa ini adalah Majelis Nabi baru, karena yang mereka tahu hanyalah Rasulullah SAW sebagai Nabi terakhir. 10 Hingga kini majelis malam selasa yang menjadi awal mula lahirnya nama Majelis Rasulullah SAW tetap berlangsung hingga sekarang. Banyak majelis di Malam lain yang Majelis Rasulullah SAW buat, tetapi majelis malam selasa tetap ada dan bahkan menjadi majelis induk. Kini 8 M. Guntur dan Tim Majelis Rasulullah, Habib Munzir: Menanam Cinta untuk Para Kekasih Rasulullah, h. 29. 9 www.majelisrasulullah.org , Diunduh pada tanggal 18 Juli 2016 jam 07.17 item, biografi majelis rasulullah. 10 M. Guntur dan Tim Majelis Rasulullah, Habib Munzir: Menanam Cinta untuk Para Kekasih Rasulullah, h. 30-31. jamaah berkisar 10.000 yang hadir pada majelis tersebut setiap minggunya. 11

B. Visi dan Misi

Visi dari Majelis Rasulullah SAW yaitu mengajak masyarakat secara umum untuk dapat mengenal secara menyeluruh sosok Kemuliaan dan Keagungan Rasulullah SAW, yang dengan mengenalnya akan bangkitlah kecintaan kepada beliau SAW, bangkitlah kecintaan kepada sunnah- sunnah-nya SAW dan menjadikan Rasulullah SAW sebagai idola, sebagai contoh dan sebagai sandaran, hingga terciptalah masyarakat yang Nabawi. Dakwah adalah Misi utama dari seluruh aktifitas kegiatan yang dilakukan oleh “MAJELIS RASULULLAH SAW” dan dakwah tersebut selalu diperluas serta bervariatif yang kesemuanya itu untuk memberikan pilihan atau kemudahan kepada masyarakat luas pada umumnya dan para pemuda serta pemudi khususnya sehingga mereka dapat menerima penyampaian dakwah yang dilakukan oleh “MAJELIS RASULULLAH SAW”. 12 C. Struktur Kepengurusan Dewan Kehormatan : Habib Umar bin Hafidh Dewan Syuro Ketua : Habib Mukhsin bin Idrus Al Hamid Wakil Bidang Dakwah : Habib Nabiel bin Fuad Al Musawa Wakil Bidang Kewirausahaan : Habib Ahmad Al Bahar Dewan Pengurus Pusat 11 www.majelisrasulullah.org , Diunduh pada tanggal 18 Juli 2016 jam 07.17 item, biografi majelis rasulullah. 12 Dokumentasi Majelis Rasulullah SAW Ketua Dewan Guru : Habib Ja‟far bin Baqir Al Athas Wakil Ketua Dewan Guru : Habib Alwi Al Habsyi Ketua Pengurus Harian : Habib Baqir bin Alwi bin Yahya Sekretaris Umum : Muhammad Syukron Makmun Wakil Sekretaris 1 : Muhammad Ainiy Wakil Sekretaris 2 : Muhammad Thohir Bendahara Umum : Habib Ramzi bin Fuad Al Musawa Wakil Bendahawa Umum : Fauzan Hakim Ketua Pengelolaan Aset : Sumardin Wakil Ketua Pengeolaan Aset : Adhi Humas Bidang Umum : Habib Muhammad bin Alwi Al Kaf Humas Bidang Keagamaan : Ust. Ahmad Afif Abdullah Ketua Koordinator Multimedia : Ashadi Perwira Desain Grafis Opt. Video : Nurul Hidayatullah Cameraman : Mahfudz Juru Tulis Materi Ceramah : Abdul Rojak Dokumentasi Database File VA : Fauzan Romhdoni Duplicator VA 13 : Alan Ketua KTU 14 : Nasrullah Wakil Ketua KTU : Baihaqi Ketua PPMRS : Hikmah Projectorman : Daud Ketua Tim Hadroh : Muhammad Qolby 13 Video atau Audio 14 Koordinator Teknis Umum Wakil Ketua Tim Hadroh : Muhammad Ali Driver : Komaruzaman Ari Staff Rumah Tangga Markaz : Fadhli – Munawwir 15

D. Kantor Sekertariat

MARKAS MAJELIS RASULULLAH SAW Jl.Cikoko barat V Rt.0305 No.66 Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan – 12770. Telp.021-7986709.

E. Program-program

Sejak awal berdirinya MR konsen pada dakwah dan pengajian secara langsung dengan membahas berbagai disiplin ilmu agama, namun di tengah perkembangan dakwah MR yang dinamis, tercetus beberapa program diantaranya: program pengajian, program sosial, program kewirausahaan dan program dakwah virtual. 1. Program Pengajian atau Majelis Pengajian Malam Selasa merupakan program majelis rutin mingguan yang berperan sebagai induk karena menjadi awal munculnya pengajian MR pada malam-malam lain. Pengajian tersebut berlangsung pada pukul 20.15 sd 22.00 WIB yang bertempat di Masjid Al Munawar Pancoran, Jakarta Selatan. Acara pengajian diawali dengan membaca Maulid atau Sejarah Nabi Muhammad SAW dengan diiringi tabuhan Hadroh. Kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama dengan pembahasan kitab Hadits dan Fiqih yang 15 Dokumentasi Majelis Rasulullah SAW disampaikan oleh Habib Munzir atau Dewan Pengajar MR. Biasanya hadits atau kitab yang akan dibahas diperbayak foto copy kemudian didistribusikan kepada jamaah. Acara diakhiri dengan dzikir dan doa penutup. Selain Majelis Malam Selasa, ada Majelis Malam Jumat merupakan majelis rutin kedua MR. Pengajian tersebut menetap di Gedung Dalail Khoirat, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Secara umum waktu dan runtutan acara pada majelis ini sama seperti acara pada malam selasa. Yang membedakan hanya tidak adanya distribusi lembaran hadits sebab ceramah agama yang disampaikan sebagai perluasan dari pembahasan hadits pada malam selasa. Majelis Keliling juga merupakan majelis yang diadakan MR pada hari-hari lain selain malam selasa dan malam jumat. Pengajian tersebut biasanya diadakan karena adanya undangan dari masyarakat atau majelis lain. Secara teknis, waktu runtutan acara sama seperti pada malam jumat. Yang membedakan pada majelis malam minggu selepas acara majelis selesai, dilanjutkan dengan ziarah kubur ke makam ulama-ulama di sekitar Jakarta. Selain acara rutin mingguan yang diadakan MR, ada majelis rutin tahunan yang diadakan yang biasa disebut dengan Event Akbar atau Tabligh Akbar. Majelis ini merupakan kegiatan MR yang diadakan dalam rangka memperingati hari-hari besar Islam atau pada momen tertentu. Seperti Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan pada pagi hari pukul 07.00 sd 09.00 WIB di Lapangan