Metode Penelitian Pendekatan Penelitian

Stainback, dalam obeservasi partisipatif peneliti mengamati hal-hal yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan mereka. 13 Penelitian ini mengkhususkan observasi partisipatif ke dalam bentuk partisipasi lengkap complete participation. Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap segala kegiatan yang dilakukan sumber data. 14 Peneliti pada penelitian ini masih menjadi jamaah aktif yang rutin hadir di Majelis Rasulullah SAW selama kurang lebih 6 tahun hingga sekarang dan mengalami masa kepemimpinan Habib Munzir sebagai pendiri serta masa setelah wafatnya Habib Munzir yakni Dewan Syuro. Alasan peneliti menggunakan pengamatan ini ialah pertama untuk memperoleh pandangan secara menyeluruh tentang gejala yang diteliti, kedua menemukan hal-hal yang tidak terkungkap dalam wawancara, ketiga menemukan hal yang di luar dari persepsi narasumber wawancara, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif dan keempat untuk memperkaya data penelitian dengan menjelaskan perasaan suasana situasi dan kondisi sosial yang diteliti. Objek pengamatan dalam penelitian ini seperti yang dikemukakan Spradley ialah sebagai situasi sosial. 15 Objek tersebut terdiri dari tiga komponen yaitu place, tempat berlangsungnya aktivitas dalam situasi sosial yakni dalam penelitian ini Majelis Rasulullah SAW di Masjid Al Munawar. Actor, orang atau pelaku yang melakukan aktivitas tertentu 13 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods, h. 310. 14 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods, h. 312. 15 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods, h. 313. yakni Dewan Syuro, Dewan Guru, Staff, Crew atau panitia dan Jamaah Majelis Rasulullah SAW. Activity kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku dalam situasi sosial yang sedang berlangsung yakni tindakan- tindakan yang dilakukan para pelaku dalam Majelis Rasulullah SAW.

2. Wawancara Mendalam

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. 16 Wawancara menurut Esterberg 2002 merupakan pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat digambarkan makna dalam topik tertentu. 17 Wawancara juga sebagai teknik pelengkap dalam proses mengumpulkan data penelitian setelah observasi untuk mengetahui lebih mendalam tentang partisipan atau situasi dan fenomena yang hendak diteliti. Bahkan lebih dari itu, Esterberg 2002 juga mengatakan bahwa wawancara merupakan hatinya penelitan sosial. Bila kita melihat penelitian ilmu sosial, maka akan dapat ditemui wawancara menjadi dasar dalam penelitian tersebut. 18 Dalam penelitian ini, jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara semiterstruktur semistructure interview yakni tidak menggunakan pertanyaan tertulis dan tidak menggunakan jawaban sebagai alternatif yang digunakan ketika bertanya kepada narasumber seperti pada wawancara terstruktur. 19 Peneliti dalam wawancara ini 16 Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 100. 17 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods, h. 316. 18 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods, h. 317. 19 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods, h. 318.