telah membuat atau merumuskan kerangka dan garis besar pokok- pokok yang akan ditanyakan, meskipun tidak ditanyakan secara
berurutan. Pokok-pokok wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar
pokok-pokok yang direncanakan dapat seluruhnya tercakup.
20
Pada penelitian ini, narasumber yang akan diwawancarai adalah orang-orang yang mengalami periode kepemimpinan Habib Munzir
dan Dewan Syuro. Pertama ialah Muhammad Syukron Makmun selaku tim inti pada masa Habib Munzir dan sebagai salah satu bagian Dewan
Pengurus Pusat pada masa Dewan Syuro. Habib Muhammad Al Kaff dan Nurul Hidayat selaku bagian lain dari Dewan Pengurus Pusat.
Dalam prosesnya, alat-alat yang digunakan dalam wawancara ialah buku catatan untuk mencatat poin yang disampaikan oleh narasumber
dan tape recorder untuk merekam percakapan agar tidak terlewatkan yang sebelumnya sudah diberikan izin oleh sumber data untuk
menggunakannya.
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan suatu kejadian atau peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berupa tulisan, gambar, video, atau
karya-karya monumental
dari seseorang.
21
Penggunaan data
dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan data-data tentang berbagai hal yang
berhubungan dengan objek yang diteliti yakni Majelis Rasulullah
20
Soehartono, Metode Penelitian Sosial, h. 67.
21
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods, h. 326.
SAW. Dokumentasi tersebut bersumber dari buku-buku, artikel, situs milik Majelis Rasulullah SAW, Wikipedia, youtube, dan media-media
online serta VCD dan DVD ceramah ataupun perjalanan dakwah Majelis Rasulullah SAW.
8. Teknik Analisis Data
Menurut Patton seperti yang dikutip oleh Moleong, bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu
pola, mengkategorikan pola dan memberikan uraian dasar dari katergori- kategori tersebut.
22
Pengertian tersebut memberikan gambaran tentang betapa pentingnya kadudukan analisis data dilihat dari segi tujuan penelitian serta
untuk menemukan teori dari data tersebut sebagai prinsip pokok dari penelitian kualitatif.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan prosedur analisis yang dikemukakan oleh Strauss dan Corbin dengan tiga jenis
pengkodean utama, yaitu:
23
A. Pengodean Terbuka Open Coding
Pengodean terbuka merupakan bagian analisis berhubungan dengan penamaan dan pengkategorian suatu fenomena melalui pegujian data
sacara detail dan teliti. Selama proses pengodean terbuka, data dipecah ke dalam bagian-bagian yang terpisah. Kemudian diuji secara cermat,
dibandingkan persamaan ataupun perbedaanya dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tercermin dalam data.
22
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, h. 103.
23
Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data, penerjemah Shodiq dan Imam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2003, h. 55-156.
Proses dalam pengodean terbuka dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, memberikan pelabelan pada fenomena. Yakni menguraikan dan
mengonseptualisasikan dalam hasil data observasi, transkip wawancara, ataupun dokumentasi baik itu berupa kalimat, paragraf, insiden, ide, atau
peristiwa, menjadi sebuah konsep yang mewakili suatu fenomena. Kedua, menemukan kategori-kategori setelah mengidentifikasi fenomena dalam
data. Mengelompokkan konsep yang sangat banyak menjadi satu kesatuan yang memiliki keterhubungan makna yang bisa disebut pengkategorian.
Ketiga, pemberian nama sebuah kategori yang berikan oleh peneliti. Nama yang dipilih ialah nama yang logis berhubungan dengan data yang
mewakilinya. Pengkategorian tersebut juga tidak terlepas dari teori yang digunakan peneliti dalam penelitian.
B. Pengodean Berporos Axial Coding
Pengodean berporos merupakan seperangkat prosedur penempatan data kembali dengan cara-cara baru setelah pengodean terbuka, membuat
dimensi hubungan antara kategori dan subkategori berdasarkan kondisi kausal yang memunculkannya. Teori substantif muncul melalui pengujian
adanya persamaan dan perbedaan dalam tata hubungan tersebut. Pengodean berporos pada umumnya menyederhanakan kategori-kategori
yang kompleks
menjadi dimensi-dimensi
untuk mempermudah
mengaitkan dengan teori substantif yang digunakan.
C. Pengodean Berpilih Selective Coding
Pengodean berpilih juga merupakan proses pemilihan kategori inti, pengaitan kategori inti terhadap kategori lainnya secara sistematis,