Program Sosial GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS DATA
penting mengingat MR berpusat di Ibukota DKI Jakarta yang umumnya masyarakat
bersifat heterogen.
Langkah tersebut
diambil untuk
mempertahankan eksistensi sistem MR dan memberi gambaran pada publik bahawasanya MR merupakan sebuah komunitas yang bisa menyesuaikan diri
dengan lingkungan. Selain itu untuk menepis wacana islamofobia
16
yang berkembang di Negara Barat dimana Islam mendapat diskriminasi terutama
komunitas-komunitas Islam. Untuk mempertahankan eksistensinya, MR bertransformasi pada praktek
dakwah yang lebih modern dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Sebagai sebuah landasan dalam hal ini terdapat pada Al Qur‟an surat Al Ra‟d
ayat 11:
Artinya:
Bagi manusia
ada malaikat-malaikat
yang selalu
mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada
yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung selain Dia. QS Al
Ra‟d [13]: 11 Inti dari ayat tersebut ialah pada kalimat “sesungguhnya Allah tidak
merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. Keadaan yang dimaksud disini salah satunya adalah
16
Islamofobia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka dan diskriminasi pada Islam dan Muslim orang-orang Islam. Istilah itu sudah ada sejak 1980-an, tetapi menjadi
lebih popular setelah peristiwa serangan 11 September 2001. Pada tahun 1997 Runnymede Trust seorang Inggris mendefinisikan islamofobia sebagai rasa takut dan kebencian terhadap Islam.
Tuhan tidak akan merubah keadaan mereka selama mereka tidak merubah sebab-sebab kemunduran mereka.
17
Jadi, Islam pun memiliki nilai yang secara universal mengajarkan umatnya untuk senantiasa berubah kearah yang lebih
baik transformatif. Sebagaimana diketahui bahwa pada awal periode kepemimpinan Habib Munzir, MR masih bersifat majelis tradisional di mana
di dalamnya hanya berfokus pada praktek keagamaan yaitu pengajian rutin yang diadakan setiap malam selasa. Penggunaan perkembangan teknologi
seperti website dan media sosial belum dimaksimalkan sebagaimana yang dilakukan pada peride sekarang yaitu periode Dewan Syuro.
Peneliti mencatat beberapa tranformasi yang dilakukan sistem MR dari periode kepemimpinan Habib Munzir hingga periode Dewan Syuro. Di
antaranya: 1 tranformasi dalam aspek internal organisasi; 2 transformasi dalam bidang dakwah; 3 transformasi dalam bidang sosial; dan 4
transformasi dalam bidang kewirausahaan.