lama sekolah paling besar memengaruhi ketahanan pangan sehingga program wajib belajar 9 tahun perlu diwujudkan. Bukti empiris menunjukkan semakin
lama rata-rata lama sekolah maka jumlah rumah tangga rawan pangan akan semakin berkurang.
3. Peningkatan produksi padi perlu dilakukan, mengingat komoditi padi masih merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat Jawa Timur. Peningkatan ini
dapat dilakukan melalui revitalisasi pertanian yaitu menempatkan kembali arti penting sektor pertanian melalui peningkatan kinerja sektor pertanian yang
dapat dicapai melalui riset dan pengembangan di bidang pertanian. 4. Pemerintah baik pusat maupun daerah hedaknya mengalokasikan anggaran
belanja untuk pembangunan infrastruktur jalan dan pasar sehingga dapat meningkatkan kemudahan dalam akses pangan.
5. Pemerintah daerah hendaknya kembali menggalakkan program keluarga berencana untuk mengurangi pertambahan jumlah penduduk yang semakin
besar dan penerapan standar umur minimal pernikahan.
6.3 Saran Penelitian Lanjutan
1. Perluasan cakupan penelitian tentang ketahanan pangan perlu dilakukan sehingga dapat memiliki gambaran tentang kondisi ketahanan pangan di
Indonesia khususnya wilayah kepulauan yang masih banyak terdeteksi rawan pangan.
2. Klasifikasi status ketahanan pangan rumah tangga pada penelitian ini baru memasukkan kecukupan kalori bagi tiap penduduk. Untuk selanjutnya dapat
memasukkan variabel lain seperti protein baik hewani maupun nabati agar ketahanan pangan tidak hanya berorientasi kepada kebutuhan kalori tetapi juga
zat gizi lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Abebaw D, Fentie Y, Kassa B. 2010. The impact of a food security program on household food consumption in Northwestern Ethiopia : A matching
estimator approach. Food Policy 35: 286-293. Ariani M. 2004. Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan dan Gizi. Bogor :
ICASERD Working Paper No. 67. Arifin B. 2005. Ekonomi Kelembagaan Pangan. Jakarta: Pustaka LP3ES.
Ariningsih E, Rachman HPS. 2008. Strategi Peningkatan Ketahanan Pangan
Rumah Tangga Rawan Pangan. Analisis Kebijakan Pertanian Vol 6 3 : 239-255.
As-syakur. 2006. Modul Pengenalan Arc View untuk Dasar Analisis Sistem Informasi Geografi. Denpasar.
Azwar A. 2004. Aspek Kesehatan dan Gizi dalam Ketahanan Pangan. Dalam: Prosiding Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII “Ketahanan Pangan
dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi”. BPS, Departemen Kesehatan, Badan POM, Bappenas, Departemen Pertanian dan Ristek,
Jakarta.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2005. Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi. Jakarta : BPS.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2008. Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi. Jakarta : BPS.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2009. Jawa Timur Dalam Angka 2008. Surabaya : BPS.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Produk Domestik Regional Bruto 2009. Jakarta : BPS.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Statistik Tanaman Pangan. Jakarta: BPS. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2008. Data dan Informasi Kemiskinan. Jakarta: BPS.
[BPS] Badan Pusat Statistik 2002-2009. Data dan Informasi Kemiskinan. Jakarta:
BPS. [Bulog] Badan Urusan Logistik. 1997. 30 Tahun Peran Bulog dalam Ketahanan
Pangan. Jakarta: Bulog.
Baltagi BH. 2005. Econometrics Analysis of Panel Data 3
rd
Edition. Chicester: John Wiley Sons. Ltd.
Bogale A, Shimelis A. 2009. Household Level Determinants of Food Insecurity in Rural Areas of Dire Dawa, Eastern Ethiopia. African Journal of Food
Agriculture Nutrition and Development 9 : 1914-1926. Braun JV. 1995. Employment for Poverty Reduction and Food Security.
Washington DC: International Food Policy Research Institute. Deaton A, Muellbauer J. 1980a. Economics and Consumer Behaviour. Cambridge
University Press. Deaton A, Muellbauer J.1980b. An Almost Ideal Demand System. The American
Economic Review 703 : 312-326. Demeke AB, Zeller M. 2010. Impact of Rainfall Shock on Smallholders Food
Security and Vulnerability in Rural Ethiopia : Learning from Household Panel Data. http : Econpapers.repec.orgpaperagsuhohdp. [16 Desember
2010].
Dewan Ketahanan Pangan. 2009. Panduan Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Indonesia. Jakarta: Sekretariat Dewan Ketahanan
Pangan-BKP Deptan. Dewan Ketahanan Pangan. 2009. Peta Analisis Akses Pangan Pedesaan. Jakarta:
Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan- BKP Deptan. Dewan Ketahanan Pangan. 2009. Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan
Indonesia. Jakarta: Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan- BKP Deptan. Dewan Ketahanan Pangan. 2005. Peta Kerawanan Pangan Indonesia. Jakarta:
Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan- BKP Deptan. Drukker DM. 2003. Testing for Serial Correlation in Linear Panel-Data Models.
The Stata Journal 3 2 : 168-177. FAO, 1996. Food Security; Some Macroeconomic Dimensions The State of Food
and Agriculture. Rome : FAO. FAO. 2010. Food Insecurity and Vulnerability Information and Mapping Systems,
FAO-FIVIMS. http: www.fivims.org
[16 Desember 2010] Garrett JL, Ruel MT. 1999. Are Determinants of Rural and Urban Food Security
and Nutritional Status Different? Some Insights from Mozambique. World Development 27:1955-1975
Greene WH. 2002. Econometric Analysis. New Jersey : Prentice Hall.
Hardono SG, Kariyasa IK. 2006. Ketahanan Pangan dan Pembangunan Masyarakat dalam Kerangka Desentralisasi : Kasus Jawa Timur. Jakarta :
Kerjasama Biro Penelitian Biro Perencanaan, Departemen Pertanian dan UNESCAP-CAPSA.
Hishamunda N, Ridler NB. 2006. Farming fish for profits: A small step towardsfood security in sub-Saharan Africa. Food Policy 31 : 401–414.
Hosmer DW, Lemeshow S. 2000. Applied Logistic Regression. Canada : John Wiley and Sons, Inc.
Ilham N, Sinaga BM. 2007. Pengggunaan Pangsa Pengeluaran Pangan Sebagai Indikator Ketahanan Pangan. Jurnal Sosial Ekonomi dan Agribisnis 7 3:
269-277. Ilham N. 2006. Efektivitas Kebijakan Harga Pangan terhadap Ketahanan Pangan
dan Dampaknya pada Stabilitas Ekonomi Makro. [disertasi]. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Irawan B. 2002. Elastisitas Konsumsi Kalori dan Protein di Tingkat Rumah Tangga. Jurnal Agro Ekonomi 20 1: 25-47.
Juanda, B. 2009. Ekonometrika Pemodelan dan Pendugaan. Bogor : IPB Press. Kahar M. 2010. Pola Konsumsi Makanan dan Non Makanan di Provinsi Banten.
[Tesis]. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Makrifah SA. 2010. Analisis Pengelolaan Keuangan Daerah dan Dampaknya
terhadap Pembangunan Ekonomi Provinsi Jawa Timur. [Tesis]. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Mallick D, Rafi M. 2010. Are Female-Headed Households More Food Insecure? Evidence from Bangladesh. World Development 38 : 593-605.
Mas-Colell A. 1995. Microeconomic Theory. Oxford University Press, Inc. Moeloek F.A. 1999. Gizi Sebagai Basis Pengembangan Sumber daya Manusia
Menuju Indonesia Sehat 2000. Dalam Pengembangan Gizi dan Pangan dari Perspektif Kemandirian Lokal. Jakarta : Persatuan Peminat Pangan dan Gizi
dan Center for Regional Resources Development and Community Empowerment.
Maxwell S and Frankenberger TR., 1992. Household Food Security : Concepts, Indicators, Measurements A technical Review. Newyork : UNICEF and
IFAD.
Maxwell D et al. 2000. Urban Livelihoods and Food and Nutrition Security, in Greater Accra Ghana. Research Report No. 112. Washington DC : IFPRI.
Nicholson W. 1995. Teori Mikroekonomi : Prinsip Dasar dan Perluasan. Jakarta: Binarupa Aksara.
Nicholson W. 2002. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Nord M. 2000. Does It Cost Less to Live in Rural Areas? Evidence from New Data on Food Security and Hunger. Rural Sociology 65 : 104-125.
Rachman HPS. 2004. Indikator Penentu, Karakteristik, dan Kelembagaan Jaringan Deteksi Dini Tentang Kerawanan Pangan. ICASERD
WORKING PAPER No. 46. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Departemen Pertanian.
Rindayati W. 2009. Dampak desentralisasi fiscal terhadap kemiskinan dan ketahanan pangan di wilayah Provinsi Jawa Barat. [disertasi]. Bogor :
Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Saliem HP, Lokollo EM, Ariani M, Purwantini TB, Marisa Y. 2001. Analisis
ketahanan pangan tingkat rumah tangga dan regional. Laporan hasil penelitian. Bogor : Pusat Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.
Saliem HP et al. 2005. Analisis Diversifikasi Usaha Rumah Tangga dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Penanggulangan Kemiskinan. Laporan
hasil penelitian. Bogor : Pusat Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Sen AK. 1981. Poverty and Famines : An Essay on Entletements and Deprivation
Basil Blackwell, Oxford. Simatupang P. 1999. Toward Sustainable Food Security : The need for new
paradigm. Makalah disampaikan dalam Seminar on Agricultural Sector During the Turbulence of Economic Crisis : Lessons and Future Directions.
Bogor : CASER, AARD.
Simatupang P., Fleming, E. 2000. Policy Priorities to Improve Nutritional Status and Food Security in Southwest Pacific Island Countries. Di dalam : Food
Security in Southwest Pacific Island Countries. Proceeding of a workshop held in Sydney, Australia. 12-13 Desember 2000. Bogor : CGPRT Centre.
Hlm : 123-144.
Siregar H. 2009. Makro-Mikro Pembangunan : Kumpulan Makalah dan Esai. Bogor : IPB Press.
Soehardjo LJ, Harper BJ, Deaton dan Driskel JA. 1986. Pangan, Gizi dan Pertanian. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
Stiglitz JE. 2000. Economics of the Public Sektor. Third Ed. New York : W.W. Norton Company.
Sudiman H. 2008. Tantangan Litbang Lintas Disiplin dalam Penanggulangan Masalah Kemiskinan, Kelaparan dan Gizi Kurang di Indonesia. Di Dalam :
Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Gizi Masyarakat. Jakarta, 15 Jan 2008. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen
Kesehatan. hlm 1-59.
Sulaeman Y. 2005. Mudah Belajar Arc View GIS 3.x Petunjuk Praktis Untuk Pemula. Bogor : Balai Penelitian Tanah Puslitbang Tanah dan Agroklimat
Departemen Pertanian.
Tiawon H, Nugroho BA, Mustadjab MM. 2008. Kajian Pola Konsumsi Pangan di Kalimantan Tengah dalam upaya Peningkatan Ketahanan Pangan. Agritek
16 : 2036-2053. Todaro MP. 2006. Pembangunan Ekonomi Jilid 1 dan 2 edisi ke-9. Jakarta :
Erlangga.
LAMPIRAN
Halaman ini sengaja dikosongkan
Lampiran 1 Rata-rata konsumsi kalori perkapita di Provinsi Jawa Timur kkal
Sumber : BPS, diolah
2002 2005
2008 Kabupaten
01 Pacitan 1.943,53
2.162,09 1918,07
02 Ponorogo 1.980,44
1.760,68 2015,83
03 Trenggalek 1.948,95
2.193,79 1954,58
04 Tulungagung 1.919,68
2.259,84 1918,83
05 Blitar 1.821,17
1.839,15 1894,85
06 Kediri 2.090,38
1.753,16 1706,23
07 Malang 1.830,55
1.910,06 1819,7
08 Lumajang 1.968,48
2.049,73 1890,7
09 Jember 1.874,24
1.797,71 1966,32
10 Banyuwangi 1.994,25
1.949,85 1908,2
11 Bondowoso 1.766,02
1.835,40 2018,71
12 Situbondo 1.733,80
1.751,19 2022,84
13 Probolinggo 2.158,68
2.066,38 1953,27
14 Pasuruan 2.027,17
2.046,59 1905,59
15 Sidoarjo 2.277,71 2.070,88
1975,86 16 Mojokerto
2.039,01 1.958,71
2009,39 17 Jombang
1.976,91 2.071,43
1925,56 18 Nganjuk
2.121,19 1.931,59
1942,23 19 Madiun
1.878,08 1.982,24
1917,07 20 Magetan 2.239,17
1.877,10 1728,86
21 Ngawi 2.105,40
1.874,28 1975,39
22 Bojonegoro 1.893,48
2.094,05 1933,96
23 Tuban 1.675,37
1.962,53 1999,59
24 Lamongan 1.626,85
2.183,98 1942,51
25 Gresik 1.970,75
2.122,09 1858,88
26 Bangkalan 1.554,48
1.960,60 2069,69
27 Sampang 2.200,36 2.152,11
1979,6 28 Pamekasan 2.057,21
2.121,88 1779,4
29 Sumenep 1.692,30
1.742,72 1848,81
Kota 71 Kediri
1.830,47 2.341,73
1.805,01 72 Blitar
2.030,27 2.069,89
1.641,72 73 Malang
1.825,95 2.103,91
1.924,92 74 Probolinggo 1.400,89
1.997,11 1.920,92
75 Pasuruan 1.282,74
2.502,87 1.847,48
76 Mojokerto 2.185,00
2.313,49 1.883,93
77 Madiun 1.572,32
2.626,28 1.687,09
78 Surabaya 1.757,94
2.068,29 1.817,31
79 Batu 2.336,86
2.486,02 2.009,54
1920,83 1.995,08
1.908,35 234,61
211,16 99,13
KabupatenKota
Jawa Timur Standar Deviasi
Lampiran 2. Rata-rata konsumsi protein perkapita di Provinsi Jawa Timur gram
Sumber : BPS, diolah
2002 2005
2008 Kabupaten
01 Pacitan 50,99
56,04 46,99
02 Ponorogo 48,34
46,64 51,30
03 Trenggalek 46,80
57,02 49,90
04 Tulungagung 50,83
62,50 53,12
05 Blitar 46,54
48,21 50,15
06 Kediri 55,89
46,84 45,58
07 Malang 49,18
52,19 50,62
08 Lumajang 53,29
56,69 52,79
09 Jember 49,05
49,68 56,29
10 Banyuwangi 53,68
55,27 53,98
11 Bondowoso 49,83
48,91 57,02
12 Situbondo 49,97
51,15 56,36
13 Probolinggo 60,23
57,83 53,55
14 Pasuruan 55,83
57,25 54,81
15 Sidoarjo 68,12 58,93
59,55 16 Mojokerto
57,33 53,77
56,74 17 Jombang
55,57 58,58
54,90 18 Nganjuk
58,80 55,48
55,25 19 Madiun
51,47 58,97
54,17 20 Magetan 61,60
51,89 47,47
21 Ngawi 58,04
53,55 54,65
22 Bojonegoro 48,13
55,61 51,01
23 Tuban 48,36
55,93 58,63
24 Lamongan 48,50
65,78 58,54
25 Gresik 60,30
61,96 55,21
26 Bangkalan 44,61
60,29 62,38
27 Sampang 61,18 65,47
58,56 28 Pamekasan 52,86
56,59 50,25
29 Sumenep 49,28
51,34 54,94
Kota 71 Kediri
52,00 65,03
56,10 72 Blitar
55,88 58,89
46,44 73 Malang
52,19 64,32
60,96 74 Probolinggo 41,69
57,80 56,06
75 Pasuruan 33,41
71,84 55,19
76 Mojokerto 68,84
71,68 60,56
77 Madiun 43,34
83,74 49,95
78 Surabaya 52,47
65,58 57,17
79 Batu 62,68
79,46 56,05
53,12 56,71
54,49 7,07
8,26 4,10
KabupatenKota
Jawa Timur Standar Deviasi
Lampiran 3 Produksi padi di Provinsi Jawa Timur ton
Sumber : BPS
2002 2005
2008 01 Pacitan
108.504 129.077
137.903 02 Ponorogo
318.725 322.379
398.225 03 Trenggalek
120.082 108.673
136.704 04 Tulungagung
210.255 230.247
261.908 05 Blitar
216.720 223.030
255.273 06 Kediri
300.564 324.681
304.154 07 Malang
313.793 334.838
416.396 08 Lumajang
313.519 348.569
375.280 09 Jember
688.123 703.948
775.613 10 Banyuwangi
611.074 583.016
644.809 11 Bondowoso
266.012 250.883
286.984 12 Situbondo
145.575 179.005
201.898 13 Probolinggo
229.728 245.017
253.615 14 Pasuruan
406.479 432.846
487.554 15 Sidoarjo 169.832
154.226 175.867
16 Mojokerto 239.871
243.737 288.246
17 Jombang 335.169
331.477 409.156
18 Nganjuk 354.266
385.690 437.901
19 Madiun 315.106
333.342 398.644
20 Magetan 186.104 203.109
222.836 21 Ngawi
513.618 523.888
592.565 22 Bojonegoro
487.027 536.651
693.972 23 Tuban
392.087 386.922
434.454 24 Lamongan
637.867 643.582
798.703 25 Gresik
295.957 265.420
301.649 26 Bangkalan
181.229 178.364
221.891 27 Sampang 150.495
117.601 197.639
28 Pamekasan 92.377 75.610
126.000 29 Sumenep
117.809 130.283
153.499 Kota
71 Kediri 9.122
7.803 9.435
72 Blitar 7.919
6.538 10.257
73 Malang 12.381
13.897 9.953
74 Probolinggo 8.335 9.517
8.095 75 Pasuruan
16.704 14.807
15.409 76 Mojokerto
4.758 4.379
4.474 77 Madiun
13.640 12.842
12.897 78 Surabaya
9.383 6.064
8.149 79 Batu
3.668 5.307
6.766 8.803.877
9.007.265 10.474.773
KabupatenKota
Jawa Timur
Lampiran 4 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Provinsi Jawa Timur milyar rupiah
Sumber : BPS
2002 2005
2008 1
Pacitan 1.098,75
1.213,21 1.404,49
2 Ponorogo
2.398,27 2.716,92
3.193,23 3
Trenggalek 1.641,87
1.838,30 2.133,86
4 Tulungagung
5.254,64 6.224,24
7.390,77 5
Blitar 3.943,79
4.608,46 5.421,60
6 Kediri
5.128,94 5.762,97
6.623,72 7
Malang 10.207,40
11.745,92 13.881,46
8 Lumajang
4.451,40 5.119,74
5.962,35 9
Jember 7.627,51
8.863,66 10.537,80
10 Banyuwangi
7.757,06 9.025,14
10.708,54 11
Bondowoso 1.621,85
1.849,07 2.166,93
12 Situbondo
2.487,71 2.901,35
3.384,32 13
Probolinggo 4.752,48
5.450,39 6.432,25
14 Pasuruan
4.651,21 5.413,65
6.471,47 15
Sidoarjo 18.556,36
22.179,37 25.939,21
16 Mojokerto
4.296,06 5.070,70
5.932,22 17
Jombang 4.363,33
5.077,85 6.028,39
18 Nganjuk
3.379,39 3.956,46
4.717,98 19
Madiun 1.982,86
2.223,88 2.538,01
20 Magetan
2.298,03 2.615,43
3.037,48 21
Ngawi 2.209,80
2.491,45 2.904,62
22 Bojonegoro
4.171,29 5.140,70
7.255,78 23
Tuban 4.437,07
5.161,45 6.281,09
24 Lamongan
3.484,43 4.050,60
4.792,96 25
Gresik 10.192,35
12.480,72 15.230,90
26 Bangkalan
2.478,66 2.800,02
3.213,34 27
Sampang 1.978,77
2.211,69 2.519,79
28 Pamekasan
1.491,22 1.686,59
1.944,62 29
Sumenep 4.041,40
4.376,95 4.942,90
71 Kediri
17.342,75 19.595,33
22.252,06 72
Blitar 505,27
602,35 721,07
73 Malang
9.071,28 10.807,03
12.865,26 74
Probolinggo 1.346,59
1.577,10 1.895,93
75 Pasuruan
736,74 878,15
1.046,95 76
Mojokerto 849,02
1.020,06 1.201,61
77 Madiun
766,84 891,36
1.059,30 78
Surabaya 54.466,39
65.711,57 79.495,17
79 Batu
862,35 1.048,89
1.269,49 218.452,28
256.374,93 304.798,97
KabupatenKota Kabupaten
Kota
Jawa Timur
Lampiran 5 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Provinsi Jawa Timur milyar rupiah
Sumber : BPS
2002 2005
2008 1
Pacitan 1.342,80
1.880,23 2.820,39
2 Ponorogo
2.884,98 4.030,61
6.121,13 3
Trenggalek 1.794,87
2.457,42 3.758,03
4 Tulungagung
6.376,54 9.318,98
14.327,16 5
Blitar 4.838,19
7.280,11 11.269,92
6 Kediri
5.859,48 8.531,19
12.875,44 7
Malang 12.064,33
17.582,35 27.598,17
8 Lumajang
5.176,08 7.899,31
11.978,62 9
Jember 9.302,96
13.639,30 20.959,27
10 Banyuwangi 9.090,62
13.146,36 20.288,27
11 Bondowoso 2.053,08
2.923,75 4.459,42
12 Situbondo 3.192,35
4.761,40 7.282,68
13 Probolinggo 5.635,91
8.458,97 13.022,06
14 Pasuruan 5.936,97
8.729,93 13.531,05
15 Sidoarjo 21.923,30 35.224,13
52.172,60 16 Mojokerto
5.208,22 8.071,62
12.330,00 17 Jombang
5.424,75 7.895,21
12.236,94 18 Nganjuk
3.897,53 5.891,28
9.119,60 19 Madiun
2.488,85 3.492,41
5.135,92 20 Magetan 2.797,68
4.091,76 6.167,40
21 Ngawi 2.772,81
3.988,33 6.088,29
22 Bojonegoro 5.117,93
7.771,65 13.821,52
23 Tuban 5.557,79
8.250,93 13.183,01
24 Lamongan 3.872,59
5.700,15 8.750,09
25 Gresik 12.756,77
19.720,86 31.297,33
26 Bangkalan 2.947,04
4.385,65 6.487,22
27 Sampang 2.369,50 3.402,77
5.047,40 28 Pamekasan 1.926,69
2.796,11 4.262,72
29 Sumenep 5.176,82
6.897,87 10.130,74
71 Kediri 23.984,72
34.852,72 51.318,35
72 Blitar 591,09
861,47 1.329,00
73 Malang 10.864,85
16.627,07 25.548,07
74 Probolinggo 1.719,63 2.591,39
4.055,42 75 Pasuruan
923,83 1.404,00
2.227,83 76 Mojokerto
1.038,47 1.591,00
2.435,46 77 Madiun
991,89 1.463,37
2.312,83 78 Surabaya
68.375,00 104.361,35
163.277,10 79 Batu
1.035,62 1.643,89
2.555,50 267.157,72
403.392,35 621.581,96
KabupatenKota Kabupaten
Kota
Jawa Timur
Lampiran 6 Rata-rata lama sekolah di Provinsi Jawa Timur tahun
Sumber : BPS
2002 2005
2008 Kabupaten
01 Pacitan 6,00
6,12 6,63
02 Ponorogo 5,70
6,16 6,46
03 Trenggalek 6,30
6,66 7,05
04 Tulungagung 6,60
7,09 7,50
05 Blitar 6,20
6,45 7,09
06 Kediri 6,60
6,64 7,45
07 Malang 6,40
6,68 6,66
08 Lumajang 5,60
5,91 5,90
09 Jember 5,50
5,55 6,29
10 Banyuwangi 6,00
6,40 6,68
11 Bondowoso 4,70
5,22 5,20
12 Situbondo 4,50
5,24 5,68
13 Probolinggo 4,90
5,08 5,00
14 Pasuruan 6,10
6,41 6,16
15 Sidoarjo 9,40 9,53
9,49 16 Mojokerto
6,60 7,20
7,67 17 Jombang
7,10 7,39
7,48 18 Nganjuk
6,50 6,80
6,83 19 Madiun
6,40 6,55
6,72 20 Magetan 7,10
7,20 7,41
21 Ngawi 5,70
6,06 6,14
22 Bojonegoro 5,50
6,05 6,39
23 Tuban 5,20
5,64 6,09
24 Lamongan 6,30
6,70 6,76
25 Gresik 7,40
8,08 8,40
26 Bangkalan 5,00
5,01 5,00
27 Sampang 2,90 3,58
3,77 28 Pamekasan 5,30
5,52 5,72
29 Sumenep 4,10
4,88 5,01
Kota 71 Kediri
9,30 9,17
9,66 72 Blitar
9,00 9,27
9,55 73 Malang
10,00 9,41
10,80 74 Probolinggo 7,20
7,98 8,29
75 Pasuruan 8,10
8,50 8,74
76 Mojokerto 9,60
9,35 9,66
77 Madiun 9,90
9,95 10,17
78 Surabaya 9,80
9,71 9,84
79 Batu 6,40
8,00 8,20
6,50 6,76
6,95 KabupatenKota
Jawa Timur
Lampiran 7. Panjang jalan kualitas baik dan sedang di Provinsi Jawa Timur
KabupatenKota 2002 2005 2008 01 Pacitan
401,00 401,00
490,00 02 Ponorogo
597,00 587,00
664,14 03 Trenggalek
621,00 621,00
500,00 04 Tulungagung
1.143,00 119,00
1.090,00 05 Blitar
1.058,00 1.059,00
4.149,00 06 Kediri
1.521,00 1.554,00
466,98 07 Malang
962,00 1.017,00
1.257,52 08 Lumajang
983,00 983,00
1008 09 Jember
1.139,00 1.519,00
1.556,00 10 Banyuwangi
1.227,00 1.382,00
1.539,00 11 Bondowoso
843,00 856,00
524,00 12 Situbondo
648,00 648,00
895,00 13 Probolinggo
626,00 644,00
805,23 14 Pasuruan
1.239,00 1.519,00
1.480,13 15 Sidoarjo
681,00 617,00
764,00 16 Mojokerto
583,00 561,00
775,97 17 Jombang
633,00 693,00
395,00 18 Nganjuk
800,00 894,00
1.123,00 19 Madiun
774,00 796,00
600,00 20 Magetan
236,00 260,00
408,00 21 Ngawi
259,00 373,00
494,00 22 Bojonegoro
368,00 398,00
467,00 23 Tuban
720,00 726,00
726,00 24 Lamongan
322,00 330,00
293,00 25 Gresik
432,00 432,00
407,00 26 Bangkalan
530,00 530,00
573,00 27 Sampang
509,00 509,00
532,00 28 Pamekasan
506,00 506,00
385,00 29 Sumenep
1.472,00 1.472,00
1.508,71 Kota
71 Kediri 146,00
155,00 297,00
72 Blitar 225,00
225,00 234,00
73 Malang 758,00
758,00 1.330,83
74 Probolinggo 163,00
157,00 158,00
75 Pasuruan 80,00
83,00 84,00
76 Mojokerto 91,00
91,00 115,00
77 Madiun 250,00
250,00 306,00
78 Surabaya 202,00
202,00 1.856,00
79 Batu 108,00
108,00 298,00
Jawa Timur
25.858,00 26.040,00 32.563,51 Sumber : BPS
Lampiran 8 Jumlah pasar di Provinsi Jawa Timur
Sumber : PODES 2002,2005 dan 2008
2002 2005
2008 01 Pacitan
97 122
131 02 Ponorogo
107 108
122 03 Trenggalek
99 118
123 04 Tulungagung
99 85
90 05 Blitar
95 103
99 06 Kediri
87 75
82 07 Malang
138 157
168 08 Lumajang
59 70
62 09 Jember
144 150
148 10 Banyuwangi
147 177
242 11 Bondowoso
42 48
42 12 Situbondo
44 43
40 13 Probolinggo
72 62
88 14 Pasuruan
58 50
56 15 Sidoarjo 71
65 109
16 Mojokerto 29
40 29
17 Jombang 53
54 52
18 Nganjuk 65
71 65
19 Madiun 70
68 74
20 Magetan 83 99
111 21 Ngawi
105 111
119 22 Bojonegoro
121 110
102 23 Tuban
112 119
143 24 Lamongan
131 141
153 25 Gresik
74 80
108 26 Bangkalan
99 112
132 27 Sampang 76
86 127
28 Pamekasan 70 67
83 29 Sumenep
157 178
173 Kota
71 Kediri 18
21 26
72 Blitar 6
6 6
73 Malang 48
68 73
74 Probolinggo 18 20
19 75 Pasuruan
11 11
17 76 Mojokerto
6 5
7 77 Madiun
17 17
17 78 Surabaya
151 181
175 79 Batu
6 12
7 2.885
3.110 3.420
KabupatenKota
Jawa Timur
Lampiran 9 Persentase rumah tangga tahan pangan di Provinsi Jawa Timur
Sumber : Susenas 2002,2005,2008 diolah 2002
2005 2008
Kabupaten 01 Pacitan
17,60 32,03
27,78 02 Ponorogo
20,18 32,29
34,82 03 Trenggalek
17,72 32,28
32,52 04 Tulungagung
30,80 60,85
51,11 05 Blitar
23,23 39,31
41,38 06 Kediri
28,49 37,03
34,34 07 Malang
25,38 36,01
36,90 08 Lumajang
18,58 27,27
33,46 09 Jember
19,11 34,83
33,10 10 Banyuwangi
27,63 40,73
43,14 11 Bondowoso
13,23 14,04
22,48 12 Situbondo
12,58 17,31
24,11 13 Probolinggo
23,16 30,20
33,54 14 Pasuruan
19,41 29,65
30,42 15 Sidoarjo 30,16
44,07 48,70
16 Mojokerto 26,13
38,25 37,20
17 Jombang 20,43
32,62 33,21
18 Nganjuk 14,92
25,00 34,97
19 Madiun 11,39
39,74 35,61
20 Magetan 38,99 34,18
34,33 21 Ngawi
22,27 26,29
27,21 22 Bojonegoro
22,38 33,57
35,07 23 Tuban
10,09 19,84
30,84 24 Lamongan
18,70 48,42
40,58 25 Gresik
18,92 45,97
42,56 26 Bangkalan
25,81 22,22
19,37 27 Sampang 6,88
6,81 12,35
28 Pamekasan 22,01 17,75
18,72 29 Sumenep
11,79 15,38
18,38 Kota
71 Kediri 34,92
27,63 47,30
72 Blitar 40,63
50,00 43,99
73 Malang 55,68
44,32 58,63
74 Probolinggo 21,88 53,19
48,19 75 Pasuruan
10,00 43,48
35,61 76 Mojokerto
25,00 43,75
46,74 77 Madiun
65,63 52,08
47,54 78 Surabaya
37,20 64,20
52,06 79 Batu
34,38 53,19
47,61 23,65
35,90 36,30
12,01 13,15
10,46 KabupatenKota
Jawa Timur Standar Deviasi
Lampiran 10 Persentase rumah tangga rentan pangan di Provinsi Jawa Timur
Sumber : Susenas 2002,2005,2008 diolah
2002 2005
2008 Kabupaten
01 Pacitan 64,00
53,91 49,43
02 Ponorogo 40,37
42,71 44,68
03 Trenggalek 60,13
50,00 48,03
04 Tulungagung 48,21
25,11 28,50
05 Blitar 44,09
35,11 33,46
06 Kediri 45,43
38,29 32,83
07 Malang 41,98
29,41 29,83
08 Lumajang 49,01
51,08 43,73
09 Jember 52,14
35,81 43,52
10 Banyuwangi 46,21
37,34 37,58
11 Bondowoso 58,20
60,23 61,57
12 Situbondo 69,81
51,28 55,75
13 Probolinggo 49,12
47,45 45,85
14 Pasuruan 56,38
48,26 46,74
15 Sidoarjo 49,89 29,38
30,84 16 Mojokerto
54,05 42,40
46,44 17 Jombang
54,84 33,33
48,48 18 Nganjuk
58,47 50,44
45,71 19 Madiun
64,56 35,10
41,61 20 Magetan 38,99
41,77 36,19
21 Ngawi 63,18
50,52 52,05
22 Bojonegoro 53,85
47,55 43,81
23 Tuban 62,84
55,47 43,79
24 Lamongan 58,94
40,35 41,83
25 Gresik 57,21
28,63 28,06
26 Bangkalan 40,65
47,09 57,28
27 Sampang 58,20 68,59
58,02 28 Pamekasan 59,75
53,85 50,27
29 Sumenep 67,07
47,37 51,63
Kota 71 Kediri
34,92 25,00
16,83 72 Blitar
34,38 12,50
16,93 73 Malang
26,49 19,46
11,37 74 Probolinggo 50,00
17,02 24,02
75 Pasuruan 40,00
15,22 32,11
76 Mojokerto 59,38
21,88 21,87
77 Madiun 25,00
37,50 16,38
78 Surabaya 26,39
9,52 16,19
79 Batu 43,75
38,30 33,84
49,92 38,51
38,73 11,55
13,93 13,14
KabupatenKota
Jawa Timur Standar Deviasi
Lampiran 11 Persentase rumah tangga kurang pangan di Provinsi Jawa Timur
Sumber : Susenas 2002,2005,2008 diolah
2002 2005
2008 Kabupaten
01 Pacitan 0,80
7,81 9,40
02 Ponorogo 16,06
14,06 13,27
03 Trenggalek 3,80
7,59 9,66
04 Tulungagung 7,59
9,79 12,68
05 Blitar 11,81
13,74 14,21
06 Kediri 9,68
16,46 16,82
07 Malang 10,88
22,10 19,33
08 Lumajang 8,30
9,09 10,14
09 Jember 9,64
14,48 10,12
10 Banyuwangi 13,94
14,36 10,57
11 Bondowoso 8,47
5,26 6,67
12 Situbondo 0,00
5,77 6,30
13 Probolinggo 10,18
13,33 11,31
14 Pasuruan 4,79
11,34 8,97
15 Sidoarjo 11,11 16,75
12,34 16 Mojokerto
4,95 9,22
8,31 17 Jombang
10,04 17,20
8,97 18 Nganjuk
6,05 12,28
9,22 19 Madiun
6,96 18,54
8,73 20 Magetan 2,52
10,13 16,02
21 Ngawi 6,36
6,70 6,21
22 Bojonegoro 9,09
6,99 10,92
23 Tuban 5,96
8,10 11,21
24 Lamongan 6,50
7,02 9,55
25 Gresik 6,31
14,11 22,13
26 Bangkalan 5,16
7,41 8,52
27 Sampang 4,23 2,09
5,21 28 Pamekasan 9,43
10,06 7,38
29 Sumenep 10,57
10,93 8,22
Kota 71 Kediri
22,22 39,47
26,03 72 Blitar
12,50 31,25
27,22 73 Malang
14,59 22,16
24,79 74 Probolinggo 6,25
21,28 22,92
75 Pasuruan 23,33
30,43 19,87
76 Mojokerto 3,13
15,63 21,87
77 Madiun 3,13
8,33 25,60
78 Surabaya 23,37
22,17 23,06
79 Batu 12,50
6,38 10,85
9,77 13,55
13,33 5,57
7,90 6,49
KabupatenKota
Jawa Timur Standar Deviasi
Lampiran 12 Persentase rumah tangga rawan pangan di Provinsi Jawa Timur
Sumber : Susenas 2002,2005,2008 diolah 2002
2005 2008
Kabupaten 01 Pacitan
17,60 6,25
13,39 02 Ponorogo
23,39 10,94
7,23 03 Trenggalek
18,35 10,13
9,80 04 Tulungagung
13,39 4,26
7,71 05 Blitar
20,87 11,83
10,94 06 Kediri
16,40 8,23
16,01 07 Malang
21,76 12,48
13,94 08 Lumajang
24,11 12,55
12,67 09 Jember
19,11 14,87
13,26 10 Banyuwangi
12,22 7,57
8,71 11 Bondowoso
20,11 20,47
9,28 12 Situbondo
17,61 25,64
13,84 13 Probolinggo
17,54 9,02
9,30 14 Pasuruan
19,41 10,76
13,87 15 Sidoarjo 8,84
9,79 8,12
16 Mojokerto 14,86
10,14 8,05
17 Jombang 14,70
16,85 9,33
18 Nganjuk 20,56
12,28 10,10
19 Madiun 17,09
6,62 14,05
20 Magetan 19,50 13,92
13,45 21 Ngawi
8,18 16,49
14,53 22 Bojonegoro
14,69 11,89
10,19 23 Tuban
21,10 16,60
14,15 24 Lamongan
15,85 4,21
8,04 25 Gresik
17,57 11,29
7,25 26 Bangkalan
28,39 23,28
14,84 27 Sampang 30,69
22,51 24,42
28 Pamekasan 8,81 18,34
23,63 29 Sumenep
10,57 26,32
21,77 Kota
71 Kediri 7,94
7,89 9,84
72 Blitar 12,50
6,25 11,87
73 Malang 3,24
14,05 5,21
74 Probolinggo 21,88 8,51
4,87 75 Pasuruan
26,67 10,87
12,40 76 Mojokerto
12,50 18,75
9,52 77 Madiun
6,25 2,08
10,49 78 Surabaya
13,04 4,11
8,69 79 Batu
9,38 2,13
7,70 16,66
12,04 11,63
6,19 6,22
4,45 KabupatenKota
Jawa Timur Standar Deviasi
Lampiran 13 Pengelompokan persentase rumah tangga rawan pangan di Provinsi Jawa Timur
Keterangan : 1. rumah tangga rawan pangan 10 persen
2. rumah tangga rawan pangan 10 persen – 20 persen 3. rumah tangga rawan pangan 20 persen
2002 2005
2008 Perbandingan
2002 dan 2005 Perbandingan
2005 dan 2008 Kabupaten
01 Pacitan 2
1 2
Membaik Memburuk
02 Ponorogo 3
2 1
Membaik Membaik
03 Trenggalek 2
2 1
Tetap Membaik
04 Tulungagung 2
1 1
Membaik Tetap
05 Blitar 3
2 2
Membaik Tetap
06 Kediri 2
1 2
Membaik Memburuk
07 Malang 3
2 2
Membaik Tetap
08 Lumajang 3
2 2
Membaik Tetap
09 Jember 2
2 2
Tetap Tetap
10 Banyuwangi 2
1 1
Membaik Tetap
11 Bondowoso 3
3 1
Tetap Membaik
12 Situbondo 2
3 2
Memburuk Membaik
13 Probolinggo 2
1 1
Membaik Tetap
14 Pasuruan 2
2 2
Tetap Tetap
15 Sidoarjo 1 1
1 Tetap
Tetap 16 Mojokerto
2 2
1 Tetap
Membaik 17 Jombang
2 2
1 Tetap
Membaik 18 Nganjuk
3 2
2 Membaik
Tetap 19 Madiun
2 1
2 Membaik
Memburuk 20 Magetan 2
2 2
Tetap Tetap
21 Ngawi 1
2 2
Memburuk Tetap
22 Bojonegoro 2
2 2
Tetap Tetap
23 Tuban 3
2 2
Membaik Tetap
24 Lamongan 2
1 1
Membaik Tetap
25 Gresik 2
2 1
Tetap Membaik
26 Bangkalan 3
3 2
Tetap Membaik
27 Sampang 3 3
3 Tetap
Tetap 28 Pamekasan 1
2 3
Memburuk Memburuk
29 Sumenep 2
3 3
Memburuk Tetap
Kota 71 Kediri
1 1
1 Tetap
Tetap 72 Blitar
2 1
2 Membaik
Memburuk 73 Malang
1 2
1 Memburuk
Membaik 74 Probolinggo 3
1 1
Membaik Tetap
75 Pasuruan 3
2 2
Membaik Tetap
76 Mojokerto 2
2 1
Tetap Membaik
77 Madiun 1
1 2
Tetap Memburuk
78 Surabaya 2
1 1
Membaik Tetap
79 Batu 1
1 1
Tetap Tetap
KabupatenKota
Lampiran 14 Persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur
Sumber : BPS 2002
2005 2008
Kabupaten 01 Pacitan
30,65 24,25
21,03 02 Ponorogo
31,18 17,60
16,80 03 Trenggalek
24,39 23,17
20,56 04 Tulungagung
18,65 17,56
16,45 05 Blitar
19,26 16,11
14,67 06 Kediri
17,83 17,64
19,15 07 Malang
18,97 16,17
15,06 08 Lumajang
21,45 18,95
18,23 09 Jember
22,04 18,55
18,01 10 Banyuwangi
17,00 15,58
13,99 11 Bondowoso
39,00 24,31
22,14 12 Situbondo
26,59 18,51
14,12 13 Probolinggo
26,43 26,08
25,49 14 Pasuruan
20,31 20,16
18,83 15 Sidoarjo 6,20
14,02 14,34
16 Mojokerto 15,55
16,00 14,50
17 Jombang 24,26
24,07 20,65
18 Nganjuk 25,96
23,35 22,39
19 Madiun 22,91
21,32 18,69
20 Magetan 22,64 17,12
15,84 21 Ngawi
20,05 23,43
21,02 22 Bojonegoro
27,96 27,12
23,89 23 Tuban
23,42 28,28
25,91 24 Lamongan
21,41 23,13
22,88 25 Gresik
14,13 22,95
21,95 26 Bangkalan
18,66 32,81
27,88 27 Sampang 44,56
39,68 34,72
28 Pamekasan 19,47 32,46
28,48 29 Sumenep
20,73 32,50
29,28 Kota
71 Kediri 17,04
13,62 12,92
72 Blitar 15,45
11,67 11,90
73 Malang 9,25
7,20 6,78
74 Probolinggo 14,84 17,98
15,10 75 Pasuruan
10,38 12,43
13,29 76 Mojokerto
14,73 10,70
11,12 77 Madiun
10,55 9,11
7,38 78 Surabaya
11,11 7,35
8,23 79 Batu
11,07 9,85
9,48 20,34
19,95 18,20
7,81 7,46
6,38 KabupatenKota
Jawa Timur Standar Deviasi
Lampiran 15 Pengolahan regresi data panel untuk estimasi ketahanan pangan regional di Provinsi Jawa Timur
. x t r eg t ahan pr od pdr bk ons t an i nf l as i t pt r l s k ual i t as j al an pas ar , f e Fi x ed- ef f ec t s wi t hi n r egr es s i on Number of obs = 114
Gr oup v ar i abl e: k ab Number of gr oups = 38 R- s q: wi t hi n = 0. 4796 Obs per gr oup: mi n = 3
bet ween = 0. 6410 av g = 3. 0 ov er al l = 0. 5007 max = 3
F 7, 69 = 9. 09 c or r u_i , Xb = - 0. 9433 Pr ob F = 0. 0000
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - t ahan | Coef . St d. Er r . t P| t | [ 95 Conf . I nt er v al ]
- - - - - - - - - - - - - +- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - pr od | . 0000481 . 0000296 1. 63 0. 108 - . 0000109 . 0001071
pdr bk ons t an | . 0009297 . 0004224 2. 20 0. 031 . 0000871 . 0017724 i nf l as i | . 3965612 . 269139 1. 47 0. 145 - . 1403563 . 9334788
t pt | 1. 0917 . 5249762 2. 08 0. 041 . 044401 2. 138999 r l s | 15. 12259 2. 57796 5. 87 0. 000 9. 979705 20. 26548
k ual i t as j a~n | - . 0027704 . 0024348 - 1. 14 0. 259 - . 0076277 . 0020869 pas ar | . 0336765 . 0692878 0. 49 0. 628 - . 1045488 . 1719018
_c ons | - 105. 1402 20. 35058 - 5. 17 0. 000 - 145. 7385 - 64. 54195 - - - - - - - - - - - - - +- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
s i gma_u | 22. 2612 s i gma_e | 7. 1244037
r ho | . 90709236 f r ac t i on of v ar i anc e due t o u_i - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
F t es t t hat al l u_i =0: F 37, 69 = 2. 26 Pr ob F = 0. 0017
HASIL CHOW TEST MENUNJUKKAN TERIMA H0, SHG FIXED BETTER THAN POOLED OLS
. es t s t o f i x ed . x t r eg t ahan pr od pdr bk ons t an i nf l as i t pt r l s k ual i t as j al an pas ar , r e
Random- ef f ec t s GLS r egr es s i on Number of obs = 114 Gr oup v ar i abl e: k ab Number of gr oups = 38
R- s q: wi t hi n = 0. 3448 Obs per gr oup: mi n = 3 bet ween = 0. 7614 av g = 3. 0
ov er al l = 0. 5950 max = 3 Random ef f ec t s u_i ~ Gaus s i an Wal d c hi 2 7 = 116. 40
c or r u_i , X = 0 as s umed Pr ob c hi 2 = 0. 0000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
t ahan | Coef . St d. Er r . z P| z | [ 95 Conf . I nt er v al ] - - - - - - - - - - - - - +- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
pr od | 6. 49e- 06 6. 38e- 06 1. 02 0. 309 - 6. 02e- 06 . 000019 pdr bk ons t an | - . 0000699 . 0001198 - 0. 58 0. 559 - . 0003047 . 0001648
i nf l as i | . 0978312 . 2675091 0. 37 0. 715 - . 426477 . 6221394 t pt | - . 2784483 . 3276446 - 0. 85 0. 395 - . 92062 . 3637233
r l s | 7. 534311 . 8559454 8. 80 0. 000 5. 856689 9. 211934 k ual i t as j a~n | . 0007906 . 0018095 0. 44 0. 662 - . 002756 . 0043372
pas ar | . 0441097 . 0291653 1. 51 0. 130 - . 0130533 . 1012726 _c ons | - 24. 16842 7. 92282 - 3. 05 0. 002 - 39. 69686 - 8. 639981
- - - - - - - - - - - - - +- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - s i gma_u | 3. 8918204
s i gma_e | 7. 1244037 r ho | . 22982528 f r ac t i on of v ar i anc e due t o u_i
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - . haus man f i x ed
Not e: t he r ank of t he di f f er enc ed v ar i anc e mat r i x 6 does not equal t he number of c oef f i c i ent s bei ng t es t ed 7 ; be s ur e t hi s i s what y ou ex pec t , or t her e
may be pr obl ems c omput i ng t he t es t . Ex ami ne t he out put of y our es t i mat or s f or
any t hi ng unex pec t ed and pos s i bl y c ons i der s c al i ng y our v ar i abl es s o t hat t he
c oef f i c i ent s ar e on a s i mi l ar s c al e.
- - - - Coef f i c i ent s - - - - | b B b- B s qr t di ag V_b- V_B
| f i x ed . Di f f er enc e S. E. - - - - - - - - - - - - - +- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
pr od | . 0000481 6. 49e- 06 . 0000416 . 0000289 pdr bk ons t an | . 0009297 - . 0000699 . 0009997 . 000405
i nf l as i | . 3965612 . 0978312 . 2987301 . 0295748 t pt | 1. 0917 - . 2784483 1. 370148 . 4101817
r l s | 15. 12259 7. 534311 7. 588283 2. 431714 k ual i t as j a~n | - . 0027704 . 0007906 - . 003561 . 0016291
pas ar | . 0336765 . 0441097 - . 0104332 . 0628504 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
b = c ons i s t ent under Ho and Ha; obt ai ned f r om x t r eg B = i nc ons i s t ent under Ha, ef f i c i ent under Ho; obt ai ned f r om x t r eg
Tes t : Ho: di f f er enc e i n c oef f i c i ent s not s y s t emat i c c hi 2 6 = b- B [ V_b- V_B - 1 ] b- B
= 22. 66 Pr obc hi 2 = 0. 0009
V_b- V_B i s not pos i t i v e def i ni t e
HAUSMAN TEST MENUNJUKKAN TOLAK H0, SHG FIXED BETTER THAN RANDOM
. x t t es t 0 Br eus c h and Pagan Lagr angi an mul t i pl i er t es t f or r andom ef f ec t s
t ahan[ k ab, t ] = Xb + u[ k ab] + e[ k ab, t ] Es t i mat ed r es ul t s :
| Var s d = s qr t Var - - - - - - - - - +- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
t ahan | 169. 4804 13. 01846 e | 50. 75713 7. 124404
u | 15. 14627 3. 89182 Tes t : Var u = 0
c hi 2 1 = 0. 58 Pr ob c hi 2 = 0. 4483
. x t r eg t ahan pr od pdr bk ons t an i nf l as i t pt r l s k ual i t as j al an pas ar , f e Fi x ed- ef f ec t s wi t hi n r egr es s i on Number of obs = 114
Gr oup v ar i abl e: k ab Number of gr oups = 38 R- s q: wi t hi n = 0. 4796 Obs per gr oup: mi n = 3
bet ween = 0. 6410 av g = 3. 0 ov er al l = 0. 5007 max = 3
F 7, 69 = 9. 09 c or r u_i , Xb = - 0. 9433 Pr ob F = 0. 0000
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - t ahan | Coef . St d. Er r . t P| t | [ 95 Conf . I nt er v al ]
- - - - - - - - - - - - - +- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - pr od | . 0000481 . 0000296 1. 63 0. 108 - . 0000109 . 0001071
pdr bk ons t an | . 0009297 . 0004224 2. 20 0. 031 . 0000871 . 0017724 i nf l as i | . 3965612 . 269139 1. 47 0. 145 - . 1403563 . 9334788
t pt | 1. 0917 . 5249762 2. 08 0. 041 . 044401 2. 138999 r l s | 15. 12259 2. 57796 5. 87 0. 000 9. 979705 20. 26548
k ual i t as j a~n | - . 0027704 . 0024348 - 1. 14 0. 259 - . 0076277 . 0020869 pas ar | . 0336765 . 0692878 0. 49 0. 628 - . 1045488 . 1719018
_c ons | - 105. 1402 20. 35058 - 5. 17 0. 000 - 145. 7385 - 64. 54195 - - - - - - - - - - - - - +- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
s i gma_u | 22. 2612 s i gma_e | 7. 1244037
r ho | . 90709236 f r ac t i on of v ar i anc e due t o u_i - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
F t es t t hat al l u_i =0: F 37, 69 = 2. 26 Pr ob F = 0. 0017 . x t t es t 3
Modi f i ed Wal d t es t f or gr oupwi s e het er os k edas t i c i t y i n f i x ed ef f ec t r egr es s i on model
H0: s i gma i 2 = s i gma 2 f or al l i c hi 2 38 = 6314. 83
Pr obc hi 2 = 0. 0000
MODIFIED WALD TEST MENUNJUKKAN TOLAK HO, SHG TERDAPAT HETEROSKEDASTIS DL DATA.
. x t s er i al t ahan pr od pdr bk ons t an i nf l as i t pt r l s k ual i t as j al an pas ar , out put Li near r egr es s i on Number of obs = 76
F 7, 37 = 13. 85 Pr ob F = 0. 0000
R- s quar ed = 0. 3849 Root MSE = 10. 127
St d. Er r . adj us t ed f or 38 c l us t er s i n k ab - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
| Robus t D. t ahan | Coef . St d. Er r . t P| t | [ 95 Conf . I nt er v al ]
- - - - - - - - - - - - - +- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - pr od |
D1. | . 0000199 . 000033 0. 60 0. 550 - . 0000469 . 0000867 pdr bk ons t an |
D1. | . 0010186 . 0003839 2. 65 0. 012 . 0002408 . 0017965 i nf l as i |
D1. | . 4258594 . 310408 1. 37 0. 178 - . 2030871 1. 054806 t pt |
D1. | 1. 258647 . 5278417 2. 38 0. 022 . 1891382 2. 328156 r l s |
D1. | 15. 85156 2. 923287 5. 42 0. 000 9. 92842 21. 77471 k ual i t as j a~n |
D1. | - . 0049282 . 003837 - 1. 28 0. 207 - . 0127026 . 0028462 pas ar |
D1. | . 0471656 . 0720316 0. 65 0. 517 - . 0987843 . 1931155 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Wool dr i dge t es t f or aut oc or r el at i on i n panel dat a H0: no f i r s t - or der aut oc or r el at i on
F 1, 37 = 2. 782 Pr ob F = 0. 1038
WOOLDRIDGE TEST MENUNJUKKAN TIDAK DAPAT MENOLAK HO, SHG TIDAK TERDAPAT MASALAH AUTOKORELASI DALAM DATA
. x t gl s t ahan pr od pdr bk ons t an i nf l as i t pt r l s k ual i t as j al an pas ar , panel s het er o Cr os s - s ec t i onal t i me- s er i es FGLS r egr es s i on
Coef f i c i ent s : gener al i z ed l eas t s quar es Panel s : het er os k edas t i c
Cor r el at i on: no aut oc or r el at i on Es t i mat ed c ov ar i anc es = 38 Number of obs = 114
Es t i mat ed aut oc or r el at i ons = 0 Number of gr oups = 38 Es t i mat ed c oef f i c i ent s = 8 Ti me per i ods = 3
Wal d c hi 2 7 = 711. 21 Pr ob c hi 2 = 0. 0000
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - t ahan | Coef . St d. Er r . z P| z | [ 95 Conf . I nt er v al ]
- - - - - - - - - - - - - +- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - pr od | 5. 66e- 06 2. 84e- 06 1. 99 0. 046 9. 23e- 08 . 0000112
pdr bk ons t an | - . 000028 . 0000999 - 0. 28 0. 780 - . 0002237 . 0001678 i nf l as i | - . 1093879 . 1939809 - 0. 56 0. 573 - . 4895835 . 2708076
t pt | - . 2482644 . 1928584 - 1. 29 0. 198 - . 6262599 . 129731 r l s | 7. 225739 . 3906508 18. 50 0. 000 6. 460077 7. 9914
k ual i t as j a~n | . 001749 . 0010554 1. 66 0. 097 - . 0003196 . 0038176 pas ar | . 030472 . 012122 2. 51 0. 012 . 0067134 . 0542306
_c ons | - 19. 76463 3. 657925 - 5. 40 0. 000 - 26. 93404 - 12. 59523 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Lampiran 16 Nilai Variance Inflation Factor VIF untuk Uji Multikolinieritas
Collinearity Statistics Zero-order
Partial Part
Tolerance VIF
1 Gender KRT -1,211358
0,225768 0,043980
-0,007036 -0,006651
2 Daerah Tempat Tinggal 4,329336
0,000015 -0,056371
0,025140 0,023771
3 Umur KRT -5,166976
0,000000 -0,007947
-0,030000 -0,028370
4 Pendidikan KRT -8,467145
0,000000 -0,131625
-0,049124 -0,046490
5 Jumlah ART 27,877578
0,000000 0,186272
0,159852 0,153067
6 capita -34,617326
0,000000 -0,270205
-0,197137 -0,190073
7 Dummy Raskin -13,450321
0,000000 -0,158990
-0,077892 -0,073852
8 Dummy Pertanian -3,204528
0,001354 0,055411
-0,018611 -0,017595
Correlations Model
Lampiran 17 Pengolahan regresi logistik ordinal untuk estimasi determinan
ketahanan pangan rumah tangga di Provinsi Jawa Timur
Link Function: Logit Response Information
Variable Value Count status 0 10762
1 11483 2 3953
3 3448 Total 29646
Logistic Regression Table Odds 95 CI
Predictor Coef SE Coef Z P Ratio Lower Upper Const1 -1.48050 0.0747266 -19.81 0.000
Const2 0.408079 0.0744144 5.48 0.000 Const3 1.40340 0.0754429 18.60 0.000
GenderKR 1 0.0000662 0.0330929 0.00 0.998 1.00 0.94 1.07
Daerah 1 -0.202008 0.0261804 -7.72 0.000 0.82 0.78 0.86
umurKRT 0.0036309 0.0008628 4.21 0.000 1.00 1.00 1.01 PddkKrt
1 0.0930506 0.0298646 3.12 0.002 1.10 1.04 1.16 2 0.131852 0.0734480 1.80 0.073 1.14 0.99 1.32
JumlART -0.150674 0.0076722 -19.64 0.000 0.86 0.85 0.87 capitari 0.0036374 0.0000750 48.52 0.000 1.00 1.00 1.00
DPertani 1 0.155798 0.0259042 6.01 0.000 1.17 1.11 1.23
DUMR 1 -0.160064 0.0269888 -5.93 0.000 0.85 0.81 0.90
Log-Likelihood = -34365.427 Test that all slopes are zero: G = 5628.255, DF = 9, P-Value = 0.000
Goodness-of-Fit Tests Method Chi-Square DF P
Pearson 29772126 88920 0.000 Deviance 68731 88920 1.000
Measures of Association: Between the Response Variable and Predicted Probabilities
Pairs Number Percent Summary Measures Concordant 216152442 71.6 Somers D 0.44
Discordant 84549399 28.0 Goodman-Kruskal Gamma 0.44 Ties 1143394 0.4 Kendalls Tau-a 0.30
Total 301845235 100.0
ABSTRACT
NURLATIFAH. Determinant of Regional Food Security and Household Food Security in East Java Province. Under direction of SRI MULATSIH and LUKYTAWATI
ANGGRAENI.
Food availibility is a necessary but not sufficient condition for regional food security. Regional food security does not guarantee household food security. This
study aims is to determine the factors that affect regional food security and households food security in East Java Province. The analysis was done by using the
2002, 2005 and 2008 SUSENAS data and other supporting data. Regional food security analysis was conducted by using panel data regression. Meanwhile,
household food security analysis was conducted by using ordinal logistic regression. The results shows improved food security and convergence between districts in East
Java Province. Production of paddy, education, roads and market infrastructure significantly affect regional food security. Income per capita, the classification of
regional urbanrural, education of household head, age of household head, household size, occupation of household head, and food aid significantly affect
households food security.
Keywords : food security, panel data analysis, ordinal logistic regression
.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling hakiki dan harus dipenuhi oleh negara maupun masyarakatnya. Menurut Undang Undang
nomor 7 tahun 1996 tentang pangan menyebutkan bahwa pangan merupakan hak asasi bagi setiap individu di Indonesia. Oleh karena itu terpenuhinya kebutuhan
pangan di dalam suatu negara merupakan hal yang mutlak harus dipenuhi. Selain itu pangan juga memegang peranan penting dan strategis di Indonesia berdasarkan
pada pengaruh yang dimilikinya baik secara sosial, ekonomi, dan politik. Konsep ketahanan pangan di Indonesia berdasarkan Undang-Undang nomor
7 tahun 1996 tentang pangan menyebutkan bahwa ketahanan pangan adalah suatu kondisi dimana setiap individu dan rumah tangga memiliki akses secara fisik,
ekonomi, dan ketersediaan pangan yang cukup, aman, serta bergizi untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan seleranya bagi kehidupan yang aktif dan
sehat. Selain itu aspek pemenuhan kebutuhan pangan penduduk secara merata dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat juga tidak boleh dilupakan.
Konsep ketahanan pangan dapat diterapkan untuk menyatakan situasi pangan pada berbagai tingkatan yaitu tingkat global, nasional, regional, dan tingkat rumah
tangga serta individu yang merupakan suatu rangkaian sistem hirarkis. Hal ini menunjukkan bahwa konsep ketahanan pangan sangat luas dan beragam serta
merupakan permasalahan yang kompleks. Namun demikian, konsep ketahanan pangan tersebut intinya bertujuan untuk mewujudkan terjaminnya ketersediaan
pangan bagi umat manusia. Ketercukupan pangan bagi setiap individu tercermin dari kecukupan energi
dan protein dapat digunakan sebagai indikator untuk melihat kondisi gizi masyarakat dan juga keberhasilan pemerintah dalam pembangunan pangan,
pertanian, kesehatan, dan sosial ekonomi secara terintegrasi Moeloek, 1999. Lebih lanjut Irawan 2002 menyatakan bahwa derajat ketahanan pangan rumah
tangga secara sederhana dapat ditentukan dengan mengevaluasi asupan energi dan protein rumah tangga tersebut. Malassis dan Ghersi dalam Irawan 2002
menyatakan bahwa energi dan protein digunakan sebagai indikator status gizi