8
menjamin ketahanan pangan rumah tangga. Oleh sebab itu kajian mengenai determinan ketahanan pangan regional dan rumah tangga di Provinsi Jawa Timur
sangat diperlukan. Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka dirumuskan
beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1.
Bagaimana dinamika pola konsumsi dan ketahanan pangan regional di Provinsi Jawa Timur?
2. Apa saja determinan ketahanan pangan regional di Provinsi Jawa Timur?
3. Apa saja determinan ketahanan rumah tangga di Provinsi Jawa Timur?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis dinamika pola konsumsi dan ketahanan pangan regional di
Provinsi Jawa Timur. 2.
Menganalisis determinan ketahanan pangan regional di Provinsi Jawa Timur.
3.
Menganalisis determinan ketahanan pangan rumah tangga di Provinsi Jawa Timur.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Diperolehnya informasi mengenai ketahanan pangan di Propinsi Jawa
Timur berdasarkan kecukupan kalori dan pangsa pengeluaran makanan. 2.
Mendapatkan data dan informasi mengenai faktor-faktor yang menentukan ketahanan pangan regional dan rumah tangga di Jawa Timur.
3. Menentukan strategi yang dapat meningkatkan ketahanan pangan di Jawa
Timur.
9
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ada empat aspek penting dalam penelitian ini. Pertama, akan dilakukan
analisis pola konsumsi dan penghitungan status ketahanan rumah tangga berdasarkan klasifikasi silang antara ketercukupan kalori dan pangsa pengeluaran.
Kedua , penyusunan peta tematik berdasarkan hasil pengolahan data kerawanan
pangan. Ketiga, akan dilakukan analisis mengenai determinan ketahanan pangan regional di Jawa Timur. Keempat, akan dilakukan analisis determinan yang
menentukan ketahanan pangan rumah tangga di Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini mencakup kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.
Meskipun banyak indikator dalam penentuan ketahanan pangan, namun dalam penelitian ini penghitungan ketahanan pangan rumah tangga adalah dengan
menggunakan klasifikasi silang antara ketercukupan jumlah kalori dan pangsa pengeluaran rumah tangga. Hal ini dilakukan karena faktor akses yang tercermin
dari kemampuan rumah tangga mengkonsumsi makanan merupakan faktor yang paling utama dalam menentukan ketahanan pangan rumah tangga.
Penelitian ini mempunyai beberapa batasan penelitian, yaitu bahwa ketahanan pangan rumah tangga diklasifikasikan sebagai kondisi yang saling
terkait antara pangsa pengeluaran makanan dengan ketercukupan kalori. Makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang dikonsumsi sendiri di rumah tangga baik
yang berasal dari pembelian, produksi sendiri maupun pemberian. Kerawanan pangan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kerawanan pangan yang
bersifat kronis. Penelitian ini tidak menganalisis kerawanan pangan yang bersifat transien.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu data Kor dan Modul Konsumsi Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS, PDRB
kabupatenkota se Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Timur Dalam Angka, dan Potensi Desa PODES. Data yang digunakan meliputi periode tahun 2002
sampai 2008.
10
Halaman ini sengaja dikosongkan.
2. TINJAUAN PUSTAKA