7
ketersediaan pangan yang melimpah tidak menjamin ketahanan pangan jika daya beli masyarakat rendah Hardono dan Kariyasa, 2006.
Dinamika analisis ketahanan pangan menunjukkan bahwa ketersediaan pangan dan akses terhadap pangan merupakan dua determinan penting dalam
ketahanan pangan tingkat rumah tangga Braun, 1995. Faktor ketersediaan pangan secara tunggal tidak menjamin ketahanan pangan rumah tangga namun
diperlukan akses terhadap pangan baik yang mencakup dimensi fisik maupun ekonomi. akses fisik terkait dengan produksi pangan di tingkat rumah tangga,
sedangkan akses ekonomi terkait dengan pendapatan rumah tangga dengan peubah pendapatan sebagai determinan utamanya.
1.2 Perumusan Masalah
Ketahanan pangan di tingkat nasional atau regional tidak menjamin ketahanan pangan di tingkat rumahtangga dan individu. Menurut Simatupang
1999 ketahanan pangan global, nasional, regional, lokal dan rumah tangga serta individu merupakan suatu rangkaian hierarkis. Ketahanan pangan nasional dan
regional merupakan syarat keharusan tapi belum cukup memenuhi ketahanan pangan rumah tangga dan individu necessary but not sufficient condition.
Sementara ketahanan pangan individu dan rumah tangga merupakan syarat kecukupan bagi ketahanan pangan nasional. Kecukupan pangan nasional atau
regional belum tentu dapat menjamin ketahanan pangan rumah tangga. Hal ini ditunjukkan dengan adanya fakta bahwa walaupun ditingkat nasional dan wilayah
provinsi memiliki status ketahanan pangan yang terjamin, namun di wilayah tersebut masih ditemukan rumah tangga rawan pangan Saliem et al, 2001;
Ariningsih dan Rachman, 2008. Peta Ketahanan dan Kerawanan Pangan 2009 yang dipublikasikan oleh
Dewan Ketahanan Pangan DKP menyebutkan terdapat lima kabupaten di Jawa Timur yang masih dalam kondisi rawan pangan yaitu Sampang, Sumenep,
Probolinggo, Bangkalan dan Pamekasan. Hal ini adalah suatu kondisi yang ironis, mengingat banyaknya keunggulan karakteristik Provinsi Jawa Timur yang secara
umum mampu surplus pangan namun masih terdapat daerah yang rawan pangan. Di sisi lain, ketahanan pangan regional yang sudah tercapai belum tentu dapat
8
menjamin ketahanan pangan rumah tangga. Oleh sebab itu kajian mengenai determinan ketahanan pangan regional dan rumah tangga di Provinsi Jawa Timur
sangat diperlukan. Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka dirumuskan
beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1.
Bagaimana dinamika pola konsumsi dan ketahanan pangan regional di Provinsi Jawa Timur?
2. Apa saja determinan ketahanan pangan regional di Provinsi Jawa Timur?
3. Apa saja determinan ketahanan rumah tangga di Provinsi Jawa Timur?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis dinamika pola konsumsi dan ketahanan pangan regional di
Provinsi Jawa Timur. 2.
Menganalisis determinan ketahanan pangan regional di Provinsi Jawa Timur.
3.
Menganalisis determinan ketahanan pangan rumah tangga di Provinsi Jawa Timur.
1.4 Manfaat Penelitian